Perut kembung saat hamil dapat disebabkan perubahan hormon atau ukuran rahim yang semakin besar. Cara mengatasinya adalah minum cukup air putih, berolahraga, hingga konsumsi makanan berserat.
6 Jan 2023
Ditinjau oleh dr. Karlina Lestari
Perut kembung saat hamil dapat terjadi akibat ukuran rahim yang semakin membesar
Table of Content
Kehamilan menyebabkan sejumlah perubahan pada tubuh. Moms pun bisa mengalami perut kembung secara tiba-tiba yang terasa tidak nyaman, bahkan sampai mengganggu aktivitas. Untuk mengatasinya, ada beberapa cara mengatasi perut kembung saat hamil yang bisa dilakukan, lho!
Advertisement
Ciri-ciri perut kembung saat hamil dapat berupa kentut dan sendawa. Kondisi ini sering kali dimulai pada trimester pertama kehamilan dan memburuk pada trimester ketiga.
Berikut adalah beberapa faktor yang dapat memicu perut kembung pada ibu hamil.
Perut kembung saat hamil muda bisa terjadi karena hormon progesteron yang diproduksi di awal kehamilan.
Ketika tubuh memproduksi lebih banyak hormon progesteron untuk mendukung kehamilan, hormon ini juga dapat melemaskan jaringan otot polos di seluruh tubuh, termasuk saluran pencernaan.
Kondisi ini bisa memperlambat proses pencernaan dan memicu penumpukan gas. Akibatnya, perut terasa kembung, bergas, dan tidak nyaman, terutama setelah Moms makan banyak.
Seiring bertambahnya usia kehamilan, ukuran rahim jadi semakin besar untuk mendukung pertumbuhan janin.
Kondisi ini dapat memperlambat pencernaan dan memberikan tekanan pada perut sehingga membuat Moms kembung setelah makan.
Moms juga bisa mengalami heartburn dan sembelit karena risikonya meningkat ketika usia kehamilan semakin bertambah, meskipun tidak pernah mengalami masalah tersebut sebelumnya.
Beberapa asupan yang mengandung gas, seperti kacang-kacangan, kol, kubis, brokoli, asparagus, dan soda, dapat menyebabkan perut kembung saat hamil.
Mengonsumsi makanan yang sangat berlemak atau digoreng juga bisa membuat kembung karena memperlambat pencernaan.
Selain itu, vitamin prenatal, terutama yang mengandung zat besi, dapat menyebabkan sembelit sehingga perut Moms terasa kembung.
Walaupun perut kembung ketika hamil adalah hal yang umum, bukan berarti Moms tidak bisa meredakannya.
Berikut adalah sejumlah cara mengatasi perut kembung saat hamil yang bisa dilakukan.
Kebutuhan cairan tubuh meningkat saat hamil sehingga Moms disarankan untuk mengonsumsi sekitar 8-10 gelas air setiap hari.
Tidak hanya dari air, cairan juga bisa didapatkan dari sayur dan buah.
Memenuhi kebutuhan cairan tubuh dapat membantu kelancaran proses pencernaan sehingga Moms terhindar dari sembelit dan rasa kembung.
Berolahraga saat hamil sangat dianjurkan. Selain menyehatkan fisik dan mental, kegiatan ini membantu memperlancar proses pencernaan sehingga Moms tidak merasa kembung.
Melakukan aktivitas olahraga juga dapat mengurangi risiko sembelit. Tidak perlu olahraga yang berat, Moms bisa berjalan kaki setidaknya selama 30 menit setiap hari.
Namun, sebaiknya konsultasikan dulu dengan dokter kandungan sebelum memulai olahraga apa pun.
Beberapa makanan dan minuman bisa membuat penumpukan gas di perut semakin parah sehingga perlu dihindari. Berikut adalah beberapa contohnya.
Sebaiknya batasi konsumsi berbagai makanan ini sebagai cara mengatasi perut kembung pada ibu hamil.
Meskipun demikian, tubuh setiap orang bisa memberikan respons yang berbeda.
Maksudnya, bisa saja makanan yang membuat Moms kembung belum tentu membuat ibu hamil lainnya kembung, begitupun sebaliknya.
Oleh karena itu, ada baiknya jika Moms memiliki catatan tersendiri mengenai jenis makanan yang sekiranya bisa memicu gas di perut.
Konsumsilah makanan berserat yang sekiranya tidak memicu penumpukan gas di perut.
Serat dapat membawa air ke dalam saluran pencernaan sehingga tinja menjadi lebih lunak dan mudah dikeluarkan. Alhasil, Moms pun terhindar dari masalah sembelit.
Cara mengatasi perut kembung saat hamil ini dapat dilakukan dengan memasukkan sekitar 25-30 gram makanan tinggi serat ke dalam asupan sehari-hari.
Beberapa makanan berserat tinggi yang patut dipertimbangkan adalah plum, buah ara, pisang, gandum, oat hingga sayuran berdaun hijau.
Hindari makan sekaligus dalam porsi yang besar. Pasalnya, semakin banyak makanan yang Moms konsumsi, semakin banyak gas yang akan dihasilkan.
Sebagai gantinya, makanlah dalam porsi kecil tapi lebih sering. Moms bisa membaginya menjadi 6 porsi kecil atau 3 porsi sedang dengan 2-3 kali camilan.
Cara ini dapat membantu mencegah kerja sistem pencernaan kelebihan beban dan menjaga tingkat nutrisi yang akan diberikan untuk janin dalam kandungan.
Makan terlalu cepat memungkinkan Moms menelan banyak udara.
Udara tersebut kemudian mengendap di perut dalam bentuk gelembung gas sehingga menyebabkan kembung.
Untuk menghindarinya, makanlah pelan-pelan dan kunyah makanan dengan lembut.
Cara ini dapat membantu tubuh untuk mencerna makanan dan mengurangi rasa tidak nyaman pada perut.
Selain itu, pastikan Moms duduk saat makan dan minum agar perut bisa mencernanya dengan baik.
Salah satu cara mengatasi perut kembung saat hamil adalah mengonsumsi probiotik, seperti yogurt, kefir, acar, miso, dan kimchi.
Asupan ini dinilai mendukung bakteri baik untuk menjaga kesehatan pencernaan sehingga meredakan kembung dan sembelit yang Moms rasakan.
Stres dan kecemasan bisa membuat Moms tanpa sadar menelan lebih banyak udara.
Kondisi ini membuat gas di saluran pencernaan semakin menumpuk sehingga menjadi kembung dan banyak bersendawa.
Jadi, sebisa mungkin hindari stres dan berusahalah untuk rileks. Moms bisa mencoba beristirahat sejenak dan menyempatkan me time untuk bersantai.
Namun, terkadang sulit menemukan posisi tidur yang nyaman untuk beristirahat jika sedang kembung, heartburn, atau mual. Tidur telentang bahkan bisa memperburuknya.
Nah, posisi tidur untuk perut kembung saat hamil adalah miring karena dapat memberikan kelegaan dan memungkinkan tidur yang berkualitas.
Jika Moms tidak bisa mendapatkan serat secara alami langsung dari makanan, suplemen serat bisa menjadi alternatif.
Namun, suplemen yang Moms konsumsi harus berdasarkan persetujuan dari dokter kandungan.
Sebab, mengonsumsi suplemen secara sembarangan bisa membahayakan diri sendiri dan janin dalam kandungan, bahkan juga menyebabkan masalah pada sistem pencernaan.
Apabila konstipasi yang menyebabkan perut kembung cukup parah, mengonsumsi obat pelancar buang air besar bisa jadi solusinya.
Akan tetapi, obat yang dimaksud bukanlah obat bersifat laksatif yang biasa diminum untuk melancarkan BAB.
Ibu hamil memerlukan obat khusus yang aman dan tidak membahayakan janin. Moms baru boleh mengonsumsi obat ini setelah berkonsultasi dengan dokter kandungan untuk mengurangi risiko terjadinya efek samping berbahaya.
Jika Moms memiliki kebiasaan merokok, segera hentikan kebiasaan tersebut. Sebab, merokok memungkinkan Moms menelan lebih banyak udara yang membuat perut semakin kembung.
Selain itu, terdapat berbagai bahaya merokok terhadap kesehatan kandungan, seperti kematian janin, lahir prematur, lahir mati penyakit jantung bawaan, komplikasi pernapasan, hingga berat badan lahir rendah.
Baca Juga
Perut kembung saat hamil adalah kondisi yang normal dan biasanya tidak berbahaya.
Namun, jika kondisi tersebut tidak kunjung membaik setelah melakukan cara mengatasi perut kembung saat hamil, sebaiknya segera kunjungi dokter kandungan.
Selain itu, Moms perlu memeriksakan diri ke dokter bila mengalami masalah-masalah berikut ini:
Pemeriksaan lebih lanjut dapat dilakukan oleh dokter kandungan untuk menentukan penanganan yang tepat bagi keluhan Moms.
Punya pertanyaan lain seputar kesehatan? Konsultasikan langsung dengan dokter di aplikasi kesehatan keluarga SehatQ.
Download aplikasinya di App Store dan Google Play sekarang!
Advertisement
Referensi
Artikel Terkait
Sariawan saat hamil adalah salah satu keluhan yang umum dirasakan ibu hamil. Penyebab dari kondisi ini salah satunya adalah karena kekurangan vitamin. Ini cara mengatasi sariawan pada ibu hamil yang ampuh.
Ngidam pada ibu hamil terjadi akibat kurangnya asupan nutrisi tertentu, perubahan hormon, serta perubahan pada indera perasa dan penciuman. Kondisi ini adalah hal yang umum dijumpai.
Ukuran janin pada trimester 1 cenderung sangat kecil sehingga tidak tampak perubahannya pada ibu hamil. Ini dia perkembangan ukuran bayi dalam kandungan selama trimester 1.
Diskusi Terkait di Forum
Dijawab oleh dr. Stasya Zephora
Dijawab oleh dr. Stasya Zephora
Dijawab oleh dr. Stasya Zephora
Advertisement
Jadi orang yang pertama tahu info & promosi kesehatan terbaru dari SehatQ. Gratis.
© SehatQ, 2023. All Rights Reserved