Ditinjau secara medis oleh dr. Reni Utari
23 Apr 2021
Perubahan fisik pada lansia tak bisa dihindari. Namun terdapat cara agar perubahan fisik ini tak semakin parah.
Table of Content
Proses penuaan adalah hal yang tak bisa dihindari. Seiring bertambahnya usia, berbagai perubahan fisik umumnya akan terjadi. Tidak hanya rambut beruban atau kulit keriput saja, terdapat banyak perubahan fisik pada lansia yang bisa dihadapi.
Advertisement
Mulai dari penglihatan yang buram, tulang semakin rapuh, hingga jantung yang bekerja lebih keras, berikut adalah perubahan fisik pada lansia yang tidak boleh diremehkan.
Memahami berbagai perubahan fisik pada lansia diharapkan dapat memotivasi Anda untuk menjalani gaya hidup yang sehat. Dengan begitu, Anda dapat menyambut masa tua dengan kesehatan tubuh yang terjaga.
Jantung akan bekerja lebih keras di saat Anda sudah lanjut usia. Sebab, pembuluh darah menjadi kaku sehingga jantung akan bekerja lebih keras lagi untuk memompa darah ke seluruh tubuh.
Kondisi ini dapat menyebabkan tekanan darah tinggi dan memicu berbagai masalah jantung.
Untuk mengatasi perubahan fisik pada lansia ini, Anda harus tetap aktif menggerakkan tubuh. Jalan kaki, joging, atau berenang merupakan segelintir aktivitas yang dapat dicoba untuk menjaga berat badan dan menurunkan tekanan darah.
Selain itu, konsumsi juga makanan sehat, seperti buah, gandum utuh, dan sayur-mayur, untuk menjaga kesehatan jantung. Jangan lupa untuk menghindari stres dan tidur yang cukup (7-8 jam sehari) agar kesehatan pembuluh darah dapat terjaga.
Saat usia tak lagi muda, kulit akan menjadi lebih kering dan elastisitasnya berkurang. Hal ini disebabkan produksi minyak alami dari kulit menurun.
Tidak hanya itu, produksi keringat juga akan berkurang dan jaringan lemak di bawah kulit akan mulai hilang. Hasilnya, kulit akan terlihat menipis. Anda juga akan melihat munculnya keriput, bintik-bintik penuaan, hingga kutil pada kulit.
Untuk menghadapi perubahan fisik pada lansia ini, cobalah hindari mandi dengan air panas karena bisa membuat kulit kering. Mandilah dengan air hangat atau air biasa saja.
Gunakan tabir surya dan pakaian yang tertutup saat berada di luar rumah. Periksakan kulit Anda secara rutin dan beri tahu dokter jika ada perubahan yang muncul di kulit, misalnya tahi lalat.
Jika Anda merokok, hentikan kebiasaan buruk ini karena bisa memperparah keriput.
Seiring bertambahnya usia, Anda akan kesulitan untuk melihat objek dari jarak dekat. Selain itu, Anda juga akan mulai membutuhkan kacamata untuk membaca.
Ditambah lagi, mata Anda akan lebih sulit beradaptasi dengan perubahan cahaya yang tiba-tiba.
Supaya perubahan fisik pada lansia ini tidak semakin parah, periksakan mata Anda secara rutin ke dokter dan gunakan kacamata hitam saat berada di luar rumah.
Kemampuan Anda untuk mendengar juga akan menurun seiring bertambahnya usia. Jadi jangan heran ketika Anda sulit mendengar percakapan di tempat yang ramai.
Maka dari itu, cobalah periksakan kesehatan telinga Anda ke dokter secara rutin dan gunakan penutup telinga untuk menghambat suara bising.
Saat membuka mulut di depan kaca, mungkin Anda akan menyadari gusi yang terlihat seperti lepas dari gigi.
Selain itu, obat-obatan alergi, asma, tekanan darah tinggi, dan kolesterol tinggi juga bisa menyebabkan mulut menjadi kering.
Hasilnya, gusi dan gigi akan lebih berisiko mengalami infeksi dan kerusakan. Agar perubahan fisik pada lansia ini tak semakin parah, periksakan kesehatan mulut Anda secara rutin ke dokter.
Jangan lupa untuk selalu menyikat gigi dan membersihkannya sisa makanan di sela-sela gigi dengan benang gigi sebanyak dua kali sehari.
Metabolisme tubuh akan menurun saat Anda tua. Hasilnya, tubuh tak mampu membakar banyak kalori. Jika Anda tetap makan dengan porsi yang berlebihan dan tidak berolahraga, maka berat badan bisa naik.
Maka dari itu, cobalah untuk tetap aktif bergerak dan mengonsumsi makanan sehat. Perhatikan juga porsi makan Anda supaya tidak terlalu berlebihan.
Saat mencapai usia 40 hingga 50, tulang akan menjadi lemah, rapuh, dan hilang kepadatan. Hal ini dapat meningkatkan risiko patah tulang.
Selain itu, tinggi badan Anda akan berkurang. Faktanya, di usia 40, tinggi badan dapat menurun hingga 2,54-5 centimeter. Hal ini terjadi karena cakram tulang belakang Anda menyusut.
Agar perubahan yang terjadi pada lansia ini tidak semakin parah, konsumsi makanan yang mengandung kalsium dan vitamin D. Dokter mungkin juga akan merekomendasikan suplemen kalsium.
Seiring bertambahnya usia, elastisitas kandung kemih akan menurun sehingga Anda akan bolak-balik ke kamar mandi untuk kencing. Melemahnya otot kandung kemih dan otot dasar panggul juga dapat menyulitkan Anda untuk mengosongkan kandung kemih dan membuat Anda kehilangan kendali atas kandung kemih.
Untuk mengatasi perubahan yang terjadi pada lansia ini, cobalah untuk buang air kecil secara rutin (setiap jam), menjaga berat badan ideal, berhenti merokok, melakukan senam Kegel, menghindari minuman yang bisa membuat kandung kemih iritasi (kopi, alkohol, minuman bersoda).
Massa otot akan mulai menurun saat Anda tak lagi muda. Hal ini dapat menyebabkan tubuh lemah dan aktivitas fisik berkurang.
Perubahan fisik lansia ini dapat diatasi dengan berolahraga, seperti jalan kaki atau mengangkat beban ringan; mengonsumsi makanan tinggi protein (buah, sayur, ikan, daging ayam); dan menghindari makanan yang mengandung tinggi gula serta lemak jenuh.
Saat menopause, jaringan vagina akan mengering, menipis, dan tidak elastis lagi. Sementara itu, pria yang sudah tua akan kesulitan untuk menjaga ereksinya karena kondisi medis dan pengobatan tertentu.
Dokter mungkin akan memberikan obat-obatan untuk meredakan berbagai gejala menopause atau obat untuk meningkatkan gairah seksual untuk mengatasi perubahan fisik lansia ini.
Perubahan fisik lansia yang sering kali terjadi adalah menurunnya fungsi otak. Seiring bertambahnya usia, akan ada perubahan pada otak yang berdampak pada daya ingat. Jangan kaget ketika Anda mulai lupa nama saudara atau tetangga.
Agar perubahan fisik pada lansia ini tidak semakin parah, cobalah untuk melakukan olahraga ringan secara rutin, mengonsumsi makanan sehat, menjaga fungsi otak (membaca buku atau bermain game asah otak), dan aktif bersosialisasi.
Baca Juga
Berbagai perubahan fisik pada lansia ini tidak dapat dihindari. Namun, terdapat berbagai cara yang bisa Anda lakukan agar perubahan fisik ini tidak semakin parah.
Jika Anda ingin bertanya seputar kesehatan lansia, jangan ragu untuk bertanya dengan dokter di aplikasi kesehatan keluarga SehatQ secara gratis. Unduh di App Store atau Google Play sekarang juga.
Advertisement
Ditulis oleh Fadli Adzani
Referensi
Artikel Terkait
Hampir semua orang tahu bahwa penyebab rambut putih atau uban selalu dikarenakan usia. Namun apakah Anda sudah tahu kaitan antara usia dan kemunculan uban? Sebenarnya, saat usia sudah semakin tua, pigmen melanin yang bertugas memberikan warna pada kulit dan rambut akan berkurang. Hal tersebutlah yang menjadi penyebab rambut putih pada kaum lansia.
8 Mar 2020
Sarkopenia terjadi akibat hilangnya massa dan kekuatan otot pada lansia. Kenali lebih jauh pengertian, penyebab, faktor risiko, pencegahan, hingga pengobatan sarkopenia di sini.
16 Jun 2021
Pada lansia yang pendengarannya sudah berkurang karena presbikusis, penggunaan alat bantu dengar, penting dilakukan. Pasalnya, jika dibiarkan, kondisi tersebut akan terus bertambah parah, dan bahkan meningkatkan risiko depresi.
6 Agt 2019
Diskusi Terkait di Forum
Dijawab oleh dr. Farahdissa
Dijawab oleh dr. Liliani Tjikoe
Advertisement
Jadi orang yang pertama tahu info & promosi kesehatan terbaru dari SehatQ. Gratis.
© SehatQ, 2023. All Rights Reserved