Perubahan fisik pada lansia tak hanya sebatas kulit menjadi keriput. Ini bisa memengaruhi kinerja jantung, penglihatan berkurang, hingga gairah seksual menurun.
24 Jan 2023
Ditinjau oleh dr. Reni Utari
Ketahui macam-macam perubahan fisik pada lansia dan tetap jalani hidup sehat
Table of Content
Proses penuaan adalah hal yang tak bisa dihindari. Seiring bertambahnya usia, perubahan fisik pada lansia menjadi hal yang normal. Tidak hanya tumbuh uban pada rambut atau kulit menjadi keriput, ketahui berbagai macam perubahan fisik pada lansia serta apa saja yang bisa dilkukan.
Advertisement
Ingatlah kalau penuaan bukanlah hal yang bisa dihindari. Penuaan adalah suatu proses yang terjadi pada tubuh dari waktu ke waktu, seiring bertambahnya usia.
Memahami berbagai perubahan fisik pada diharapkan dapat memotivasi Anda untuk menjalani gaya hidup sehat. Ini bertujuan agar Anda menyambut masa tua dengan kesehatan tubuh yang terjaga.
Perubahan fisik paling umum pada lansia adalah jantung yang bekerja lebih keras dari biasanya.
Mengutip Mayo Clinic, sistem kardiovaskuler akan berubah karena pengerasan pembuluh darah dan arteri, sehingga kinerja jantung menjadi lebih keras untuk memompa darah ke seluruh tubuh.
Otot jantung pada lansia pun akan menyesuaikan diri, karena beban kerja yang juga meningkat.
Detak jantung saat beristirahat akan tetap sama, tetapi saat beraktivitas tidak bisa meningkat seperti biasanya.
Perubahan ini bisa meningkatkan risiko hipertensi dan masalah kardiovaskular lainnya.
Untuk menjaga kesehatan jantung di usia tua, coba jaga pola makan, tidak merokok, beraktivitas fisik, rutin berolahraga, mengendalikan stres, dan cukup tidur.
Saat bertambahnya usia, ada berbagai kondisi kulit yang dialami lansia.
Kulit semakin menipis, jaringan lemak berkurang, dan kulit menjadi kurang elastis. Ini bisa menyebabkan perubahan fisik lainnya, seperti kulit menjadi kering, keriput, muncul garis halus, dan juga timbul bintik penuaan.
Bahkan, tak jarang ada pula orang tua yang lebih mudah mengalami memar pada kulitnya.
Untuk menghadapi perubahan fisik pada lansia ini, coba hindari mandi dengan air panas karena bisa membuat kulit menjadi lebih kering. Mandilah dengan air hangat atau air biasa saja.
Gunakan skincare anti-aging, tabir surya dan pakaian yang tertutup saat berada di luar rumah.
Periksa kulit secara rutin dan beri tahu dokter jika ada perubahan yang muncul, misalnya tahi lalat.
Selain itu, berhenti merokok karena ini menyebabkan kerusakan pada kulit, seperti kerutan.
Seiring bertambahnya usia, orang tua juga akan kesulitan untuk melihat objek dari jarak dekat. Hal ini membuat sebagian besar lansia mulai membutuhkan kacamata untuk membaca.
Ditambah lagi, mata Anda akan lebih sulit beradaptasi dengan perubahan cahaya yang tiba-tiba.
Penuaan juga memengaruhi penglihatan, misalnya mata buram, katarak, dan degenarasi makula. Lakukan pemeriksaan mata secara rutin ke dokter dan gunakan kacamata hitam saat berada di luar rumah.
Baca Juga
Kemampuan orang tua untuk mendengar juga akan menurun seiring bertambahnya usia. Kondisi ini dikenal dengan presbikusis.
Jadi, jangan heran ketika Anda sulit mendengar percakapan di tempat yang ramai. Maka dari itu, cobalah periksakan kesehatan telinga ke dokter secara rutin dan gunakan penutup telinga untuk menghambat suara bising.
Saat membuka mulut di depan kaca, mungkin Anda akan menyadari gusi yang terlihat seperti lepas dari gigi.
Selain itu, obat-obatan alergi, asma, tekanan darah tinggi, dan kolesterol tinggi juga bisa menyebabkan mulut kering.
Hasilnya, gusi dan gigi akan lebih berisiko mengalami infeksi dan kerusakan. Agar perubahan fisik pada lansia ini tak semakin parah, coba lakukan pemeriksaan kesehatan mulut secara rutin ke dokter.
Jangan lupa menyikat gigi dan membersihkan sisa makanan di sela-sela gigi dengan benang gigi secara rutin.
Metabolisme tubuh akan menurun saat lanjut usia. Hasilnya, tubuh tak mampu membakar banyak kalori.
Jika Anda tetap makan dengan porsi yang berlebihan dan tidak berolahraga, berat badan bisa naik dengan cepat.
Maka dari itu, cobalah untuk tetap aktif bergerak dan mengonsumsi makanan sehat. Perhatikan juga porsi makan agar kalori yang masuk ke dalam tubuh tidak berlebihan.
Saat mencapai usia 40 hingga 50, tulang akan menjadi lemah, rapuh, dan hilang kepadatan. Hal ini dapat meningkatkan risiko osteoporosis dan patah tulang.
Selain itu, tinggi badan juga akan berkurang. Faktanya, di usia 40, tinggi badan dapat menurun hingga 2,54 hingga 5 sentimeter. Hal ini terjadi karena cakram tulang belakang orang tua menyusut. Postur tubuh yang semakin bungkuk juga membuat orang tua tampak lebih pendek.
Agar perubahan fisik yang terjadi pada lansia ini tidak semakin parah, konsumsi makanan yang mengandung kalsium dan vitamin D. Dokter mungkin juga akan merekomendasikan suplemen kalsium.
Baca Juga
Tahukah Anda, elastisitas kandung kemih pada lansia juga akan berkurang? Ini bisa mengakibatkan orang tua jadi lebih sering buang air kecil.
Penyebab perubahan fisik pada lansia ini adalah karena melemahnya otot kandung kemih dan otot dasar panggul. Jadi, Anda lebih sulit mengosongkannya dengan maksimal karena kehilangan kontrol. Selain itu, sulit juga bagi Anda untuk menahan buang air kecil/
Prostat pria yang membesar dan terjadi peradangan juga dapat menyebabkan kesulitan mengosongkan kandung kemih dan kehilangan kontrolnya (inkontinensia urine).
Untuk mengatasinya, coba untuk buang air kecil secara rutin (setiap jam), menjaga berat badan ideal, berhenti merokok, melakukan senam Kegel, serta menghindari minuman seperti kopi, alkohol atau minuman bersoda.
Massa otot mulai menurun saat bertambahnya usia. Jumlah dan serat otot pun juga akan berkurang. Jadi, otot jadi lebih lama merespons pada usia 5o tahun ke atas.
Hal ini dapat menyebabkan tubuh lemah dan aktivitas fisik berkurang.
Perubahan fisik lansia ini dapat diatasi dengan berolahraga, seperti jalan kaki atau mengangkat beban ringan; mengonsumsi makanan tinggi protein, dan menghindari makanan yang mengandung tinggi gula serta lemak jenuh.
Sebagai bentuk pencegahan, mulai rutin berolahraga dan menjaga gaya hidup sejak muda.
Saat menopause, jaringan vagina akan mengering, menipis, dan tidak elastis lagi. Sementara itu, pria yang sudah tua akan kesulitan untuk menjaga ereksinya karena kondisi medis dan pengobatan tertentu.
Dokter mungkin akan memberikan obat-obatan untuk meredakan berbagai gejala menopause atau obat untuk meningkatkan gairah seksual sebagai cara mengatasi perubahan fisik lansia ini.
Penurunan fungsi kognitif pada lansia adalah salah satu perubahan yang juga paling sering terjadi. Demensia atau penurunan daya ingat adalah hal yang paling umum terjadi.
Meski beberapa kondisi tidak diketahui penyebabnya sehingga sulit untuk dicegah, ada beberapa hal yang dapat dilakukan agar kondisi ini tidak memburuk dengan cepat, misalnya olahraga ringan secara rutin, mengonsumsi makanan sehat, menjaga fungsi otak (membaca buku atau bermain game asah otak), dan aktif bersosialisasi.
Baca Juga
Proses penuaan serta perubahan fisik tidak bisa dihentikan. Namun, ada berbagai cara yang bisa dilakukan agar perubahan fisik pada lansia ini tetap membuat Anda bisa melakukan aktivitas lainnya.
Tetap beraktivitas fisik secara rutin, olahraga ringan, jauhi stres, konsumsi makanan sehat, dan lain-lainnya.
Ingin mengetahui lebih lanjut mengenai apa saja perubahan tubuh saat lanjut usia? Tanyakan langsung pada dokter di aplikasi Kesehatan keluarga SehatQ.
Download sekarang di App store dan Google Play.
Advertisement
Referensi
Artikel Terkait
Beberapa ucapan orang tua yang bisa mengganggu psikologis anak antara lain yang membandingkan anak dengan orang lain, terlalu sering memuji, memaksa anak untuk baik-baik saja, hingga menganggap anak tidak bisa melakukan tugasnya.
Alat bantu dengar berfungsi untuk meningkatkan pendengaran pada lansia yang mengalami gangguan pendengaran. Butuh waktu agar terbiasa menggunakannya, ketahui bagaimana cara kerja serta tips memilih.
Katarak senilis adalah jenis katarak yang terjadi akibat penuaan. Ketahui gejala, penyebab, dan pengobatan katarak senilis berikut ini.
Diskusi Terkait di Forum
Dijawab oleh dr. R. H. Rafsanjani
Dijawab oleh dr. Farahdissa
Dijawab oleh dr. Farahdissa
Advertisement
Jadi orang yang pertama tahu info & promosi kesehatan terbaru dari SehatQ. Gratis.
© SehatQ, 2023. All Rights Reserved