Luka tembak perlu dipahami langkah pertolongan pertamanya. Hal ini berguna untuk membantu Anda dan orang sekitar Anda ketika mengalami luka tembak peluru mendadak.
2023-03-20 06:03:40
Ditinjau oleh dr. Anandika Pawitri
Mengetahui pertolongan pertama orang yang terkena luka tembak adalah perlu
Table of Content
Luka tembak adalah kondisi yang terjadi ketika seseorang tertembak oleh peluru atau jenis proyektil lainnya yang berasal dari senjata api. Umumnya, kasus luka tembak dapat terjadi saat tembakan oleh aparat penegak hukum, tembakan akibat kecelakaan, aksi demo yang berujung ricuh, dan lainnya.
Advertisement
Meski kasus luka tembak cukup jarang terjadi di Indonesia dan tergolong tidak meluas, Anda tentu tidak akan pernah benar-benar tahu pasti apa yang akan terjadi di kemudian hari.
Jika Anda atau orang yang Anda kenal terkena luka tembak, apa yang harus dilakukan?
Luka tembak dapat terjadi ketika seseorang terkena tembakan jenis senjata api.
Agar nyawa korban luka tembak dapat diselamatkan, luka tembak harus ditangani dengan tepat dan segera.
Penatalaksanaan yang dapat dilakukan pada kasus luka tembak meliputi kontrol perdarahan, pencegahan dan pengendalian kontaminasi atau infeksi pada luka tembak, serta tindakan rekonstruksi. Ketiga prioritas ini ditempatkan pada beberapa fase seperti perawatan segera.
Pada dasarnya, luka tembak memiliki bentuk dan ukuran yang berbeda-beda, tergantung pada kecepatan peluru. Semakin besar kecepatan peluru, semakin parah atau semakin fatal kerusakan jaringan tubuh yang diakibatkan oleh luka tembak.
Mengingat luka tembak dapat menyebabkan kondisi yang berbahaya dan fatal, maka pertolongan pertama harus segera diberikan pada korbannya.
Berikut adalah langkah-langkah pertolongan pertama saat menolong orang yang terkena luka tembak:
Salah satu langkah pertolongan pertama terkena luka tembak adalah menepi ke lokasi yang aman dengan segera.
Jika seandainya Anda bukan korban yang mengalami luka tembak, pastikan selalu mengutamakan kewaspadaan dan mengamankan diri sendiri. Pasalnya, kondisi yang melibatkan senjata api dapat berisiko membahayakan nyawa.
Jika Anda juga terluka, Anda tentu tidak bisa memberikan banyak pertolongan bagi orang lain di sekitar Anda, bukan?
Segera cari pertolongan medis sesaat setelah Anda mengetahui bahwa ada korban dalam situasi yang melibatkan senjata api sebagai cara pertolongan pertama luka tembak.
Anda dapat menghubungi polisi atau unit gawat darurat. Atau Anda bisa segera membawa korban yang sudah mengalami luka tembak ke unit gawat darurat terdekat.
Pada pemeriksaan fisik luka tembak, dokter bisa menilai jenis senjata, kecepatan peluru, dan jarak tembakan.
Sambil menunggu pertolongan medis menghampiri atau saat berada di tengah perjalanan menuju unit gawat darurat, Anda dapat melakukan pertolongan pertama menghentikan perdarahan akibat luka tembak pada korban.
Ada beberapa cara yang dapat dilakukan untuk menghentikan perdarahan yang terjadi akibat luka tembak, di antaranya:
Salah satu langkah pertolongan pertama menghentikan perdarahan adalah dengan memberikan tekanan langsung. Beri tekanan pada luka menggunakan kain kasa, apabila ada.
Kain kasa dapat menahan keluarnya darah dan membantu komponen darah agar tetap bersama dalam luka sehingga mendorong proses pembekuan darah.
Jika Anda tidak memiliki kain kasa, handuk bersih menjadi pilihan lain yang dapat bekerja dengan baik.
Apabila darah menembus kain kasa, tambahkan lapisannya dan jangan coba-coba untuk mengangkat kain tersebut. Mengangkat kain kasa dari luka dapat menghentikan proses pembekuan darah sehingga perdarahan akan terus menerus berlanjut.
Langkah pertolongan pertama menghentikan perdarahan berikutnya adalah memposisikan luka lebih tinggi dari jantung korban.
Langkah ini bertujuan untuk memperlambat aliran darah sehingga memudahkan untuk menghentikan perdarahan.
Pastikan mengangkat bagian tubuh yang terluka lebih tinggi dari jantung seraya tetap memberikan tekanan di atas luka.
Poin tekanan adalah area tubuh di mana pembuluh darah terlihat jelas dari permukaan kulit.
Menekan pembuluh darah di lokasi tersebut membuat aliran darah berjalan lebih lambat sehingga memungkinkan tekanan langsung yang bisa menghentikan perdarahan.
Pastikan Anda menekan pembuluh darah di lokasi yang lebih dekat dengan jantung, bukannya yang berada di area sekitar luka.
Menekan pembuluh darah jauh dari jantung tidak akan berdampak apa pun terhadap proses menghentikan perdarahan. Sedangkan, menekan di area luka akan terasa nyeri.
Beberapa area tubuh yang terdapat poin tekanan adalah paha, lengan di antara bahu dan siku, serta di balik lutut.
Pastikan untuk mengatasi syok pada korban yang terkena luka tembak. Perawatan ini dapat dilakukan bersamaan dengan pengobatan perdarahan sambil menunggu bantuan medis datang.
Pastikan korban luka tembak masih bernapas. Jika korban berhenti bernapas, segera berikan napas buatan.
Jika korban mengalami muntah, miringkan kepalanya. Sedangkan, jika dalam posisi berbaring, Anda dapat membantunya mengeluarkan isi muntahannya.
Jangan memberikan cairan apa pun kepada korban karena dapat memicu terjadinya muntah.
Selain itu, jaga suhu tubuh korban agar tetap hangat dengan menyelimutinya. Ini bertujuan agar korban tidak mengalami hipotermia yang berisiko mengancam nyawa.
Jika Anda mengetahui cara memberikan napas buatan melalui melalui metode CPR (cardiopulmonary resuscitation). Langkah ini dapat diberikan apabila korban luka tembak berhenti bernapas atau jantungnya berhenti berdetak.
Luka tembak dapat menyebabkan berbagai risiko komplikasi yang serius, seperti:
Jenis komplikasi yang dapat terjadi tergantung pada lokasi cedera serta tingkat kecepatan peluru, jarak tembak, dan jenis senjata api, dan jenis peluru yang mengarah ke tubuh korban.
Jika luka tembak terjadi di bagian kepala atau dada maka umumnya cenderung dapat menyebabkan lebih banyak kerusakan.
Terkena peluru tembakan yang berasal dari senjata api merupakan pengalaman traumatis. Anda mungkin akan merasa terguncang, keselamatan Anda terancam, depresi, atau marah sebagai dampaknya.
Semua hal tersebut merupakan reaksi normal bagi seseorang yang baru saja mengalami pengalaman traumatis dan sama sekali bukan tanda kelemahan.
Beberapa gejala yang mungkin muncul setelah pulih dari luka tembak, antara lain:
Jika Anda terus menerus mengalami sejumlah gejala di atas dan merasa kesulitan melawan perasaan negatif tersebut selama lebih dari tiga minggu, segera hubungi dokter.
Jenis luka tembak berbeda, yakni dapat berbentuk luka terbuka atau luka tertutup.
Penyedia layanan kesehatan Anda umumnya akan memberi tahu Anda cara mengganti pakaian dan merawat luka. Berikut adalah langkah-langkah perawatan bekas luka tembak yang dapat Anda lakukan:
Baca Juga
Selain mendapatkan perawatan fisik, korban luka tembak juga memerlukan perawatan secara emosional untuk mengatasi gejala tersebut agar tidak berkembang menjadi gangguan stres setelah kejadian traumatis (Post Traumatic Stress Disorder/PTSD).
Advertisement
Referensi
Artikel Terkait
Siapa yang tidak ingin memiliki jiwa dan raga yang sehat? Semua orang tentulah ingin memilikinya. Namun sebagai manusia, kita tidak bisa terus-menerus sehat setiap waktu. Bagaimana jika suatu saat kita terserang penyakit kritis? Apa yang harus dilakukan?
Rasa pahit dan tekstur yang unik membuat pare menjadi sayuran yang laku di mulut orang Indonesia. Ternyata, manfaat sayur pare memiliki dampak baik untuk kesehatan tubuh. Apa saja manfaat sayur pare itu?
Manfaat daun bawang untuk kesehatan adalah membantu menjaga kesehatan tulang, mengendalikan berat badan, melancarkan pencernaan, hingga meningkatkan fungsi otak.
Diskusi Terkait di Forum
Dijawab oleh dr. R. H. Rafsanjani
Dijawab oleh dr. Lizsa Oktavyanti
Dijawab oleh dr. Stasya Zephora
Advertisement
Jadi orang yang pertama tahu info & promosi kesehatan terbaru dari SehatQ. Gratis.
© SehatQ, 2023. All Rights Reserved