Sebelum punya anak, terdapat sejumlah pertimbangan yang perlu Anda dan pasangan pikirkan, mulai dari mental, finansial, kebugaran fisik, faktor usia, hingga kondisi hubungan. Ketahuilah, punya banyak anak memiliki kelebihan dan kekurangannya tersendiri.
2023-03-19 21:57:55
Ditinjau oleh dr. Reni Utari
Punya anak banyak memberikan kegembiraan besar bagi sebagian keluarga
Topik mengenai pasangan child-free atau tidak mau punya anak kerap menimbulkan pro dan kontra di tengah masyarakat.
Advertisement
Masyarakat yang pro menganggap keputusan tidak punya anak merupakan hak setiap pasangan. Di sisi lain, pihak yang kontra masih menganggap bahwa banyak anak banyak rezeki.
Tidak ada yang benar ataupun salah dalam menentukan jumlah anak. Yang terpenting, kesiapan mental, fisik, dan finansial kedua orangtua harus dipertimbangkan saat ingin memiliki keturunan.
Lantas, apa saja kelebihan dan kekurangan jika punya banyak anak? Selain itu, pertimbangan apa saja yang harus dipikirkan sebelum memutuskan untuk memiliki anak?
Sebelum memutuskan punya anak berapa saat menjalankan rumah tangga, ada baiknya Anda dan pasangan mempertimbangkan beberapa hal berikut terlebih dahulu.
Sebelum memutuskan berapa anak yang akan dimiliki, Anda dan pasangan harus berkompromi.
Sebab, masing-masing pihak mungkin punya perbedaan seputar jumlah anak yang diinginkan. Misalnya, Anda ingin mempunyai anak banyak, sedangkan pasangan Anda merasa 2 anak cukup.
Perbedaan keinginan tersebut dapat mendatangkan perselisihan. Jadi, diskusikan bersama dengan kepala dingin.
Dengarkan pertimbangan masing-masing sampai terjadi kesepakatan mengenai punya anak berapa.
Anda perlu mengeluarkan cukup banyak uang untuk menjadi orangtua baru. Contohnya, biaya melahirkan, perawatan selama mengandung, hingga biaya rumah sakit setelah melahirkan.
Besaran biayanya tentu tergantung dengan perawatan medis yang diambil di rumah sakit.
Biaya selanjutnya yang harus dipertimbangkan adalah biaya menjadi orangtua. Jika kedua Anda dan pasangan bekerja, pengasuh mungkin perlu dipekerjakan untuk menjaga anak.
Biaya pengasuh juga tidak murah karena harus bekerja seharian menjaga bayi Anda. Jika tidak memakai pengasuh, Anda mungkin bisa dibantu saudara atau kerabat lainnya untuk menjaga anak.
Opsi terakhir mungkin salah satu dari orangtua harus berhenti bekerja, yang artinya pemasukan rumah tangga Anda menjadi berkurang.
Kesiapan mental juga perlu dipertimbangkan sebelum memutuskan untuk memiliki keturunan.
Punya anak mengharuskan Anda dan pasangan untuk memikirkan tentang rumah tangga, seperti hubungan dengan pasangan, finansial, pendidikan anak, karier, tujuan hidup, serta kesejahteraan anak di masa depan.
Berbagai hal ini perlu dipertimbangkan dengan baik sebelum menjadi orangtua. Sebelum memutuskan berapa banyak anak yang ingin dimiliki, tanyakan beberapa pertanyaan pada diri sendiri dan pasangan:
Meskipun mengasuh anak bukanlah hal yang mudah, keberadaan mereka juga menyenangkan, mengasyikan, dan menggemaskan.
Cinta yang diberikan orangtua kepada anak-anak dapat memberi kepuasan dan kebahagiaan tersendiri.
Namun, Anda juga harus mengorbankan banyak hal untuk anak. Anda harus ingat bahwa mengasuh anak akan sangat menantang, mahal, dan butuh banyak pengorbanan.
Pertimbangan lain sebelum memutuskan untuk punya banyak anak adalah fisik, terutama bagi ibu yang harus menjalani kehamilan dan persalinan.
Berbagai ketidaknyaman dapat dialami ibu, seperti mual, kelelahan, sakit, dan nyeri. Penting untuk mendapatkan perawatan prenatal sedini mungkin untuk tetap sehat sepanjang kehamilan.
Selain kesehatan fisik, emosi setelah melahirkan juga harus diperhatikan. Kehamilan dan persalinan menyebabkan perubahan hormon secara tiba-tiba dan bisa mempengaruhi suasana hati.
Melahirkan memang proses yang membahagiakan, tetapi kegembiraan tersebut bisa bercampur dengan kecemasan.
Banyak ibu baru yang membutuhkan dukungan ekstra selama beberapa minggu setelah melahirkan.
Ibu juga bisa mengalami postpartum depression setelah melahirkan dan membutuhkan bantuan profesional untuk menjaga diri dan bayinya tetap sehat.
Depresi jangka panjang dan serius semakin tinggi kemungkinannya jika ibu memiliki riwayat masalah kesehatan mental atau tidak memiliki dukungan dari orang-orang terdekat.
Bicarakan dengan dokter, perawat, atau tenaga profesional jika depresi berlangsung lebih dari dua minggu atau menghentikan aktivitas sehari-hari Anda.
Usia juga harus dipertimbangkan dalam memutuskan punya anak berapa. Hamil di usia yang terlalu muda atau terlalu tua bisa berisiko bagi ibu maupun janin.
Selain itu, jarak kehamilan yang terlalu dekat juga dapat mendatangkan masalah.
Bukan hanya usia istri, usia suami pun harus dipertimbangkan. Jika usia suami sudah senja saat keturunannya masih kecil, dikhawatirkan kemampuannya tidak produktif lagi untuk mencari nafkah dan memenuhi kebutuhan anak-anaknya.
Begitu pun sebaliknya, usia suami yang terlalu muda mungkin belum memiliki penghasilan yang cukup untuk menghidupi banyak anak.
Jika Anda dan pasangan memiliki hubungan yang tidak harmonis, keingininan punya anak banyak harus dipertimbangkan baik-baik.
Pasalnya, mempunyai anak banyak merupakan tantangan besar sehingga membutuhkan hubungan yang kuat untuk menghadapi berbagai perubahan.
Namun, apabila Anda dan pasangan dapat bekerja sama dengan baik, mampu memecahkan masalah bersama, dan mengkomunikasikan apa pun dalam gaya pengasuhan, tidak ada salahnya memiliki anak banyak.
Ketika memutuskan memiliki anak, pertimbangkan kebiasaan yang Anda dan pasangan miliki. Misalnya, pasangan suka merokok. Diskusikan dengannya bahwa kebiasaan buruk tersebut harus dihentikan.
Pasalnya, paparan asap rokok bisa berbahaya bagi kehamilan maupun anak kelak. Jadi sebaiknya, ubah gaya hidup menjadi lebih sehat agar rencana kehamilan berjalan lancar. Tinggalkan kebiasaan-kebiasaan buruk sebelum memiliki anak.
Pertimbangan sifat pasangan juga perlu diperhatikan ketika ingin punya anak, salah satunya sikap manja.
Dikutip dari situs Bustle, jika Anda atau pasangan masih memiliki sifat manja, kemungkinan kalian belum siap untuk memiliki anak.
Saat punya anak, Anda dan pasangan dapat mengorbankan banyak hal, misalnya jalan-jalan bersama atau hobi yang selama ini digeluti.
Untuk wanita, pengorbanan ini sudah dimulai sejak kehamilan sehingga gaya hidup yang sebelumnya disenangi perlu diadaptasi demi menjaga kesehatan janin.
Maka dari itu, Anda dan pasangan perlu bersiap-siap untuk mengorbankan banyak kesenangan sebelum memiliki anak.
Sebelum punya anak, mungkin Anda dan pasangan dapat tidur dengan bebas tanpa gangguan. Namun, kenyamanan ini harus dikorbankan saat si kecil lahir ke dunia.
Oleh karena itu, Anda dan pasangan harus siap untuk mengurangi jam tidur, baik secara fisik ataupun mental.
Anda dan pasangan sebaiknya memikirkan ruangan khusus yang dapat dijadikan tempat untuk anak nantinya.
Jika tempat tinggal Anda saat ini belum memiliki ruangan yang cukup untuk menjadi tempat mengasuh anak, mungkin Anda perlu memikirkan untuk merenovasi atau pindah rumah.
Memastikan anak mendapatkan tempat yang cukup untuk tumbuh dan berkembang adalah pertimbangan yang perlu diperbincangkan secara serius bersama pasangan.
Baca Juga
Mungkin Anda sering mendengar pernyataan “2 anak cukup” di tengah masyarakat. Namun faktanya, memiliki banyak atau lebih dari 2 anak memiliki kelebihan dan kekurangan yang perlu dipertimbangkan.
Keluarga dengan banyak anak sering mengalami kelelahan secara fisik dan mental. Orangtua harus mendisiplinkan anak, membutuhkan keuangan yang besar, serta mendidik anak di tengah banyaknya tuntutan hidup.
Namun, orangtua yang punya anak banyak bisa saja memiliki anak-anak yang saling mendukung satu sama lain. Hal ini merupakan sebuah kesenangan dan kegembiraan tersendiri dalam memiliki keluarga besar.
Di sisi lain, memiliki bayi juga bukan tugas yang mudah. Bermain bersama bayi memang sangat menyenangkan, serta mengurus bayi juga meningkatkan hubungan baik dan kerjasama dengan pasangan sehingga bisa memupuk perasaan saling menghargai satu sama lain.
Akan tetapi, kehadiran bayi juga dapat mengalihkan perhatian Anda dari pasangan. Maka dari itu, Anda juga harus menjaga hubungan sebaik mungkin, baik dengan anak, pasangan, dan anggota keluarga lainnya.
Sebuah penelitian tentang keluarga membuktikan bahwa memiliki anak membuat pasangan lebih mungkin untuk tetap bersama, tapi cenderung tidak merasa bahagia dan puas dengan hubungan mereka.
Memang rata-rata kepuasan hubungan cenderung turun apa pun yang Anda lakukan seiring berjalannya waktu. Namun, penurunan tingkat kebahagiaan dalam hubungan ini terjadi lebih cepat pada pasangan yang memiliki anak.
Lebih buruk lagi, penurunan kepuasan hubungan bisa mempengaruhi kebahagiaan secara keseluruhan.
Namun, penelitian yang sama menunjukkan bahwa banyak orang menilai mengasuh anak sebagai kebahagiaan terbesar dalam hidup. Jadi, keputusan punya anak banyak atau tidak, ada di tangan Anda dan pasangan.
Untuk berdiskusi lebih lanjut tentang banyak anak tanyakan langsung pada dokter di aplikasi kesehatan keluarga SehatQ. Download sekarang di App Store dan Google Play.
Advertisement
Referensi
Artikel Terkait
Cara cepat hamil agar segera dapat momongan tidak cukup dengan sering berhubungan intim. Pasutri perlu juga menjauhi rokok serta dan jalani tes kesuburan.
Individu yang emotionally unavailable memiliki kesulitan untuk mengekspresikan atau menangani emosi, serta tidak bisa dekat dengan orang lain secara emosional. Hal ini membuat mereka biasanya terlihat angkuh atau dingin.
Cara mengungkapkan perasaan kepada gebetan atau pasangan memang tidak mudah. Daripada dipendam dalam hati, simak cara mengungkapkan perasaan yang tepat dan sehat ini.
Diskusi Terkait di Forum
Dijawab oleh dr. Dwiana Ardianti
Dijawab oleh dr. Farahdissa
Dijawab oleh dr. R. H. Rafsanjani
Advertisement
Jadi orang yang pertama tahu info & promosi kesehatan terbaru dari SehatQ. Gratis.
© SehatQ, 2023. All Rights Reserved