Membawa bayi berpergian naik pesawat memang membutuhkan persiapan ekstra. Kekhawatiran bayi akan rewel, membuat Anda perlu memperhatikan posisi kursi pesawat, hingga isi tas bawaan Anda.
5
(4)
17 Jun 2019
Ditinjau oleh dr. Reni Utari
Pilih jam penerbangan di pagi hari, untuk mengurangi kemungkinan Si Kecil rewel.
Table of Content
Bepergian dengan Si Kecil dalam jarak dekat dengan mobil saja, kadang membuat orangtua perlu menyiapkan berbagai barang bawaan, untuk memenuhi kebutuhannya.Mulai dari susu hingga popok. Apalagi, jika perjalanan yang dilakukan mengharuskan bayi naik pesawat.
Advertisement
Lingkungan pesawat dan bandara yang bising, bisa membuat Si Kecil tidak nyaman dan kemudian menjadi rewel. Saat hal tersebut terjadi, bukan hanya bayi yang merasa tidak nyaman, namun Anda sebagai orangtua serta penumpang lain, bisa merasakan hal yang sama.
Baca Juga
Secara umum, dokter menganjurkan Anda menunggu untuk mengajak bayi terbang sampai sistem kekebalan si Kecil sudah berkembang lebih baik. Artinya, usia bayi naik pesawat yang paling ideal dan direkomendasikan dokter adalah antara 3-6 bulan.
Dalam beberapa kasus, Anda dapat terbang lebih cepat dari itu. Dengan asumsi bahwa ibu dan bayinya sehat, Anda dapat melakukan perjalanan udara saat bayi Anda berusia dua minggu.
Maskapai biasanya akan meminta Anda menyertai Surat Keterangan Medis dari dokter yang menyatakan bahwa bayi cukup sehat untuk terbang.
Akan tetapi, baiknya untuk menunda booking pesawat sampai bayi benar-benar siap, jika perjalanan tersebut tidak benar-benar penting.
Baca Juga
Saat mengajak bayi naik pesawat, ada beberapa hal yang perlu diperhatikan, agar Si Kecil tetap merasa nyaman selama perjalanan. Tidak hanya saat perjalanan, persiapan untuk mengajak bayi naik pesawat juga perlu dilakukan sejak awal perencanaan perjalanan, seperti:
Jika memungkinkan, hindari jadwal penerbangan pada akhir pekan. Pilihlah penerbangan yang di tengah minggu seperti pada hari Selasa, Rabu atau Kamis, saat bandara tidak terlalu padat.
Pilih juga jam penerbangan pertama di pagi hari, dan hindari penerbangan sore maupun malam hari. Sebab, kedua waktu tersebut merupakan saat bayi paling rewel serta risiko keterlambatan lebih sering terjadi. Pilih juga penerbangan dengan waktu terbang yang singkat, yaitu kurang dari empat jam.
Anak yang berusia di bawah 2 tahun, umumnya tidak diharuskan untuk membeli kursi terpisah. Namun, untuk memberikan kenyamanan lebih bagi Si Kecil, Anda dapat mempertimbangkan untuk membeli kursi tambahan.
Ada beberapa kursi khusus bayi yang biasa digunakan untuk mobil maupun pesawat. Kursi ini akan membuat bayi merasa lebih nyaman, sehingga, kemungkinan bayi rewel pun dapat berkurang.
Pelajari ketentuan maskapai untuk barang bawaan yang bisa Anda bawa masuk ke kabin. Termasuk kursi khusus bayi dan kereta dorong (stroller). Dengan begitu, Anda tidak perlu repot untuk menyimpan barang-barang tersebut ke bagasi, sesampainya di bandara.
Pastikan juga Anda membawa barang-barang berikut ini:
Setelah persiapan selesai, tiba sudah saatnya Si Kecil benar-benar sampai di bandara dan harus naik ke pesawat. Berikut ini langkah yang bisa Anda lakukan, untuk membuat perjalanan terasa nyaman bagi anak.
Saat masuk bandara, Anda dan Si Kecil harus melewati berbagai proses pemeriksaan keamanan. Agar tidak kerepotan, lebih baik Anda menggendongnya selama proses ini berlangsung, dan tidak menggunakan kereta dorong bayi.
Kereta dorong bayi harus dilipat dan dimasukkan ke alat pindai bandara, saat pemeriksaan keamanan. Sehingga, agar Anda tidak kerepotan untuk menutup dan membukanya kembali, gendonglah Si Kecil hingga semua pemeriksaan keamanan selesai.
Baca Juga
Saat bepergian dengan bayi, segalanya membutuhkan waktu ekstra. Sehingga, sebaiknya Anda datang ke bandara lebih awal, agar tidak terburu-buru.
Saat ini, beberapa maskapai penerbangan memang sudah memperbolehkan penumpang yang bepergian dengan bayi, untuk naik ke pesawat terlebih dahulu. Namun, Anda mungkin sebaiknya tidak mengambil pilihan tersebut.
Sebaiknya, Anda justru menunggu hingga saat-saat terakhir untuk naik ke pesawat, agar bayi tidak terlalu lama duduk di dalam pesawat. Semakin lama Si Kecil berada di dalam pesawat, maka kemungkinan ia rewel pun akan semakin tinggi.
Membiarkan bayi untuk menyedot empeng atau minum dari dot saat terbang, dapat meredakan tekanan yang akan terasa di telinga bayi, saat pesawat mulai lepas landas. Empeng dan dot bayi juga dapat diberikan saat mendarat, untuk tujuan yang sama.
Siapkan buku-buku serta mainan, agar perhatian bayi bisa teralihkan dari lingkungan di sekitar kabin pesawat, yang mungkin bisa membuatnya rewel. Namun perlu diingat, bawalah mainan maupun buku yang tidak mengeluarkan suara, agar tidak mengganggu penumpang lain.
Satu hal yang perlu Anda terus ingat saat membawa bayi naik pesawat adalah kenyamanannya. Meski begitu, Anda juga tetap perlu memperhatikan kenyamanan Anda dan penumpang lainnya.
Advertisement
Referensi
Terima kasih sudah membaca.
Seberapa bermanfaat informasi ini bagi Anda?
(1 Tidak bermanfaat / 5 Sangat bermanfaat)
Artikel Terkait
Manfaat ikut lomba dengan persaingan sehat antara lain membuat anak dapat belajar tentang dirinya dan orangtua dapat mengidentifikasi serta membimbing kepribadian anak.
Atresia esofagus adalah kelainan pada bayi yang terjadi ketika kerongkongannya tidak tersambung dengan benar ke bagian pencernaan. Apabila tidak segera diatasi, kondisi ini berpotensi membuat bayi mengalami komplikasi, bahkan dapat berujung kematian.
Bahasa reseptif adalah bagaimana anak memahami bahasa, sedangkan bahasa ekspresif adalah bagaimana anak menggunakan kata-kata untuk mengekspresikan dirinya. Gangguan pada kedua bahasa ini dapat membuat anak kesulitan dalam berkomunikasi dan memahami bahasa.
Diskusi Terkait di Forum
Dijawab oleh dr. Evelin Kwandang
Dijawab oleh dr. Aisyah Nur Ramadhani
Dijawab oleh dr. Dwiana Ardianti
Advertisement
Jadi orang yang pertama tahu info & promosi kesehatan terbaru dari SehatQ. Gratis.
© SehatQ, 2022. All Rights Reserved