Persiapan melahirkan yang matang bantu antisipasi berbagai kemungkinan di hari-H nanti. Selain tas melahirkan, apa lagi yang harus disiapkan untuk lahiran?
4.27
(11)
6 Apr 2021
Ditinjau oleh dr. Karlina Lestari
Persiapan melahirkan bisa dimulai dengan mengikuti kelas melahirkan dan menyusui
Persiapan melahirkan idealnya sudah harus Anda lakukan dari jauh hari bersama orang terdekat.
Advertisement
Persiapan yang matang tentu akan membantu kelancaran proses melahirkan Anda.
Sebab, meski Anda dan dokter telah menghitung hari perkiraan lahir (HPL), mungkin ada hal-hal selama kelahiran yang tidak bisa diprediksi.
Lantas, apa saja yang harus disiapkan untuk lahiran?
Bila usia kehamilan sudah memasuki trimester tiga, Anda sebaiknya segera melakukan persiapan melahirkan bersama pasangan Anda, keluarga, maupun orang yang bisa Anda percaya.
Persiapan kelahiran bayi membantu Anda untuk segera bergegas untuk melewati proses persalinan dan kelahiran.
Persiapan yang matang pun juga mengurangi berbagai kerepotan, bahkan risiko tertentu yang bisa menyulitkan Anda dan bayi.
Dalam persiapan ibu melahirkan, Anda juga sebaiknya mencatat rekam medis Anda selama hamil.
Selain itu, pastikan siapa saja yang akan menemani dan mendukung Anda mulai dari persiapan hingga setelah Anda melahirkan.
Anda juga bisa membawa barang-barang yang membuat kamar tempat Anda melahirkan jadi lebih menenangkan, misalnya dengan membawa pemutar musik atau aromaterapi yang wangi.
Memilih metode persalinan juga diperlukan saat Anda mencatat rencana kelahiran Anda. Entah Anda memilih melahirkan lewat caesar atau melahirkan normal.
Anda bahkan juga bisa menentukan pereda nyeri yang bisa Anda pilih, mulai dari pereda nyeri medis hingga nonmedis, seperti pijatan.
Selama perencanaan, Anda juga dapat memikirkan kebutuhan proses keagamaan dan adat yang mungkin terkait dengan keluarga Anda.
Saat menyusun persiapan ibu melahirkan, pastikan rencana kelahiran Anda sesuai dengan kebijakan rumah sakit atau dokter terkait pilihan induksi, pengobatan, hingga pilihan metode melahirkan, seperti kelahiran normal, caesar, water birth, dan lain-lain.
Hal ini mengurangi kejadian-kejadian tak terduga.
Maka, jangan lupa untuk tetap fleksibel karena mungkin tak semua rencana dapat berjalan mulus.
Ada banyak kemungkinan yang muncul dan tidak bisa Anda kendalikan.
Persiapan melahirkan selanjutnya yang tidak boleh sampai terlupa adalah tas untuk dibawa ke rumah sakit.
Anda bisa membawa dua tas. Satu untuk persiapan persalinan, satu lagi berisi baju salin dan perlengkapan bayi lainnya selama menetap di rumah sakit.
Berikut adalah perlengkapan melahirkan yang mesti dikemas dalam tas:
Dalam kelas ini, Anda akan mempelajari dasar-dasar persalinan, teknik pernapasan, teknik mengejan yang aman, serta relaksasi.
Selain itu, kelas ini juga menyediakan diskusi yang bisa menjawab beberapa pertanyaan terkait proses kelahiran dan perawatan bayi baru lahir yang ingin Anda ketahui jawabannya.
Selain itu, Anda juga belajar cara menyusui, posisi menyusui, mengetahui tanda bayi lapar, cara memerah ASI, cara menyimpan ASIP, hingga cara mengatasi nyeri payudara akibat sumbatan ASI.
Persiapan menjelang lahiran yang juga harus Anda lakukan dari jauh-jauh hari yaitu memilih dokter dan rumah sakit tempat Anda bersalin.
Pastikan juga Anda mempertimbangkan jarak lokasi rumah sakit dari kediaman Anda.
Apakah ada rumah sakit yang dekat dari rumah, atau Anda ingin di rumah sakit khusus bersalin.
Bila Anda ingin melahirkan dibantu dokter kandungan tertentu, pastikan Anda tahu di rumah sakit mana ia praktik.
Pastikan Anda juga mengetahui nomor telepon rumah sakit tersebut.
Tentu, persiapan ibu melahirkan juga mencakup "sambutan" untuk anggota keluarga baru. Artinya, Anda harus sudah memiliki beberapa keperluan tambahan untuk Si Kecil.
Beberapa perlengkapan bayi yang bisa Anda persiapkan adalah:
Salah satu persiapan ibu melahirkan yang jarang terpikirkan adalah menyetok makanan di rumah.
Dari jauh-jauh hari, stok dapur dan kulkas dengan makanan yang tahan lama, bergizi, dan lezat.
Pascamelahirkan, Anda hanya akan fokus untuk merawat dan mengasuh bayi sehingga mungkin tak sempat memasak.
Dengan menyetok bahan-bahan makanan yang mudah diolah, Anda jadi tidak usah khawatir harus kehabisan energi selama menyusui dan menjalani masa nifas, terutama di minggu-minggu pertama setelah kelahiran.
Persiapan ibu melahirkan yang tak kalah penting adalah menjaga kebersihan rumah.
Dari jauh-jauh hari, pastikan perlak, seprai bayi, selimut, maupun barang lainnya yang akan menyentuh kulit bayi steril dan higienis.
Pakaian barang-barang Anda dan suami juga dibersihkan agar Anda tidak memindahkan bakteri dan kotoran pada Si Kecil.
Saat ingin mencuci, pisahkan barang-barang Anda dan si kecil. Cuci perlengkapan bayi dengan deterjen lembut tanpa pewarna atau parfum.
Untuk mengurangi ketegangan saat melakukan persiapan melahirkan, inilah waktu yang tepat untuk menjaga kesehatan mental Anda.
Meditasi dengan metode mindfulness terbukti membantu ibu untuk mengelola rasa takut dan mengurangi gejala depresi pascapersalinan. Hal ini pun dipaparkan dalam riset terbitan BMC Pregnancy and Childbirth.
Selain mempersiapkan barang-barang, Anda juga bisa mempersiapkan kekuatan fisik Anda dengan olahraga yang aman untuk ibu hamil.
Riset dari Journal of Psychosomatic Obstetrics & Gynecology memaparkan bahwa olahraga yang berfokus pada kekuatan otot tubuh mampu meningkatkan tenaga dan mengurangi rasa letih.
Namun, tetap konsultasikan pada dokter kandungan saat ingin olahraga jika Anda sudah hamil trimester 3.
Dalam rangka persiapan melahirkan, ibu hamil juga harus mempersiapkan mentalnya. Untuk itu, waktu me-time pun diperlukan untuk memanjakan diri Anda.
Anda bisa melakukan melakukan hobi yang Anda sukai hingga perawatan kecantikan.
Namun, perlu diingat, saat melakukan perawatan tubuh, sebaiknya Anda tidak mencukur rambut kemaluan Anda.
Sebab, hal ini menimbulkan luka kecil pada kulit kemaluan Anda. Ini meningkatkan risiko paparan infeksi yang nantinya justru membahayakan Anda maupun janin saat persalinan.
Hal ini pun dipaparkan dalam riset dari Journal of Hospital Infection.
Persiapan melahirkan bukanlah tugas yang semata diemban oleh calon ibu. Di sini, peran calon ayah justru sangat diandalkan untuk mendampinginya.
Bagi-bagilah tugas mana yang bisa dikerjakan ibu dan mana yang bisa diambil alih oleh ayah agar proses persiapannya lancar.
Sebagai contoh apabila ibu mempersiapkan tas rumah sakit dan menyetok makanan di kulkas, ayah bisa bantu beres-beres rumah seperti menyapu dan mengepel.
Ayah juga bisa bantu mengecek kelengkapan dokumen administrasi yang diperlukan rumah sakit, sementara ibu belanja keperluan bayi.
Calon ayah juga dapat membantu hubungi bidan atau dokter dari waktu ke waktu untuk berjaga-jaga.
Selain itu, ayah juga bisa bantu menghitung dan mencatat jarak waktu antara kontraksi pertama dan selanjutnya.
Selama menunggu di rumah sakit, Anda bisa berikan sentuhan lembut atau pijatan lembut di kepala dan punggung ibu agar ia tetap rileks.
Tak lupa, selalu berikan dukungan emosional untuk ibu yang baru saja melahirkan. Beri apresiasi dan hibur dia untuk segala usahanya selama persalinan.
Selain itu, pastikan Anda rileks sehingga ibu pun tetap tenang.
Apabila Anda ingin mengetahui lebih lanjut terkait perlengkapan melahirkan yang harus dipenuhi maupun persiapan lahiran lainnya, Anda bisa konsultasikan dengan dokter kandungan Anda.
Anda juga bisa konsultasikan secara gratis dengan dokter melalui aplikasi kesehatan keluarga SehatQ.
Download aplikasinya sekarang di Google Play dan Apple Store.
Advertisement
Referensi
Terima kasih sudah membaca.
Seberapa bermanfaat informasi ini bagi Anda?
(1 Tidak bermanfaat / 5 Sangat bermanfaat)
Artikel Terkait
Induksi persalinan adalah proses stimulasi untuk merangsang kontraksi rahim sebelum kontraksi alami terjadi, dengan tujuan untuk mempercepat proses melahirkan. Ini cara membuka jalan lahir yang aman.
Ciri-ciri air ketuban berkurang bisa terdeteksi lewat pemeriksaan USG berkala dengan dokter spesialis kandungan. Pemeriksaan ini penting, terutama jika usia kehamilan sudah melewati 42 minggu.
Tambal gigi saat hamil memang menimbulkan kekhawatiran. Namun, kesehatan gigi saat hamil tetap harus dijaga. Ibu hamil bisa melakukannya di trimester kedua.
Diskusi Terkait di Forum
Dijawab oleh dr. Vina Liliana
Dijawab oleh dr. Pany
Dijawab oleh dr. Sylvia V
Advertisement
Jadi orang yang pertama tahu info & promosi kesehatan terbaru dari SehatQ. Gratis.
Kumpulan Artikel dan Forum
© SehatQ, 2022. All Rights Reserved