Persalinan macet adalah proses melahirkan bayi yang bisa berlangsung lebih dari 20 jam. Hal ini dapat disebabkan oleh posisi bayi yang sungsang, cedera pada bahu bayi, atau ibu yang kelelahan selama melahirkan.
Ditinjau secara medis oleh dr. Karlina Lestari
14 Jun 2019
persalinan macet dapat disebabkan oleh banyak hal, biasanya terjadi pada ibu yang baru pertama kali melahirkan
Table of Content
Proses melahirkan normal tanpa rasa sakit dan hambatan adalah dambaan setiap calon ibu. Namun demikian, pengalaman bersalin bagi setiap ibu mungkin saja berbeda-beda. Maka itu, penting untuk setiap pasangan yang sedang menantikan kehadiran buah hati memahami adanya risiko persalinan macet di tengah jalan, yang dikenal dengan istilah distosia.
Advertisement
Persalinan macet alias distosia atau partus tak maju adalah proses melahirkan normal yang berlangsung lebih lama daripada seharusnya dikarenakan suatu kendala dalam prosesnya. Normalnya, ibu hamil yang baru pertama kali melahirkan butuh waktu sekitar 12-18 jam sampai bayi keluar.
Proses kelahiran bayi umumnya dimulai dengan kontraksi otot rahim yang intens dan terjadi berulang. Runutan kontraksi yang terjadi menjelang persalinan inilah yang membantu mendorong bayi keluar dari rahim.
Bersamaan dengan kontraksi, biasanya leher rahim (serviks) juga akan mulai melebar dan menipis untuk membuka jalan lahir bayi. “Mucus plug” yang sebelumnya menutup jalan lahir, akan terlepas dan keluar sebagai cairan berwarna bening, merah muda, atau kemerahan dari vagina.
Berapa lama proses melahirkan akan dimulai setelah mucus plug keluar biasanya tidak menentu. Fase persiapan bersalin ini dapat berlangsung beberapa jam hingga beberapa hari pada kelahiran anak pertama, dan mungkin berlangsung lebih cepat pada kelahiran anak berikutnya.
Setelah fase kontraksi awal selesai, proses kelahiran bayi akan diikuti dengan tahap pembukaan serviks. Kontraksi yang dirasakan semakin teratur, kuat, dan semakin sering. Kemungkinan cairan ketuban pecah pada fase ini. Fase pembukaan biasanya berlangsung sekitar 4-8 jam.
Tahap berikutnya dari persalinan adalah kelahiran bayi, yang dimulai dengan tanda-tanda pembukaan lengkap (pembukaan 10) sampai “crowning” dan keluarnya bayi seutuhnya. Crowning yaitu momen ketika puncak kepala bayi saat sudah keluar dari jalan lahir.
Dikutip dari American Pregnancy Association. Kemungkinan Anda mengalami partus macet jika bayi tidak kunjung lahir setelah 20 jam kontraksi yang teratur pada anak pertama, 14 jam jika sebelumnya sudah pernah melahirkan, atau 16 jam pada persalinan bayi kembar. Masalah ini biasanya terjadi pada ibu yang baru pertama kali melahirkan.
Baca juga: Perdarahan Hingga Plasenta Tertahan, Ini 7 Tanda Bahaya Persalinan
Proses melahirkan kepala bayi adalah proses yang paling sulit karena kepala merupakan anggota badan yang paling besar.
Jika kepala sudah dilahirkan, persalinan biasanya lebih mudah. Lamanya fase ini bervariasi, mulai dari beberapa menit hingga beberapa jam.
Ada banyak hal yang dapat membuat persalinan lama dari biasanya. Kadang, salah satu atau kedua bahu bayi dapat tersangkut di jalan lahir, yang disebut distosia bahu. Kendala seperti inilah yang dapat menjadi penyebab partus lama dan persalinan macet.
Selain karena distosia bahu bayi, melahirkan susah keluar juga dapat disebabkan oleh posisi bayi sungsang atau melahirkan bayi besar (makrosomia).
Faktor-faktor risiko lainnya yang dapat memicu distosia selama melahirkan normal adalah:
Cara mengejan (ngeden) yang salah dan kondisi umum ibu selama persalinan seperti kehabisan tenaga selama proses melahirkan juga dapat membuat persalinan lama di tengah jalan.
Baca Juga
Distosia yang terjadi berlarut-larut tanpa penanganan tepat dapat berisiko pada keselamatan ibu dan janin selama proses melahirkan.
Menjalani distosia persalinan macet selama berjam-jam dapat meningkatkan risiko perdarahan, trauma fisik seperti cedera panggul atau robeknya jalan lahir, serta kemungkinan infeksi rahim pada ibu.
Pada bayi, proses kelahiran yang macet dapat menyebabkan risiko gawat janin meliputi asfiksia (bayi kekurangan oksigen), benjolan berisi darah di kepala (hematoma), kematian jaringan kulit kepala (nekrosis), detak jantung bayi tidak normal, dan infeksi pada cairan ketuban.
Proses persalinan lama juga bisa membuat bayi stres dan mengeluarkan tinja pertamanya atau mekonium selama masih dalam rahim.
Mekonium bisa bercampur dengan cairan ketuban dan terhirup oleh bayi sehingga masuk ke paru-parunya. Hal ini bisa membuat bayi mengalami gangguan pernapasan.
Baca juga: Kenali Letak Plasenta Normal agar Tak Hadapi Komplikasi Persalinan
Jika ibu mengalami distosia, dokter dan tim tenaga medis akan memantau kondisi Anda dan bayi, termasuk seberapa sering dan kuatnya kontraksi, serta detak jantung dan gerakan bayi.
Cara mengatasi persalinan tidak maju bergantung pada fase saat terjadinya, apakah di fase laten atau di fase aktif.
Jika kendala terjadi pada fase laten, yaitu selama kontraksi awal masih berlangsung, dokter biasanya menyarankan ibu untuk menyimpan tenaga dengan beristirahat lebih dulu.
Tahapan kontraksi yang panjang dapat membuat ibu stres dan kelelahan sebelum siap melahirkan. Maka itu, upayakan tetap tenang dan rileks.
Jika Anda mengalami persalinan yang panjang, cara-cara berikut dapat membantu Anda untuk menghadapinya, serta untuk menghindari stres dan kelelahan:
Fase laten yang panjang biasanya tidak menyebabkan komplikasi serius pada ibu dan bayi. Jika Anda ingin mempercepat kontraksi, Anda bisa berjalan perlahan, berdiri, berendam air hangat, atau mengubah posisi tidur.
Sementara jika distosia terjadi pada fase persalinan aktif, Anda akan membutuhkan intervensi medis secepatnya. Selama proses persalinan, dokter dapat memberikan infus pitosin sebagai cara menginduksi persalinan.
Dokter pun dapat menggunakan forceps untuk membantu menarik bayi yang tersangkut agar keluar dari vagina. Namun jika persalinan masih terhambat, dokter biasanya akan memutuskan untuk menjalani operasi caesar guna melahirkan bayi dengan selamat.
Tidak hanya mempersiapkan kehamilan, persalinan pun perlu disiapkan sebaik mungkin untuk mengantisipasi masalah atau kesulitan yang mungkin terjadi selama prosesnya berlangsung.
Maka itu, penting untuk memeriksakan kondisi ibu selama hamil ke dokter kandungan sesuai jadwal guna menghindari risiko persalinan macet pada hari-H.
Jika Anda memiliki pertanyaan atau kecemasan menjelang hari melahirkan, tidak ada salahnya langsung chat dokter lewat aplikasi kesehatan keluarga SehatQ. Download gratis di Apple Store dan Google Play Store.
Advertisement
Ditulis oleh Ajeng Quamila Irawan
Referensi
Artikel Terkait
Agar persalinan dapat berjalan dengan lancar, Anda perlu menyiapkan perlengkapan melahirkan lengkap untuk ibu, bayi dan ayah seperti berikut. Mulai dari dokumen penting, pakaian, hingga obat-obatan.
9 Mar 2020
Perdarahan setelah melahirkan atau perdarahan pospartum adalah keluarnya darah dari jalan lahir setelah melakukan proses melahirkan. Hal ini juga kerap disebut sebagai lochia.
9 Apr 2019
Proses persalinan anak kedua dipercaya jauh lebih cepat daripada anak pertama. Agar bisa segera bersiap, kenali ciri-ciri melahirkan anak kedua berikut ini.
29 Agt 2023
Diskusi Terkait di Forum
Dijawab oleh dr. Liliani Tjikoe
Dijawab oleh dr. Farahdissa
Dijawab oleh dr. Farahdissa
Advertisement
Jadi orang yang pertama tahu info & promosi kesehatan terbaru dari SehatQ. Gratis.
© SehatQ, 2023. All Rights Reserved