logo-sehatq
logo-kementerian-kesehatan
Forum
Kehamilan

Apa yang Terjadi saat Persalinan Macet dan Bagaimana Cara Mengatasinya?

open-summary

Persalinan macet adalah proses melahirkan bayi yang bisa berlangsung lebih dari 20 jam. Hal ini dapat disebabkan oleh posisi bayi yang sungsang, cedera pada bahu bayi, atau ibu yang kelelahan selama melahirkan.


close-summary

Ditinjau secara medis oleh dr. Karlina Lestari

14 Jun 2019

Persalinan macet alias distosia atau partus macet adalah proses melahirkan normal yang berlangsung lebih lama daripada seharusnya karena kendala dalam prosesnya

persalinan macet dapat disebabkan oleh banyak hal, biasanya terjadi pada ibu yang baru pertama kali melahirkan

Table of Content

  • Apa itu persalinan macet (distosia)?
  • Apa saja faktor risiko yang menyebabkan persalinan macet?
  • Komplikasi apa yang mungkin terjadi akibat persalinan macet (distosia)?
  • Bagaimana cara mengatasi persalinan yang lama?
  • Catatan dari SehatQ

Proses melahirkan normal tanpa rasa sakit dan hambatan adalah dambaan setiap calon ibu. Namun demikian, pengalaman bersalin bagi setiap ibu mungkin saja berbeda-beda. Maka itu, penting untuk setiap pasangan yang sedang menantikan kehadiran buah hati memahami adanya risiko persalinan macet di tengah jalan, yang dikenal dengan istilah distosia.

Advertisement

Apa itu persalinan macet (distosia)?

Persalinan macet alias distosia atau partus tak maju adalah proses melahirkan normal yang berlangsung lebih lama daripada seharusnya dikarenakan suatu kendala dalam prosesnya. Normalnya, ibu hamil yang baru pertama kali melahirkan butuh waktu sekitar 12-18 jam sampai bayi keluar.

Proses kelahiran bayi umumnya dimulai dengan kontraksi otot rahim yang intens dan terjadi berulang. Runutan kontraksi yang terjadi menjelang persalinan inilah yang membantu mendorong bayi keluar dari rahim.

Bersamaan dengan kontraksi, biasanya leher rahim (serviks) juga akan mulai melebar dan menipis untuk membuka jalan lahir bayi. “Mucus plug” yang sebelumnya menutup jalan lahir, akan terlepas dan keluar sebagai cairan berwarna bening, merah muda, atau kemerahan dari vagina. 

Berapa lama proses melahirkan akan dimulai setelah mucus plug keluar biasanya tidak menentu. Fase persiapan bersalin ini dapat berlangsung beberapa jam hingga beberapa hari pada kelahiran anak pertama, dan mungkin berlangsung lebih cepat pada kelahiran anak berikutnya.

Setelah fase kontraksi awal selesai, proses kelahiran bayi akan diikuti dengan tahap pembukaan serviks. Kontraksi yang dirasakan semakin teratur, kuat, dan semakin sering. Kemungkinan cairan ketuban pecah pada fase ini. Fase pembukaan biasanya berlangsung sekitar 4-8 jam.

Tahap berikutnya dari persalinan adalah kelahiran bayi, yang dimulai dengan tanda-tanda pembukaan lengkap (pembukaan 10) sampai “crowning” dan keluarnya bayi seutuhnya. Crowning yaitu momen ketika puncak kepala bayi saat sudah keluar dari jalan lahir.

Dikutip dari American Pregnancy Association. Kemungkinan Anda mengalami partus macet jika bayi tidak kunjung lahir setelah 20 jam kontraksi yang teratur pada anak pertama, 14 jam jika sebelumnya sudah pernah melahirkan, atau 16 jam pada persalinan bayi kembar. Masalah ini biasanya terjadi pada ibu yang baru pertama kali melahirkan.

Baca juga: Perdarahan Hingga Plasenta Tertahan, Ini 7 Tanda Bahaya Persalinan

Apa saja faktor risiko yang menyebabkan persalinan macet?

Proses melahirkan kepala bayi adalah proses yang paling sulit karena kepala merupakan anggota badan yang paling besar.

Jika kepala sudah dilahirkan, persalinan biasanya lebih mudah. Lamanya fase ini bervariasi, mulai dari beberapa menit hingga beberapa jam.

Ada banyak hal yang dapat membuat persalinan lama dari biasanya. Kadang, salah satu atau kedua bahu bayi dapat tersangkut di jalan lahir, yang disebut distosia bahu. Kendala seperti inilah yang dapat menjadi penyebab partus lama dan persalinan macet.

Selain karena distosia bahu bayi, melahirkan susah keluar juga dapat disebabkan oleh posisi bayi sungsang atau melahirkan bayi besar (makrosomia).

Faktor-faktor risiko lainnya yang dapat memicu distosia selama melahirkan normal adalah:

  • Kontraksi rahim yang lemah.
  • Ibu kelelahan atau dehidrasi.
  • Kontraksi tidak bertambah kuat atau tidak teratur sehingga tidak efektif dalam mendorong bayi melalui jalan lahir. Salah satu hal yang dapat memengaruhi kontraksi rahim adalah kandung kemih yang terisi penuh.
  • Ukuran panggul ibu kecil atau sempit.
  • Postur tubuh ibu yang pendek, atau kurang dari 150 sentimeter (cm).
  • Ibu berusia lebih dari 35 tahun saat hamil dan melahirkan.
  • Usia kehamilan lebih dari 41 minggu.
  • Adanya tumor di area rahim, serviks, atau vagina yang bisa menyulitkan bayi keluar.
  • Ada kelainan yang membuat leher rahim (serviks) sulit terbuka menjelang persalinan.
  • Melahirkan bayi kembar dua atau lebih.
  • Faktor psikologis, seperti stres, kecemasan, ketakutan, dan kepanikan menghadapi persalinan.
  • Penggunaan obat antinyeri epidural yang memperlambat kontraksi rahim.

Cara mengejan (ngeden) yang salah dan kondisi umum ibu selama persalinan seperti kehabisan tenaga selama proses melahirkan juga dapat membuat persalinan lama di tengah jalan.

Baca Juga

  • Letak Plasenta Normal Perlu Diketahui agar Tak Hadapi Komplikasi Persalinan
  • Mata Minus Bisa Melahirkan Normal Mustahil Terjadi, Benarkah?
  • Hypnobirthing, Alternatif Cara Melahirkan yang Menenangkan

Komplikasi apa yang mungkin terjadi akibat persalinan macet (distosia)?

Distosia yang terjadi berlarut-larut tanpa penanganan tepat dapat berisiko pada keselamatan ibu dan janin selama proses melahirkan. 

Menjalani distosia persalinan macet selama berjam-jam dapat meningkatkan risiko perdarahan, trauma fisik seperti cedera panggul atau robeknya jalan lahir, serta kemungkinan infeksi rahim pada ibu. 

Pada bayi, proses kelahiran yang macet dapat menyebabkan risiko gawat janin meliputi asfiksia (bayi kekurangan oksigen), benjolan berisi darah di kepala (hematoma), kematian jaringan kulit kepala (nekrosis), detak jantung bayi tidak normal, dan infeksi pada cairan ketuban.

Proses persalinan lama juga bisa membuat bayi stres dan mengeluarkan tinja pertamanya atau mekonium selama masih dalam rahim.

Mekonium bisa bercampur dengan cairan ketuban dan terhirup oleh bayi sehingga masuk ke paru-parunya. Hal ini bisa membuat bayi mengalami gangguan pernapasan.

Baca juga: Kenali Letak Plasenta Normal agar Tak Hadapi Komplikasi Persalinan

Bagaimana cara mengatasi persalinan yang lama?

Jika ibu mengalami distosia, dokter dan tim tenaga medis akan memantau kondisi Anda dan bayi, termasuk seberapa sering dan kuatnya kontraksi, serta detak jantung dan gerakan bayi.

Cara mengatasi persalinan tidak maju bergantung pada fase saat terjadinya, apakah di fase laten atau di fase aktif.

Jika kendala terjadi pada fase laten, yaitu selama kontraksi awal masih berlangsung, dokter biasanya menyarankan ibu untuk menyimpan tenaga dengan beristirahat lebih dulu.

Tahapan kontraksi yang panjang dapat membuat ibu stres dan kelelahan sebelum siap melahirkan. Maka itu, upayakan tetap tenang dan rileks.

Jika Anda mengalami persalinan yang panjang, cara-cara berikut dapat membantu Anda untuk menghadapinya, serta untuk menghindari stres dan kelelahan:

  • Praktekkan teknik bernapas dan relaksasi
  • Minta pasangan untuk memijat punggung atau kaki Anda
  • Mendengarkan musik
  • Makan dan minum secukupnya
  • Rubah posisi, tetap bergerak, atau berjalan

Fase laten yang panjang biasanya tidak menyebabkan komplikasi serius pada ibu dan bayi. Jika Anda ingin mempercepat kontraksi, Anda bisa berjalan perlahan, berdiri, berendam air hangat, atau mengubah posisi tidur.

Sementara jika distosia terjadi pada fase persalinan aktif, Anda akan membutuhkan intervensi medis secepatnya. Selama proses persalinan, dokter dapat memberikan infus pitosin sebagai cara menginduksi persalinan.

Dokter pun dapat menggunakan forceps untuk membantu menarik bayi yang tersangkut agar keluar dari vagina. Namun jika persalinan masih terhambat, dokter biasanya akan memutuskan untuk menjalani operasi caesar guna melahirkan bayi dengan selamat.

Catatan dari SehatQ

Tidak hanya mempersiapkan kehamilan, persalinan pun perlu disiapkan sebaik mungkin untuk mengantisipasi masalah atau kesulitan yang mungkin terjadi selama prosesnya berlangsung.

Maka itu, penting untuk memeriksakan kondisi ibu selama hamil ke dokter kandungan sesuai jadwal guna menghindari risiko persalinan macet pada hari-H.

Jika Anda memiliki pertanyaan atau kecemasan menjelang hari melahirkan, tidak ada salahnya langsung chat dokter lewat aplikasi kesehatan keluarga SehatQ. Download gratis di Apple Store dan Google Play Store.

Advertisement

melahirkan normaldystociamelahirkanpersalinansungsang

Ditulis oleh Ajeng Quamila Irawan

Referensi

Bagikan

Artikel Terkait

Diskusi Terkait di Forum

Advertisement

logo-sehatq
    FacebookTwitterInstagramYoutubeLinkedin

Langganan Newsletter

Jadi orang yang pertama tahu info & promosi kesehatan terbaru dari SehatQ. Gratis.

Perusahaan

Dukungan

Butuh Bantuan?

Jam operasional:
07:00 - 20:00 WIB

Hubungi Kami+6221-27899827

© SehatQ, 2023. All Rights Reserved