Pemberian vaksin campak tidak hanya perlu diakukan oleh anak-anak, tetapi juga orang dewasa. Hal itu disebabkan orang dewasa lebih berisiko mengalami komplikasi akibat campak. Namun, ada beberapa kondisi yang mengharuskan orang dewasa perlu mendapatkan vaksin campak. Anda perlu berkonsultasi ke dokter sebelum melakukan vaksin campak.
5
(1)
24 Mei 2019
Ditinjau oleh dr. Karlina Lestari
Pemberian vaksin campak tidak hanya diperlukan bagi anak-anak, tetapi juga orang dewasa.
Table of Content
Dengan masih tingginya kejadian campak di Indonesia, pemberian vaksin campak tidak hanya perlu dilakukan oleh anak-anak, tapi juga orang dewasa. Meski begitu, tidak setiap orang dewasa perlu mendapatkannya, seperti ibu hamil, misalnya.
Advertisement
Namun, bagi orang dewasa yang tidak yakin atau lupa mengenai imunisasi yang pernah diterimanya, tidak ada salahnya untuk kembali mendapatkan vaksin campak. Meskipun sering dianggap sebelah mata, campak sebenarnya adalah penyakit yang cukup berbahaya.
Baca Juga
Pada tahun 2016, penyakit ini menyebabkan kematian pada hampir 90.000 orang di dunia. Penyakit ini juga sangat mudah menular.
Komplikasi akibat campak lebih berisiko terjadi pada orang dewasa. Diperkirakan, sebanyak kurang lebih 20% orang dewasa yang mengalami campak, juga menderita komplikasi lain seperti:
Bahkan, kematian juga menjadi salah satu komplikasi campak yang dapat terjadi pada orang dewasa. Sekitar 90% orang yang tidak memiliki kekebalan terhadap campak, akan tertular, setelah berkontak dengan penderita campak atau virus campak melalui batuk, bersin dan hembusan napas.
Orang dewasa yang belum pernah mendapatkan vaksin campak semasa kecil, atau yang berisiko besar terpapar virus ini, disarankan untuk menjalani imunisasi ini. Vaksin campak untuk orang dewasa akan diberikan sebanyak dua kali, dengan jarak pemberian empat minggu.
Orang dewasa dengan dengan kondisi-kondisi berikut ini, dianggap berisiko tinggi terkena campak.
Selain itu, vaksin campak juga penting untuk diberikan pada wanita usia subur yang belum pernah diimunisasi, sebelum menjalani kehamilan. Vaksin campak harus diberikan setidaknya satu kali.
Vaksin campak diberikan dalam bentuk vaksin MR, yang dapat melindungi tubuh dari infeksi virus campak dan rubella sekaligus. Tidak semua orang disarankan untuk menerima vaksin ini.
Beberapa kondisi yang membuat Anda tidak disarankan atau harus menunda pemberian vaksin di antaranya:
Sebelum memutuskan untuk mendapatkan vaksin campak, ada baiknya Anda berkonsultasi dengan dokter. Bagi Anda yang memiliki anak, jangan lupa juga untuk senantiasa memenuhi imunisasi dasar yang dianjurkan pemerintah.
Advertisement
Terima kasih sudah membaca.
Seberapa bermanfaat informasi ini bagi Anda?
(1 Tidak bermanfaat / 5 Sangat bermanfaat)
Artikel Terkait
Imunisasi tetanus dapat memberikan perlindungan secara optimal bila terjadwal dilakukan. Jika jadwal terlewatkan, anda dapat melakukan kejar imunisasi. Untuk imunisasi sendiri terbagi menjadi dua, yaitu imunisasi dasar dan lanjutan.
Tetanus pada bayi umumnya terjadi akibat proses persalinan yang kurang steril dan ibu yang tidak mendapat vaksin tetanus saat proses kehamilan. Toksin bakteri tetanus banyak ditemukan di tanah dan dapat bertahan selama kurang lebih 40 tahun.
Ketika anak takut disuntik, terdapat sejumlah strategi yang bisa dilakukan oleh Ayah dan Bunda untuk membuat si kecil merasa berani, mulai dari bersikap tenang, memperkenalkan peralatan dokter pada anak, menciptakan distraksi, hingga memberikan hadiah.
Diskusi Terkait di Forum
Dijawab oleh dr. R. H. Rafsanjani
Dijawab oleh dr. Pany
Dijawab oleh dr. Pany
Advertisement
Jadi orang yang pertama tahu info & promosi kesehatan terbaru dari SehatQ. Gratis.
© SehatQ, 2022. All Rights Reserved