Ada susu penambah ASI yang sudah terbukti efektivitasnya, ada pula yang sebatas kepercayaan semata. Berikut adalah penjelasan seputar susu penambah ASI yang perlu diketahui oleh ibu menyusui.
Ditinjau secara medis oleh dr. Karlina Lestari
18 Jul 2020
Susu penambah ASI ternyata tidak terlalu efektif untuk menambah ASI
Table of Content
Minum susu penambah ASI (air susu ibu) kerap dianggap sebagai jalan pintas untuk membuat ASI mengucur lebih deras. Lalu, apakah susu pelancar ASI memang efektif meningkatkan produksi ASI ibu? Haruskah Anda minum susu ini demi memastikan pemberian ASI eksklusif untuk anak?
Advertisement
Banyak atau sedikitnya produksi ASI ibu sebenarnya dipengaruhi oleh beberapa faktor, seperti seringnya menyusui langsung, jeda antara dua sesi menyusui, dan perlekatan bayi saat menghisap ASI dari payudara ibu. Tidak dipungkiri bahwa konsumsi makanan, obat, dan suplemen juga bisa memengaruhi kualitas dan kuantitas ASI ibu.
Saat ini, susu pelancar ASI yang beredar di pasaran biasanya berbahan dasar susu sapi, ada pula yang berbasis pada susu almond atau susu kedelai bagi ibu yang alergi protein susu sapi. Susu ini bisa diperkaya nilai gizi lain atau ditambahkan ekstrak bahan alami yang dipercaya dapat melancarkan ASI, seperti daun katuk atau fenugreek.
Berikut penjelasan mengenai khasiat susu penambah ASI berdasarkan penelitian ilmiah sejauh ini.
Anda mungkin sering mendengar banyak ibu menyusui yang mengaku produksi ASI-nya lebih lancar setelah mengonsumsi susu penambah ASI yang banyak dijual di pasaran. Namun, sejauh ini, belum ada penelitian yang menyatakan bahwa konsumsi susu sapi dapat meningkatkan kuantitas air susu ibu.
Meskipun demikian, Anda tetap dianjurkan untuk minum susu sapi apa pun (tidak harus yang berlabel ‘susu ibu menyusui’) untuk meningkatkan kualitas ASI. Selain protein dan kalsium, susu penambah ASI yang terbuat dari susu sapi juga biasanya mengandung nutrisi, seperti kolin, zat besi, serta omega-3 dan omega-6, yang baik bagi bayi maupun ibu menyusui itu sendiri.
Penelitian juga menunjukkan bahwa ibu hamil yang rajin minum susu sapi saat menyusui memiliki kandungan antibodi IgA lebih baik dibanding ibu yang jarang minum susu. Antibodi ini dapat membuat usus bayi lebih kuat sehingga tidak rentan mengalami alergi protein susu sapi di kemudian hari.
Jika Anda merupakan orang yang alergi atau bahkan intoleransi laktosa, sebaiknya hindari minum susu pelancar ASI yang terbuat dari susu sapi. Sebaliknya, Anda dapat mencoba ASI booster dari bahan yang lebih ramah di pencernaan, seperti susu kedelai dan susu almond.
Susu kedelai juga sudah banyak digunakan sebagai susu pelancar ASI yang harganya cukup terjangkau. Berita baiknya, penelitian menyatakan susu kedelai memang bisa meningkatkan produksi ASI, terutama pada ibu yang masih dalam masa nifas.
Pengaruh positif susu kedelai terhadap suplai ASI ini disebabkan oleh kandungan isoflavon di dalamnya. Isoflavon atau hormon fitoestrogen adalah hormon estrogen yang diproduksi secara alami oleh tubuh dan bisa membantu kelenjar susu ibu menyusui agar memproduksi lebih banyak ASI.
Tidak sedikit ibu menyusui yang memilih susu almond sebagai susu pelancar ASI sekaligus menambah kekentalan dan rasa manis pada ASI. Susu almond memang kaya akan vitamin dan mineral, terutama protein dan kalsium, hanya saja efek almond yang meningkatkan produksi ASI masih sebatas kepercayaan dan sugesti semata.
Selama Anda meyakini bahwa susu penambah ASI memang dapat melancarkan produksi ASI Anda, tidak ada salahnya menjadikan susu sebagai diet Anda selama menyusui Si Kecil. Tetapi, jangan lupa juga untuk menerapkan prinsip dasar cara meningkatkan ASI sesuai rekomendasi dokter berikut ini.
Produksi ASI menganut prinsip supply and demand, artinya semakin sering payudara dikosongkan (lewat menyusui langsung atau memompa ASI), maka semakin banyak produksi ASI Anda. Oleh karena itu, Anda sangat disarankan untuk melakukan metode ini untuk melancarkan ASI:
Normalnya, bayi akan menyusu 8-10 kali sehari, tapi bisa juga lebih sering atau lebih jarang.
Jadikan memompa payudara sebagai kegiatan rutin, terutama setelah menyusui bayi, saat bayi melewatkan sesi menyusui, atau saat Si Kecil minum susu formula dari botol.
Isapan langsung bayi Anda menstimulasi produksi ASI serta memperkaya kandungan gizi dalam ASI Anda.
Baca Juga
Cara meningkatkan produksi ASI ini akan mulai memperlihatkan hasil setelah beberapa hari Anda melakukannya. Jika produksi ASI masih bermasalah, konsultasikan dengan dokter atau konselor laktasi.
Advertisement
Ditulis oleh Asni Harismi
Referensi
Artikel Terkait
Jus pare untuk ASI sering disebut-sebut menjanjikan untuk produksi air susu. Namun, pare ternyata belum terbukti tingkatkan produksi ASI dan ternyata bisa turunkan kadar gula darah.
19 Apr 2020
Meski jengkol tinggi nutrisi, namun bila ibu menyusui makan jengkol secara berlebihan maka bukan hanya akan mempengaruhi rasa ASI, tapi juga bisa menyebabkan gangguan kesehatan.
29 Okt 2019
Konselor laktasi adalah tenaga kesehatan yang punya spesialisasi menangani masalah terkait menyusui. Mereka yang mengambil sertifikasi punya gelar IBCL.
14 Jul 2022
Diskusi Terkait di Forum
Dijawab oleh dr. Liliani Tjikoe
Dijawab oleh dr. R. H. Rafsanjani
Dijawab oleh dr. R. H. Rafsanjani
Advertisement
Jadi orang yang pertama tahu info & promosi kesehatan terbaru dari SehatQ. Gratis.
© SehatQ, 2023. All Rights Reserved