Prostesis untuk tungkai adalah alat yang didesain untuk menggantikan bagian hilang dari tubuh seseorang seperti tangan atau kaki. Selain itu, mungkin pula diberikan bagi yang ingin mengoptimalkan anggota tubuh tertentu.
26 Okt 2021
Ditinjau oleh dr. Anandika Pawitri
Prostesis yang menggantikan tungkai kaki
Table of Content
Prostesis adalah alat yang didesain untuk menggantikan bagian hilang dari tubuh seseorang. Selain itu, mungkin pula diberikan bagi yang ingin mengoptimalkan anggota tubuh tertentu.
Advertisement
Contoh anggota tubuh yang kerap diberikan prostesis adalah mata, tangan, lengan, kaki, persendian, bahkan gigi. Tulang rahang juga mungkin diberikan prostesis, disebut dengan maxillofacial prosthesis.
Berbicara tentang prostesis, tentu erat kaitannya dengan kondisi terbatas akibat amputasi. Umumnya, penyebab utama seseorang harus menjalani proses amputasi adalah penyakit diabetes dan penyakit arteri perifer. Sangat jarang hal ini terjadi akibat kanker.
Seseorang yang telah diamputasi tungkainya (tangan atau kaki) tentu menghadapi hambatan untuk mobilitasnya sehari-hari. Mereka harus mengeluarkan energi lebih banyak untuk bisa bergerak di medan yang berbeda-beda.
Bukan hanya secara fisik, aspek psikologis orang yang mengalaminya tentu terdampak. Meski tidak angin, masih sering sekali kondisi semacam ini menarik perhatian orang-orang sekitar.
Di sinilah fungsi utama prostetis, sebagai rehabilitasi utama bagi orang yang anggota tubuhnya pernah diamputasi.
Faktanya, faktor yang membuat seseorang enggan memakai alat prostesis atau sudah memiliki tapi memutuskan tidak menggunakannya adalah kenyamanan. Bahkan prostesis berteknologi tinggi sekalipun, mungkin saja menimbulkan rasa tidak nyaman saat dipakai.
Biasanya, ruang antara prostesis dan anggota tubuh lainnya dibuat sesuai dengan kondisi mereka yang akan memakainya. Namun, beberapa jaringan tubuh seperti yang ada di kaki tidak didesain untuk menopang berat badan.
Belum lagi, kaki juga mengalami perubahan bentuk sepanjang hari karena banyak faktor. Contohnya kadar cairan hingga perubahan berat badan.
Keluhan lain yang kerap muncul bagi orang yang menggunakan alat prostesis adalah:
Belum lagi, kondisi yang cenderung lembap dan hangat di antara anggota tubuh dan prostesis bisa jadi tempat berkembangnya bakteri. Umumnya, ini terjadi pada prostesis di lengan atau kaki.
Di sisi lain, ada prostesis yang dilengkapi dengan sensor. Fitur ini dapat mendeteksi ketika ada perubahan bentuk atau kontur anggota tubuh yang menempel. Namun, tentu saja harganya tidak murah.
Penggunaan alat prostesis sudah ada pertama kali sejak 3.000 tahun silam. Kala itu, ada mumi yang ditemukan memakai jari kaki palsu terbuat dari kayu dan kulit. Sejak itu, tentu dunia medis terkait prostesis sudah jauh berkembang.
Pada tahun 1912, seseorang bernama David Dorrance menemukan prostesis untuk lengan. Alat itu terdiri dari tali kulit dan tangan kait seperti bajak laut. Cara kerjanya mengandalkan kekuatan dari lengan yang masih bekerja normal.
Kini di seluruh dunia, sudah ada banyak prostesis yang bekerja dengan sistem robotik. Bentuknya sama persis seperti anggota tubuh manusia. Makin berkembang teknologi, prostesis pun tidak ketinggalan berinovasi.
Bukan hanya itu, gerakan orang yang memakai prostesis pun makin natural dan tidak seperti memakai alat bantu apapun. Ketika digunakan di berbagai medan berbeda atau jarak jauh pun, kemampuan bekerjanya tetap optimal.
Meski demikian, masih ada satu yang belum bisa dilakukan oleh alat prostesis. Itu adalah informasi sensori pada prostesis. Artinya, orang yang memakainya tidak bisa mengendalikan alat prostesis ini secara alami lewat pikiran, seperti halnya kita memberi komando gerak kepada organ di tubuh.
Inilah yang menjadi area fokus utama para peneliti dan pakar medis ke depannya. Di Italia, tangan prostesis yang diberi sensor dan elektroda bisa memberi impuls yang dipahami sistem saraf pusat.
Ini menjadi harapan baru bagi perkembangan alat prostesis di masa depan.
Baca Juga
Prostesis adalah alat pengganti anggota tubuh yang telah hilang karena amputasi atau kondisi lain sehingga kurang optimal. Dengan adanya prostesis, penggunanya bisa kembali melakukan aktivitas serta mobilitas seperti sedia kala.
Tentu, ada keluhan yang muncul sebagai konsekuensi penggunaan prostesis. Bahkan, bisa menjadi infeksi serius apabila tidak ditangani.
Kabar baiknya, dunia medis terus berinovasi mencari prostesis berteknologi tinggi yang memudahkan penggunanya. Termasuk yang dilengkapi elektroda dan sensor sehingga bisa terkoneksi dengan sistem saraf pusat.
Untuk berdiskusi lebih lanjut seputar persiapan sebelum mendapat organ prostesis, tanyakan langsung pada dokter di aplikasi kesehatan keluarga SehatQ. Download sekarang di App Store dan Google Play.
Advertisement
Referensi
Artikel Terkait
Tanaman agave dikenal sebagai pemanis pengganti gula yang kaya manfaat, tapi benarkah lebih baik dengan pemanis lain?
Chia seed memiliki banyak manfaat untuk kesehatan. Mulai dari antioksidan, mengurangi risiko osteoporosis, menurunkan tekanan darah, dan melancarkan pencernaan.
Sistem peredaran darah adalah sistem organ yang terdiri dari jantung, komponen darah, dan pembuluh untuk mengedarkan zat, hormon, dan nutrisi ke dan dari sel. Sistem kardiovaskular berfungsi vital untuk menjamin kelangsungan hidup manusia
Diskusi Terkait di Forum
Dijawab oleh dr. Liliani Tjikoe
Dijawab oleh dr. Liliani Tjikoe
Dijawab oleh dr. Liliani Tjikoe
Advertisement
Jadi orang yang pertama tahu info & promosi kesehatan terbaru dari SehatQ. Gratis.
© SehatQ, 2023. All Rights Reserved