Perkembangan anak 2 tahun bukan hanya sekadar disapih dari menyusui, namun mereka mulai menunjukkan kemandirian. Menariknya, bayi umur 2 tahun ini bisa melakukan hal yang mereka suka tanpa bantuan orang dewasa.
Ditinjau secara medis oleh dr. Anandika Pawitri
12 Feb 2021
Anak usia 2 tahun mulai bisa melakukan apa yang diinginkannya secara mandiri
Table of Content
Momen tiup lilin angka dua bisa bermakna bukan hal. Perkembangan anak 2 tahun bukan hanya sekadar disapih dari menyusui, namun mereka mulai menunjukkan kemandirian. Menariknya, bayi umur 2 tahun ini bisa melakukan hal-hal yang mereka suka tanpa bantuan orang dewasa lagi.
Advertisement
Kemandirian ini juga akan disertai dengan berbagai aspek yang kian matang. Mereka bisa bicara semakin lancar, memahami perintah berjenjang, hingga mengenali emosi dan mengekspresikannya dengan tegas.
Untuk melihat apa saja perkembangan anak usia 2 tahun, beberapa aspek yang bisa terlihat di antaranya adalah:
Ketika anak menginjak usia kedua, lihatlah bagaimana kemampuan motorik – baik halus maupun kasar – semakin dominan. Utamanya motorik kasar saat mereka berlari, menendang, memanjat, melompat, dan banyak lagi.
Ini terjadi karena anak-anak mulai memiliki kendali lebih baik terhadap pergerakan organ tubuhnya. Aspek motorik halus pun juga tak kalah berkembang. Mereka bisa memegang pensil warna lebih tegas hingga menuangkan kreativitasnya di kertas tanpa ragu.
Beberapa hal yang bisa terlihat dari anak berusia 2 tahun adalah:
Julukan terrible two yang disematkan pada bayi umur 2 tahun bukannya tanpa alasan. Mereka mulai bisa mengenal apa itu tantrum, dengan mengekspresikan diri ketika merasa marah, frustrasi, lelah, atau lapar.
Sayangnya, mereka belum bisa melakukan validasi emosi selancar anak-anak berusia 3 tahun ke atas. Itulah sebabnya yang terjadi adalah tantrum, berteriak hingga menangis di lantai meski berada di tengah keramaian. Ini sangat wajar.
Sebagian besar tumbuh kembang anak usia 2 tahun akan menunjukkan sikap ego mereka. Artinya, mereka masih merasa dirinya adalah pusat perhatian dan kebutuhannya harus selalu terpenuhi.
Jadi, orangtua tak perlu kaget ketika anak menolak bermain – apalagi berbagi – dengan anak seusia mereka. Mereka lebih nyaman bermain berdampingan, bukan berbagi dengan anak lain. Namun, jangan khawatir karena anak-anak ini sangat suka berada dekat orang lain dan berinteraksi secara sosial.
Siap-siap dibaut takjub dengan kemampuan anak memadukan beberapa permainan menjadi versi baru yang hanya terpikir oleh mereka. Itu adalah sinyal bahwa pikiran mereka terus terkoneksi dan memahami hubungan antara beragam objek.
Setidaknya, perkembangan anak usia 2 tahun dalam hal ini meliputi hal-hal seperti:
Baca Juga
Menginjak tahun kedua, idealnya anak sudah bisa tidur lelap sepanjang malam. Apabila tidak, coba perhatikan apakah ada hal yang mengganggu mereka karena dikhawatirkan bisa berdampak pada tumbuh kembangnya.
Selain itu, beberapa hal yang bisa dilakukan orangtua di antaranya:
Usia anak tidak lagi menyusu sekaligus bisa menjadi pengingat orangtua untuk lebih memberikan kebebasan bagi mereka. Ingat bahwa saat bermain dan menjelajah lingkungan sekitarnya, di saat itulah mereka sedang belajar.
Tak kalah penting, selalu berikan apresiasi kepada anak atas hal baik yang mereka lakukan. Sering-seringlah berbicara pada si kecil. Ketika memberikan perintah, pastikan menggunakan bahasa sederhana yang mudah dimengerti.
Baca Juga
Orangtua perlu khawatir tentang tumbuh kembang anak ketika terlihat perbedaan signifikan, seperti belum bisa berjalan stabil dan tidak bisa memahami kata-kata dari orang lain.
Untuk berdiskusi lebih lanjut seputar perkembangan anak 2 tahun apakah sudah sesuai track atau terlambat, tanyakan langsung pada dokter di aplikasi kesehatan keluarga SehatQ. Download sekarang di App Store dan Google Play.
Advertisement
Ditulis oleh Azelia Trifiana
Referensi
Artikel Terkait
Cara membuat squishy dari spons, balon, hingga tisu dapat dilakukan dengan mudah di rumah. Mainan ini dapat diremas-remas atau ditekan-tekan sehingga menyenangkan untuk anak.
13 Apr 2022
Cyberbullying adalah penyalahgunaan internet untuk melecehkan, mengancam, mempermalukan, dan mengejek seseorang. Guna mengatasinya, orangtua dapat mempelajari bahasa anak muda, mengajari anak sopan santun, hingga memandu anak untuk menjaga akun media sosialnya dengan bijak.
30 Sep 2023
Konsep gender netral dalam sekolah tidak sejalan dengan norma dan hukum di Indonesia. Cari tahu tips memilih sekolah untuk anak.
7 Agt 2023
Diskusi Terkait di Forum
Dijawab oleh dr. Dwiana Ardianti
Dijawab oleh dr. Dwiana Ardianti
Dijawab oleh dr. Liliani Tjikoe
Advertisement
Jadi orang yang pertama tahu info & promosi kesehatan terbaru dari SehatQ. Gratis.
© SehatQ, 2023. All Rights Reserved