Perhatikan frekuensi dan durasi bayi tidur sejak baru lahir hingga usia 12 bulan untuk menunjang tumbuh kembangnya, karena kekurangan tidur bisa berdampak buruk terhadap fisik dan mentalnya.
2023-03-22 00:45:09
Ditinjau oleh dr. Karlina Lestari
Waktu bayi tidur dapat berpengaruh terhadap tumbuh kembangnya
Table of Content
Bayi tidur bisa hingga 20 jam sehari saat baru lahir, namun mengalami penurunan durasi tidur seiring dengan bertambahnya usia. Umumnya, bayi membutuhkan waktu tidur yang lebih panjang daripada orang dewasa untuk menunjang tumbuh kembangnya.
Advertisement
Bayi yang mendapat cukup tidur pun biasanya tampak ceria dan tak rewel. Lantas, berapa lama waktu tidur bayi yang tepat? Berikut ulasan selengkapnya.
Jika orang dewasa membutuhkan waktu 7-8 jam sehari untuk tidur, maka lain halnya dengan bayi. Jam tidur yang baik untuk bayi tergantung pada usianya seperti berikut:
Umumnya, bayi baru lahir memiliki waktu tidur kurang lebih sekitar 16-20 jam sehari, namun bayi bisa terbangun setiap 2-4 jam sekali di tengah malam setiap merasa lapar atau tidak nyaman. Bayi baru lahir juga tidak memiliki pola tidur yang pasti. Di usia 0-3 bulan, bayi masih belajar untuk membedakan antara siang dan malam.
Barulah pada 12 minggu pertama kelahirannya, bayi mulai mengembangkan pola tidur siang dan malam. Di usia 3 bulan, waktu tidur bayi pun rata-rata menjadi 14-15 jam dalam sehari.
Pada usia 3-6 bulan, sebagian besar bayi tidur selama 10-18 jam dalam sehari. Namun, rata-rata bayi membutuhkan waktu sekitar 14 jam. Meski tumbuh dengan cepat, tetapi si Kecil masih terbangun untuk menyusu walau tidak sesering dulu. Pola tidur bayi juga sangat bervariasi, namun bayi umumnya tidur tiga kali di siang hari.
Bayi yang berusia 4 bulan umumnya membutuhkan tidur 12-17 jam dalam sehari. Ini termasuk tidur di siang hari ataupun waktu malam. Namun tetap saja, setiap bayi memiliki kebutuhan yang berbeda-beda.
Memasuki usia 4 bulan, jam dan pola tidur bayi bisa lebih diprediksi. Bayi 4 bulan umumnya memiliki durasi tidur siang sekitar 30 menit hingga 2 jam. Jadwal tidur siang bayi biasanya juga mulai berubah, dari 4 kali menjadi 3x saja dalam sehari.
Pada usia 6-12 bulan, kebanyakan bayi tidur sekitar 13-14 jam sehari. Bayi di usia ini umumnya tidur siang sebanyak dua kali selama 1-2 jam, sementara tidur malam kurang lebih membutuhkan waktu selama 11 jam. Pada usia ini, ketika si Kecil terbangun di tengah malam, ia butuh ditenangkan agar dapat tidur kembali. Sekitar 1 dari 10 bayi melakukannya sebanyak 3-4 kali dalam semalam.
Akan tetapi, ingatlah bahwa waktu tidur setiap bayi bisa saja berbeda. Si Kecil mungkin membutuhkan waktu yang lebih banyak atau lebih sedikit daripada ini.
Selain waktu tidur yang berbeda, bayi baru lahir hingga satu tahun kehidupannya memiliki frekuensi tidur yang berbeda pula. Bayi baru lahir akan memiliki frekuensi tidur yang paling padat, namun durasi tidur mereka sangat singkat. Saat bayi mulai tumbuh, jumlah total tidur mereka perlahan berkurang. Namun, durasi atau lamanya waktu tidur malam akan bertambah.
Umumnya bayi baru lahir tidur sekitar 8-9 jam di malam hari dan sekitar 8 jam di siang hari. Kebanyakan bayi baru lahir tidak bisa tidur sepanjang malam tanpa bangun, sampai mereka usia sekitar 3 bulan. Kebanyakan bayi akan mulai bisa tidur sepanjang malam secara teratur pada usia 6 bulan. Pada usia 12 bulan, frekuensi bayi tidur akan semakin teratur yakni mereka sudah bisa tidur siang dan tidur sepanjang malam.
Siklus tidur bayi juga berbeda dengan orang dewasa. Bayi tidur dengan siklus yang lebih pendek dan menghabiskan waktu lebih sedikit dalam tidur rapid eye movement (REM) atau tidur waktu mimpi.
Baca Juga
Bayi yang tidak tidur dengan nyenyak bisa menjadi rewel sepanjang hari. Hal ini terkadang membuat para orangtua kewalahan. Berikut tips untuk mendapatkan pola tidur bayi yang teratur dan membantu bayi tidur nyenyak yang bisa Anda lakukan:
Selama bayi tidur, Anda juga sebaiknya ikut tertidur agar memperoleh kembali energi setelah kelelahan mengurus si Kecil seharian. Sementara, jika Anda khawatir bayi sering rewel dan sulit tidur, berkonsultasilah pada dokter untuk mengetahui penyebabnya.
Advertisement
Referensi
Artikel Terkait
Gangguan tidur tak jarang berdampak buruk bagi kehidupan penderitanya. Tak hanya insomnia, gangguan tidur juga dapat berbentuk sleep apnea, parasomnia, dan narkolepsi.
Minum teh hangat selepas bekerja keras di kantor memang menenangkan, namun jika terlalu banyak akan menyebabkan Anda stres. Bahaya minum teh berlebih terjadi karena reaksi kafein dan tannin pada tubuh seseorang.
Selain penyakit insomnia, terdapat gangguan tidur lain, yaitu penyakit narkolepsi dan sleeping beauty syndrome. Keduanya memiliki kesamaan yaitu rasa kantuk yang berlebih dan sulit untuk ditahan. Meskipun demikian, terdapat perbedaan di antara keduanya.
Diskusi Terkait di Forum
Dijawab oleh dr. Stasya Zephora
Dijawab oleh dr. Stasya Zephora
Dijawab oleh dr. Lizsa Oktavyanti
Advertisement
Jadi orang yang pertama tahu info & promosi kesehatan terbaru dari SehatQ. Gratis.
© SehatQ, 2023. All Rights Reserved