Banyak orang mengaku dirinya perfeksionis. Apakah Anda juga termasuk? Orang perfeksionis memasang standar yang begitu tinggi dalam melakukan sesuatu dan terobsesi untuk menjadi sempurna.
Ditinjau secara medis oleh dr. Reni Utari
7 Jan 2020
Buatlah tujuan dan target yang lebih realistis, untuk mengendalikan sifat perfeksionis diri
Table of Content
Dalam menyelesaikan pekerjaan atau tugas, setiap orang tentu sudah memasang standar masing-masing. Beberapa orang ada yang menciptakan standar yang terlalu tinggi, sehingga dijuluki individu perfeksionis oleh orang lain. Baik atau burukkah sifat perfeksionis tersebut?
Advertisement
Sesuai istilahnya, perfeksionis adalah obsesi untuk menjadi orang yang sempurna. Perfeksionis juga dapat diartikan dengan memasang standar yang terlalu tinggi untuk diri sendiri dan orang lain. Hal ini berlaku untuk berbagai aktivitas, mulai dari dalam akademik hingga memilih pasangan.
Perfeksionis sebenarnya memiliki efek positif dan negatif. Di sisi positifnya, perfeksionis memotivasi kita untuk memberikan hasil terbaik dalam mencapai target. Bagi orang yang bisa mengendalikan sifat ini, perfeksionis juga mendorong adanya peningkatan kemampuan diri.
Namun sisi negatifnya, tak sedikit orang yang mengaku dirinya perfeksionis direpotkan oleh sifat tersebut. Perfeksionis berisiko menyebabkan Anda menunda-nunda dalam mengerjakan suatu hal, sehingga hasilnya pun tidak maksimal atau tidak tercapai. Sifat ini kadang juga membuat kita merendahkan diri sendiri.
Selain itu, sifat perfeksionis yang merusak ini juga memicu penurunan harga diri (self-worth), membandingkan prestasi diri dengan orang lain, dan menjadi lebih mudah stres.
Pada kasus yang parah, sifat perfeksionis dapat menjadi gejala pada orang-orang yang menderita gangguan psikologis tertentu. Gangguan psikologis tersebut, termasuk:
Ada beberapa gejala yang bisa Anda rasakan, jika perfeksionis menjadi obsesi yang mengganggu dan berefek negatif:
Berusaha mengejar nilai lebih dalam aktivitas tentu menjadi hal yang positif. Namun, jika sifat perfeksionis tersebut terlalu mengganggu diri Anda dan berefek negatif, ini cara yang bisa dicoba untuk mengendalikannya:
Beberapa orang yang mengaku dirinya perfeksionis memasang standar yang kelewat tinggi untuk dirinya dan orang lain. Memasang standar tinggi tentu bukanlah masalah. Yang menjadi masalah adalah jika standar tersebut tidak realistis untuk diraih dan malah ‘merusak’ mental dan fisik.
Dalam merancang target, selalu evaluasi dengan mendalam jika tujuan tersebut realistis atau tidak, seperti timeline dan variabel lain. Hal ini berlaku tidak hanya untuk diri sendiri, melainkan pada orang lain, termasuk anak dan pasangan.
Anda bisa memasang skala prioritas terkait urusan yang memang perlu mendapatkan perhatian besar, dan urusan mana yang perlu ‘sedikit’ dikurangi standarnya. Dengan membuat skala prioritas ini, Anda bisa mencurahkan energi dan pikiran ke masalah yang lebih esensial. Kesalahan dalam membuat skala prioritas ini berisiko menimbulkan rasa kecewa yang lebih besar pada diri kita.
Banyak individu perfeksionis yang berlebihan tidak mengetahui kebutuhannya yang paling mendasar. Di waktu lain, Anda mungkin sudah tahu kebutuhan diri, namun bingung proses untuk meraihnya.
Anda bisa mengalokasikan waktu untuk me time dan bertanya pada diri sendiri. Di waktu ini Anda juga bisa memahami kebutuhan yang paling esensial.
Walau sulit, kegagalan adalah kemungkinan yang bisa terjadi saat kita mengejar sesuatu. Anda disarankan untuk senantiasa berlatih untuk mampu mengendalikan diri saat menghadapi kegagalan.
Jika Anda merasa sifat perfeksionis sudah melebihi batas wajar, merusak mental, dan mengganggu aktivitas, mencari pertolongan konselor atau ahli kejiwaan sangat disarankan.
Menjalani terapi perilaku kognitif dapat dilakukan untuk mengatasi sifat perfeksionis dan obsesi tidak sehat tersebut. Dengan terapi ini, Anda bisa belajar perspektif baru dalam mencapai prestasi dan target.
Baca Juga
Perfeksionis mungkin menjadi hal yang positif untuk beberapa orang. Namun, obsesi ini dapat merusak mental dan emosi bagi kelompok lainnya. Jika Anda merasa sifat perfeksionis sudah sangat mengganggu, segeralah cari bantuan konselor dan ahli jiwa.
Advertisement
Ditulis oleh Arif Putra
Referensi
Artikel Terkait
Cara mengatasi bad mood pada wanita harus disesuaikan dengan apa yang menjadi penyebabnya. Penanganan ini bisa dimulai dari tindakan sederhana seperti rutin berolahraga, istirahat dengan cukup, dan bercerita ke orang kepercayaan, hingga yang membutuhkan bantuan dokter.
31 Jan 2021
Di tengah dunia yang begitu bising dan sibuk, cara mencari jati diri harus dilakukan dari dalam. Beberapa cara yang bisa dilakukan sebagai refleksi untuk menemukan jati diri adalah melakukan perenungan dan evaluasi pribadi terhadap diri sendiri dan hubungan yang ada.
5 Jul 2020
Self harm adalah menyakiti diri sendiri saat menghadapi masalah atau merasakan tekanan emosional. Sayatan di tangan merupakan tindakan self-harm yang paling banyak dilakukan.
27 Jan 2023
Diskusi Terkait di Forum
Dijawab oleh dr. Liliani Tjikoe
Dijawab oleh dr. Liliani Tjikoe
Dijawab oleh dr. Liliani Tjikoe
Advertisement
Jadi orang yang pertama tahu info & promosi kesehatan terbaru dari SehatQ. Gratis.
© SehatQ, 2023. All Rights Reserved