Gejala hipertiroid bisa berbeda pada perempuan dan laki-laki. Seorang pria bisa mengalami disfungsi ereksi, sementara wanita mengalami gangguan siklus haid.
4 Feb 2021
Ditinjau oleh dr. Anandika Pawitri
Gejala hipertiroid pada perempuan bisa berbeda dengan pria
Table of Content
Ketika kelenjar tiroid memproduksi terlalu banyak hormon, seseorang akan mengalami hipertiroidisme. Gejala hipertiroid bisa berbeda pada perempuan dan laki-laki. Untuk mengetahui secara detail arti dari gejalanya, konsultasi dengan dokter tentu yang paling tepat.
Advertisement
Kondisi hipertiroidisme membuat metabolisme tubuh bekerja lebih cepat dari normal. Terlebih, hormon ini juga berperan dalam mengelola energi dan pertumbuhan.
Dibandingkan dengan laki-laki, perempuan lebih rentan mengalami masalah tiroid utamanya setelah melahirkan dan memasuki fase menopause. Beberapa gejala yang terjadi seperti:
Salah satu peran hormon tiroid adalah membantu mengatur siklus menstruasi. Terlalu banyak atau terlalu sedikitnya hormon tiroid bisa berpengaruh pada volume darah haid. Tak hanya itu, masalah tiroid juga bisa menyebabkan seorang perempuan tidak haid selama beberapa bulan bahkan lebih (amenhorrhea).
Apabila sistem imun juga berpengaruh terhadap penyakit tiroid, kelenjar lain termasuk ovarium juga bisa terpengaruh. Ini dapat menyebabkan terjadinya menopause dini, sebelum berusia 40 tahun.
Keluhan pada kelenjar tiroid juga bisa mengganggu kesuburan mengingat siklus menstruasi menjadi berantakan. Kapan berada di puncak masa subur juga sukar terdeteksi. Ini bisa menjadi salah satu faktor yang membuat sulit berhasil hamil.
Ini merupakan salah satu gejala hipertiroidisme yang paling umum. Saat berada dalam kondisi ini, detak jantung akan menjadi lebih cepat, keringat dingin, tekanan darah meningkat, hingga sulit merasa tenang.
Ini adalah kebalikan dari hipotiroidisme yang gejala paling utamanya adalah merasa lesu dan mudah lelah. Sayangnya, kondisi ini terkadang berdampak pula pada siklus tidur yang menjadi berantakan.
Sementara pada laki-laki, ada beberapa gejala yang membedakan seperti:
Gejala hipertiroid pada laki-laki bisa berkaitan dengan fungsi seksualnya. Contohnya masalah ejakulasi hingga disfungsi ereksi. Selain itu, gairah seksual juga bisa menurun yang berpengaruh terhadap kehidupan seksual secara umum.
Tinggi maupun rendahnya hormon tiroid bisa menyebabkan kerontokan rambut. Pada banyak kasus, kerontokan ini bahkan sudah menyerupai kebotakan karena terjadi di hampir seluruh area kulit kepala. Akibatnya, rambut tampak tumbuh tidak merata.
Namun setelah masalah gangguan tiroid berhasil teratasi, umumnya rambut akan kembali tumbuh dengan normal. Perlu waktu beberapa bulan untuk pemulihannya, bergantung pada kondisi masing-masing.
Ini adalah kondisi membesarnya kelenjar payudara yang terjadi karena kelebihan produksi kelenjar tiroid. Alasannya karena ada peningkatan rasio estrogen ketimbang androgen.
Umumnya, kondisi ini tidak terlalu serius namun bisa terasa sakit bahkan mengurangi rasa percaya diri. Kondisi ini bisa pulih dengan sendirinya.
Kelebihan hormon tiroid juga bisa menyebabkan thyrotoxic myopathy yaitu masalah pada otot. Gejalanya meliputi otot terasa lemah hingga toleransi terhadap panas yang menurun.
Kesamaan gejala hipertiroid antara laki-laki dan perempuan adalah metabolisme tubuh yang terlalu tinggi. Gejalanya seperti detak jantung terlalu cepat, tubuh gemetar, nafsu makan sangat tinggi, hingga keringat berlebih.
Mengingat hipertiroidisme lebih rentan terjadi pada perempuan ketimbang laki-laki, perhatikan pula ketika sedang mengandung. Kenaikan hormon tiroid secara dramatis bisa berdampak tak hanya pada sang ibu, tapi juga janin dalam kandungannya.
Lebih jauh lagi, sedikit sulit mendiagnosis hipertiroidisme saat sedang hamil karena secara alami, kadar hormon tiroid memang meningkat. Bahkan, banyak gejala kehamilan lain yang menyerupai gejala hipertiroid.
Ada pula kondisi yang disebut dengan postpartum thyroiditis yang terjadi setelah melahirkan. Ini bisa terjadi dalam rentang waktu satu tahun usai persalinan. Umumnya, perempuan yang menderita penyakit diabetes tipe 1 lebih rentan mengalaminya.
Jika ditelusuri lebih dalam, postpartum thyroiditis bisa dimulai dengan hipertiroidisme dan kemudian berganti menjadi hipotiroidisme. Namun, pola ini bisa terjadi secara acak.
Untuk laki-laki maupun perempuan, waspadai kondisi hipertiroid karena bisa menyebabkan komplikasi apabila tidak segera ditangani, seperti:
Orang dengan kondisi hipertiroidisme akan merasa detak jantungnya begitu cepat karena metabolisme tubuhnya tinggi. Detak jantung yang tidak normal ini bisa meningkatkan risiko kondisi medis tertentu termasuk stroke.
Sebagai struktur penopang tubuh, tulang juga berisiko mengalami komplikasi akibat kelebihan kelenjar tiroid. Tulang bisa menjadi rapuh dan memicu terjadinya osteoporosis.
Salah satu penyakit yang menyebabkan hipertiroid adalah Graves’ disease. Ini bisa berpengaruh terhadap mata dan kulit. Mulai dari penglihatan kabur, mata bengkak, sensitif terhadap cahaya, hingga tampak kemerahan. Kulit juga bisa tampak memerah dan bengkak, utamanya di kaki dan tulang kering.
Baca Juga
Waspadai risiko komplikasi dengan menangani hipertiroid secepatnya. Ada banyak metode penanganan mulai dari pemberian obat, terapi radiasi, hingga operasi.
Jika Anda ingin tahu lebih banyak seputar gejala hipertiroid pada perempuan dan laki-laki, tanyakan langsung pada dokter di aplikasi kesehatan keluarga SehatQ. Download sekarang di App Store dan Google Play.
Advertisement
Referensi
Artikel Terkait
Ada saja sumber stres di tempat kerja, salah satunya adalah rekan kerja yang toxic. Sayangnya, dalam sepekan setidaknya ada 40 jam Anda akan berinteraksi dengan mereka. Pindah kantor atau menyuruh mereka mengundurkan diri tentu bukan solusi tepat.
Proses menyeleksi pasien mana yang mendapatkan penanganan prioritas disebut dengan triase IGD. Sesuai namanya, biasanya ini terjadi di ruang Instalasi Gawat Darurat (IGD).
Lutut sakit saat ditekuk dapat mengganggu berbagai macam aktivitas keseharian Anda. Sebab, gerakan menekuk lutut sangat dibutuhkan untuk aktivitas umum, seperti berjalan, naik tangga, hingga duduk di kursi.
Diskusi Terkait di Forum
Dijawab oleh dr. Liliani Tjikoe
Dijawab oleh dr. Liliani Tjikoe
Dijawab oleh dr. Farahdissa
Advertisement
Jadi orang yang pertama tahu info & promosi kesehatan terbaru dari SehatQ. Gratis.
© SehatQ, 2023. All Rights Reserved