Perdarahan uterus abnormal (abnormal uterine bleeding) adalah kondisi yang menyebabkan perdarahan vagina saat Anda sedang tidak menstruasi atau haid. Apa penyebabnya dan bisakah kondisi ini diobati?
3.73
(11)
1 Jun 2020
Ditinjau oleh dr. Anandika Pawitri
Gejala umum perdarahan uterus abnormal adalah perdarahan yang muncul di saat Anda sedang tidak mengalami menstruasi
Table of Content
Menstruasi atau haid adalah siklus rutin yang dialami oleh kaum hawa setiap bulan. Namun, jika darah menstruasi keluar berlebihan dan periode menstruasi berlangsung lebih lama, maka ini perlu diperhatikan. Sebab, kondisi ini bisa jadi indikasi perdarahan uterus abnormal. Apakah itu?
Advertisement
Perdarahan uterus abnormal/PUA (abnormal uterine bleeding) adalah kondisi yang menyebabkan perdarahan vagina saat Anda sedang tidak menstruasi atau haid. Kondisi ini juga mungkin terjadi ketika Anda mengalami perdarahan berlebih dan periode menstruasi berlangsung lama.
Normalnya, periode menstruasi berlangsung selama 2-7 hari dan perdarahan vagina terjadi selama 21-35 hari. Siklus normal haid dipicu oleh sinyal dari hormon.
Namun, ketika frekuensi dan jumlah perdarahan vagina berbeda secara signifikan dari jumlah hari yang disebutkan di atas, seperti terlalu ringan atau terlalu berat, maka bisa jadi Anda mengalami perdarahan uterus abnormal. Hal ini menandakan bahwa ada sinyal hormon siklus haid yang mengalami gangguan.
Gejala umum perdarahan uterus abnormal adalah perdarahan yang muncul di saat Anda sedang tidak mengalami menstruasi. Namun, perdarahan ini juga bisa terjadi saat Anda haid. Pada kasus tersebut, Anda mungkin mengalami:
Gejala lain yang mungkin muncul bersamaan dengan perdarahan uterus abnormal adalah:
Perdarahan uterus abnormal dapat disebabkan oleh berbagai faktor. Penyebab perdarahan uterus abnomal yang paling utama adalah ketidakseimbangan hormon reproduksi. Ketidakseimbangan hormon mungkin terjadi pada perempuan yang sedang mengalami masa puber dan menopause.
Namun, perdarahan uterus abnormal juga dapat disebabkan oleh beberapa kondisi medis tertentu, seperti:
Selain itu, perdarahan uterus abnormal juga bisa disebabkan oleh efek samping penggunaan obat-obatan tertentu. Misalnya, pil KB, obat hormon, dan warfarin (obat pengencer darah).
Untuk mendiagnosis kondisi ini, dokter biasanya akan menanyakan riwayat kesehatan atau siklus menstruasi Anda. Hal ini bertujuan untuk membantu dokter memprediksi gangguan reproduksi, seperti PCOS atau endometriosis.
Jika Anda mengonsumsi obat-obatan, seperti pil KB, sebaiknya sampaikan kepada dokter Anda karena jenis obat ini dapat memengaruhi kondisi Anda. Kemudian, dokter mungkin akan melakukan beberapa prosedur medis, di antaranya:
Dokter Anda mungkin meminta Anda untuk melakukan USG guna mengamati organ reproduksi Anda. Pemeriksaan ini bertujuan mengetahui apakah ada pertumbuhan abnormal, seperti polip dan fibroid. USG juga dapat memeriksa apakah ada perdarahan atau tidak.
Tes darah dilakukan untuk memeriksa kadar hormon dan hitung darah lengkap. Kadar hormon Anda bisa membantu menentukan penyebab perdarahan. Jika Anda mengalami perdarahan yang deras dan berkepanjangan, pemeriksaan darah lengkap Anda bisa menentukan apakah sel darah merah Anda terlalu rendah atau tidak.
Jika ada pertumbuhan abnormal, dinding rahim Anda akan menebal. Dokter Anda akan mengambil sampel jaringan rahim untuk pemeriksaan.
Biopsi akan menunjukkan apabila ada perubahan sel yang tidak wajar. Perubahan sel yang tidak wajar bisa menandakan hormon tidak seimbang, kanker, dan lain-lain.
Kabar baiknya, perdarahan uterus abnormal dapat diobati. Jika perdarahan uterus abnormal disebabkan oleh masa puber, dokter tidak akan merekomendasikan pengobatan apa pun. Ini karena dokter akan memantau apakah nantinya kadar hormon Anda akan seimbang lagi atau tidak.
Namun, pengobatan terbaik sebenarnya tergantung pada penyebab perdarahan uterus abnormal, usia Anda, serta kemungkinan Anda ingin memiliki momongan di masa depan atau tidak.
Pengobatan perdarahan uterus abnormal yang paling umum dan sederhana adalah kombinasi pil KB yang mengandung estrogen dan progesteron. Keduanya berfungsi untuk mengatur siklus menstruasi Anda.
Jika perdarahannya terlalu deras dan Anda tidak bisa menjalani pengobatan dengan pil KB, Anda mungkin diberikan infus estrogen sampai perdarahannya mereda. Hal ini biasanya dilanjutkan dengan pemberian progestin untuk menyeimbangkan hormon.
Bila Anda sedang berusaha hamil dan tidak mengalami perdarahan yang terlalu berlebihan, dokter mungkin akan meresepkan obat untuk merangsang ovulasi, yaitu clomiphene atau clomid. Merangsang ovulasi dapat menghentikan perdarahan menstruasi yang berkepanjangan.
Perdarahan menstruasi yang berlebihan dan berkepanjangan disertai dengan dinding rahim menebal dapat diatasi dengan prosedur dilatasi dan kuret. Tindakan ini dapat dilakukan dengan cara mengangkat atau menguret sebagian dinding rahim.
Jika sel-sel rahim Anda tidak normal, Anda mungkin akan diminta untuk melakukan biopsi tambahan setelah pengobatan. Tergantung pada hasilnya, apabila misalnya sel-sel tersebut adalah sel kanker, Anda mungkin dianjurkan untuk menjalani histerektomi atau terapi kanker lainnya.
Histerektomi adalah prosedur pembedahan yang dilakukan untuk mengangkat rahim. Akan tetapi, biasanya ini menjadi pilihan terakhir yang diberikan oleh dokter.
Anda harus periksa ke dokter apabila mengalami gejala perdarahan uterus abnormal atau disertai dengan tanda-tanda serius, seperti:
Akan tetapi, jika Anda mengalami gejala apa pun yang berkaitan dengan perdarahan uterus abnormal, segera periksakan diri ke dokter. Sebab, tubuh setiap orang berbeda sehingga Anda perlu berkonsultasi pada ahlinya untuk mendapatkan penanganan terbaik.
Advertisement
Referensi
Terima kasih sudah membaca.
Seberapa bermanfaat informasi ini bagi Anda?
(1 Tidak bermanfaat / 5 Sangat bermanfaat)
Artikel Terkait
Wasir adalah pembengkakan pembuluh darah di sekitar anus atau dubur bawah akibat peningkatan tekanan. Kondisi ini disebut juga dengan ambeien yang menyebabkan ketidaknyamanan dan gatal pada bagian anus.
Keluar bercak darah setelah berhubungan boleh jadi ya dan tidak menandakan kehamilan. Keluar bercak darah setelah berhubungan juga menandakan masalah lain di area kewanitaan.
Cara mengatasi keluar darah saat berhubungan dilakukan berdasarkan penyebabnya. Jika perdarahan disebabkan oleh gesekan saat berhubungan, Anda bisa menggunakan pelumas supaya bisa dicegah di lain waktu.
Diskusi Terkait di Forum
Dijawab oleh dr. Aisyah Nur Ramadhani
Dijawab oleh dr. Adhi Pasha Dwitama
Dijawab oleh dr. Rahmita Dewi
Advertisement
Jadi orang yang pertama tahu info & promosi kesehatan terbaru dari SehatQ. Gratis.
© SehatQ, 2022. All Rights Reserved