logo-sehatq
logo-kementerian-kesehatan
SehatQ for Corporate
TokoObatArtikelTindakan MedisDokterRumah SakitPenyakitChat DokterPromo
Parenting

Kenali Perbedaan Vaksin MMR dan Vaksin MR pada Anak

open-summary

Vaksin MR dan vaksin MMR sama-sama aman diberikan kepada anak. Yang membedakan keduanya adalah cakupan penyakitnya saja.


close-summary

2023-03-25 23:50:19

| Asni Harismi

Ditinjau oleh dr. Karlina Lestari

Vaksin MR dan vaksin MMR sama-sama aman diberikan untuk anak

Vaksin seperti MR dan MMR dapat mencegah penyakit yang berbahaya pada anak

Table of Content

  • Perbedaan vaksin MMR dan vaksin MR
  • Kenapa pemberian vaksin MMR diperlukan?
  • Siapa yang membutuhkan pemberian vaksin MMR?
  • Fakta-fakta mengenai vaksin MR

Saat anak berusia kurang dari setahun, terdapat berbagai jenis imunisasi dasar yang harus diberikan, salah satunya adalah vaksin measles (campak) dan rubella (campak Jerman) atau vaksin MR. Beberapa orangtua pun mungkin pernah mendengar jenis vaksin yang mirip, yakni vaksin MMR (mumps alias gondongan, measles, and rubella). Apa beda dari kedua jenis vaksin ini? Berikut pembahasannya.

Advertisement

Perbedaan vaksin MMR dan vaksin MR

Seperti namanya, perbedaan kedua vaksin ini hanyalah cakupan penyakit yang dapat dicegah saja. Apa arti imunisasi MR? Vaksin MR hanya bertujuan mencegah terjangkitnya penyakit campak dan rubella, sedangkan vaksin MMR dapat mengatasi kedua masalah kesehatan tersebut plus penyakit gondongan.

Campak, rubella, dan gondongan merupakan penyakit yang disebabkan oleh infeksi virus. Ketiganya bisa menyebabkan masalah kesehatan yang lebih serius, terutama pada anak-anak atau ibu hamil dengan tingkat imunitas rendah.

Campak, misalnya, memiliki gejala demam, pilek, mata merah, bintik merah, batuk, atau bersin yang dimulai dari wajah kemudian menyebar ke seluruh badan. Ketika virus campak menginfeksi paru-paru, maka penyakit ini akan berubah menjadi pneumonia.

Rubella adalah penyakit yang gejalanya mirip dengan campak, yakni muncul bintik merah pada wajah dan disertai dengan pembengkakan di belakang telinga serta deman ringan.

Pada anak, virus rubella tidak menimbulkan efek berarti, namun ibu hamil yang terserang virus ini dapat melahirkan bayi dengan cacat bawaan, seperti buta, tuli, kelainan jantung, dan keterbelakangan mental.

Sementara gondongan ditandai dengan pembengkakan pada kelenjar yang terletak di belakang telinga sehingga pipi penderitanya terlihat bergelambir. Penderitanya seringkali mengalami gejala tambahan seperti kelelahan, sakit kepala, nyeri sendi, hingga kehilangan nafsu makan. Sebelum ada vaksin MMR, gondongan dapat menyebabkan meningitis dan ketulian hingga infertilitas pada pria jika virus menyerang testis.

Dikutip dari situs IDAI, pemerintah Indonesia melalui Kementerian Kesehatan lebih memprioritasikan pemberian vaksin MR karena urgensinya. Pemerintah menilai penyakit campak dan rubella dapat menimbulkan komplikasi yang berat dan mematikan, namun belum ada pengobatan yang dapat menyembuhkan kedua jenis penyakit ini secara tuntas.

Sebaliknya, penyakit gondongan dinilai tidak membahayakan sehingga Organisasi Kesehatan Dunia (World Health Organization atau WHO) hanya merekomendasikan pemberian vaksin MR. Meski demikian, Anda tetap dapat memberikan vaksin MMR kepada anak melalui tenaga kesehatan yang kompeten di rumah sakit maupun pusat pemberian vaksin yang legal.

Hanya saja vaksin MMR tidak disubsidi pemerintah sehingga orangtua harus merogoh kocek lebih dalam. Sementara itu, vaksin MR masuk dalam program Kemenkes sehingga pemberiannya gratis melalui pusat kesehatan yang dinaungi oleh pemerintah.

Kenapa pemberian vaksin MMR diperlukan?

Pemberian vaksin MMR dapat membantu untuk mencegah terjadinya penyakit campak, gondong, atau rubella. Pasalnya, komplikasi ketiga penyakit ini bisa bermacam-macam dan berbahaya.

  • Komplikasi campak: infeksi telinga, radang paru, serta radang otak.
  • Komplikasi gondongan: radang selaput otak, gangguan pendengaran permanen, dan radang buah zakar yang dapat menimbulkan kemandulan pada pria.
  • Komplikasi rubella: bila dialami oleh ibu hamil muda, penyakit ini dapat menyebabkan cacat lahir pada janin yang disebut sindrom rubella kongenital.

Siapa yang membutuhkan pemberian vaksin MMR?

Semua orang dianjurkan untuk mendapatkan vaksin MMR, khususnya kelompok orang di bawah ini:

  • Bayi dan anak-anak sebelum usia sekolah
  • Anak-anak hingga remaja usia 18 tahun yang belum menerima vaksin MMR atau sudah mendapatkannya, tapi tidak komplit
  • Wanita yang merencanakan kehamilan
  • Orang dewasa kelahiran tahun 1970-979 yang mungkin hanya mendapat vaksin campak saja, atau orang yang lahir di tahun 1980-1990 yang tidak terproteksi dari penyakit gondongan

Baca Juga

  • Manfaat Vaksin dan Daftar Penyakit yang Dapat Dicegah
  • Mengenal Apa Itu Vaksin DBD, Cara Kerja, dan Perkembangannya di Indonesia
  • 4 Langkah Efektif Mencegah Meningitis pada Bayi dan Anak-Anak

Fakta-fakta mengenai vaksin MR

Saat ini, banyak sekali hoaks yang beredar tentang vaksin MR maupun imunisasi yang diselenggarakan oleh pemerintah, mulai dari isu halal-haram hingga keamanan vaksin itu sendiri. Berikut fakta mengenai vaksin MR yang perlu diketahui orangtua agar tidak termakan berita bohong tersebut.

1. Majelis Ulama Indonesia (MUI) memperbolehkan anak diimunisasi

Lembaga yang menaungi umat Islam di Indonesia ini sudah mengeluarkan Fatwa Majelis Ulama Indonesia (MUI) Nomor 4 tahun 2016 yang pada dasarnya memperbolehkan (mubah) siapa pun diimunisasi. Landasannya, imunisasi adalah salah satu bentuk usaha (ikhtiar) untuk mewujudkan kekebalan tubuh (imunitas) dan mencegah terjadinya penyakit tertentu.

Bahkan, imunisasi bisa menjadi wajib jika seseorang yang tidak diimunisasi itu dikhawatirkan meninggal, mengidap penyakit berat, atau kecacatan permanen yang mengancam jiwa. Tentunya, vonis ini harus berdasarkan pertimbangan ahli yang kompeten dan dipercaya.

2. Vaksin MR aman untuk anak

Vaksin MR yang digunakan dalam program imunisasi MR oleh pemerintah telah mendapat rekomendasi dari WHO dan izin edar dari Badan Pengawas Obat dan Makanan (BPOM). Vaksin untuk mencegah penyakit campak dan rubella yang sama pun sudah terbukti ampuh setelah digunakan di lebih dari 141 negara di dunia.

Kemenkes memastikan tidak ada efek samping setelah anak diberikan vaksin MR ini. Demam ringan, ruam merah, bengkak ringan, dan nyeri di lokasi suntikan usai imunisasi, hanya tergolong kejadian ikutan pascaimunisasi (KIPI) yang merupakan reaksi normal dan akan menghilang dalam 2-3 hari.

Klaim ini sekaligus membantah klaim kaum antivaksin yang menyatakan vaksin MR dapat menyebabkan autisme pada anak. Hingga saat ini, belum ada bukti ilmiah terkait klaim tersebut.

3. Anak yang sudah mendapat vaksin MMR bisa kembali mendapat suntikan vaksin MR

Tidak ada istilah overdosis vaksin sehingga anak yang sudah mendapat vaksin MMR bisa kembali diikutkan dalam kampanye imunisasi vaksin MR ini. Bahkan, Ikatan Dokter Anak Indonesia (IDAI) menyebut imunisasi MR aman bagi anak yang telah mendapat 2 dosis imunisasi campak.

Imunisasi MR dapat diberikan gratis untuk semua anak usia 9 bulan sampai dengan kurang dari 15 tahun selama kampanye imunisasi MR. Jika tidak dalam masa kampanye, orangtua tetap dapat melakukan imunisasi MR saat anak berusia 9-18 bulan dan kelas 1 SD/sederajat untuk menggantikan imunisasi campak. Imunisasi ini juga gratis di puskesmas atau posyandu terdekat.

Apa saja yang perlu diperhatikan setelah pemberian vaksin MMR dan vaksin MR?

Setelah mendapatkan vaksin MMR, Anda mungkin dapat mengalami efek samping berupa demam tinggi dan nyeri pada area suntikan. Perlu diingat bahwa wanita harus menunda kehamilan selama satu bulan setelah mendapat vaksin ini.

Jadi, tunggu apa lagi? Segera bawa anak Anda untuk mendapatkan vaksin MR atau MMR sesuai dengan preferensi Anda. Jika ingin berkonsultasi langsung pada dokter, Anda bisa Anda bisa chat dokter di aplikasi kesehatan keluarga SehatQ.
Download aplikasinya sekarang di Google Play dan Apple Store.

Advertisement

vaksin bayi dan anakgondongancampakrubella

Referensi

Bagikan

Artikel Terkait

Diskusi Terkait di Forum

Advertisement

logo-sehatq

Langganan Newsletter

Jadi orang yang pertama tahu info & promosi kesehatan terbaru dari SehatQ. Gratis.

Metode Pembayaran

Bank BCABank MandiriBank BNIBank Permata
Credit Card VisaCredit Card Master CardCredit Card American ExpressCredit Card JCBGopay

Fitur

  • Toko
  • Produk Toko
  • Kategori Toko
  • Toko Merchant
  • Booking
  • Promo
  • Artikel
  • Chat Dokter
  • Penyakit
  • Forum
  • Review
  • Tes Kesehatan

Perusahaan

Follow us on

  • FacebookFacebook
  • TwitterTwitter
  • InstagramInstagram
  • YoutubeYoutube
  • LinkedinLinkedin

Download SehatQ App

Temukan di APP StoreTemukan di Play Store

Butuh Bantuan?

Jam operasional: 07.00 - 20.00

Hubungi Kami+6221-27899827

© SehatQ, 2023. All Rights Reserved