Meski sama-sama bertujuan melindungi kulit dari sinar matahari, ternyata ada perbedaan sunscreen dan sunblock yang paling mendasar. Bedanya sunblock dan sunscreen dapat dilihat dari cara kerja, kandungan zat, hingga konsistensi krim.
25 Apr 2023
Ditinjau oleh dr. Karlina Lestari
Sunscreen dan sunblock merupakan produk kecantikan yang bertujuan untuk melindungi kulit dari bahaya paparan sinar matahari
Table of Content
Sunscreen dan sunblock merupakan produk kecantikan yang bertujuan untuk melindungi kulit dari bahaya paparan sinar matahari. Sayangnya, masih banyak yang belum tahu kalau ada perbedaan sunscreen dan sunblock yang paling mendasar. Apa sajakah itu? Yuk, simak ulasannya dalam artikel berikut ini.
Advertisement
Penting diketahui bahwa sunscreen dan sunblock merupakan produk pelindung kulit yang tidak sama. Berikut adalah sejumlah perbedaan sunscreen dan sunblock guna mengetahui produk pelindung kulit yang tepat digunakan.
Salah satu perbedaan sunscreen dan sunblock dapat dilihat dari cara kerjanya. Meski keduanya mampu melindungi kulit dari paparan sinar matahari yang berbahaya, cara kerja keduanya ternyata berbeda.
Sunscreen adalah produk pelindung kulit bersifat kimiawi yang dapat menembus dan menyerap sinar ultraviolet (UV) sebelum mencapai lapisan kulit dan merusaknya.
Sedangkan, sunblock adalah tabir surya yang bekerja dengan memantulkan dan menghalau sinar UV agar tidak menembus ke dalam lapisan kulit.
Kandungan zat juga menjadi perbedaan sunscreen dan sunblock berikutnya. Ya, baik sunscreen atau sunblock memiliki kandungan zat yang berbeda untuk melindungi kulit dari bahaya paparan sinar matahari.
Sunscreen mengandung senyawa kimia yang berfungsi menyerap sinar UV sebelum masuk ke dalam lapisan kulit.
Senyawa kimia yang dimaksud, antara lain oxybenzone, avobenzone, octisalate, octocrylene, homosalate, octinoxate, dan para-aminobenzoic acid (PABA).
Akan tetapi, sejumlah bahan aktif tersebut bisa memicu reaksi alergi pada orang yang memiliki kondisi kulit tertentu, seperti kulit sensitif, alergi, atau rosacea.
Sedangkan, sebagian besar sunblock memiliki kandungan titanium dioksida atau seng oksida (zinc oxide).
Sunscreen memiliki konsistensi krim yang cenderung lebih tipis dan mudah diratakan ke seluruh permukaan kulit tanpa meninggalkan residu putih (white cast).
Warna yang dihasilkan sunscreen pun tidak terlalu pekat. Hal inilah yang membuat sebagian besar orang memilih sunscreen dibandingkan sunblock.
Sementara, sunblock mengandung titanium dioksida dan zinc oxide yang dapat menghasilkan konsistensi krim yang tebal dengan warna lebih buram.
Kebanyakan orang menganggap tekstur sunblock menyulitkan mereka saat mengoleskan krim ke wajah dan tubuh secara merata.
Belum lagi, warna buram yang dihasilkan sunblock akan terlihat saat dioleskan ke kulit sehingga membuat beberapa orang kurang suka dengan jenis tabir surya ini.
Maka dari itu, beberapa orang mungkin hanya mengoleskan sunblock sebagai perlindungan kulit saat beraktivitas di pantai daripada rutinitas perawatan kulit sehari-hari.
Meski begitu, kini sudah banyak produk sunblock yang mempunyai warna hampir tidak tampak jelas. Misalnya, sunblock untuk anak-anak hanya mengandung titanium dioksida atau zinc oxide saja sehingga hasilnya di kulit tidak tampak pekat.
Selain cara kerja, kandungan zat, dan konsistensi krim, perbedaan sunscreen dan sunblock juga terletak pada waktu mengoleskan krim ke kulit.
Berbeda dengan sunblock yang dapat bekerja langsung melindungi kulit begitu selesai dioleskan, penggunaan sunscreen membutuhkan waktu untuk bisa menyerap ke dalam kulit.
Menurut American Academy of Dermatology, cara memakai sunscreen membutuhkan waktu sekitar 15-30 menit sebelum beraktivitas di luar ruangan. Hal ini dilakukan agar kandungan zat tabir surya benar-benar dapat menyerap sebelum bekerja melindungi kulit.
Jika Anda baru menggunakan sunscreen beberapa saat sebelum beraktivitas di luar ruangan, kulit bisa jadi tidak mendapatkan perlindungan apa pun sehingga berisiko mengalami kulit terbakar matahari.
BACA JUGA: Rekomendasi Sunscreen Spray Terbaik untuk Lindungi Kulit
Pada dasarnya, baik sunscreen atau sunblock sama-sama dapat melindungi kulit dari paparan sinar matahari yang berbahaya.
Skin Cancer Foundation menyarankan, pemilihan sunscreen atau sunblock sebaiknya disesuaikan dengan jenis kulit Anda.
Bagi orang-orang dengan kulit sensitif, penggunaan sunblock mengandung zinc oxide dan titanium dioksida mungkin dapat ditoleransi oleh kulit.
Orang-orang dengan kondisi kulit tertentu, seperti rosacea atau alergi, sebaiknya menghindari penggunaan sunscreen karena mengandung oxybenzone atau PABA.
Kendati demikian, sejumlah merek sunscreen di pasaran kini ada yang berlabel kimiawi (chemical sunscreen) dan fisik (physical sunscreen). Anda bisa memilihnya sesuai dengan jenis kulit.
Chemical sunscreen adalah produk sunscreen yang mengandung senyawa kimia berupa oxybenzone, avobenzone, octisalate, octocrylene, homosalate, dan octinoxate.
Sedangkan physical sunscreen bekerja mirip dengan sunblock, yakni dengan cara menghalau dan memantulkan sinar matahari.
Umumnya, jenis tabir surya ini mengandung zinc oxide dan titanium dioksida. Maka dari itu, pemilik kulit sensitif bisa memilih jenis sunscreen ini.
BACA JUGA: Rekomendasi Sunscreen untuk Kulit Berminyak yang Bagus
Setelah mengenali apa bedanya sunblock dan sunscreen, Anda perlu memperhatikan tips memilih tabir surya yang tepat berikut ini.
Salah satu tips memilih tabir surya yang tepat adalah dengan mengecek kandungan zat yang tertera pada produk.
Misalnya, apakah kandungan zat pada tabir surya dapat ditoleransi oleh jenis kulit Anda atau tidak. Terlebih, beberapa produk sunscreen ada pula yang ditambah zat wewangian (parfum) dan pengawet.
Selain itu, beberapa produk sunscreen dan sunblock ada yang diformulasikan sebagai pengusir serangga seperti nyamuk. Akan tetapi, hal ini ternyata tidak direkomendasikan oleh American Academy of Dermatology.
Menurut mereka, tabir surya harus sering dipakai kembali untuk mendapatkan perlindungan yang maksimal dari paparan sinar matahari. Sementara, lotion pengusir serangga hanya perlu digunakan beberapa kali.
Selain mengecek kandungan zat di dalamnya, jangan lupa untuk memilih label khusus yang umum terdapat pada tabir surya.
Tujuannya agar memudahkan untuk mengetahui apa bedanya sunblock dan sunscreen dari segi mekanisme cara kerjanya.
Berikut merupakan beberapa istilah yang kerap ditemukan dalam sejumlah produk tabir surya di pasaran.
SPF adalah kependekan dari Sun Protection Factor. Pada tabir surya, SPF berfungsi untuk menunjukkan seberapa baik tabir surya bekerja dalam melindungi kulit dari paparan sinar ultraviolet B (UVB).
Angka SPF juga dapat menjadi penentu berapa lama kulit Anda dapat terpapar sinar matahari selama menggunakan produk.
Contohnya, tabir surya dengan SPF 30 akan membuat kulit mengalami sunburn 30 kali lebih lama daripada kulit yang terpapar langsung tanpa tabir surya.
Semakin tinggi kadar SPF dalam tabir surya maka semakin tinggi kemampuannya dalam menghalau sinar UVB. Misalnya:
Para ahli kulit merekomendasikan penggunaan tabir surya dengan SPF minimal 30 yang mampu menghalangi sebesar 97% sinar UVB dari matahari.
Paparan sinar ultraviolet A (UVA) dan UVB secara berlebihan dapat meningkatkan risiko kanker kulit.
Oleh sebab itu, Anda perlu mencari produk yang berlabel broad spectrum. Ini artinya, produk tersebut mampu melindungi kulit dari paparan sinar UVA dan UVB.
Huruf A pada UVA memiliki arti aging (penuaan) yang berarti perlindungan terhadap sinar UVA dapat mencegah munculnya keriput hingga bintik-bintik hitam penuaan. Sementara, huruf B pada UVB menunjukkan burning (terbakar).
Beberapa produk tabir surya di pasaran ada yang berlabel water resistant atau tahan air. Itu artinya, produk tersebut dapat melindungi kulit secara efektif selama 40 menit di dalam air. Setelah lebih dari 40 menit, Anda perlu reapply sunscreen.
Baca Juga
Walaupun ada perbedaan sunblock dan sunscreen, kedua produk ini sama-sama mampu melindungi kulit dari bahaya sinar matahari.
Mengetahui apa bedanya sunblock dan sunscreen tentu dapat memudahkan Anda memilih produk pelindung yang paling dibutuhkan kulit.
Jika masih punya pertanyaan lebih lanjut mengenai sunscreen atau sunblock, coba konsultasikan dengan dokter spesialis kulit.
Anda juga dapat bertanya dengan dokter lewat aplikasi kesehatan keluarga SehatQ. Caranya, unduh aplikasi sekarang melalui App Store dan Google Play.
Advertisement
Referensi
Artikel Terkait
Adanya bintik merah seperti darah di bawah kulit bisa jadi gejala penyakit eritema multiformis. Ini adalah reaksi kulit sangat sensitif yang biasa dialami anak-anak akibat infeksi. Pada orang dewasa, eritema ini bisa dialami mereka yang berusia antara 20-40 tahun.
Butylene glycol adalah zat yang umum ditemukan dalam produk skincare. Fungsinya adalah untuk melembapkan kulit serta membantu penyerapan kandungan skincare pada kulit.
Skin tag adalah tumbuhnya daging berukuran kecil di permukaan kulit. Biasanya, ini umum dimiliki perempuan dan laki-laki terutama ketika usianya sudah di atas 50 tahun.
Diskusi Terkait di Forum
Dijawab oleh dr. Dwiana Ardianti
Dijawab oleh dr. Liliani Tjikoe
Dijawab oleh dr. Lizsa Oktavyanti
Advertisement
Jadi orang yang pertama tahu info & promosi kesehatan terbaru dari SehatQ. Gratis.
© SehatQ, 2023. All Rights Reserved