logo-sehatq
logo-kementerian-kesehatan
SehatQ for Corporate
TokoObatArtikelTindakan MedisDokterRumah SakitPenyakitChat DokterPromo
Hidup Sehat

Memahami Proses Serta Perbedaan Spermatogenesis dan Oogenesis pada Manusia

open-summary

Spermatogenesis dan oogenesis adalah proses pembentukan sel reproduksi, yaitu sel sperma pada pria dan sel telur pada wanita. Kedua proses ini disebut sebagai gametogenesis. Proses ini sangat menentukan untuk terjadinya kehamilan.


close-summary

26 Agt 2022

| Nurul Rafiqua

Ditinjau oleh dr. Karlina Lestari

perbedaan proses spermatogenesis dan oogenesis

Spermatogenesis dan oogenesis adalah proses pembentukan sel reproduksi pada pria dan wanita

Table of Content

  • Proses spermatogenesis dan oogenesis
  • Perbedaan spermatogonesis dan oogenesis
  • Faktor yang memengaruhi spermatogenesis dan oogenesis
  • Catatan dari SehatQ

Dalam sistem reproduksi, sel sperma dan sel telur adalah dua hal utama yang paling penting agar proses kehamilan dapat tercipta. Namun, sebelum sel sperma dan sel telur bertemu dalam proses pembuahan, terdapat proses yang disebut dengan spermatogenesis dan oogenesis. Apa perbedaan spermatogenesis dan oogenesis serta bagaimana proses keduanya terjadi?

Advertisement

Simak ulasan lengkapnya berikut ini.

Proses spermatogenesis dan oogenesis

Secara sederhana, spermatogenesis adalah proses pembentukan sel sperma. Sedangkan oogenesis berarti pembentukan sel telur. Proses keduanya ini dikenal dengan sebutan gametogenesis.

Gametogenesis sendiri berarti proses pembentukan gamet atau sel kelamin. Pada manusia, ini dibedakan menjadi dua, yaitu sel telur dan sel sperma. 

Sel gamet jantan disebut dengan spermatozoa. Ini adalah cikal-bakal sel sperma nantinya. Spermatozoa ini dihasilkan di testis dan akan melalui proses pematangan menjadi sel sperma. 

Proses spermatogenesis dan oogenesis
Proses spermatogenesis dan oogenesis

Berikut ini adalah proses spermatogenesis dan oogenesis secara lengkap.

Spermatogenesis

Spermatogenesis adalah proses pembentukan sel spermatozoa atau yang biasa kita kenal dengan sperma. Proses produksi sperma ini terjadi di bagian testis yang disebut dengan tubulus seminiferous.

Pada dinding tubulus seminiferous, terdapat calon sperma (spermatogonium/spermatogonia) yang berjumlah ribuan dan sel Sertoli. Sel Sertoli inilah yang nantinya akan memberikan nutrisi pada cikal bakal sperma sehingga bisa melakukan pembelahan (secara mitosis dan meiosis), dan berbentuk menyerupai kecebong.

Setelahnya, sel sperma akan menuju epididimis. Dari epididimis, sperma bergerak ke bagian lain yang dinamakan vas deferens dan duktus ejakulatorius untuk proses pematangan tahap akhir.

Di dalam duktus ejakulatorius, cairan yang dihasilkan oleh organ reproduksi lainnya, seperti vesikula seminalis, kelenjar prostat, dan bulbo uretra, ditambahkan pada sperma hingga membentuk cairan yang biasa disebut sebagai semen atau air mani.

Cairan mani berisi sperma inilah yang kemudian dikeluarkan saat ejakulasi. Normalnya, spermatogenesis membutuhkan waktu 74 hari sampai sperma benar-benar matang dan siap membuahi sel telur.

Oogenesis

Oogenesis adalah proses pembentukan sel telur
Oogenesis adalah proses pembentukan sel telur

Oogenesis adalah proses pembentukan sel telur (ovum) di dalam ovarium (indung telur). Oogenesis dimulai dengan pembentukan benih sel-sel telur yang disebut oogonia. Proses ini sudah terjadi ketika janin perempuan berada di kandungan ibu.

Selama proses pembentukan sel telur semasa janin, akan terdapat 6-7 juta sel telur. Jumlah ini akan berkurang hingga hanya menjadi 1 juta sel telur saat bayi dilahirkan. Jumlah ini akan terus mengalami penurunan hingga sekitar 300.000 sel telur yang disimpan saat masa pubertas tiba.

Memasuki usia pubertas, proses pembentukan dan pematangan sel telur akan kembali dimulai satu bulan sekali dalam siklus menstruasi. Selama usia produktif, setidaknya ada 300-400 telur matang yang akan dilepaskan untuk siap dibuahi. Jumlah dan kualitas telur ini akan terus menurun seiring berjalannya usia seorang wanita.

Proses oogenesis saat seorang wanita memasuki masa puber dimulai di indung telur (ovarium). Selama siklus menstruasi, indung telur akan menghasilkan 5-20 kantung kecil yang disebut dengan folikel.

Setiap folikel ini mengandung sel telur yang belum matang. Sel telur yang nantinya sudah matang ini akan dilepaskan oleh ovarium dan berjalan menuju tuba falopi.

Di tuba falopi ini, sel telur yang sudah matang akan menunggu kedatangan sperma untuk proses pembuahan. Jika terjadi pembuahan, sel telur akan menetap di tuba falopi dan menempel di dinding rahim. Jika tidak terjadi pembuahan, sel telur akan dikeluarkan dari dalam tubuh sekitar 14 hari kemudian dalam bentuk darah menstruasi.

Perbedaan spermatogonesis dan oogenesis

Secara sederhana, spermatogenesis dan oogenesis adalah sama-sama proses pembentukan sel reproduksi. Bedanya, spermatogenesis terjadi di laki-laki, sedangkan oogenesis terjadi pada perempuan.

Berikut adalah tabel perbedaan spermatogenesis dan oogenesis:

Perbedaan spermatogenesis dan oogenesis
Tabel perbedaan spermatogenesis dan oogenesis

Faktor yang memengaruhi spermatogenesis dan oogenesis

Faktor utama yang paling memengaruhi kedua proses gametogenesis ini adalah hormon. Hormon yang memengaruhi spermatogenesis tentu berbeda dengan hormon yang memengaruhi oogenesis.

Pada pria, ada tiga hormon yang memengaruhi spermatogenesis, yaitu:

  • Luteinizing hormon (LH)
  • Folicle stimulating hormon (FSH)
  • Testosteron

Sementara pada wanita, hormon utama yang memengaruhi terjadinya oogenesis adalah LH dan FSH yang dirangsang oleh hormon GnRH (gonadotropin releasing hormone). Hormon GnRH sendiri dihasilkan oleh kelenjar hipotalamus. 

Ketidakseimbangan pada hormon ini nantinya dapat memengaruhi kualitas sel sperma ataupun sel telur dalam proses spermatogenesis dan oogenesis.

Selain itu, suhu testis juga dapat memengaruhi proses spermatogenesis. Berbeda dengan perempuan yang tidak terpengaruh suhu dari luar.

Catatan dari SehatQ

Spermatogenesis dan oogenesis adalah dua proses penting agar dapat terjadi kehamilan. Jika kedua proses ini berjalan optimal, normalnya kehamilan secara alami akan lebih besar peluangnya.

Cobalah berkonsultasi ke dokter apabila Anda merasa susah hamil meski sudah berhubungan seks pada masa subur. Mungkin saja ada hormon atau kondisi kesehatan lain yang membuat spermatogenesis dan oogenesis tidak berjalan optimal.

Anda juga bisa melakukan konsultasi dokter online lewat aplikasi kesehatan keluarga SehatQ untuk mengetahui kapan waktu yang tepat untuk memeriksakan diri atau sekadar berkonsultasi mengenai keraguan Anda. Download sekarang di App Store dan Google Play, gratis.

Advertisement

kehamilanspermareproduksi pria

Referensi

Bagikan

Artikel Terkait

Diskusi Terkait di Forum

Advertisement

logo-sehatq

Langganan Newsletter

Jadi orang yang pertama tahu info & promosi kesehatan terbaru dari SehatQ. Gratis.

Metode Pembayaran

Bank BCABank MandiriBank BNIBank Permata
Credit Card VisaCredit Card Master CardCredit Card American ExpressCredit Card JCBGopay

Fitur

  • Toko
  • Produk Toko
  • Kategori Toko
  • Toko Merchant
  • Booking
  • Promo
  • Artikel
  • Chat Dokter
  • Penyakit
  • Forum
  • Review
  • Tes Kesehatan

Perusahaan

Follow us on

  • FacebookFacebook
  • TwitterTwitter
  • InstagramInstagram
  • YoutubeYoutube
  • LinkedinLinkedin

Download SehatQ App

Temukan di APP StoreTemukan di Play Store

Butuh Bantuan?

Jam operasional: 24 Jam

Hubungi Kami+6221-27899827

© SehatQ, 2023. All Rights Reserved