Ternyata Ini Perbedaan Soun dan Bihun, Mana yang Lebih Sehat?

Selain mie kuning, soun dan bihun adalah bahan yang populer digunakan dalam masakan Asia. Perbedaan soun dan bihun sulit dilihat, terutama saat masih dalam keadaan mentah. Namun salah satu di antaranya ada yang dianggap lebih sehat dari yang lain. Benarkah?

Perbedaan soun dan bihun

Perbedaan soun dan bihun terletak pada bahan dasar pembuatannya serta kandungan gizinya.

1. Bahan dasar

Bahan dasar soun adalah pati dari tumbuhan seperti kacang hijau, ubi jalar, atau kacang polong. Tetapi, bahan dasar soun yang paling umum adalah kacang hijau. Jika dibandingkan dengan bihun, soun dapat terlihat lebih keras dan semi transparan saat masih kering atau mentah.

Setelah dimasak, soun akan terlihat bening berkilau seperti kaca. Tekstur soun setelah dimasak akan lebih kenyal jika dibandingkan dengan bihun. Tetapi soun bisa menjadi sangat lembek jika dimasak terlalu matang atau dibiarkan terlalu lama di dalam air.

Sementara itu, bahan dasar bihun adalah tepung beras dan air. Untuk meningkatkan tekstur dan penampilannya, beberapa produk bihun juga dapat mengandung tepung jagung dan tapioka. Bihun dapat dibeli dalam kondisi basah, beku, atau telah dikeringkan.

Jika dibandingkan dengan soun, biasanya bihun memiliki ukuran lebih tipis dan tidak berubah bening seperti kaca setelah dimasak. Bihun juga lebih banyak dikreasikan di dalam masakan Asia. Mulai dari camilan seperti kroket bihun atau spring roll, hingga dimasak sebagai hidangan utama.

2. Kandungan gizi

Perbedaan soun dan bihun selanjutnya terletak pada kandungan gizinya. Karena bahan dasarnya berbeda, maka kandungan keduanya juga memiliki sedikit perbedaan.

Secara umum, pada setiap porsi bihun memiliki protein dan karbohidrat dalam jumlah sedang serta rendah lemak dan serat. Bihun juga cukup tinggi dalam mineral selenium yang menyediakan 14% dari kebutuhan harian.

Dalam satu cup (176 gram) bihun yang dimasak dapat mengandung:

• Kalori: 190
• Karbohidrat: 42,3 gram
• Protein: 3,2 gram
• Lemak: 0,4 gram
• Serat: 1,8 gram
• Natrium: 33,4 mg
• Vitamin B1: 3% dari kebutuhan harian
• Selenium: 14% dari kebutuhan harian
• Vitamin B3: 1% dari kebutuhan harian
• Tembaga: 7% dari kebutuhan harian
• Besi: 1% dari kebutuhan harian
• Seng: 4% dari kebutuhan harian
• Fosfor: 3% dari kebutuhan harian
• Mangan: 9% dari kebutuhan harian

Satu-satunya vitamin dalam jumlah terukur yang bisa didapatkan dari bihun adalah sekelompok vitamin B seperti B1, B2, B3 dan B6.

Sementara itu, dalam satu cup (176 gr) soun dapat mengandung:

• Kalori: 491
• Karbohidrat: 121 gr
• Sodium: 14 mg
• Folat: 3 mcg
• Kolin: 131 mg
• Kalsium: 35 mg
• Fosfor: 45 mg
• Zat besi: 3 mg
• Selenium: 20% dari kebutuhan harian

Selain mengandung sedikit vitamin B kompleks, pada soun terdapat sedikit mineral lain termasuk seng, tembaga dan magnesium.

Baca Juga: Cara Sehat Makan Mie Instan yang Bisa Dicoba

Mana yang lebih sehat, soun atau bihun?

Dilihat dari perbedaan soun dan bihun, mana di antara keduanya yang lebih sehat? Baik soun atau bihun keduanya merupakan makanan yang bebas gluten. Ini artinya, soun atau bihun baik dikonsumsi oleh orang dengan penyakit celiac atau yang sensitif terhadap kandungan gluten.

Bihun dan soun juga sama-sama mengandung selenium yang bersifat antioksidan serta memiliki peran penting dalam menjaga fungsi tiroid dan kekebalan tubuh. Kandungan selenium pada soun lebih tinggi sekitar 6% dari kandungan selenium pada bihun.

Selain itu, bihun dan soun juga rendah sodium sehingga tidak meningkatkan risiko penyakit kardiovaskular, seperti darah tinggi dan jantung. Dilihat dari kandungan nutrisinya, soun sedikit lebih unggul jika dibandingkan bihun karena memiliki kandungan kalsium dan beberapa mineral penting lain walau sedikit.

Makanan yang sebagian besar mengandung karbohidrat seperti soun, dapat dicerna dengan cepat dan biasanya memiliki nilai indeks glikemik (IG) yang tinggi.

Indeks glikemik adalah ukuran untuk mengetahui seberapa cepat makanan dapat meningkatkan kadar gula darah setelah dikonsumsi. Makanan dengan IG yang tinggi dapat meningkatkan insulin dan glukosa darah dengan cepat, sehingga meningkatkan risiko diabetes.

Namun hasil penelitian menemukan bahwa soun termasuk makanan dengan IG terendah di antara jenis makanan berkarbohidrat tinggi yang dikonsumsi dalam makanan Cina. Dengan IG 45, soun termasuk memiliki indeks glikemik rendah dan terbilang aman untuk dikonsumsi orang yang berhati-hati dengan kadar gula darah.

Sementara itu, bihun yang terbuat dari tepung beras memiliki indeks glikemik lebih tinggi yaitu 61. Ini membuat bihun termasuk ke dalam makanan dengan IG menengah. Maka berdasarkan indeks glikemik dan kandungan nutrisinya, soun sedikit lebih baik dari bihun.

Di sisi lain, untuk takaran yang sama sebanyak 176 gr, bihun memiliki jumlah kalori yang lebih rendah dari soun, sehingga sedikit lebih baik untuk menjaga asupan kalori. Bihun dari tepung beras yang difortifikasi dengan vitamin A juga dapat memenuhi hingga 25% kebutuhan harian Anda.

Itulah informasi seputar perbedaan soun dan bihun. Jika Anda masih memiliki pertanyan terkait kandungan gizi dan manfaat makanan lainnya, jangan ragu untuk berkonsultasi dengan dokter ahli gizi untuk mendapatkan informasi yang Anda perlukan.

Anda bisa berkonsultasi secara online lewat fitur Chat Dokter yang ada di aplikasi kesehatan SehatQ. Unduh gratis di App Store dan Google Play.