Sama-sama bikin hidung meler, pilek karena alergi dan akibat flu punya sejumlah perbedaan signifikan, utamanya di penyebab. Itu sebabnya, cara mengobatinya pun berbeda.
2023-03-23 12:37:43
Ditinjau oleh dr. Reni Utari
Gejalanya memang mirip, tapi pilek karena alergi dan flu punya perbedaan
Pilek termasuk gangguan kesehatan yang paling sering terjadi. Bukan hanya disebabkan oleh infeksi virus flu, pilek juga bisa terjadi karena Anda alergi terhadap sesuatu. Meski memiliki gejala yang hampir mirip, ternyata ada beberapa hal yang membedakan pilek alergi dengan flu, lho. Apa saja? Simak ulasan lengkapnya berikut ini.
Advertisement
Meski terlihat serupa, pilek karena alergi dan flu memiliki banyak perbedaan yang mendasar. Mengenali perbedaan keduanya, bisa menjadi cara tepat mencegah dan mengobati penyakitnya.
Berikut ini beberapa perbedaan pilek alergi dan flu yang perlu Anda ketahui:
Perbedaan pertama pilek karena alergi dan flu adalah penyebabnya. Pilek alergi disebut juga rinitis alergi. Rinitis sendiri bukanlah penyakit menular.
Kondisi tersebut terjadi karena reaksi sistem imun yang terlalu aktif ketika dipicu oleh paparan alergen (penyebab alergi). Penyebab pilek alergi pun bisa berbeda pada setiap orang, seperti serbuk sari, debu, rerumputan, atau bulu binatang.
Sementara itu, penyebab flu adalah virus influenza. Flu bisa mudah menular akibat bersin atau paparan droplet (percikan liur) orang yang terinfeksi melalui hidung, mulut, atau mata.
Proses perjalanan penyakit hingga menimbulkan gejala pada pilek alergi dan flu juga berbeda.
Orang yang memiliki alergi terhadap sesuatu, akan mengira alergen sebagai ancaman bagi tubuh. Meski seharusnya, alergen tidak berbahaya. Nah, hal ini membuat sistem imun bekerja berlebihan untuk melawannya dengan melepaskan zat kimia bernama histamin. Saat inilah timbul gejala pada tubuh Anda.
Gejala pilek akibat alergi biasanya langsung muncul ketika paparan terjadi. Gejala ini akan berlangsung selama beberapa minggu, bahkan hingga hitungan bulan jika Anda tidak menjauhi alergen.
Sementara itu, pada pilek akibat infeksi virus, gejala flu baru mulai muncul ketika sistem kekebalan tubuh melawan virus yang masuk ke tubuh. Virus ini masuk ke tubuh melalui paparan droplet dari bersin atau batuk orang yang terinfeksi yang masuk ke hidung, mulut, atau mata.
Gejala pilek flu biasanya baru akan muncul sekitar 1-4 hari setelah Anda terpapar virus. Ini disebut sebagai masa inkubasi. Selanjutnya, gejala ini akan berlangsung beberapa minggu sampai sistem imun berhasil melawan infeksi.
BACA JUGA: Serupa Tapi Tak Sama, Ini Perbedaan Gejala Coronavirus dan Flu Biasa
Meski hampir mirip, gejala lain yang menyertai pilek alergi dan flu juga memiliki perbedaan.
Beberapa gejala lain yang muncul saat pilek karena alergi antara lain:
Gejala pilek ini biasanya semakin menjadi-jadi jika Anda juga memiliki asma.
Sementara itu, pada pilek akibat flu, gejala lain yang juga ikut muncul, umumnya antara lain:
Pengobatan pilek tentu disesuaikan dengan penyebab yang mendasarinya. Pada kondisi pilek akibat alergi, penggunaan antihistamin yang diresepkan atau dijual bebas di apotek bisa menjadi solusi. Pasalnya, pilek muncul sebagai reaksi dari tubuh yang memproduksi histamin.
Selain itu, menggunakan semprotan steroid, dekongestan, atau menghindari paparan alergen sesuai anjuran dokter.
Sementara itu, pada pilek akibat infeksi virus, Anda mungkin perlu mengonsumsi obat pereda gejala flu atau obat pilek yang dijual bebas di apotek, seperti paracetamol.
Pada beberapa kasus, Anda mungkin tidak butuh minum obat karena pilek akibat flu akan hilang sendiri seiring penyembuhan. Akan tetapi, dalam kasus lain, dokter mungkin akan meresepkan obat antivirus, seperti pada Covid-19.
Banyak minum cairan, makan makanan bergizi, dan istirahat yang cukup juga bisa membantu mempercepat proses penyembuhan.
Konsultasikan dengan dokter jika dalam beberapa minggu kondisi Anda tidak kunjung membaik.
BACA JUGA: Ketahui Cara Mengatasi Hidung Tersumbat yang Efektif Berikut Ini
Cara terbaik mencegah pilek akibat alergi adalah menjauhi pemicunya. Jika Anda alergi terhadap bulu binatang, sebaiknya Anda tidak memelihara binatang berbulu di rumah. Jika Anda alergi debu, sebaiknya jaga kebersihan rumah, hindari menggunakan karpet, dan pastikan sirkulasi udara baik.
Selain itu, menggunakan masker juga bisa menghindari Anda dari paparan alergen penyebab alergi. Masker bisa mencegah Anda menghirup partikel kecil yang bisa membuat alergi kambuh. Pastikan pula Anda mengganti masker setiap hari karena partikel alergen tersebut bisa saja menempel pada bagian luar masker Anda.
Asthma and Allergy Foundation of America memberikan beberapa rekomendasi cara menghindari diri dari paparan alergen antara lain:
BACA JUGA: Tidak Hanya Wangi, Essential Oil Ini Bisa Redakan Flu dan Pilek
Mengetahui perbedaan mendasar antara pilek alergi dan pilek akibat infeksi virus bisa menjadi cara yang tepat mencegah dan mengobati penyakitnya. Jika Anda mengalami gejala pilek lebih dari 2 minggu yang tak kunjung hilang, segera periksakan diri ke dokter untuk mendapat penanganan yang tepat.
Anda juga bisa berkonsultasi dengan dokter mengenai cara mengatasi pilek alergi dan flu melalui aplikasi kesehatan keluarga SehatQ. Download aplikasinya di App Store dan Google Play sekarang!
Advertisement
Referensi
Artikel Terkait
Ketika bayi pilek, Anda dapat melakukan beberapa hal untuk membuatnya tetap nyaman, seperti menggunakan saline drops dan melembapkan ruangan.
Jokowi baru saja meneken Perpres untuk paten favipiravir (Avigan) dan remdesivir untuk obat Covid-19. Seberapa ampuhkah obat ini?
Influenza dapat dialami oleh pria maupun wanita, tetapi pria merasakan efek flu yang lebih parah. Cara mengatasi flu bisa dilakukan tanpa menggunakan obat dan hanya menggunakan bahan-bahan di sekitar rumah, seperti bawang putih, buah beri, dan sebagainya.
Diskusi Terkait di Forum
Dijawab oleh dr. Farahdissa
Dijawab oleh dr. Stasya Zephora
Dijawab oleh dr. Dwiana Ardianti
Advertisement
Jadi orang yang pertama tahu info & promosi kesehatan terbaru dari SehatQ. Gratis.
© SehatQ, 2023. All Rights Reserved