Pankreatitis adalah suatu kondisi serius di mana terjadi peradangan pada pankreas. Kondisi ini dibagi menjadi dua, yaitu pankreatitis akut dan pankreatitis kronis. Kenali perbedaan keduanya berikut ini.
Ditinjau secara medis oleh dr. Karlina Lestari
10 Sep 2020
Pankreatitis bisa menyebabkan nyeri pada perut bagian atas
Table of Content
Pankreas merupakan salah satu organ yang sangat penting dalam tubuh. Organ ini berfungsi untuk memproduksi hormon dan enzim yang membantu mencerna makanan. Selain itu, pankreas juga menjadi komponen kunci dalam pengaturan kadar gula darah.
Advertisement
Sayangnya, pankreas tidak lepas dari berbagai masalah, salah satunya adalah pankreatitis. Pankreatitis adalah suatu kondisi serius di mana terjadi peradangan pada pankreas baik secara akut maupun kronis. Lantas, apakah perbedaan pankreas akut dan kronis?
Dalam Journal Gastroenterology & Hepatology, pankreatitis akut adalah peradangan pankreas yang terjadi secara tiba-tiba dan dalam durasi yang singkat. Sementara, pankreatitis kronis adalah peradangan pankreas yang berkembang secara bertahap dan memburuk seiring waktu hingga mengakibatkan kerusakan organ yang permanen.
Gejala paling umum yang terkait dengan pankreatitis adalah nyeri pada perut bagian atas hingga tengah, bahkan rasa sakit dapat menjalar ke punggung. Akan tetapi, penderita pankreas akut atau kronis bisa merasakan gejala yang berbeda, seperti:
Pankreatitis akut diawali dengan nyeri yang tiba-tiba pada perut bagian atas, dengan tingkat keparahan yang ringan hingga berat.
Kadang rasa sakit tersebut bisa menyebar ke punggung, dan berlangsung selama beberapa hari. Selain itu, Anda juga mungkin merasakan gejala lain, seperti:
Makan bisa memperburuk rasa sakit yang Anda alami. Kondisi ini bisa berkembang menjadi pankreatitis kronis apabila Anda merokok atau minum alkohol secara teratur.
Pankreatitis kronis membuat penderitanya merasakan nyeri pada perut bagian atas. Walaupun begitu, beberapa orang tidak merasakannya sama sekali. Rasa nyeri juga dapat menyebar ke punggung, menjadi konstan dan semakin parah, serta memburuk setelah makan.
Pada penderita pankreatitis kronis diidentifikasi dari dua jenis utama nyeri pankreas. Nyeri tipe A terjadi ketika Anda mengalami nyeri akut yang singkat (kurang dari 10 hari) dengan jeda yang cukup lama sebelum menyerang kembali.
Sedangkan, nyeri tipe B terjadi ketika Anda mengalami nyeri hebat selama 1-2 bulan. Gejala lain yang mungkin Anda rasakan, yaitu:
Penderita pankreatitis kronis juga berpotensi mengalami masalah malabsorbsi makanan. Hal ini berkaitan dengan berkurangnya kemampuan untuk menghasilkan enzim pankreas secara memadai guna mencerna lemak dengan baik. Pada sebagian kasus bahkan tidak mengalami gejala apapun hingga terjadi komplikasi.
Pankreatitis akut lebih sering terjadi pada orang dewasa daripada anak-anak. Beberapa penyebab pankreatitis akut, di antaranya:
Hingga sekitar 15 persen kasus pankreatitis akut tidak diketahui penyebabnya. Sementara, pankreatitis kronis umumnya terjadi pada pria berusia 30-40 tahun. Penyebab kondisi ini meliputi:
Sekitar 20-30 persen kasus pankreatitis kronis tidak diketahui penyebabnya. Akan tetapi, Anda perlu waspada memiliki salah satu faktor risiko di atas.
Baca Juga
Pankreatitis dapat menyebabkan komplikasi parah, seperti diabetes, gagal ginjal, malnutrisi, kanker pankreas, masalah dengan pernapasan, nekrosis pankreas (jaringan mati pada pankreas), dan pseudokista (penumpukan cairan di kantong pankreas).
Ketika merasakan gejala pankreatitis, sebaiknya segera periksakan diri Anda pada dokter. Pengobatan untuk pankreatitis akut maupun kronis sering kali melibatkan rawat inap.
Beberapa pilihan pengobatan pankreatitis akut, di antaranya:
Sementara, pengobatan untuk pankreatitis kronis dilakukan untuk mengatasi nyeri, memperbaiki fungsi pankreas, dan mengendalikan komplikasi. Berikut pilihan pengobatan pankreatitis kronis:
Selain pengobatan di atas, perubahan gaya hidup sehat juga sangat diperlukan. Cobalah untuk mengonsumsi makanan bergizi seimbang, berolahraga secara teratur, hindari merokok, minum air putih dengan cukup, dan hindari mengonsumsi minuman beralkohol guna memperbaiki kesehatan pankreas.
Advertisement
Ditulis oleh Dina Rahmawati
Referensi
Artikel Terkait
BAB berbusa menandakan peningkatan jumlah lemak di feses. Ini bisa terjadi akibat berbagai hal, seperti penyakit celiac, sindrom iritasi usus besar, dan gangguan pencernaan lainnya.
16 Mei 2022
Tidak semua sifat buruk tikus ditampilkan dalam film Tom and Jerry. Keberadaan mereka di rumah bisa mengacaukan dan merusak. Lebih parah lagi, tikus bisa menimbulkan wabah penyakit. Untuk mengusir tikus di rumah, jangan menggunakan racun tikus. Berikut ini adalah 6 cara mengusir tikus tanpa racun, agar keluarga terhindar dari penyakit.
2 Mei 2023
Capek kerja tidak boleh diremehkan sebab dapat merugikan kesehatan. Kenalilah berbagai cara ampuh mengatasi rasa lelah akibat pekerjaan supaya bisa kembali beraktivitas dengan semangat!
23 Feb 2022
Diskusi Terkait di Forum
Dijawab oleh dr. Reni Utari
Dijawab oleh dr. Reni Utari
Dijawab oleh dr. Dwiana Ardianti
Advertisement
Jadi orang yang pertama tahu info & promosi kesehatan terbaru dari SehatQ. Gratis.
© SehatQ, 2023. All Rights Reserved