Perbedaan obat generik dan paten paling jelas terlihat dari harganya. Harga obat generik lebih murah dibandingkan obat paten, sehingga banyak orang menilai kualitas kedua obat tersebut berbeda.
Ditinjau secara medis oleh dr. Reni Utari
12 Jun 2023
Obat generik dan paten memiliki sejumlah perbedaan namun keduanya sama-sama ampuh
Table of Content
Saat membeli obat, kamu mungkin akan dihadapkan pada pilihan obat paten dan obat generik. Walaupun ada perbedaan di antara keduanya, obat generik dan obat paten sama-sama bagus untuk mengatasi gejala penyakit yang muncul.
Advertisement
Agar tidak bingung lagi, simak dulu perbedaan obat generik dan paten dalam artikel berikut ini.
Obat paten adalah obat baru yang dibuat dengan serangkaian uji klinis, yang disesuaikan dengan aturan farmasi internasional. Obat paten diproduksi oleh perusahaan farmasi tertentu yang memiliki hak paten atas obat tersebut.
Karena memiliki hak paten, obat ini tidak boleh diproduksi dan dipasarkan lagi oleh perusahaan lain tanpa seizin perusahaan atau pemegang patennya. Meski begitu, hak izin untuk memproduksi dan memasarkan obat bisa berakhir.
Jika tidak diperpanjang, hak izin obat tersebut dapat diproduksi oleh perusahaan farmasi lainnya dalam bentuk obat generik.
Seperti yang telah sedikit disinggung sebelumnya, obat generik adalah salinan obat paten yang memiliki kandungan yang sama dan kualitas yang tidak kalah bagus dari obat paten. Obat generik adalah obat paten yang masa patennya tak lagi diperpanjang sehingga boleh diproduksi oleh perusahaan farmasi lain.
Dengan kualitas yang sama, obat generik bisa memiliki harga yang lebih murah dari obat paten karena produksi obat ini tidak membutuhkan biaya riset dan pematenan obat.
Obat ini bisa diproduksi oleh hampir seluruh perusahaan farmasi tanpa membayar royalti, sehingga harga produksinya lebih murah.
Dalam pemasarannya, obat generik dibedakan menjadi dua, yaitu:
Meski merupakan salinan dari obat yang sudah ada, obat generik tetap perlu memenuhi standar kualitas, keamanan, dan efektivitas yang sama dengan obat paten.
Food and Drug Administration (FDA) juga memastikan bahwa obat generik haruslah setara secara farmasi dengan versi obat aslinya.
Beda obat generik dan obat paten yang utama dapat dilihat dari harga, biaya produksi dan penelitian, hingga tampilan kemasan.
Berikut adalah perbedaan obat generik dan paten yang perlu kamu tahu:
Perbedaan obat generik dan obat paten juga terlihat dari proses produksinya. Obat paten membutuhkan serangkaian uji klinis mendalam untuk membuktikan efektivitas dan manfaat obat tersebut. Serangkaian uji klinis ini mencangkup uji kandungan, efek samping, dosis, dan cara penggunaan.
Berbeda dengan obat paten, obat generik tidak melewati tahap uji klinis tersebut. Ini karena produsen obat generik hanya mengacu pada standar yang telah ditetapkan oleh pemilik obat paten.
Meski begitu, pengajuan obat generik tetap perlu uji kesetaraan obat. FDA mewajibkan obat generik untuk memenuhi sejumlah standar kesetaraan obat yang mencakup:
Perbedaan yang paling jelas selanjutnya antara obat generik dan paten adalah dari segi harga. Badan POM Amerika Serikat, FDA, menyebut, obat generik umumnya 85% lebih murah dibandingkan obat paten.
Ini karena obat generik tidak perlu mengulang penelitian dan uji klinis obat untuk membuktikan keamanan dan efektivitasnya. Sementara, obat paten harus melalui serangkaian proses dari nol sampai akhirnya obat dinyatakan aman dan boleh diproduksi massal. Selain itu, obat paten juga perlu membayar biaya pematenan obat sehingga menambah biaya.
Kemasan obat paten dan obat generik juga berbeda. Saat mengajukan persetujuan untuk memproduksi obat, merek dagang yang menjual obat generik tersebut perlu memiliki karakteristik fisik yang berbeda dengan obat patennya. Perbedaan kemasan ini dapat mencakup perbedaan ukuran, pengemasan, dan warna.
Obat paten dan obat generik memiliki kualitas dan manfaat yang sama baik dalam mengatasi gejala penyakit. Sebab, obat generik juga harus harus memiliki memiliki dosis, bentuk, keamanan, efektivitas, dan label yang sama dengan obat paten.
Standar manufaktur yang digunakan untuk memproduksi obat juga harus sama tinggi standarnya dengan produk obat paten. Selain itu, obat generik juga diharuskan menggunakan bahan aktif yang sama, sehingga cara kerja, manfaat, dan efek sampingnya juga sama dengan obat paten.
Itu sebabnya, obat generik dianggap tidak berbeda dengan obat paten dan tetap direkomendasikan untuk digunakan semua fasilitas kesehatan yang ada.
Pada beberapa kasus, kamu mungkin cukup menggunakan obat generik ketimbang paten karena harganya lebih murah. Namun, ada kalanya juga kamu hanya bisa mengonsumsi obat paten karena obat generiknya belum tersedia.
Kalau tidak yakin dengan obat yang diminum, tanyakanlah pada dokter mengenai cara atau pilihan yang tepat. Kamu juga bisa berkonsultasi online dengan dokter di aplikasi kesehatan keluarga SehatQ. Download sekarang di App Store dan Google Play.
Advertisement
Ditulis oleh Rianti Dea Rizky Pratiwi
Referensi
Artikel Terkait
BPOM telah menarik sertifikasi CPOB dari 3 perusahaan farmasi, sekaligus melarang produksi obat milik ketiganya untuk beredar di masyarakat. Selain itu, ada 2 perusahaan lagi yang obat siropnya ikut dilarang oleh BPOM.
17 Nov 2022
Jenis obat nefrotoksik bisa memengaruhi fungsi ginjal hingga menyebabkan kerusakan pada ginjal atau disebut dengan nefrotoksisitas. Namun, Anda tak bisa begitu saja menghentikan konsumsinya.
21 Sep 2021
Antiemetik adalah obat-obatan yang dikonsumsi untuk mengatasi mual dan muntah. Mual dan muntah dapat disebabkan oleh beragam hal, seperti morning sickness, mabuk perjalanan, atau karena konsumsi obat tertentu. Masing-masing obat antiemetik pun dapat memicu efek samping yang perlu Anda diskusikan dengan dokter.
4 Jul 2020
Diskusi Terkait di Forum
Dijawab oleh dr. Farahdissa
Dijawab oleh dr. Farahdissa
Dijawab oleh dr. Liliani Tjikoe
Advertisement
Jadi orang yang pertama tahu info & promosi kesehatan terbaru dari SehatQ. Gratis.
© SehatQ, 2023. All Rights Reserved