Perbedaan margarin dan mentega dapat dilihat dari bahan dasar pembuatan, tekstur, hingga kandungan lemak. Margarin disebut lebih banyak memiliki kandungan lemak tak jenuh namun lebih tinggi lemak trans dibandingkan mentega (butter).
13 Des 2022
Ditinjau oleh dr. Reni Utari
Perbedaan margarin dan mentega yang utama terletak di bahan dasar pembuatannya
Table of Content
Banyak yang sulit membedakan antara mentega (butter) dan margarin. Padahal, keduanya sangat berbeda. Bukan cuma bahan dasarnya, kandungan lemaknya juga berbeda.
Advertisement
Apa saja perbedaan mentega (butter) dan margarin? Simak ulasan lengkapnya berikut ini.
Perbedaan utama margarin dan mentega (butter) adalah bahan baku pembuatannya. Ini nantinya akan memengaruhi kandungan lemak di dalamnya.
Berikut ini adalah perbedaan margarin dan mentega (butter) yang perlu Anda tahu:
Perbedaan utama dari margarin dan mentega (butter) adalah bahan dasar pembuatannya. Butter atau mentega umumnya terbuat dari susu.
Susu yang bisa digunakan untuk membuat mentega umumnya adalah susu sapi, meski bisa juga menggunakan susu kambing atau domba, juga bisa digunakan. Mentega termasuk produk susu dan hewani.Sementara itu, margarin terbuat dari minyak yang berasal dari tumbuhan. Jadi, umumnya dikategorikan lebih sehat terutama untuk jantung karena lebih banyak mengandung lemak tak jenuh.
Walaupun tekstur keduanya tampak mirip, butter atau mentega lebih lembut dan memiliki aroma lebih tajam ketimbang margarin.
Perbedaan butter dan margarin juga terletak pada teksturnya. Butter umumnya lebih mudah mencair dibandingkan margarin.
Mengingat bahan dasarnya berbeda, kandungan lemak dalam margarin dan mentega juga berbeda.
Margarin terbuat dari minyak nabati. Minyak nabati mengandung lemak tak jenuh yang dapat membantu menurunkan kolesterol jahat atau LDL.
Meski begitu, margarin yang diproses dengan cara dipadatkan bisa mengandung lemak trans lebih tinggi yang perlu diwaspadai.
Berbeda dengan margarin, mentega diketahui memiliki lebih tinggi lemak jenuh dan lemak trans. Ini karena mentega terbuat dari susu atau krim yang diaduk, sehingga lemak hewani di dalamnya memiliki kadar lemak jenuh dan lemak trans yang lebih tinggi.
Lemak ini dapat meningkatkan risiko lebih tinggi terkena kolesterol hingga penyakit jantung. Lemak jenuh muncul di banyak makanan, tetapi Anda bisa mendapatkan sumber terbaiknya dari daging dan produk susu.
Meskipun dapat meningkatkan kolesterol jahat, sekitar 5% kalori Anda setiap hari harus berasal dari lemak jenuh.
Meski begitu, kandungan lemak pada margarin dan mentega bisa berbeda bergantung pada bagaimana cara keduanya diolah. Jika dibuat menjadi lebih padat, kandungan lemak keduanya bisa meningkat, terutama pada margarin.
Minyak nabati seperti margarin tidak padat pada suhu kamar seperti mentega. Untuk membuatnya padat untuk dikonsumsi, ilmuwan makanan mengubah strukturnya secara kimia menggunakan proses yang dikenal sebagai hidrogenasi.
Proses tersebut melibatkan minyak ke panas tinggi, tekanan tinggi, gas hidrogen dan katalis logam. Hidrogenasi mengubah sebagian lemak tak jenuh menjadi lemak jenuh, yang padat pada suhu kamar, dan juga meningkatkan umur simpan produk. Sayangnya, proses ini bisa menghasilkan lemak trans yang berbahaya untuk kesehatan.
Satu porsi margarin stik mengandung sekitar 2 gram lemak jenuh dan 3 gram lemak trans. Sedangkan satu porsi margarin dari kemasan mengandung 3 gram lemak jenuh dan tidak mengandung lemak trans.
Berbeda dengan margarin, satu porsi mentega stik mengandung sekitar 7 gram lemak jenuh tetapi tidak ada lemak trans, sedangkan satu porsi mentega mengandung sekitar 4 gram lemak jenuh dan tidak mengandung lemak trans.
Baca Juga
Dilihat dari kandungan dan perbedaan antara margarin dan mentega, keduanya memang memiliki manfaat dan risiko masing-masing.
Kalau berbicara mengenai kesehatan jantung, margarin lebih dianjurkan ketimbang mentega (butter). Walau demikian, bukan berarti orang yang memiliki penyakit jantung bisa bebas sepuasnya mengonsumsi margarin.
Dilihat dari nutrisinya, mentega lebih tinggi lemak jenuhnya dan margarin kaya akan lemak tak jenuh dan terkadang lemak trans.
Efek kesehatan dari lemak jenuh memang perlu diwaspadai. Namun, lemak jenuh yang erat dikaitkan dengan penyakit jantung mungkin tidak begitu dikhawatirkan dalam beberapa tahun terakhir.
Sebaliknya, para ilmuwan sepakat bahwa lemak trans yang ditemukan di beberapa margarin terlihat lebih mengkhawatirkan karena bisa meningkatkan risiko penyakit kronis. Itulah sebabnya banyak produk margarin kini memproduksi margarin yang bebas lemak trans.
Jika Anda lebih suka margarin daripada mentega, pastikan memilih merek bebas lemak trans dan pilih produk yang dibuat dengan minyak sehat, seperti minyak zaitun.
Jika lebih menyukai mentega, pertimbangkan untuk membeli produk yang terbuat dari susu sapi yang diberi makan rumput agar hasilnya lebih sehat.
Kesimpulannya, mana yang lebih sehat antara margarin dan mentega tidak bisa ditentukan secara jelas. Namun, mentega adalah jenis yang lebih sedikit diproses, sehingga bisa lebih dipertimbangkan. Apa pun yang Anda pilih, kuncinya adalah mengonsumsinya dalam jumlah yang sedang dan tidak berlebihan.
Karena bahan baku dan juga aroma gurihnya, harga butter lebih mahal jika dibandingkan margarin. Walaupun nutrisi butter didominasi lemak, produk olahan susu ini juga memiliki kandungan vitamin A, B12, D, E, dan K2. Mengingat tingkat kalori pada butter cukup tinggi, sebaiknya batasi konsumsi butter setiap harinya.
Jika Anda punya pertanyaan seputar butter dan manfaatnya, Anda bisa tanyakan langsung pada dokter di aplikasi kesehatan keluarga SehatQ. Download sekarang di App Store dan Google Play.
Advertisement
Referensi
Artikel Terkait
Manfaat yogurt untuk kesehatan ada beragam, antara lain meningkatkan kekebalan tubuh, mengatasi gangguan pencernaan, menurunkan tekanan darah, hingga menurunkan berat badan. Yogurt mengandung probiotik Streptococcus thermophilus dan Lactobacillus bulgaricus yang baik untuk tubuh.
Telur adalah salah satu makanan populer yang mudah disajikan. Ada beragam cara memasaknya. Mulai dari direbus, digoreng, hingga dibuat telur dadar.
Penting bagi Anda untuk mengetahui cara membaca tanggal kadaluarsa untuk mengetahui sampai kapan produk layak digunakan. Tanggal kadaluarsa biasanya ditulis dengan didahului kalimat “sebaiknya digunakan sebelum,” atau tulisan “exp.”
Diskusi Terkait di Forum
Dijawab oleh dr. R. H. Rafsanjani
Dijawab oleh dr. Dwiana Ardianti
Dijawab oleh dr. Veranita
Advertisement
Jadi orang yang pertama tahu info & promosi kesehatan terbaru dari SehatQ. Gratis.
© SehatQ, 2023. All Rights Reserved