Jerawat batu dan jerawat biasa ternyata memiliki perbedaan yaitu mulai dari ukuran, asal jerawat hingga penyembuhan. Penyebab dari jerawat batu dan biasa muncul akibat kombinasi bakteri, minyak, dan sel kulit kering.
2023-03-29 04:01:45
Ditinjau oleh dr. Reni Utari
Jerawat batu biasanya memiliki ukuran yang lebih besar dibanding jerawat biasa.
Kulit berjerawat dapat terjadi pada siapa saja. Mulai dari jerawat yang ringan hingga jerawat batu, kondisi ini tentu dapat mengganggu. Untuk menghilangkannya dengan cepat, Anda perlu mengetahui jenis jerawat yang sedang dialami.
Advertisement
Penanganan jerawat yang ringan tentu akan berbeda dengan jerawat batu. Karena itu, penting bagi Anda untuk mengetahui lebih jauh mengenai perbedaan dari kondisi ini.
Agar perawatan yang dilakukan dapat tepat dan efektif, penting bagi Anda untuk mengetahui perbedaan ciri dari jerawat biasa dengan jerawat batu, seperti berikut ini.
Berbeda dari jerawat biasa yang berukuran relatif kecil, jerawat batu umumnya berukuran lebih besar. Selain itu, jerawat batu menimbulkan peradangan pada kulit, yang disertai nyeri.
Jerawat batu muncul dari lapisan kulit yang lebih dalam, daripada jerawat biasa. Karena terbentuk di lapisan kulit yang lebih dalam, terkadang pengobatan jerawat dengan krim menjadi kurang efektif. Masa penyembuhannya pun akan memakan waktu lebih lama, hingga beberapa minggu.
Jerawat batu umumnya tidak dapat sembuh hanya dengan menggunakan produk-produk penghilang jerawat yang dijual bebas di pasaran. Untuk menghilangkannya, Anda perlu berkonsultasi dengan dokter spesialis kulit untuk memperoleh penanganan yang paling tepat dan efektif.
Sama halnya dengan dengan jerawat biasa, jerawat batu juga dapat muncul akibat kombinasi dari bakteri, minyak, dan sel kulit mati yang terperangkap di pori-pori. Namun, jerawat batu merupakan kondisi yang lebih parah.
Semua orang dapat mengalami jerawat. Namun, jerawat batu lebih umum terjadi pada individu dengan kulit berminyak. Selain itu, kondisi ini juga lebih banyak dialami oleh remaja, wanita, serta individu paruh baya yang memiliki ketidakseimbangan hormon di tubuhnya.
Selain membutuhkan waktu penyembuhan yang lebih lama, jerawat batu juga merupakan jenis jerawat yang paling berisiko menimbulkan bekas. Sehingga, Anda tidak disarankan untuk memencet jerawat. Tidak hanya menimbulkan bekas luka, memencet jerawat juga dapat menyebabkan penyebaran infeksi.
Obat maupun produk lain yang biasa digunakan untuk mengatasi jerawat, umumnya kurang efektif apabila digunakan pada jerawat batu. Sehingga, Anda disarankan untuk berkonsultasi dengan dokter spesialis kulit untuk mengatasinya.
Perawatan yang umum digunakan oleh dokter untuk mengobati jerawat batu di antaranya:
Obat ini berfungsi untuk mengontrol bakteri dan meredakan peradangan yang terjadi. Namun antibiotik hanya boleh digunakan dalam jangka pendek, karena khawatir dapat mengakibatkan resistensi bakteri terhadap antibotik.
Obat ini akan membantu mengatur kadar hormon pada tubuh wanita.
Dokter akan meresepkan bahan yang mengandung retinoid untuk membantu mengatasi sumbatan di pori-pori, sehingga antibiotik dapat bekerja dengan lebih efektif.
Obat ini dapat meredakan jerawat dari berbagai penyebab. Penggunaan isotetrionin hanya dapat dilakukan melalui resep dokter. Obat ini tidak boleh digunakan oleh ibu hamil.
Obat ini umumnya digunakan untuk membuang cairan berlebih di tubuh, serta mengatasi jerawat batu pada wanita.
Dokter dapat menyuntikkan steroid ke jerawat batu, untuk membantu mempercepat penyembuhannya.
Baca Juga
Anda perlu ingat, bahwa kulit merupakan bagian tubuh yang sensitif. Sehingga, Anda disarankan untuk menghindari perawatan yang tidak sesuai dengan anjuran dokter. Semakin cepat perawatan dilakukan, maka risiko jerawat batu meninggalkan bekas, dapat berkurang.
Advertisement
Referensi
Artikel Terkait
Operasi mata ikan mungkin dibutuhkan apabila mata ikan sudah mengganggu dan terasa menyakitkan. Mata ikan juga harus dioperasi bila obat mata ikan di kaki dan salep mata ikan yang digunakan tidak dapat meredakan gejala yang dialami.
Selain menyerang kulit, penyakit kusta pun bisa menimbulkan gangguan pada mata. Di tahap yang parah, penyakit yang disebabkan oleh bakteri Mycobacterium leprae ini bahkan dapat menyebabkan kebutaan. Kusta dapat diobati dengan pemberian antibiotik.
Sunscreen Skin Aqua menyediakan berbagai pilihan tabir surya dengan SPF berbeda, mulai dari SPF 25 hingga SPF 50. Mana yang paling bagus?
Diskusi Terkait di Forum
Dijawab oleh dr. Liliani Tjikoe
Dijawab oleh dr. Dwiana Ardianti
Dijawab oleh dr. R. H. Rafsanjani
Advertisement
Jadi orang yang pertama tahu info & promosi kesehatan terbaru dari SehatQ. Gratis.
© SehatQ, 2023. All Rights Reserved