Ada perbedaan antara henti jantung dan serangan jantung. Henti jantung disebabkan oleh kelistrikan jantung, sedangkan serangan jantung adalah tersumbatnya aliran darah. Ketahui gejala serta cara mengatasinya.
25 Apr 2023
Ditinjau oleh dr. Reni Utari
Henti jantung mendadak dan serangan jantung berkaitan, tetapi ada perbedaan gejala dan penyebab.
Table of Content
Perbedaan utama henti jantung mendadak dan serangan jantung bisa terlihat dari penyebabnya. Namun, keduanya saling berhubungan karena henti jantung mendadak bisa juga terjadi setelah mengalami serangan jantung atau pada masa pemulihan. Agar tidak keliru, ketahui berbagai perbedaannya.
Advertisement
Walaupun namanya terlihat serupa, terdapat perbedaan antara henti jantung mendadak dan serangan jantung.
Henti jantung mendadak (sudden cardiac arrest) adalah kondisi saat jantung berhenti berdetak secara tiba-tiba. Jantung yang berhenti berdetak ini terjadi karena masalah sistem kelistrikan di jantung. Kondisi ini dapat menyebabkan kematian atau kecacatan.
Sementara serangan jantung (myocardial infarction) adalah kondisi saat aliran darah menuju jantung tersumbat atau terputus. Kondisi ini mengakibatkan kerusakan pada jantung.
American Heart Association menjelaskan, serangan jantung dapat meningkatkan risiko henti jantung mendadak. Jadi, keduanya saling berkaitan.
Baca Juga
Beberapa penyakit jantung memiliki gejala yang mirip-mirip, termasuk henti jantung mendadak dan serangan jantung. Nyeri dada dan jantung berdebar jadi salah satu gejala yang paling umum.
Meski punya kemiripan, ada beberapa perbedaan gejala henti jantung mendadak dan serangan jantung.
Berikut adalah beberapa gejala kamu memiliki risiko henti jantung mendadak:
Umumnya, henti jantung mendadak tidak memunculkan gejala sehingga sering kali kamu tidak menyadari.
Gejala serangan jantung juga bervariasi, mulai dari ringan hingga gejala berat. Berikut adalah gejala yang umum terjadi, di antaranya:
Biasanya, rasa nyeri yang menjalar ke area tubuh lainnya adalah gejala serangan jantung yang biasa terjadi pada wanita. Terkadang, gejala awal dari serangan jantung adalah henti jantung mendadak.
Penyebab utama henti jantung mendadak adalah aritmia seperti fibrilasi ventrikel atau ventrikel takikardi yang disebabkan oleh gangguan sistem kelistrikan pada jantung.
Untuk dapat berdetak, otot jantung biasanya mendapatkan impuls listrik. Gangguan sistem kelistrikan ini membuat jantung berhenti memompa darah, sehingga darah tidak mengalir.
Selain itu, henti jantung juga bisa disebabkan oleh jantung bengkak, penyakit jantung bawaan, kardiomiopati, penyakit katup jantung, aktivitas fisik ekstrem, serta kehilangan banyak darah.
Sementara itu, penyebab utama serangan jantung adalah penyakit jantung koroner. Penyakit ini menyebabkan arteri menyempit bahkan tersumbat total oleh endapan plak (arterosklerosis).
Serangan jantung juga bisa disebabkan oleh tekanan parah pada pembuluh darah yang tidak tersumbat (coronary artery spasm), infeksi virus, serta arteri jantung yang robek.
Baca Juga
Perawatan dan pengobatan keduanya akan menyesuaikan dengan seberapa parah kondisi, kondisi kesehatan lainnya, serta kemampuan tubuh dalam menjalani prosedur pembedahan.
Saat mengalami henti jantung mendadak, pasien harus mendapatkan CPR atau alat defibrillator agar jantung kembali bekerja. Jika selamat, dokter kemungkinan akan memberikan perawatan lainnya untuk membantu mencegah henti jantung terjadi kembali.
Begitu juga dengan pertolongan pertama serangan jantung serta pengobatan yang perlu dilakukan sesegera mungkin untuk mencegah kerusakan jaringan lainnya.
Selain mengembalikan kadar oksigen, dokter juga akan melakukan sejumlah prosedur seperti angioplasti (pemasangan ring), operasi bypass, pemasangan alat pacu jantung, dan lain-lainnya.
Kedua kondisi ini juga perlu mendapatkan obat penyakit jantung seperti obat anti aritmia, beta blockers, ACE inhibitors, calcium channel blockers, nitrogliserin, dan lain-lainnya.
Seperti penjelasan sebelumnya, walaupun ada perbedaan tetapi keduanya tergolong kondisi darurat medis yang serius serta mengancam jiwa.
Akan tetapi, henti jantung mendadak biasanya lebih parah karena bisa mengakibatkan kematian dalam hitungan menit jika tidak ditangani dengan cepat dan tepat.
Mengutip Cleveland Clinic, sekitar 90% orang yang mengalami henti jantung mendadak di luar rumah sakit tidak dapat bertahan hidup, karena penanganannya tidak tepat waktu.
Baca Juga
Sebagai bentuk pencegahan, mulailah mengubah gaya hidup sehat dari sekarang. Ini juga bermanfaat untuk mempercepat pemulihan setelah mengalami serangan jantung atau henti jantung mendadak.
Kamu bisa menjaga kesehatan jantung dengan mengubah pola makan sehat, rutin olahraga, melakukan pemeriksaan kesehatan, berhenti merokok, menurunkan berat badan, dan lain-lain.
Ingatlah kalau kedua kondisi ini tergolong serius dan mengancam jiwa.
Ketahui lebih lanjut mengenai perbedaan henti jantung mendadak dan serangan jantung Klinik Online Spesialis Jantung melalui aplikasi kesehatan keluarga SehatQ.
Download sekarang di App store dan Google Play.
Advertisement
Referensi
Artikel Terkait
Makanan untuk sakit maag adalah makanan yang bisa membunuh bakteri H. pylori penyebab maag. Makanan-makanan tersebut antara lain brokoli, yogurt, sereal dan gandum, kacang-kacangan, dsb.
Kelebihan vitamin A atau hipervitaminosis A bisa berdampak buruk bagi kesehatan. Mulai dari mudah marah, sering mengantuk, hingga mual, bisa jadi gejalanya.
Obat nyeri tulang sangat beragam bergantung pada penyebabnya, seperti antibiotik akan diresepkan pada nyeri sendi akibat infeksi bakteri.
Diskusi Terkait di Forum
Dijawab oleh dr. Liliani Tjikoe
Dijawab oleh dr. R. H. Rafsanjani
Dijawab oleh dr. Stasya Zephora
Advertisement
Jadi orang yang pertama tahu info & promosi kesehatan terbaru dari SehatQ. Gratis.
© SehatQ, 2023. All Rights Reserved