Fungal acne merupakan gangguan yang disebabkan oleh jamur Malassezia yang cukup banyak dan tidak terkontrol. Kondisi ini berbeda dengan jerawat pada kulit.
Ditinjau secara medis oleh dr. Karlina Lestari
3 Jan 2023
Fungal acne punya bentuk yang lebih kecil
Table of Content
Saat muncul benjolan kecil di kulit, kita cenderung langsung menganggapnya sebagai jerawat. Padahal, benjolan kecil ini bisa saja disebabkan oleh infeksi jamur yang berbeda dengan jerawat. Infeksi jamur yang mirip jerawat ini disebut dengan fungal acne atau jerawat jamur.
Advertisement
Fungal acne adalah jenis masalah kulit yang berbeda dengan jerawat pada umumnya. Lantas, apa bedanya dengan jerawat biasa? Bagaimana pula cara mengatasinya?
Sesuai dengan namanya, fungal acne adalah jenis infeksi jamur yang terjadi pada folikel rambut di kulit. Fungal acne disebut pula dengan jerawat jamur atau Pitirosporum folikulitis atau Malassezia folikulitis.
Masalah kulit ini disebabkan oleh jamur Malassezia. Layaknya bakteri, jamur Malassezia sebenarnya memang hidup normal di kulit. Jika keseimbangan populasi jamur Malassezia pada kulit terganggu atau tidak terkontrol, jamur akan menginfeksi folikel rambut sehingga menimbulkan gejala mirip jerawat.
Mengingat fungal acne disebabkan oleh pertumbuhan jamur, Anda mungkin juga mengalami masalah kulit lain yang berkaitan dengan mikroorganisme ini, seperti psoriasis atau rambut berketombe. Meski namanya mengandung “fungal” yang berarti jamur, fungal acne sebenarnya berbeda dengan jerawat biasa yang kita kenal – yang memiliki istilah medis acne vulgaris. Pasalnya, acne vulgaris disebabkan oleh bakteri. Sedangkan, fungal acne adalah masalah kulit yang disebabkan oleh jamur.
Menentukan “jerawat” di wajah apa itu fungal acne atau bukan memang cenderung sulit. Sekilas masalah kulit ini mirip dengan acne vulgaris atau jerawat. Nah, untuk membedakan ciri-ciri fungal acne dengan karakteristik jerawat pada umumnya, simak penjelasan di bawah ini.
Salah satu ciri-ciri fungal acne dapat dilihat dari ukurannya. Fungal acne adalah benjolan kecil berisi nanah yang memiliki ukuran hampir sama antara satu dengan yang lainnya. Sementara itu, jerawat biasa atau bruntusan dapat muncul dengan berbagai ukuran, yakni kecil, sedang, atau pun besar.
Selain ukurannya ciri-ciri fungal acne sering muncul dalam bentuk komedo putih berukuran kecil yang berkelompok. Sedangkan, kemunculan jerawat bruntusan cenderung lebih sedikit, lebih berjarak, dan tersebar di area kulit.
Ciri-ciri fungal acne adalah kemunculannya yang seringkali diiringi dengan rasa gatal. Ini tentu berbeda dengan jerawat biasa yang jarang menimbulkan gatal. Selain gatal, ciri-ciri fungal acne adalah memiliki ukuran yang hampir sama antara satu dengan yang lainnya.
Lokasi kemunculan juga menjadi cara mengidentifikasi ciri-ciri fungal acne. Ciri-ciri fungal acne biasanya muncul di lengan, dada, dan punggung. Meski demikian, jerawat jamur juga dapat muncul di area wajah.
Jerawat biasa lebih sering tumbuh di area wajah, terutama pada area T wajah yang rentan berminyak, yakni dahi, hidung, dan dagu. Meski demikian, tak menutup kemungkinan kalau jerawat dapat muncul di leher, dada, payudara, punggung, bahu, lengan bagian atas, hingga pantat.
Baca Juga: Perbedaan Fungal Acne dan Bruntusan, Serupa Tapi Tak Sama
Adapun beberapa faktor risiko yang menjadi penyebab fungal acne muncul, yaitu:
Salah satu faktor risiko yang jadi penyebab fungal acne adalah kulit lembap terlalu lama. Kondisi ini mungkin terjadi jika Anda mengenakan pakaian yang basah oleh keringat dalam waktu yang cukup lama. Akibatnya, pertumbuhan jamur pada kulit akan meningkat. Menggunakan pakaian sama yang lembap tanpa mencucinya terlebih dahulu juga dapat berisiko ‘memindahkan’ jamur dari baju ke kulit.
Faktor risiko penyebab fungal acne berikutnya adalah konsumsi antibiotik. Antibiotik adalah obat untuk melawan infeksi bakteri. Sayangnya, konsumsi obat-obatan ini dapat mengurangi populasi bakteri di kulit dan meningkatkan populasi jamur.
Orang-orang dengan sistem imun yang lemah berisiko lebih tinggi untuk mengalami infeksi jamur, termasuk fungal acne. Sistem imun yang lemah bisa terjadi akibat kondisi bawaan sejak lahir atau penyakit yang baru diidap.
Karbohidrat menjadi makanan untuk jamur. Konsumsi tinggi karbohidrat berisiko meningkatkan risiko infeksi jamur, tak terkecuali kemunculan fungal acne. Maka dari itu, mengurangi konsumsi makanan manis dan makanan karbohidrat tinggi dapat berpotensi untuk mengurangi pertumbuhan jamur.
Mengenakan pakaian yang ketat dan membuat kulit “sulit bernapas” dapat meningkatkan kelembapan sehingga produksi keringat menjadi berlebih. Akibatnya, kondisi ini menjadi lingkungan yang nyaman untuk untuk pertumbuhan jamur.
Orang-orang yang tinggal di iklim panas lebih sering berkeringat sehingga berisiko lebih tinggi untuk mengalami fungal acne. Terlebih lagi jika tubuh tidak dibersihkan dengan benar secara rutin.
Orang yang fungal acne bisa menularkannya ke orang lain. Hal ini bisa terjadi jika ada orang lain yang menggunakan barang milik penderita fungal acne, seperti pakaian atau handuk.
Memahami ciri-ciri fungal acne dan penyebabnya dapat membantu menentukan apakah jenis jerawat yang Anda alami merupakan jerawat yang disebabkan oleh jamur atau bakteri. Dengan demikian, Anda dapat mengobatinya secara tepat. Pasalnya, fungal acne tidak bisa hilang melalui penggunaan krim jerawat biasa.
Penggunaan krim jerawat malah akan dapat memperburuk fungal acne. Untuk mengobati fungal acne, maka Anda harus mengembalikan keseimbangan bakteri dan jamur pada kulit. Cara mengobati fungal acne adalah sebagai berikut:
Salah satu cara mengobati fungal acne adalah dengan mandi yang teratur. Mandi lebih teratur penting dilakukan terutama jika Anda berkeringat (seperti setelah berolahraga) atau memiliki pekerjaan yang membuat Anda lebih banyak berkeringat. Cara ini krusial diterapkan untuk menghambat pertumbuhan jamur berlebih dan menempel pada pakaian Anda yang berkeringat.
Jika selama ini kerap menggunakan pakaian yang ketat, kini Anda bisa mengurangi risiko pertumbuhan jamur dengan mengenakan pakaian yang lebih longgar. Pakaian yang lebih longgar membantu kulit bernapas lebih efektif sehingga mampu mengendalikan populasi jamur.
Penggunaan sampo antiketombe sebagai sabun mandi disebut efektif untuk mengatasi masalah jerawat jamur. Kandungan bahan aktif berupa zinc pyrithione dan selenium sulfida yang terdapat pada sampo antiketombe diyakini ampuh mengatasi fungal acne.
Jika cara mengobati fungal acne di atas tidak kunjung berhasil menyembuhkan kondisi ini, Anda disarankan untuk menemui dokter spesialis kulit.
Dokter mungkin akan meresepkan krim topikal (oles) yang biasanya mengandung ketoconazole, butenafine, dan clotrimazole. Obat minum, seperti itraconazole atau fluconazole, mungkin juga diberikan oleh dokter.
Baca Juga: Cara Menghilangkan Fungal Acne yang Ampuh, Jangan Sampai Salah
Jika jerawat yang disebabkan oleh bakteri umumnya dapat diobati dengan skincare jerawat yang mengandung benzoil peroksida, tidak demikian halnya dengan fungal acne. Anda justru perlu menghindari produk dengan kandungan yang tidak boleh untuk fungal acne, seperti asam lemak, termasuk asam laurat, asam linoleat, minyak kelapa.
Selain itu, beberapa kandungan asam lemak yang tidak boleh untuk fungal acne adalah sebagai berikut:
Ini karena jamur dapat hidup dengan “memakan” asam lemak tertentu. Oleh sebab itu, penting untuk menghindari penggunaan skincare yang mengandung asam lemak sebagai cara mengobati fungal acne.
Benzoil peroksida juga menjadi kandungan yang tidak boleh untuk fungal acne karena rentan membuat kulit kering. Di samping itu, kandungan yang tidak boleh untuk fungal acne lainnya adalah bahan-bahan yang menggunakan ester atau akhiran “-ate”, seperti isopropyl palmitate, decyl oleate, glyceryl stearate, dan sebagainya.
Sebagai solusinya, Anda bisa menggunakan kandungan skincare untuk fungal acne yang mengandung asam salisilat, produk bebas minyak dan hypoallergenic (tidak rentan menyebabkan alergi), dan tea tree oil.
Baca Juga: Cara Memilih Skincare untuk Fungal Acne yang Tepat
Fungal acne adalah infeksi jamur yang terjadi pada folikel rambut di kulit. Walaupun mengandung istilah “acne”, masalah kulit ini bukanlah jerawat biasa yang kita kenal pada umumnya.
Fungal acne juga tidak disebabkan oleh bakteri sehingga penanganan pada jerawat biasa tidak bisa diterapkan untuk fungal acne. Jika masih bingung mengidentifikasi ciri-ciri fungal acne atau jerawat biasa yang tengah Anda alami, tak ada salahnya untuk berkonsultasi dengan dokter spesialis lanjut guna mengetahui diagnosis dan pengobatannya dengan tepat.
Manfaatkan aplikasi SehatQ agar bisa berkonsultasi secara online. Download SehatQ dari Play Store dan App Store sekarang.
Advertisement
Ditulis oleh Ade Irawan
Referensi
Artikel Terkait
Cara menghilangkan bruntusan dengan tomat bisa dilakukan sebagai masker wajah atau oleskan langsung pada area kulit yang terdapat bruntusan. Namun, Anda juga perlu mewaspadai efek samping yang mungkin terjadi.
26 Okt 2020
Jerawat di alis dapat menimbulkan rasa nyeri dan tidak nyaman. Folikel rambut dan penumpukan sel kulit mati yang tersumbat dapat menjadi salah satu alasannya.
31 Jan 2020
Obat jerawat batu tidak sama dengan pengobatan jerawat biasa pada umumnya. Anda perlu berkonsultasi dengan dokter dahulu. Jerawat batu bisa diobati dengan penggunaan benzoil peroksida, retinoid, antibiotik, hingga isotretinoin.
7 Sep 2023
Diskusi Terkait di Forum
Dijawab oleh dr. Farahdissa
Dijawab oleh dr. Liliani Tjikoe
Dijawab oleh dr. Farahdissa
Advertisement
Jadi orang yang pertama tahu info & promosi kesehatan terbaru dari SehatQ. Gratis.
© SehatQ, 2023. All Rights Reserved