logo-sehatq
logo-kementerian-kesehatan
Forum
Bayi & Menyusui

Perbedaan Foremilk dan Hindmilk pada ASI Ini Wajib Ibu Ketahui

open-summary

Perbedaan foremilk dan hindmilk terletak pada beberapa aspek, dari waktu dihasilkan, tekstur, hingga warnanya. Bagi para ibu menyusui, ketahui hal ini lebih jauh.


close-summary

Ditinjau secara medis oleh dr. Reni Utari

1 Agt 2023

Perbedaan foremilk dan hindmilk penting ibu ketahui

Foremilk memiliki tekstur yang cair sedangkan tekstur hindmilk lebih kental

Table of Content

  • Perbedaan foremilk dan hindmilk
  • Foremilk dan hindmilk, mana yang lebih bagus?
  • Asupan foremilk dan hindmilk yang tidak seimbang
  • Tips agar asupan foremilk dan hindmilk seimbang untuk bayi

Istilah foremilk dan hindmilk mungkin tak asing di telinga ibu menyusui. Keduanya sama-sama bagian dari air susu ibu (ASI) yang penting untuk buah hati. Tapi, apakah perbedaan foremilk dan hindmilk?

Advertisement

Perbedaan foremilk dan hindmilk

Selama cukup menyusu, bayi akan menelan semua foremilk dan hindmilk yang dibutuhkannya. Tapi, apa sebenarnya arti serta perbedaan foremilk dan hindmilk:

1. Waktu dihasilkan

Foremilk adalah ASI pertama yang diperoleh pada awal sesi menyusui. Ketika bayi mulai menyusu, ia akan mengisap ASI yang paling dekat dengan puting.

Sementara, hindmilk adalah ASI yang didapatkan menjelang akhir sesi menyusui. Saat bayi terus menyusu, ia akan menarik air susu ibu dari bagian lebih dalam dari payudara sang ibu.

2. Warna dan tekstur

Beda foremilk dan handmilk juga terletak pada warna dan teksturnya. Foremilk memiliki kandungan air yang lebih tinggi daripada hindmilk. Itulah mengapa tekstur foremilk terlihat lebih encer dengan warna putih agak kebiruan.

Sedangkan, hindmilk lebih banyak mengandung lemak. Alhasil, teksturnya tampak lebih kental dan creamy dengan warna putih atau kekuningan.

3. Kandungan

Foremilk mengandung lemak dan kalori yang lebih rendah, tapi lebih tinggi laktosa atau gula susu. Sementara, hindmilk memiliki kandungan lemak dan kalori yang lebih tinggi.

Meski ada perbedaan foremilk dan hindmilk, ini bukan berarti payudara memproduksi 2 jenis ASI yang berbeda. Kedua istilah ini hanya menggambarkan bagaimana kandungan lemak susu meningkat saat payudara mengeluarkan ASI. Namun, manakah yang lebih bagus untuk bayi?

Baca Juga: 15 Manfaat Pemberian ASI Eksklusif yang Menakjubkan untuk Ibu dan Bayi

Foremilk dan hindmilk, mana yang lebih bagus?

foremilk dan hindmilk
Foremilk dan hindmilk sama-sama dibutuhkan oleh bayi

Tidak ada yang lebih baik antara foremilk dan hindmilk. Keduanya sama penting untuk memberi asupan bernutrisi yang dibutuhkan oleh buah hati.

Tekstur foremilk yang cenderung lebih cair dapat menghilangkan rasa dahaga pada bayi. Di lain pihak, kandungan lemak dan kalori pada hindmilk bisa membuat bayi merasa kenyang serta mengantuk, bahkan membantu menambah berat badannya.

Foremilk maupun hindmilk juga mengandung laktosa yang bermanfaat untuk tumbuh kembang bayi. Laktosa mendorong pertumbuhan bakteri baik dalam sistem pencernaan, sehingga dapat membantu si kecil melawan bakteri jahat, virus, dan parasit yang mengganggu.

Laktosa pun berkontribusi pada perkembangan jaringan otak dan saraf bayi, serta memberi energi untuk mengembangkan keterampilan baru.

Namun, ketidakseimbangan asupan foremilk dan hindmilk dapat menghambat bayi untuk mendapatkan nutrisi yang dibutuhkannya untuk tumbuh.

Asupan foremilk dan hindmilk yang tidak seimbang

Ketidakseimbangan foremilk dan hindmilk terjadi ketika bayi mengonsumsi lebih banyak foremilk pada awal sesi menyusu, dan tidak mau mengonsumsi hindmilk yang tersisa. 

Karena terdapat lebih banyak laktosa pada foremilk, bayi bisa mengalami kelebihan laktosa. Sementara, kandungan lemak dari ASI yang ia konsumsi menjadi tidak seimbang.

Adapun beberapa gejala ketidakseimbangan foremilk dan hindmilk yang dapat dialami oleh bayi meliputi:

  • Menangis, rewel, dan gelisah setelah menyusu
  • Konsistensi tinja yang berubah, seperti tinja berbusa, berwarna hijau, atau berair
  • Perut kembung
  • Menyusu dalam waktu singkat, hanya sekitar 5-10 menit
  • Sulit tidur
  • Menyusu lebih sering dari biasanya

Tak hanya bayi, ibu mungkin juga mengalami gejala berupa payudara sering terasa penuh, saluran ASI yang kerap tersumbat, serta ASI yang keluar dengan deras.

Terkadang, ketidakseimbangan foremilk dan hindmilk bisa disalahartikan sebagai alergi susu. Tapi, gejala yang serupa juga dapat disebabkan oleh kondisi lain, seperti kolik atau asam lambung naik.

Kadar hindmilk dan foremilk setiap ibu menyusui bisa bervariasi, demikian juga dengan kandungan lemak di dalamnya. Namun, ada beberapa cara yang dapat dilakukan agar asupan foremilk dan hindmilk seimbang untuk bayi.

Baca Juga: 8 Tips Sukses Memberikan ASI untuk Bayi

Tips agar asupan foremilk dan hindmilk seimbang untuk bayi

Berikut beberapa hal yang bisa ibu lakukan agar si kecil mendapat asupan hindmilk dan foremilk yang seimbang:

  • Meningkatkan durasi menyusui pada kedua payudara, tapi jangan berpindah dari satu payudara ke payudara lainnya secara cepat (kurang dari 5-10 menit)
  • Mengubah posisi menyusui sesering mungkin, seperti berbaring menyamping atau bersandar pada bantal, sehingga ASI tidak mengalir terlalu deras
  • Menyusui bayi sebelum ia sangat lapar untuk mencegah isapan agresif yang bisa memicu kelebihan pasokan ASI
  • Membiarkan bayi berpaling dari payudara untuk sementara selama menyusu, sehingga kelebihan aliran ASI bisa mengalir ke handuk atau baju ibu
  • Jangan membatasi waktu bayi menyusu, karena semakin lama ia menyusu dan semakin banyak hindmilk yang ia konsumsi, akan makin baik untuk pencernaannya
  • Mengeluarkan sedikit ASI sebelum bayi mulai menyusu supaya aliran ASI tidak terlalu deras saat diisap oleh bayi, untuk mencegah bayi tersedak
  • Menyusui bayi lebih sering sehingga kebutuhan ASI-nya selalu terpenuhi

Dengan memahami perbedaan foremilk dan hindmilk hingga ketidakseimbangannya yang dapat terjadi, ibu diharapkan dapat menyusui bayi secara optimal. Dengan ini, tumbuh kembang bayi bisa lebih optimal.

Sementara, jika berat badan bayi tidak bertambah dengan normal, bayi mengalami kesulitan menyusu, atau sering diare, sebaiknya periksakan si kecil ke dokter guna mendapat pemeriksaan lebih lanjut.

Advertisement

bayi & menyusuimenyusuiibu menyusui

Ditulis oleh Dina Rahmawati

Referensi

Bagikan

Artikel Terkait

Diskusi Terkait di Forum

Advertisement

logo-sehatq
    FacebookTwitterInstagramYoutubeLinkedin

Langganan Newsletter

Jadi orang yang pertama tahu info & promosi kesehatan terbaru dari SehatQ. Gratis.

Perusahaan

Dukungan

Butuh Bantuan?

Jam operasional:
07:00 - 20:00 WIB

Hubungi Kami+6221-27899827

© SehatQ, 2023. All Rights Reserved