Perbedaan foremilk dan hindmilk terletak pada beberapa aspek, dari waktu dihasilkan, tekstur, hingga warnanya. Bagi para ibu menyusui, ketahui hal ini lebih jauh.
Ditinjau secara medis oleh dr. Reni Utari
1 Agt 2023
Foremilk memiliki tekstur yang cair sedangkan tekstur hindmilk lebih kental
Table of Content
Istilah foremilk dan hindmilk mungkin tak asing di telinga ibu menyusui. Keduanya sama-sama bagian dari air susu ibu (ASI) yang penting untuk buah hati. Tapi, apakah perbedaan foremilk dan hindmilk?
Advertisement
Selama cukup menyusu, bayi akan menelan semua foremilk dan hindmilk yang dibutuhkannya. Tapi, apa sebenarnya arti serta perbedaan foremilk dan hindmilk:
Foremilk adalah ASI pertama yang diperoleh pada awal sesi menyusui. Ketika bayi mulai menyusu, ia akan mengisap ASI yang paling dekat dengan puting.
Sementara, hindmilk adalah ASI yang didapatkan menjelang akhir sesi menyusui. Saat bayi terus menyusu, ia akan menarik air susu ibu dari bagian lebih dalam dari payudara sang ibu.
Beda foremilk dan handmilk juga terletak pada warna dan teksturnya. Foremilk memiliki kandungan air yang lebih tinggi daripada hindmilk. Itulah mengapa tekstur foremilk terlihat lebih encer dengan warna putih agak kebiruan.
Sedangkan, hindmilk lebih banyak mengandung lemak. Alhasil, teksturnya tampak lebih kental dan creamy dengan warna putih atau kekuningan.
Foremilk mengandung lemak dan kalori yang lebih rendah, tapi lebih tinggi laktosa atau gula susu. Sementara, hindmilk memiliki kandungan lemak dan kalori yang lebih tinggi.
Meski ada perbedaan foremilk dan hindmilk, ini bukan berarti payudara memproduksi 2 jenis ASI yang berbeda. Kedua istilah ini hanya menggambarkan bagaimana kandungan lemak susu meningkat saat payudara mengeluarkan ASI. Namun, manakah yang lebih bagus untuk bayi?
Baca Juga: 15 Manfaat Pemberian ASI Eksklusif yang Menakjubkan untuk Ibu dan Bayi
Tidak ada yang lebih baik antara foremilk dan hindmilk. Keduanya sama penting untuk memberi asupan bernutrisi yang dibutuhkan oleh buah hati.
Tekstur foremilk yang cenderung lebih cair dapat menghilangkan rasa dahaga pada bayi. Di lain pihak, kandungan lemak dan kalori pada hindmilk bisa membuat bayi merasa kenyang serta mengantuk, bahkan membantu menambah berat badannya.
Foremilk maupun hindmilk juga mengandung laktosa yang bermanfaat untuk tumbuh kembang bayi. Laktosa mendorong pertumbuhan bakteri baik dalam sistem pencernaan, sehingga dapat membantu si kecil melawan bakteri jahat, virus, dan parasit yang mengganggu.
Laktosa pun berkontribusi pada perkembangan jaringan otak dan saraf bayi, serta memberi energi untuk mengembangkan keterampilan baru.
Namun, ketidakseimbangan asupan foremilk dan hindmilk dapat menghambat bayi untuk mendapatkan nutrisi yang dibutuhkannya untuk tumbuh.
Ketidakseimbangan foremilk dan hindmilk terjadi ketika bayi mengonsumsi lebih banyak foremilk pada awal sesi menyusu, dan tidak mau mengonsumsi hindmilk yang tersisa.
Karena terdapat lebih banyak laktosa pada foremilk, bayi bisa mengalami kelebihan laktosa. Sementara, kandungan lemak dari ASI yang ia konsumsi menjadi tidak seimbang.
Adapun beberapa gejala ketidakseimbangan foremilk dan hindmilk yang dapat dialami oleh bayi meliputi:
Tak hanya bayi, ibu mungkin juga mengalami gejala berupa payudara sering terasa penuh, saluran ASI yang kerap tersumbat, serta ASI yang keluar dengan deras.
Terkadang, ketidakseimbangan foremilk dan hindmilk bisa disalahartikan sebagai alergi susu. Tapi, gejala yang serupa juga dapat disebabkan oleh kondisi lain, seperti kolik atau asam lambung naik.
Kadar hindmilk dan foremilk setiap ibu menyusui bisa bervariasi, demikian juga dengan kandungan lemak di dalamnya. Namun, ada beberapa cara yang dapat dilakukan agar asupan foremilk dan hindmilk seimbang untuk bayi.
Baca Juga: 8 Tips Sukses Memberikan ASI untuk Bayi
Berikut beberapa hal yang bisa ibu lakukan agar si kecil mendapat asupan hindmilk dan foremilk yang seimbang:
Dengan memahami perbedaan foremilk dan hindmilk hingga ketidakseimbangannya yang dapat terjadi, ibu diharapkan dapat menyusui bayi secara optimal. Dengan ini, tumbuh kembang bayi bisa lebih optimal.
Sementara, jika berat badan bayi tidak bertambah dengan normal, bayi mengalami kesulitan menyusu, atau sering diare, sebaiknya periksakan si kecil ke dokter guna mendapat pemeriksaan lebih lanjut.
Advertisement
Ditulis oleh Dina Rahmawati
Referensi
Artikel Terkait
Umumnya, bayi cegukan bukan hal yang berbahaya karena menjadi salah satu tanda perkembangannya. Walaupun bisa hilang dengan sendirinya, orangtua bisa melakukan cara menghilangkan cegukan pada bayi, seperti membuatnya bersendawa, mengelus punggungnya, dan lain-lain.
1 Apr 2022
Ibu menyusui minum teh harus memerhatikan kadar kafein yang terkandung pada teh. Agar kadar kafein saat menyusui tidak berlebihan, minum teh sebanyak satu hingga tiga cangkir dalam sehari saja.
9 Mei 2019
Shaquille dalam bahasa Arab memiliki arti tampan. Nama ini termasuk dalam deretan nama Islami dengan karakter modern dan unik.
9 Mei 2023
Diskusi Terkait di Forum
Dijawab oleh dr. Liliani Tjikoe
Dijawab oleh dr. Liliani Tjikoe
Dijawab oleh dr. Farahdissa
Advertisement
Jadi orang yang pertama tahu info & promosi kesehatan terbaru dari SehatQ. Gratis.
© SehatQ, 2023. All Rights Reserved