MRI adalah metode pengambilan gambar medis menggunakan gelombang radio dan magnet. Sedangkan CT Scan adalah metode pengambilan gambar menggunakan sinar X. MRI biasanya digunakan untuk melihat kondisi otak, payudara, jantung, dan pembuluh darah, sementara CT Scan untuk patah tulang, tumor, hingga kanker.
Ditinjau secara medis oleh dr. Karlina Lestari
13 Jul 2023
Perbedaan CT scan dan MRI terletak dari organ yang bisa diperiksa
Table of Content
Meskipun sama-sama menghasilkan gambar pencitraan tubuh bagian dalam, nyatanya CT scan berbeda dengan MRI. Dalam hal ini, dokter akan menentukan tindakan medis mana yang sebaiknya dilakukan untuk mendukung diagnosis penyakit.
Advertisement
Simak ulasan lebih lanjut tentang perbedaan CT Scan dan MRI berikut ini.
MRI dan CT scan adalah dua prosedur yang berbeda. Meski demikian, keduanya biasanya dilakukan untuk mendapatkan gambaran yang lebih jelas dibandingkan rontgen biasa.
Ada beberapa perbedaan MRI dan CT Scan yang akan dipaparkan di bawah ini:
MRI (magnetic resonance imaging) adalah metode pencitraan medis untuk melihat organ di dalam tubuh menggunakan gelombang radio dan magnet.
MRI biasanya digunakan untuk mendiagnosis masalah pada bagian tubuh berikut:
Di sisi lain, CT scan (computed tomography scan) adalah pencitraan bagian dalam tubuh dengan menggunakan sinar X dan sistem komputer. Biasanya CT scan digunakan untuk memindai tubuh pada kondisi berikut:
CT scan dan MRI sama-sama mengharuskan kamu berbaring di meja panjang yang kemudian akan bergerak melewati pemindaian. Namun, perbedaannya terletak di waktu yang dijalani.
Proses CT scan terbilang lebih cepat dari MRI. Selain itu, tabung pemindaian pada CT scan juga umumnya lebih pendek dibandingkan alat MRI. Selain itu, CT scan juga tidak terlalu berisik. Pada prosedur MRI, petugas radiologi bahkan menawarkan penutup telinga untuk melindungi dari suara bising alat.
MRI bekerja dengan cara memantulkan medan magnet dan gelombang radio dengan molekul lemak dan air di tubuh. Gelombang ini lalu ditransmisikan ke penerima mesin dan diterjemahkan menjadi gambar tubuh yang dapat digunakan untuk mendiagnosis masalah kesehatan.
Sementara itu CT Scan akan menghasilkan radiasi pengion selama proses pemindaian. Ini serupa dengan prosedur pemindaian dengan sinar-x lainnya.
Namun, kamu tak perlu khawatir akan bahaya radiasi bagi tubuh yang muncul dari CT scan.
Menurut National Institute of Biomedical Imaging and Bioengineering, risiko bahaya dari radiasi yang dihasilkan oleh alat CT scan terhadap pertumbuhan sel kanker tergolong kecil sehingga aman untuk dilakukan.
Pada kasus tertentu ketika dokter perlu melihat kondisi organ lebih detail, baik prosedur MRI maupun CT Scan bisa dijalani setelah pasien diberikan zat pewarna kontras di dalam tubuh.
Untuk hasil pemeriksaan, MRI mampu memberikan hasil gambar yang lebih detail dibanding CT scan dalammenunjukkan adanya jaringan abnormal dalam tubuh.
Baca Juga: Seputar Pemeriksaan Magnetic Resonance Cholangio-Pancreatography (MRCP)
Segala tindakan medis pasti memiliki risiko tersendiri, tidak terkecuali CT scan dan MRI. Namun, risiko bahaya dari kedua tindakan pemeriksaan radiologi ini pastinya berbeda.
Risiko CT scan meliputi:
Sementara itu, risiko melakukan MRI, meliputi:
Risiko bahaya bisa meningkat jika kamu memiliki menggunakan sendi buatan, implan mata, alat kontrasepsi IUD, atau alat pacu jantung.
Untuk itu, konsultasikan terlebih dahulu dengan dokter terkait kondisi kamu sebelum menjalani pemeriksaan.
Perihal biaya, pemeriksaan CT scan memiliki biaya yang lebih murah dibandingkan dengan pemeriksaan MRI.
BPJS diketahui menanggung biaya CT scan dan MRI. Namun, ini tentu harus sesuai dengan rekomendasi dokter. BPJS tidak akan menanggung biaya keduanya jika dilakukan atas permintaan sendiri.
Baik CT Scan maupun MRI sama-sama bisa memberikan gambar organ dalam tubuh dengan baik. Sementara untuk menentukan pilihan yang terbaik antara keduanya, semua itu tergantung pada kebutuhan setiap pasien.
CT scan dapat menjadi pilihan yang lebih baik dalam pencitraan tulang dan pembuluh darah serta sering digunakan untuk menilai cedera traumatis.
Di sisi lain, pemindaian MRI dapat memberikan pencitraan dengan kontras jaringan lunak yang lebih baik dan membantu ahli medis membedakan antara lemak, air, otot, dan jaringan lunak lainnya dengan lebih mudah.
Dokter memiliki kewenangan menentukan kapan kamu harus menjalani CT scan atau MRI untuk memastikan diagnosis penyakit.
Selain itu, dokter juga akan mempertimbangkan kondisi lain untuk meminimalkan risiko dan memaksimalkan pemeriksaan, seperti kondisi kehamilan, claustrophobia, atau penggunaan implan.
Advertisement
Ditulis oleh Yanita Nur Indah Sari
Referensi
Artikel Terkait
Risiko efek samping asam folat dapat berupa penurunan kondisi mental, terlambatnya perkembangan otak anak, hingga risiko defisiensi vitamin B12 yang tidak terdeteksi. Kelebihan asam folat juga dapat memicu gejala fisik dan gangguan psikologis.
20 Sep 2020
Anda mungkin sering menemukan kata 'karsinogen' atau 'karsinogenik' di banyak artikel kesehatan atau berita secara umum. Sebenarnya apa itu karsinogen? Seberapa besar bahayanya untuk tubuh kita?
20 Apr 2023
Manfaat bunga pepaya antara lain menyehatkan jantung dan membantu menurunkan berat badan. Manfaat ini didapat dari kandungannya, seperti flavonoid, sterol, hingga protein.
25 Apr 2023
Diskusi Terkait di Forum
Dijawab oleh dr. Liliani Tjikoe
Dijawab oleh dr. Farahdissa
Dijawab oleh dr. Liliani Tjikoe
Advertisement
Jadi orang yang pertama tahu info & promosi kesehatan terbaru dari SehatQ. Gratis.
© SehatQ, 2023. All Rights Reserved