Chemical sunscreen, physical sunscreen, dan hybrid sunscreen merupakan jenis tabir surya yang paling banyak dijual di pasaran. Walaupun keduanya bertujuan melindungi kulit dari sinar matahari, ternyata ada perbedaan dari ketiganya yang perlu diketahui.
5 Jan 2022
Ditinjau oleh dr. Anandika Pawitri
Perbedaan physical sunscreen dan chemical sunscreen terletak pada cara kerja, kandungan zat, hingga konsistensi krim
Table of Content
Saat ini sudah banyak varian produk sunscreen atau tabir surya yang beredar di pasaran, termasuk chemical sunscreen, physical sunscreen, dan hybrid sunscreen.
Advertisement
Banyaknya jenis sunscreen ini bisa jadi membingungkan bagi beberapa orang. Bagi Anda pengguna tabir surya, sudah tahukah apa perbedaan chemical, physical, dan hybrid sunscreen?
Pada dasarnya, baik chemical, physical, dan hybrid sunscreen adalah produk pelindung kulit yang berfungsi melindungi kulit dari bahaya paparan sinar matahari dan kanker kulit.
Walaupun cara memakai jenis sunscreen ini sama, penting diketahui bahwa berbagai jenis sunscreen ini punya perbedaan yang cukup signifikan. Berikut adalah sejumlah perbedaan jenis chemical, physical, dan hybrid sunscreen.
Salah satu perbedaan physical, chemical, dan hybrid sunscreen dapat dilihat dari cara kerjanya. Meski mampu melindungi kulit dari paparan sinar matahari berbahaya, cara kerja ketiganya berbeda.
Physical sunscreen, atau dikenal pula dengan sunscreen mineral, adalah jenis tabir surya yang bekerja dengan memantulkan dan menghalau sinar UV agar tidak menembus ke dalam lapisan kulit.
Sedangkan, chemical sunscreen, atau disebut juga sunscreen organik, adalah produk pelindung kulit bersifat kimiawi yang dapat menembus dan menyerap sinar UV sebelum mencapai lapisan kulit dan merusaknya.
Sementara itu, hybrid sunscreen adalah jenis tabir surya yang menggabungkan sifat serta kandungan zat dalam sunscreen physical dan chemical. Ini artinya, sunscreen hybrid mampu memantulkan sekaligus menyerap sinar UV sebelum menembus lapisan kulit.
Selain cara kerja, physical, chemical, dan hybrid sunscreen terletak pada kandungan zat di dalamnya.
Physical sunscreen mengandung titanium dioksida atau seng oksida (zinc oxide). Kedua kandungan ini bekerja di lapisan permukaan kulit dan tidak terserap ke dalamnya.
Sedangkan, chemical sunscreen mengandung senyawa kimia yang berfungsi menyerap sinar UV sebelum masuk ke dalam lapisan kulit.
Jenis sunscreen chemical biasanya mengandung beberapa senyawa kimia, seperti oxybenzone, avobenzone, octisalate, octocrylene, homosalate, dan octinoxate.
Nah, Hybrid sunscreen menggunakan gabungan kedua kandungan dalam physical dan chemical sunscreen. Hybrid sunscreen biasanya menggunakan oxybenzone dan avobenzone seperti dalam sunscreen organik, serta kandungan zinc oxide pada physical sunscreen yang berfungsi sebagai fIlter UV. Hal ini bertujuan untuk memberikan perlindungan UV yang maksimal bagi kulit.
Chemical sunscreen memiliki konsistensi krim yang lebih tipis, ringan, dan mudah diratakan ke seluruh permukaan kulit tanpa meninggalkan lapisan putih setelahnya atau dikenal dengan white cast. Warna yang dihasilkan sunscreen kimiawi pun tidak terlalu pekat.
Sementara itu, physical sunscreen karena mengandung titanium dioksida dan zinc oxide membuat konsistensi krim jadi tebal dengan warna lebih buram sehingga dapat menimbulkan white cast setelahnya.
Sunscreen hybrid diyakini lebih baik dibandingkan dengan chemical dan physical sunscreen karena memiliki perlindungan seperti physical sunscreen, tetapi diformulasikan dengan tekstur yang ringan seperti chemical sunscreen.
Hybrid sunscreen disebut dapat menyerap dengan cepat dan terasa ringan di kulit sehingga tetap nyaman digunakan. Selain itu, jenis sunscreen ini tidak akan meninggalkan white cast pada wajah, seperti physical sunscreen.
Perbedaan physical sunscreen dan chemical sunscreen lainnya adalah waktu mengoleskan krim ke kulit. Chemical sunscreen membutuhkan waktu sekitar 20-30 menit sebelum beraktivitas di luar ruangan agar dapat bekerja efektif melindungi kulit.
Namun, lain halnya dengan physical sunscreen karena jenis sunscreen ini dapat langsung melindungi kulit dari paparan sinar ultraviolet sesaat setelah menggunakannya.
Anda pun bisa langsung menggunakan produk make up setelah memakai sunscreen mineral.
BACA JUGA: Serupa Tapi Tak Sama, Ternyata Ini Perbedaan Sunscreen dan Sunblock
Meski ada perbedaan physical, chemical, dan hybrid sunscreen, ketiga jenis tabir surya ini sama-sama dapat melindungi kulit dari paparan sinar matahari yang dapat meningkatkan risiko kanker kulit.
Namun, tentu saja di antara ketiga jenis sunscreen ini ada kelebihan dan kekurangan yang bisa menjadi bahan pertimbangan Anda guna memilih yang terbaik untuk kulit. Berikut penjelasannya.
Kelebihan chemical sunscreen adalah mudah digunakan. Seperti yang sudah disebutkan sebelumnya, sunscreen berbahan kimia tidak meninggalkan sisa atau bercak warna putih dikenal atau white cast. Hal inilah yang membuat sebagian besar orang memilih jenis sunscreen ini.
Formulanya yang cenderung lebih ringan membuat produk chemical sunscreen lebih cocok digunakan oleh tipe kulit berminyak.
Sunscreen ini juga dipercaya dapat menyerap ke dalam kulit dan melindunginya lebih lama. Dengan demikian, cocok digunakan saat Anda berenang, berolahraga, atau melakukan aktivitas yang mengeluarkan keringat berlebih.
Akan tetapi, sunscreen berbahan kimia ternyata berpotensi menimbulkan reaksi alergi pada beberapa orang.
Oleh karena itu, pemilik kulit sensitif tidak disarankan untuk menggunakan jenis tabir surya ini. Pada kulit sensitif, kandungan chemical sunscreen tidak jarang dapat menimbulkan melasma.
Melasma adalah kondisi kulit yang menimbulkan bercak berwarna cokelat dan abu-abu. Biasanya, area kulit yang sering terkena bercak sering terpapar sinar matahari, seperti wajah, lengan, hingga leher.
Selain menimbulkan melasma, kandungan senyawa kimia pada sunscreen ini dapat memperburuk kondisi rosacea yang dialami oleh pemilik kulit sensitif.
Pemilik kulit rentan berjerawat juga tidak disarankan menggunakan chemical sunscreen karena berpotensi menimbulkan jerawat atau memperburuk kondisi jerawat yang sudah ada.
Physical sunscreen bisa menjadi pilihan tepat bagi Anda yang memiliki kulit rentan berjerawat dan kulit sensitif.
Mengingat produk ini hanya menetap di permukaan kulit dan tidak terserap ke dalamnya, physical sunscreen juga aman digunakan oleh anak-anak serta ibu hamil.
Kandungan titanium dioksida dan zinc oxide tidak dapat menembus lapisan kulit dan tidak bisa mengalir melalui plasenta ke janin.
Bagi Anda yang kerap terburu-buru ingin segera beraktivitas di luar rumah setelah menggunakan produk perawatan kulit ini, sunscreen mineral bisa menjadi pilihannya. Selain itu, mineral sunscreen biasanya tidak menyebabkan pedih di mata seperti beberapa jenis chemical sunscreen.
Meski demikian, kebanyakan orang menganggap tekstur tabir surya ini menyulitkan mereka saat mengoleskan krim ke wajah dan tubuh secara merata.
Pasalnya, efek melembapkan dari sunscreen ini terkadang membuat beberapa orang merasa teksturnya terasa lebih berat di kulit.
Belum lagi, warna buram yang dihasilkan physical sunscreen akan terlihat saat dioleskan ke kulit, sehingga membuat beberapa orang kurang suka dengan jenis tabir surya ini.
Walaupun mampu memberikan perlindungan yang maksimal dari paparan sinar matahari, dapat menyerap ke dalam kulit dengan cepat, tidak terasa berat dan meninggalkan white cast pada wajah, sunscreen hybrid juga memiliki kekurangan.
Efektivitas hybrid sunscreen masih perlu diteliti lebih lanjut. Pasalnya, sebuah studi yang dimuat dalam Photochemical & Photobiological Sciences menyatakan, campuran bahan aktif pada physical dan chemical sunscreen bisa membuat efektivitas sunscreen hybrid berkurang setelah 2 jam pemakaian.
Oleh sebab itu, jenis tabir surya ini kurang cocok digunakan oleh Anda yang kerap beraktivitas di luar ruangan dalam jangka waktu yang lama. Anda harus rajin melakukan reapply sunscreen.
Penelitian tersebut juga menyebutkan bahwa kandungan zinc oxide pada hybrid sunscreen mungkin dapat membatasi perlindungan kulit terhadap sinar UVA.
Baca Juga
Setelah mengetahui perbedaan physical, chemical, dan hybrid sunscreen, kini Anda bisa memilih mana yang terbaik untuk jenis dan masalah kulit.
Jika Anda merasa kesulitan dan bingung memilih physical, chemical, dan hybrid sunscreen, tak ada salahnya berkonsultasi dengan dokter spesialis kulit.
Anda juga dapat berkonsultasi dengan dokter lewat aplikasi kesehatan keluarga SehatQ. Caranya, unduh aplikasi sekarang melalui App Store dan Google Play.
Advertisement
Referensi
Artikel Terkait
Manfaat grapeseed oil untuk wajah mulai dari mengobati jerawat, meratakan warna kulit, sampai mencegah penuaan. Namun, pastikan Anda mengetahui cara pakai grapeseed oil untuk wajah dengan aman.
TCA adalah trichloroacetic acid yang menjadi salah satu zat kimia untuk peeling atau pengelupasan kulit. TCA peeling membantu menyingkirkan sel kulit mati, sehingga diharapkan sel kulit baru akan naik dan memberikan tampilan yang lebih baik. Namun, peeling menggunakan TCA harus dilakukan di bawah pengawasan dokter.
Siku hitam akibat penumpukan kulit mati memang mengganggu penampilan. Namun Anda bisa mengatasinya dengan menggunakan bahan alami yang ada di rumah, seperti lidah buaya, kunyit, dan kentang.
Diskusi Terkait di Forum
Dijawab oleh dr. Lizsa Oktavyanti
Dijawab oleh dr. Stasya Zephora
Dijawab oleh dr. Dwiana Ardianti
Advertisement
Jadi orang yang pertama tahu info & promosi kesehatan terbaru dari SehatQ. Gratis.
© SehatQ, 2023. All Rights Reserved