Perbedaan bayi tabung dan inseminasi adalah proses pembuahannya. Pada bayi tabung, proses pembuahan terjadi di luar tubuh, sedangkan inseminasi tetap terjadi di dalam rahim. Sementara itu, kloning tidak melibatkan proses pembuahan dan mengandalkan materi genetik untuk dibuat salinannya.
2023-03-25 01:18:02
Ditinjau oleh dr. Karlina Lestari
Perbedaan inseminasi dan bayi tabung terletak pada proses pembuahannya
Table of Content
Berbagai cara dilakukan pasangan suami istri untuk mendapat keturunan. Jika cara alami tak kunjung membuahkan hasil, berbagai program hamil pun akan ditempuh, seperti inseminasi buatan atau bayi tabung. Sepintas mirip, keduanya ternyata memiliki sejumlah perbedaan.
Advertisement
Simak ulasan lengkap mengenai perbedaan inseminasi dan bayi tabung berikut ini.
Dalam Current Molecular Medicine, diketahui bahwa masalah kesuburan memengaruhi hampir 8-12% pasangan usia produktif. Jika ini yang terjadi, ada beberapa program hamil yang dapat dicoba untuk mengatasi infertilitas demi mendapat keturunan.
Inseminasi buatan dan bayi tabung cukup populer sebagai solusi mengatasi masalah infertilitas.
Hal utama yang menjadi perbedaan utama inseminasi buatan dan bayi tabung adalah proses pembuahannya. Pada inseminasi buatan, sperma tetap dipertemukan dengan sel telur di dalam rahim tapi tanpa aktivitas seksual. Sedangkan, bayi tabung mempertemukan sel telur dan sperma di luar rahim.
Berikut ulasan lengkapnya.
Inseminasi buatan atau intrauterine insemination (IUI) adalah prosedur medis untuk mengatasi masalah kesuburan atau infertilitas.
Sama halnya dengan pembuahan normal, pembuahan pada IUI juga dilakukan di dalam rahim. Bedanya, pada inseminasi buatan, sperma dipertemukan dengan sel telur tanpa lewat aktivitas seksual.
Pada proses inseminasi buatan, sel sperma akan dibersihkan dan dipekatkan. Sel sperma ini kemudian akan disuntikkan ke dalam rahim saat ovulasi terjadi.
Meskipun tanpa hubungan seksual, pembuahan pada proses inseminasi buatan tetap terjadi di dalam rahim wanita.
Bayi tabung disebut juga in vitro fertilization (IVF) adalah salah satu prosedur medis yang cukup kompleks untuk mengatasi masalah kesuburan atau infertilitas. Prosedur IVF biasanya dilakukan jika prosedur inseminasi buatan tak kunjung berhasil.
Jika pada inseminasi buatan pembuahan terjadi di dalam rahim, pada proses bayi tabung (IVF), pembuahan terjadi di luar rahim. Artinya, sel telur yang sudah matang akan diambil dari ovarium, kemudian dipertemukan dengan sel sperma di dalam sebuah wadah steril.
Wadah ini akan disimpan di dalam laboratorium. Hal ini bertujuan untuk membiarkan sel telur dan sperma mengalami pembuahan.
Jika pembuahan berhasil, embrio yang sudah terbentuk akan diletakkan kembali ke dalam rahim ibu. Proses ini disebut dengan embryo transfer.
Apabila semuanya lancar, embryo transfer akan terus berlanjut sampai ke kehamilan.
Dari segi waktu, proses IVF lebih memakan waktu dibandingkan dengan inseminasi buatan.
Baca Juga
Proses pembuahan bayi tabung yang terjadi di luar kadang membuat orang bingung membedakannya dengan kloning. Kloning sangat berbeda dengan inseminasi buatan ataupun bayi tabung.
Kloning adalah reproduksi aseksual. Artinya, tidak melibatkan hubungan seksual antara pria dan wanita, juga proses pembuahan.
Pada bayi normal, gen dalam telur yang dibuahi berasal dari ibu dan ayah, yang kemudian berkembang menjadi zigot, embrio, dan seterusnya.
Pada proses kloning, materi gen dalam telur diganti dengan bahan genetik (nukleus) sel dewasa, yang kemudian berkembang menjadi zigot klon, lalu embrio klon.
Selanjutnya, embrio klon dapat ditanam di rahim dan berkembang menjadi janin atau bayi klon. Nantinya, bayi ini memiliki gen yang sama dengan orang yang menyumbangkan materi genetik.
Meskipun sama-sama menanamkan embrio dalam rahim, kloning tetap berbeda dengan bayi tabung.
Perbedaan kloning dengan bayi tabung adalah embrio yang ditanam dalam rahim ibu pada proses bayi tabung berasal dari proses pembuahan sel telur dan sel sperma. Sedangkan, para proses kloning, embrio yang ditanam dalam rahim berupa klon (copy) dari materi genetik dewasa yang berkembang menjadi embrio klon.
Hingga saat ini, kloning pada manusia masih diperdebatkan, tapi terus diteliti. Perdebatan itulah yang membuat kloning cukup kontroversial di beberapa negara.
Metode kloning juga dinilai membutuhkan usaha dan risiko yang lebih besar dibandingkan dengan inseminasi atau bayi tabung.
Mengenali perbedaan inseminasi buatan dan bayi tabung bisa menjadi pertimbangan tersendiri bagi pasangan yang ingin menjalani prosedur kehamilan.
Berikut ini beberapa pertimbangan yang bisa Anda diskusikan dengan pasangan dan dokter dalam menentukan pilihan.
Mengetahui penyebab infertilitas merupakan langkah awal menentukan prosedur kehamilan yang tepat. Dokter akan melakukan pemeriksaan seputar organ reproduksi pada Anda dan pasangan untuk mengetahui kemungkinan penyebab ketidaksuburan.
Dokter biasanya akan merekomendasikan inseminasi buatan jika Anda atau pasangan mengalami salah satu dari penyebab berikut:
Sementara itu, bayi tabung mungkin direkomendasikan jika Anda atau pasangan mengalami salah satu dari penyebab berikut:
Baca Juga
Rangkaian prosedur dan teknologi yang digunakan dalam program bayi tabung meningkatkan kemungkinan keberhasilan menuju kehamilan. Tidak heran jika harga yang harus dibayarkan lebih mahal dibandingkan dengan inseminasi buatan.
Prosedur bayi tabung juga membutuhkan waktu yang lebih lama karena melibatkan berbagai prosedur yang dilakukan di waktu yang berbeda, antara lain:
Kemungkinan risiko atas prosedur kehamilan yang Anda dan pasangan lakukan akan selalu ada. Risiko masing-masing prosedur perlu menjadi pertimbangan dan bahan diskusi Anda dengan pasangan dan dokter yang menangani.
Konsultasi dengan dokter dapat menentukan prosedur yang tepat dan menurunkan risiko yang mungkin terjadi.
Beberapa risiko inseminasi buatan antara lain:
Ada pula risiko prosedur bayi tabung antara lain:
Inseminasi buatan dan bayi tabung merupakan prosedur yang kian populer untuk mengatasi masalah ketidaksuburan atau sulit hamil. Sementara itu, metode kloning sendiri masih terus diteliti untuk manusia. Legalitasnya pun masih terus menjadi pembahasan di beberapa negara.
Setiap prosedur memiliki kelebihan dan kekurangan masing-masing. Hal terpenting adalah menyesuaikan prosedur kehamilan dengan kondisi Anda dan pasangan. Itu sebabnya, konsultasi dengan dokter kandungan sangat dibutuhkan untuk mendapat rekomendasi prosedur medis yang tepat dalam mengatasi masalah infertilitas.
Jika masih ada pertanyaan seputar perbedaan kloning, inseminasi, dengan bayi tabung, Anda juga bisa berkonsultasi dengan dokter di aplikasi kesehatan keluarga SehatQ. Download aplikasinya di App Store dan Google Play sekarang!
Advertisement
Referensi
Artikel Terkait
Hamil 36 minggu adalah fase saat janin mulai bergerak ke bawah untuk bersiap lahir. Badan sakit semua dan sering kencing jadi pertanda Anda mau melahirkan.
Ciri-ciri pria tidak subur meliputi masalah pada fungsi seksual, ketidaknormalan pada penis atau testis hingga kuantitas sperma. Kenali penyebab infertilitas pada pria yang menyebabkan kondisi ini.
Selain sebagai salah satu sumber zat besi, manfaat jambu air untuk ibu hamil, yaitu membantu menjaga kesehatan jantung, melancarkan pencernaan, hingga mengontrol diabetes.
Diskusi Terkait di Forum
Dijawab oleh dr. Farahdissa
Dijawab oleh dr. Farahdissa
Dijawab oleh dr. Stasya Zephora
Advertisement
Jadi orang yang pertama tahu info & promosi kesehatan terbaru dari SehatQ. Gratis.
© SehatQ, 2023. All Rights Reserved