Batuk alergi berbeda dengan batuk biasa seperti flu atau pilek, terutama dalam hal penyebab dan jangka waktunya. Batuk alergi terjadi karena reaksi alergen, sedangkan penyebab batuk flu terjadi akibat virus flu.
Ditinjau secara medis oleh dr. Karlina Lestari
15 Jun 2022
Cari tahu apa penyebab batuk alergi dan cara mengobatinya
Table of Content
Batuk adalah kondisi yang umum dialami oleh hampir setiap orang. Namun ternyata, ada perbedaan dari batuk biasa dengan batuk alergi. Padahal, keduanya sama-sama membuat Anda tidak nyaman dan terganggu.
Advertisement
Berikut adalah penjelasan lengkap mengenai perbedaanny serta cara mengobatinya.
Mengutip Mayo Clinic, batuk adalah cara tubuh merespons ketika ada sesuatu yang mengiritasi tenggorokan atau saluran udara. Jadi, tubuh ‘memaksa’ agar iritan keluar dari tubuh.
Batuk sesekali tergolong normal dan sehat. Namun, lain halnya ketika Anda mengalami batuk alergi.
Kalau Anda masih bingung, berikut adalah perbedaan batuk alergi dan batuk biasa.
Walaupun batuk sesekali tergolong normal, Anda perlu berhati-hati saat batuk berlanjut karena menjadi suatu gejala medis. Kondisi ini pun terbagi ke dalam dua jenis batuk.
Pada batuk biasa, seperti pilek atau flu termasuk dalam jenis batuk akut. Sedangkan batuk alergi, termasuk ke dalam jenis batuk kronis.
Penyebab batuk biasa dengan batuk alergi pun berbeda. Umumnya, penyebab batuk pilek atau flu adalah karena infeksi virus yang menyerang saluran pernapasan.
Dalam kondisi batuk alergi, penyebab umumnya adalah alergen yang bisa memengaruhi tubuh. Sebagai contoh, serbuk sari bunga (hay fever), debu, bulu binatang, tungau, dan lain-lainnya.
Berikut adalah ciri-ciri batuk yang disebabkan pilek atau flu, seperti:
Meskipun ada gejala yang mirip, berikut adalah ciri-ciri batuk alergi, seperti:
Saat mengalami batuk pilek atau flu, umumnya frekuensi batuk akan cukup sering pada masa awal infeksi.
Masa berlangsungnya bisa sampai dua hingga tiga minggu, karena termasuk ke dalam jenis batuk akut. Apabila batuk semakin menetap, Anda bisa mengalaminya lebih dari tiga minggu.
Berbeda lagi pada batuk alergi sebagai jenis batuk kronis. Lamanya batuk bisa lebih dari delapan minggu. Frekuensinya pun tergantung dari seberapa sering Anda terpapar alergen.
Penularan kedua batuk ini pun berbeda. Pada batuk biasa, seperti flu atau pilek penularannya bisa masuk melalui mulut, mata, atau hidung. Virus juga dapat menyebar melalui droplet di udara, kontak tangan, atau benda yang terkontaminasi.
Pada batuk alergi, cara penularannya melalui pemicu alergi masing-masing orang. Seperti bulu binatang, serbuk sari bunga, serangga, dan lain-lainnya. Kemungkinan besar, batuk alergi tidak menular ke orang lain.
Batuk alergi biasanya juga menimbulkan mata berair dan hidung terasa gatal. Sedangkan batuk flu atau pilek terkadang disertai rasa pegal pada sekujur tubuh dan juga lemas bergerak.
Baca Juga
Untuk mengobati dan merawat batuk alergi, Anda perlu mengetahui apa penyebab alergi. Kondisi ini bisa diobati dengan obat-obatan serta beberapa perawatan rumahan, seperti:
Beberapa jenis obat dapat digunakan untuk mengobati alergi. Beberapa obat secara tidak langsung mengurangi batuk serta gejala lainnya, di antaranya adalah:
Sebaiknya, konsultasikan terlebih dahulu dengan dokter apa obat yang tepat untuk Anda.
Sinus dan saluran hidung dapat dibilas untuk menghilangkan bakteri dan lendir berlebih.
Anda bisa menggunakan alat irrigation syringe dengan cairan air garam khusus. Hindari penggunaan air keran karena mengandung bakteri dan memperburuk gejala.
Semprotan hidung ata nasal spray juga bisa Anda manfaatkan sebagai obat rumahan batuk alergi.
Walaupun tidak mengandung obat tertentu, saline spray berfungsi untuk membantu membilas kotoran dan bakteri dari hidung serta membantu menghilangkan batuk kering.
Saat batuk alergi muncul atau sudah merasa udara dalam ruangan terasa kering, saatnya Anda menyalakan humidifier. Ini berfungsi untuk membantu melegakan pernapasan serta meredakan iritasi tenggorokan. Kalau tidak punya alatnya, Anda bisa menghirup uap dari air panas yang dicampur minyak esensial atau minyak kayu putih.
Penderita batuk alergi tidak ada salahnya untuk mempertimbangkan penggunaan air purifier atau pembersih udara. Alat ini dapat membantu mengurangi jumlah alergen atau iritan di udara.
Baca Juga
Hampir sama seperti alergi pada umumnya, kemungkinan batuk alergi tidak bisa sembuh atau hilang dengan sendirinya. Namun seiring bertambahnya usia, gejala alergi bisa berkurang.
Alasannya, karena Anda bisa mengurangi frekuensi reaksi batuk alergi dengan cara melakukan pencegahan. Salah satunya dengan mendapatkan suntikan alergi untuk mengurangi sensitivitas.
Ingin mengetahui lebih banyak mengenai perbedaan batuk alergi dan batuk biasa? Tanyakan langsung pada dokter di aplikasi Kesehatan keluarga SehatQ.
Download sekarang di App store dan Google Play
Advertisement
Ditulis oleh Asni Harismi
Referensi
Artikel Terkait
Cacar monyet adalah penyakit yang disebabkan oleh virus monkeypox. Gejala cacar monyet yang paling khas adalah munculnya benjolan merah berisi nanah di kulit. Benjolan tersebut bisa pecah dan menyebabkan luka. Gejala cacar monyet lainnya adalah demam, sakit kepala, nyeri otot, sakit punggung, kelelahan, dan kelenjar getah bening bengkak.
15 Agt 2022
Anodontia adalah kondisi genetik langka ketika bayi tidak pernah mengalami tumbuh gigi. Secara medis, terkadang kondisi ini disebut juga dengan congenitally missing teeth
5 Agt 2021
Obat gatal alergi yang paling umum diberikan adalah antihistamin. Akan tetapi, beberapa cara alami juga bisa meredakan gatal yang muncul karena alergi.
5 Apr 2023
Diskusi Terkait di Forum
Dijawab oleh dr. Dwiana Ardianti
Dijawab oleh dr. Farahdissa
Dijawab oleh dr. Farahdissa
Advertisement
Jadi orang yang pertama tahu info & promosi kesehatan terbaru dari SehatQ. Gratis.
© SehatQ, 2023. All Rights Reserved