logo-sehatq
logo-kementerian-kesehatan
Forum
Hidup Sehat

Serba-Serbi Veneer Gigi, Perawatan Kosmetik untuk Mempercantik Senyum

open-summary

Veneer gigi adalah perawatan untuk memperbaiki bentuk gigi. Veneer gigi terbagi menjadi dua jenis, yaitu veener direct dan veneer indirect. Masing-masingnya memiliki manfaat dan risiko yang perlu diwaspadai.


close-summary

Ditinjau secara medis oleh dr. Reni Utari

3 Mar 2023

Veneer gigi bisa membantu memperbaiki bentuk gigi

Veneer gigi bisa membantu memperbaiki bentuk gigi

Table of Content

  • Apa itu veneer gigi?
  • Manfaat veneer
  • Risiko veneer
  • Kapan boleh pasang veneer gigi?
  • Catatan dari SehatQ

Perawatan veneer gigi tentu sudah tidak asing di telinga kamu. Sempat menjadi fenomena di dunia kecantikan karena banyak artis yang melakukannya, saat ini veneer masih menjadi pilihan utama banyak orang yang ingin mempercantik senyumnya.

Advertisement

Meski tujuan pemasangannya umumnya untuk kecantikan, kamu perlu ingat bahwa veneer gigi adalah sebuah prosedur medis. Sehingga, pengerjaannya hanya bisa dilakukan oleh dokter gigi.

Jangan mempercayakan pemasangan veneer gigi pada orang yang bukan dokter gigi, untuk menghindari risiko terjadinya kerusakan gigi dan gusi lebih jauh. Sebelum kamu memulai perawatan veneer gigi, ada baiknya kamu mengenali terlebih dahulu seluk-beluknya berikut ini.

Apa itu veneer gigi?

Veneer gigi
Gambar veneer gigi

Veneer adalah cangkang atau penutup yang dibuat khusus dan dipasang dengan pas di permukaan depan gigi.

Veneer gigi terbuat dari bahan berkualitas tinggi seperti komposit atau porselen sewarna gigi. Ini merupakan salah satu perawatan kedokteran gigi kosmetik yang paling umum.

Fungsi dari veneer gigi adalah untuk menyembunyikan berbagai ketidaksempurnaan estetika gigi, termasuk retakan, patah, celah, perubahan warna dan banyak masalah lainnya.

Secara umum, tipe veneer gigi yang sering dilakukan di Indonesia ada 2 jenis, yaitu veneer direct dan veneer indirect.

Veneer direct adalah veneer yang dilakukan langsung oleh dokter gigi dalam satu kali kunjungan. Umumnya, perawatan veneer direct dilakukan menggunakan bahan resin komposit.

Berbeda dari proses veneer direct yang dapat dilakukan dalam satu kali kunjungan, proses veneer gigi indirect memerlukan beberapa kali kunjungan ke dokter gigi, sebelum veneer dapat dipasang. Veneer indirect umumnya berbahan porselen, dan pembuatannya dilakukan di laboratorium.

Baca Juga: Intip Cara Menutupi Lubang di Gigi Bagian Depan

Manfaat veneer

Pasang veneer gigi tidak sama dengan implan atau pemasangan crown. Veneer dilakukan lebih untuk menutupi permukaan gigi depan saja. Berbeda dengan crown yang membungkus semua bagian gigi yang ada di atas tepi gusi.

Dikutip dari American College of Prosthodontists, veneer bermanfaat untuk:

  • Mengatasi gigi yang terkelupas atau patah
  • Gigi retak
  • Gigi besar sebelah
  • Gigi yang tidak selaras ukurannya, tidak rata, atau berbentuk tidak teratur
  • Gigi yang memiliki celah 
  • Memutihkan warna gigi

Risiko veneer

Perawatan gigi dengan veneer rupanya memiliki efek samping atau risiko yang perlu diwaspadai, seperti:

1. Warna gigi menjadi tidak sama

Warna alami gigi akan menentukan warna dan jenis zat veneer yang akan dipasang. Namun, warna yang awalnya serupa dengan gigi-gigi di sebelahnya itu lama kelamaan bisa berubah menjadi lebih keruh atau kuning. 

Kondisi ini biasanya terjadi jika setelah pasang veneer, kamu masih sering minum teh atau kopi serta merokok.

2. Warna veneer tidak bisa diubah

Dokter tidak dapat mengubah atau memperbaiki warna veneer setelah dilakukan pemasangan. Warna asli dari veneer biasanya akan bertahan selama 5-10 tahun setelah pemasangan.

Oleh sebab itu, sangat penting melakukan tindakan medis ini di dokter gigi yang sudah berpengalaman, agar hasil yang didapatkan maksimal.

3. Gigi menjadi lebih sensitif

Pemasangan veneer mengharuskan dokter untuk mengikis enamel gigi dari permukaan, sehingga dapat membuat gigi asli menjadi lebih sensitif setelahnya.

Gigi sensitif bisa menyebabkan rasa ngilu ketika mengonsumsi makanan atau minuman yang dingin atau panas. Risiko lainnya adalah, gigi yang terbuat dari porselen akan mudah retak, jika makan benda keras, seperti es, pensil atau bahkan kuku jari.

Baca Juga: Mengenal Perawatan Bonding Gigi dan Fungsinya

Kapan boleh pasang veneer gigi?

Veneer gigi bisa dipasang untuk mengatasi gigi kuning
Veneer gigi bisa dipasang untuk mengatasi gigi kuning

Penggunaan veneer gigi dapat dilakukan untuk kondisi-kondisi gigi tertentu, seperti:

1. Warna gigi kuning

Perubahan warna gigi menjadi kuning akibat kebiasaan minum teh, kopi, wine,atau kebiasaan merokok dapat mengganggu penampilan. Veneer gigi dapat menjadi salah satu pilihan cara memutihkan gigi, selain bleaching gigi.

2. Bentuk gigi tidak wajar

Pada beberapa orang, ada satu gigi yang bentuknya terasa janggal, seperti terlalu kecil atau kelewat pendek, jika dibandingkan dengan gigi-gigi sebelahnya. Kondisi ini dapat diperbaiki dengan pemasangan veneer gigi.

3. Gigi patah di bagian ujung

Gigi yang patah di bagian ujungnya akibat benturan, bisa ditutup dengan veneer gigi, selama saraf gigi masih sehat, dan kerusakan yang terjadi tidaklah parah.

4. Susunan gigi sedikit berantakan

Susunan gigi yang berantakan, idealnya mendapat perawatan dengan menggunakan kawat gigi. Namun, jika kelainan susunan gigi yang terjadi hanya ringan, seperti susunan gigi yang jarang-jarang atau ada satu gigi yang sedikit miring, maka veneer gigi bisa menjadi pilihan.

5. Gigi terkikis

Memiliki kebiasaan mengonsumsi makanan yang asam atau sikat gigi terlalu keras, dapat membuat permukaan gigi terkikis. Sehingga, untuk mengembalikan bentuknya seperti semula, pemasangan veneer gigi dapat dilakukan.

Baca Juga

  • 7 Makanan yang Merusak Gigi Ini Perlu Dihindari
  • Jaga Kesehatan Mulut dengan Rutin Berkumur dan Gargle
  • Apakah Cabut Gigi Bungsu Bisa Tanpa Operasi?

Catatan dari SehatQ

Veneer gigi terdiri dari dua jenis, yaitu veneer direct dan veneer indirect. Veneer direct mirip seperti prosedur tambal gigi, hanya saja dilakukan di permukaan depan gigi dan harganya lebih murah. Veneer indirect harus dibuat di laboratorium dan harganya lebih mahal. 

Veneer direct dapat selesai dalam satu kali kunjungan, namun rentan mengalami perubahan warna dan kerusakan. Veneer indirect harus melalui beberapa kali kunjungan ke dokter gigi namun hasilnya secara estetik lebih baik dan lebih awet.

Jika ingin berkonsultasi langsung pada dokter seputar perawatan gigi lainnya, kamu bisa  chat dokter di aplikasi kesehatan keluarga SehatQ. Download aplikasinya sekarang di Google Play dan Apple Store.

Advertisement

kesehatan gigigigi putihveneer gigi

Ditulis oleh Nina Hertiwi Putri

Referensi

Bagikan

Artikel Terkait

Diskusi Terkait di Forum

Advertisement

logo-sehatq
    FacebookTwitterInstagramYoutubeLinkedin

Langganan Newsletter

Jadi orang yang pertama tahu info & promosi kesehatan terbaru dari SehatQ. Gratis.

Perusahaan

Dukungan

Butuh Bantuan?

Jam operasional:
07:00 - 20:00 WIB

Hubungi Kami+6221-27899827

© SehatQ, 2023. All Rights Reserved