Ciri-ciri flu Singapura pada bayi dan balita adalah demam, muncul ruam atau bintik merah di tangan dan telapak kaki, muncul benjolan berarir berwarna merah yang terasa sakit di mulut, air liur lebih banyak menetes, sakit tenggorokan, sakit kepala, nafsu makan hilang, dan tidak enak badan.
5 Apr 2023
Ditinjau oleh dr. Reni Utari
Ciri flu Singapura pada bayi salah satunya muncul bintik-bintik merah di tangan
Table of Content
Flu Singapura adalah penyakit yang sering terjadi pada anak-anak. Penyakit ini dapat membuat si kecil mengalami luka di mulut dan ruam di bagian tangan serta kaki. Mari kenali lebih lanjut mengenai apa itu flu Singapura pada anak beserta penyebab, gejala, dan cara menanganinya.
Advertisement
Flu Singapura adalah penyakit yang disebabkan oleh virus dari genus Enterovirus, yakni coxsackievirus. Virus ini sangat menular dan bisa menyebar dari satu orang ke orang lain lewat kontak langsung dengan tangan yang belum dicuci atau bersentuhan dengan permukaan yang terkontaminasi feses penderitanya. Tidak hanya itu, virus yang menjadi penyebab flu Singapura dapat ditularkan lewat air liur, tinja, dan sekresi pernapasan (droplet).
Dalam dunia medis, flu Singapura disebut sebagai hand, foot, and mouth disease (HFMD). Sesuai namanya, saat terkena flu Singapura, gejala akan muncul di tangan, kaki, dan mulut.
Penyakit ini bisa terjadi pada siapa saja, tetapi paling sering terjadi pada bayi dan anak berusia 5 tahun ke bawah atau balita.
Secara umum, flu Singapura dianggap sebagai kondisi medis yang ringan dan bisa sembuh dengan sendirinya dalam beberapa hari saja. Akan tetapi, bukan berarti penyakit ini boleh diremehkan.
Ciri-ciri flu Singapura umumnya akan muncul sejak 3-6 hari setelah terinfeksi oleh virus. Periode ini dikenal dengan sebutan masa inkubasi.
Berikut adalah ciri-ciri flu Singapura pada bayi dan balita yang perlu diwaspadai orang tua:
Ciri-ciri flu Singapura pada bayi atau balita yang pertama kali muncul biasanya berupa sakit tenggorokan dan demam. Sementara itu, luka lepuh atau benjolan berair di mulut dan ruam di kaki serta tangan dapat datang belakangan (1-2 hari setelah demam).
Baca Juga: Penyebab Munculnya Bintik Merah pada Kulit Bayi
Penyebab flu Singapura adalah virus bernama coxsackievirus A16. Coxsackievirus sendiri adalah bagian dari kelompok virus enterovirus. Dalam beberapa kasus, jenis enterovirus lain selain A16 juga bisa menyebabkan penyakit ini.
Virus penyebab flu Singapura dapat dengan mudah menular.
Cara utama penularan coxsackievirus yang jadi penyebab flu Singapura adalah melalui kontak dengan cairan dari tubuh penderita. Cairan tubuh ini bisa berasal dari bintil yang pecah atau dari percikan air ludah dan ingus yang tersebar di udara ketika penderita batuk dan bersin.
Tak hanya itu, coxsackievirus juga ada di feses orang yang terinfeksi. Virus ini bahkan bisa terus ada di kotoran sampai beberapa minggu setelah penderita sembuh.
Infeksi flu Singapura bisa sembuh dengan sendirinya, namun orang tua tetap perlu memberikan perawatan pada anak untuk meredakan gejala yang mengganggu. Karena flu Singapura disebabkan oleh virus, maka obat antibiotik tidak bisa diberikan untuk menyembuhkannya.
Untuk meredakan gejala flu singapura seperti demam, ruam, dan nyeri, orang tua bisa merawat anak dengan cara berikut ini:
Baca Juga: Berbagai Penyakit pada Bayi yang Sering Terjadi hingga Usia Balita
Untuk mencegah penularan flu Singapura pada bayi dan balita, berikut ini beberapa cara yang bisa orang tua lakukan:
Setelah anak bermain atau menyentuh sesuatu, cuci tangannya dengan sabun dan air bersih yang mengalir. Orang tua yang sedang merawat anaknya yang sedang sakit juga harus rajin cuci tangan, karena orang dewasa juga bisa terkena flu Singapura.
Segera cuci tangan setelah Anda kontak dengan cairan tubuh anak yang terinfeksi flu Singapura. Misalnya, setelah Anda menyentuh bintil dan ruamnya sehabis membantu anak membuang ingus atau setelah mengganti popok dan membantunya buang air.
Untuk mencegah penularan flu Singapura pada anak, National University Hospital menyarankan anggota keluarga atau orang lain yang sering berada di sekitar bayi dan balita untuk menutup mulut dan hidung dengan tisu ketika bersin dan batuk.
Memisahkan alat makan untuk anak juga bisa mencegahnya tertular flu Singapura dari keluarga atau orang dekat lain. Pemisahan alat makan juga perlu dilakukan saat anak sedang sakit.
Sebelum semua bintil-bintil flu Singapura mengering dan sembuh, sebaiknya batasi interaksi bayi dan balita dengan orang lain. Jangan membawanya ke luar rumah atau bahkan ke sekolah maupun tempat umum lainnya. Dengan ini, ia tidak akan menulari anak-anak lainnya dan bisa beristirahat dengan lebih baik di rumah.
Baca Juga
Komplikasi yang paling sering muncul dari penyakit flu Singapura adalah dehidrasi. Karena ada banyak sariawan yang terasa sakit di mulut dan tenggorokannya, anak umumnya menjadi kesulitan makan dan minum.
Untuk itu, orang tua perlu mengawasi kondisi anak dengan saksama. Pastikan ia minum sesering mungkin walaupun hanya satu atau dua teguk.
Komplikasi serius dari flu Singapura pada anak sebetulnya sangat jarang terjadi. Tetapi infeksi virus coxsackie bisa memicu komplikasi pada otak yang berupa:
Meski flu Singapura pada anak bisa digolongkan sebagai penyakit ringan dan bisa sembuh sendiri, ada baiknya si kecil tetap diperiksakan ke dokter anak.
Khususnya, bila ia sama sekali tidak mau makan dan minum akibat rasa sakit di mulut dan tenggorokannya.
Demikian pula jika gejala flu Singapura pada anak tidak membaik atau tampak makin parah dalam beberapa hari. Dokter akan melakukan diagnosis dengan akurat dan memberikan pengobatan yang tepat.
Jika Anda punya pertanyaan seputar flu Singapura pada anak, jangan ragu untuk bertanya dengan dokter di aplikasi kesehatan keluarga SehatQ secara gratis. Unduh di App Store atau Google Play.
Advertisement
Referensi
Artikel Terkait
Mulut terasa asam bisa disebabkan oleh berbagai hal, mulai dari makanan yang Anda konsumsi, efek samping obat, kebiasaan merokok, hingga tanda dari suatu kondisi medis.
Hemiplegia adalah kelumpuhan pada satu sisi tubuh, bisa kanan maupun kiri. Kondisi ini terjadi akibat kerusakan pada salah satu sisi otak yang mengatur kerja otot. Hemiplegia bisa dialami oleh penderita sejak lahir atau muncul akibat dari gangguan medis tertentu.
Penyebab gatal-gatal di selangkangan adalah infeksi atau jamur tinea cruris yang merupakan bentuk dari kurap. Anda bisa mengatasi masalah ini dengan menggunakan salep, beda, atau semprotan antijamur.
Diskusi Terkait di Forum
Dijawab oleh dr. Lizsa Oktavyanti
Dijawab oleh dr. R. H. Rafsanjani
Dijawab oleh dr. R. H. Rafsanjani
Advertisement
Jadi orang yang pertama tahu info & promosi kesehatan terbaru dari SehatQ. Gratis.
© SehatQ, 2023. All Rights Reserved