Peran ibu dalam keluarga di antaranya mengajarkan tanggung jawab, menanamkan sikap kerja keras, mempererat keharmonisan rumah tangga, hingga memberikan ruang bagi anak untuk berkembang.
21 Apr 2020
Ditinjau oleh dr. Karlina Lestari
Peran ibu dalam keluarga termasuk menemani Si Kecil bermain
Table of Content
Merupakan hal yang alami jika seorang anak cenderung lebih dekat dengan ibunya. Bukan hanya karena ibu adalah orang yang melahirkan si anak, tetapi karena peran ibu dalam keluarga yang sangat penting dalam perkembangan dan kesehatan Si Kecil.
Advertisement
Pahamilah berbagai peran ibu dalam keluarga yang penting untuk diketahui berikut ini.
Mulai dari memengaruhi perkembangan anak, kesehatan anak, hingga menjaga keeratan hubungan antaranggota keluarga. Berikut adalah berbagai peran ibu dalam keluarga yang vital.
Salah satu tugas ibu adalah membantu dan mendukung perkembangan anak-anaknya. Membesarkan anak termasuk tugas yang paling berat dan menuntut tanggung jawab dalam kehidupan manusia. Tugas ini juga memiliki tuntutan yang tinggi dan dipandang bernilai tinggi di masyarakat.
Selain melahirkan, mengasuh, dan mendidik anaknya, kelancaran peran ibu dalam keluarga juga ternyata memengaruhi jalan hidup anaknya di masa mendatang.
Penelitian-penelitian menyimpulkan bahwa pengaruh dari ibu merupakan faktor utama dalam menentukan apakah seorang anak akan tetap bersekolah dan melanjutkan pendidikan ke jenjang yang lebih tinggi, atau tidak.
Sebagai perbandingan, sederet penelitian tersebut juga menyimpulkan bahwa kesuksesan akademis dari ayah hanya memiliki pengaruh kecil terhadap keberhasilan akademis anak-anaknya.
Karena masa depan dan jalan hidup anak akan sangat dipengaruhi oleh relasinya dengan sang ibu, sangat penting bagi seorang ibu untuk menyediakan waktu sebanyak mungkin bagi anaknya.
Banyak riset yang membuktikan bahwa kelekatan antara ibu dan bayinya akan membentuk ikatan emosional. Ikatan ini amat diperlukan untuk membangun rasa percaya diri pada anak.
Sementara kurangnya kelekatan dan ikatan emosional dengan ibu semasa masih bayi, dikatakan bisa meningkatkan risiko munculnya gangguan kecemasan, depresi, dan masalah perilaku agresif pada anak.
Karena itu, ikatan emosional antara ibu dan anak menjadi dasar dari perkembangan emosional manusia. Berbagai riset juga menemukan bahwa anak-anak yang secara emosional tidak terlalu terikat atau merasa tidak aman dalam relasi dengan ibunya, cenderung memiliki gangguan dan masalah perilaku di masa remaja atau dewasa.
School of Psychology and Clinical Language Sciences mengadakan sebuah penelitian terhadap lebih dari enam ribu anak. Penelitian ini berfokus pada pengaruh peran ibu dalam keluarga terhadap perkembangan anak.
Hasil penelitian mendukung teori bahwa anak merasa aman dalam ikatan emosional dengan orangtuanya. Kebaikan ini muncul berkat anak yang mendapatkan respons, dukungan emosional, serta kasih sayang dari ibu dan ayah.
Sebaliknya, jika anak sering mendapat respons kesal, penolakan, atau respons yang mematahkan semangat, yang muncul adalah perasaan tidak aman dalam ikatan emosional dengan ibu maupun ayah. Anak dengan kondisi ini berisiko mengalami masalah perilaku dan kesehatan mental di masa dewasa.
Baca Juga
Sebuah riset menyelidiki dampak kesehatan dari kuat atau lemahnya ikatan fisik, psikologis, serta sosial antara ibu dan anak. Studi ini menemukan bahwa ikatan emosional antara ibu dan anak memengaruhi produksi hormon stres di tubuh anak.
Dalam jumlah yang tepat, kortisol atau hormon stres sebetulnya diperlukan untuk mengatur tekanan darah dan fungsi jantung, mengendalikan respons imunitas tubuh, serta mengatur kadar gula darah. Tetapi produksi kortisol yang berlebihan bisa meningkatkan risiko terkena penyakit diabetes dan kanker.
Anak-anak yang berada dalam ikatan emosional lemah atau merasa tidak aman dalam dinamika relasi keluarga, cenderung memiliki tingkat kortisol yang lebih tinggi. Akibatnya, mereka lebih berisiko terkena penyakit degeneratif di saat dewasa.
Di dalam banyak keluarga, ibu juga sering berperan sebagai manajer kesehatan keluarga. Berdasarkan survei terhadap para ibu, sekitar tiga perempat responden menyatakan bahwa merekalah yang memegang kendali atas kesehatan keluarga.
Lalu sebanyak 79 persen responden menyatakan bahwa merekalah yang memilih layanan kesehatan dan dokter untuk anaknya, 77 persen mengemukakan bahwa ibu yang lebih sering mengantar anaknya untuk pemeriksaan kesehatan, dan 77 persen mengaku bahwa ibulah yang merawat kesehatan anak sesuai saran dokter.
Penelitian tersebut sesuai dengan pernyataan dari Kementrian Kesehatan RI yang mengatakan bahwa seorang ibu memiliki lebih banyak peran dalam menentukan kesehatan keluarga. Karena itu, peningkatan pengetahuan seorang ibu mengenai kesehatan, gizi, serta pola asuh anak sangatlah penting dalam mewujudkan keluarga yang sehat.
Ibu juga perlu menjaga kesehatan dirinya sendiri, baik secara fisik maupun mental. Karena membentuk keluarga sehat dimulai dari ibu yang juga sehat jasmani maupun rohani.
Tugas ibu rumah tangga yang tak kalah pentingnya ialah memberikan ruang untuk anak berkembang. Sejak anak dilahirkan, ibu perlu memberikan ruang untuk anak mengembangkan kreativitasnya dan juga bermain.
Tanggung jawab ibu dalam keluarga selanjutnya ialah menanamkan kepercayaan dan keamanan pada anak. Seorang ibu perlu mengajarkan anak untuk bisa memercayai dan dipercayai. Hal ini dipercaya bisa membuat anak percaya diri dan merasa aman secara emosional.
Tidak hanya itu, berada di samping anak untuk membantunya menjadi lebih baik lagi adalah tugas seorang ibu yang tak boleh dilupakan.
Rasa cinta dan kasih sayang seorang ibu dapat membuat anak untuk bisa tumbuh menjadi lebih baik lagi.
Kewajiban seorang ibu ini perlu diperhatikan supaya anak merasa percaya diri dan aman secara emosional.
Tanggung jawab ibu dalam keluarga yang tak boleh diremehkan ialah mempererat keharmonisan antaranggota keluarga.
Seorang ibu dapat diibaratkan sebagai tulang punggung di rumah yang bisa menyatukan setiap anggota keluarga, mulai dari anak-anak hingga ayahnya.
Ajaklah anak dan suami untuk makan bersama atau pergi liburan ke luar kota bersama-sama untuk mempererat keharmonisan rumah tangga.
Tanggung jawab seorang ibu ini diharapkan bisa semakin mempererat hubungan yang dimiliki setiap anggota keluarga dan menciptakan suasana yang hangat di rumah.
Tidak hanya ayah, kewajiban ibu di rumah juga dapat menanamkan sikap kerja keras pada anak-anaknya. Berbagai kerja keras seorang ibu dalam membesarkan dan mendidik anak dapat dicontoh anak. Sehingga, sikap kerja keras dapat dicontoh oleh mereka.
Salah satu peran ibu dalam keluarga adalah mengajarkan tanggung jawab kepada anak-anaknya.
Berbeda dari ayah, mungkin cara ibu mengajarkan tanggung jawab dianggap lebih lembut. Misalnya, ibu dapat mengajarkan tanggung jawab dengan cara yang lebih kreatif, seperti membuat permainan membersihkan piring atau mainan yang berserakan.
Kewajiban seorang ibu ini tidak boleh dipandang sebelah mata agar anak-anak dapat selalu mengingat tanggung jawabnya.
Salah satu kewajiban seorang ibu pada anak yang tak boleh dilupakan adalah menanamkan sikap empati.
Untuk menajalani kewajiban ibu dalam keluarga ini, ibu perlu memahami dan merespons pemikiran anak. Dengan begitu, anak-anak dapat tumbuh menjadi orang yang berempati dan bisa memahami perasaan orang lain.
Tentunya kemampuan ini dapat membantu anak untuk menjaga hubungan ketika ia sudah dewasa kelak.
Tugas ibu dalam keluarga yang tak boleh diremehkan adalah menjadi pendengar yang baik bagi anak-anaknya.
Saat bermain dengan si kecil, seorang ibu perlu mendengarkan segala cerita, termasuk keluh kesah atau permasalahan yang dimiliki oleh anak di dalam hidupnya.
Setelah mendengarkan cerita anak, ibu perlu memberikan kenyamanan dan nasihat yang bisa membuat anak merasa tenang sehingga bisa menyelesaikan masalahnya tersebut.
Peran seorang ibu tentunya dibutuhkan oleh anak-anak agar mereka dapat belajar untuk menyelesaikan masalahnya.
Tanggung jawab ibu dalam keluarga yang tak kalah pentingn adalah mengatur keuangan keluarga. Salah satu kewajiban ibu rumah tangga ini diharapkan dapat membuat segala kebutuhan anggota keluarga tercukupi.
Baca Juga
Berbagai peran ibu dalam keluarga di atas tentunya tidak boleh diremehkan dan tak kalah penting dari peran seorang ayah.
Berbagai tugas ibu dalam keluarga di atas juga bisa membantu anak agar bisa disiplin dan bertanggung jawab.
Jika Anda memiliki pertanyaan seputar kesehatan, jangan ragu untuk bertanya dengan dokter di aplikasi kesehatan keluarga SehatQ secara gratis. Unduh di App Store atau Google Play sekarang juga.
Advertisement
Referensi
Artikel Terkait
Latihan angkat beban pada anak diperbolehkan, asal tidak berlebihan. Anak bisa berlatih beban dengan menggunakan berat badan sendiri (seperti sit up) sejak usia dini, selama anak telah dapat mengikuti petunjuk.
Beda anak speech delay dan autis dapat dideteksi dari beberapa aspek, mulai dari kemampuan menggunakan kata, bentuk komunikasi, hingga merespons reaksi.
Cara mengembangkan bakat anak yang paling baik adalah membiarkan anak untuk menentukan sendiri. Orang tua cukup mendukung dan berikan contoh sebagai panutan.
Diskusi Terkait di Forum
Dijawab oleh dr. Farahdissa
Dijawab oleh dr. Farahdissa
Dijawab oleh dr. Stasya Zephora
Advertisement
Jadi orang yang pertama tahu info & promosi kesehatan terbaru dari SehatQ. Gratis.
© SehatQ, 2023. All Rights Reserved