Penyempitan pembuluh darah dapat disebabkan penyakit tertentu, kebiasaan merokok, tekanan darah tinggi yang tidak terkontrol, hingga stres berkepanjangan.
9 Sep 2022
Ditinjau oleh dr. Karlina Lestari
Penyempitan pembuluh darah dapat dipicu oleh efek samping obat-obatan tertentu
Table of Content
Penyempitan pembuluh darah (vasokonstriksi) adalah kondisi di mana jalur aliran darah menjadi lebih sempit. Kondisi ini terjadi ketika otot-otot di sekitar pembuluh darah mengencang untuk menyempitkan ruang di dalamnya.
Advertisement
Saraf vasomotor dapat memberi tahu otot untuk menyesuaikan jumlah ruang di dalam pembuluh darah sehingga bisa menyempit atau melebar.
Proses terjadinya penyempitan pembuluh darah sering kali tidak menimbulkan gejala apa pun sampai aliran darah benar-benar terhambat atau bahkan tersumbat.
Dikutip dari Mayo Clinic, gejala-gejala yang timbul juga tergantung pada lokasi pembuluh darah yang mengalami penyempitan. Berikut adalah masing-masing penjelasannya.
Bila penyempitan terjadi di pembuluh darah yang mengalirkan darah ke jantung, gejalanya bisa berupa nyeri dada (angina), sesak napas, keringat dingin, dan kecemasan.
Angina disebabkan berkurangnya aliran darah ke otot jantung. Penderita angina akan merasakan dadanya sesak dan berat seperti ada yang menekan.
Keluhan ini sering muncul ketika melakukan aktivitas fisik yang berat dan akan menghilang setelah beristirahat.
Jika pembuluh darah ke otak yang mengalami penyempitan, penderitanya dapat mengalami gejala stroke atau stroke ringan (transient ischemic attack/TIA).
Apabila penyempitan pembuluh darah terjadi di kaki, penderitanya bisa mengalami rasa sakit di kaki yang muncul saat berjalan. Sensasi tersebut bisa hilang saat berhenti berjalan.
Ketika penyempitan tergolong cukup parah, rasa sakit di kaki juga bisa muncul saat beristirahat atau tidur di malam hari.
Tanda-tanda gagal ginjal, seperti urine berbusa, sering merasa lelah, kulit kering, kaki bengkak, hingga sesak napas bisa muncul bila terjadi penyempitan pembuluh darah yang mengalirkan darah ke ginjal.
Banyak sekali faktor yang bisa memicu penyempitan pembuluh darah. Faktor pemicu ini ada yang bisa dihindari dan ada pula yang tidak bisa dicegah.
Salah satu faktor penyebab penyempitan pembuluh darah yang tidak bisa dikendalikan adalah usia.
Semakin bertambah usia seseorang, risiko terjadinya kondisi ini pun semakin meningkat.
Riwayat sakit jantung dalam keluarga sangat mempengaruhi risiko penyempitan pembuluh darah. Berikut adalah orang-orang yang berisiko tinggi.
Bukan hanya orang yang mengisap rokok (perokok aktif), orang-orang yang sering terpapar asap rokok (perokok pasif) juga berisiko lebih tinggi mengalami pembuluh darah menyempit.
Sebab, zat kimia dalam rokok memiliki peran dalam mengencangkan pembuluh darah.
Ada beberapa jenis obat yang dapat menyebabkan penyempitan pembuluh darah sebagai efek samping, misalnya obat dekongestan.
Obat ini memiliki bahan yang menyebabkan pembuluh darah menyempit untuk meredakan keluhan Anda.
Hipotermia adalah kondisi saat suhu tubuh turun menjadi sangat rendah.
Jika tubuh terpapar suhu dingin terlalu lama, pembuluh darah akan menyempit agar tidak kehilangan banyak panas tubuh dengan mengalirkan lebih sedikit darah ke kulit.
Anda perlu waspada jika memiliki riwayat tekanan darah tinggi.
Pasalnya, kondisi ini dapat mengakibatkan pengerasan dan penebalan pembuluh darah sehingga mempersempit jalan aliran darah.
Gaya hidup sedentary atau minim gerak juga termasuk penyebab penyempitan pembuluh darah.
Kurangnya aktivitas fisik dan olahraga bisa menyebabkan kelebihan berat badan dan obesitas. Kedua kondisi ini merupakan faktor risiko pembuluh darah menyempit.
Pola makan yang tinggi lemak, garam, dan gula memiliki peran dalam meningkatkan risiko pembuluh darah menyempit.
Maka dari itu, Anda perlu menghindari atau setidaknya membatasi konsumsi makanan tinggi lemak jenuh, lemak trans, makanan berpengawet, dan makanan cepat saji.
Ketika mengalami stres, tubuh melepaskan zat yang menyebabkan pembuluh darah mengencang.
Selain berpengaruh terhadap penyempitan pembuluh darah, stres berlebihan juga bisa merusaknya dan menyebabkan berbagai penyakit jantung.
Salah satu penyakit yang menyebabkan pembuluh darah menyempit adalah sindrom penyempitan pembuluh darah otak reversibel (RCVS).
Kondisi ini terjadi ketika pembuluh darah terlalu banyak atau terlalu lama menyempit sehingga memutus aliran darah dan oksigen ke otak.
Kondisi ini umumnya menimbulkan gejala sakit kepala tiba-tiba atau parah, perubahan pada penglihatan, hingga kejang.
Selain itu, pembuluh darah menyempit dapat terjadi akibat fenomena Raynaud. Kondisi ini menyebabkan beberapa area tubuh, seperti jari tangan dan kaki, terasa dingin atau mati rasa.
Fenomena Raynaud terjadi ketika arteri kecil yang memasok darah ke area-area tubuh tersebut kejang atau menyempit sehingga aliran darah terhambat.
Baca Juga
Berikut adalah berbagai macam gangguan kesehatan yang dapat disebabkan penyempitan pada pembuluh darah.
Penyempitan pembuluh darah di otak dapat menyebabkan stroke. Gangguan ini terjadi bila pembuluh darah yang menyempit mengakibatkan penyumbatan pada aliran darah ke otak.
Sel-sel otak kemudian rusak dan membuat penderitanya mengalami kesulitan bicara, kesulitan menelan, lumpuh di salah satu sisi tubuh, hingga kebutaan.
Penyempitan pembuluh darah di sekitar jantung dapat menyebabkan penurunan pasokan darah ke jantung secara signifikan.
Jika jantung telah mengalami kerusakan, daya pompanya untuk mengalirkan darah ke seluruh tubuh menjadi melemah. Kondisi ini juga dikenal sebagai gagal jantung.
Kondisi menyempitnya pembuluh darah juga bisa mengakibatkan aritmia.
Sebab, terbatasnya aliran darah ke jantung akibat pembuluh darah yang menyempit berpotensi mengganggu impuls listrik di jantung. Akibatnya, denyut jantung menjadi tidak beraturan.
Penyempitan pembuluh darah sering kali disebut sebagai salah satu penyebab serangan jantung.
Padahal, serangan jantung bukan disebabkan otot pembuluh darah yang menyempit, melainkan penumpukan lemak dan kolesterol di dinding bagian dalam pembuluh darah (aterosklerosis).
Lemak dan kolesterol yang menumpuk kemudian mengeras dan membentuk penumpukan plak.
Penumpukan ini bisa menyebabkan penyumbatan pembuluh darah dan menghambat aliran darah ke jantung sehingga mengakibatkan serangan jantung.
Terhentinya pasokan darah ke jantung bisa menyebabkan kerusakan pada otot jantung. Kerusakan dapat diminimalisir bila serangan jantung cepat ditangani secara medis. Kondisi tersebut juga bisa menyebabkan penyakit jantung koroner.
Penyebab penyumbatan ataupun penyempitan pembuluh darah dapat disebabkan kondisi yang berbeda-beda sehingga penanganannya tidak sama.
Penanganan kondisi ini bisa dilakukan dengan penggunaan obat-obatan dari dokter untuk melebarkan pembuluh darah, serta mengontrol faktor-faktor penyebab yang masih bisa dikendalikan.
Anda juga disarankan untuk menjalani pemeriksaan kesehatan secara berkala.
Sementara itu, dalam kasus penyumbatan pembuluh darah, dokter dapat meresepkan obat-obatan untuk menghancurkan sumbatan tersebut.
Jika ingin berkonsultasi langsung pada dokter, Anda bisa chat dokter di aplikasi kesehatan keluarga SehatQ.
Download aplikasinya sekarang di Google Play dan Apple Store.
Advertisement
Referensi
Artikel Terkait
Pantangan setelah pasang ring jantung antara lain jangan mengangkat beban berat lebih dari 5 kg, jangan berolaharaga berat, tidak berhubungan seksual untuk sementara, dan tidak menyetir kendaraan.
Komplikasi stroke dapat terjadi ketika ada bagian otak yang terlal lama tidak mendapatkan oksigen. Selain kesulitan berbicara, pengaruh stroke pada kesehatan dapat menyebabkan komplikasi berupa sakit kepala kronis, depresi, serta kejang.
Sianosis adalah kondisi yang dimana jari tangan, kaki, dan bibir tampak kebiruan serta mati rasa. Pemicunya adalah kadar oksigen dalam sel darah merah yang bermasalah.
Diskusi Terkait di Forum
Dijawab oleh dr. R. H. Rafsanjani
Dijawab oleh dr. Stasya Zephora
Dijawab oleh dr. R. H. Rafsanjani
Advertisement
Jadi orang yang pertama tahu info & promosi kesehatan terbaru dari SehatQ. Gratis.
© SehatQ, 2023. All Rights Reserved