Vagina lecet dapat terjadi karena banyak hal, namun umumnya hal ini terjadi setelah mencukur rambut di area kemaluan, berhubungan intim, dan juga melahirkan.
2023-03-26 23:16:50
Ditinjau oleh dr. Anandika Pawitri
Vagina lecet bisa disebabkan oleh kulit yang kering
Table of Content
Serupa dengan bagian kulit lainnya, organ intim bisa mengalami lecet atau luka. Biasanya luka yang tidak berbahaya dapat sembuh dengan sendirinya.
Advertisement
Namun, luka di vagina dapat menimbulkan ketidaknyamanan karena diiringi dengan rasa pedih, sakit, atau pendarahan, terutama ketika Anda sedang buang air kecil. Aktivitas keseharian Anda pun bisa terganggu karenanya.
Baca Juga
Vagina lecet bisa diakibatkan oleh berbagai hal, tetapi kebanyakan penyebabnya bukanlah sesuatu yang berbahaya. Berikut adalah beberapa penyebab dari vagina lecet:
Berhubungan seksual merupakan salah satu penyebab dari vagina lecet yang umum terjadi. Organ intim wanita memiliki kulit yang halus dan tipis, karenanya rentan mengalami luka akibat gesekan alat kelamin, jari, ataupun objek lainnya.
Luka di area tesebut bisa terjadi jika organ intim kering, terdapat luka sebelumnya, atau karena menggesek atau mendorong alat kelamin atau objek lain terlalu keras pada organ intim.
Kondisi medis tertentu, seperti vulvovaginal atrophy dapat membuat organ intim wanita lebih tipis, kurang lentur, dan kering yang meningkatkan risiko mengalami luka di vagina.
Kondisi kulit seperti psoriasis, eksim, dan lichen planus berkontribusi dalam meningkatkan kemungkinan mengalami vagina lecet.
Mengonsumsi obat-obatan tertentu, berupa korticosteroid juga membuat organ intim kering dan memperbesar peluang lecet saat berhubungan seksual.
Selain berhubungan seksual, melahirkan adalah salah satu penyebab miss V Anda lecet yang diakibatkan oleh gesekan dinding vagina dengan tubuh bayi.
Luka di vagina setelah melahirkan akan terasa sangat sakit dan bisa berdarah, bahkan sampai dapat membuat Anda kesulitan untuk duduk atau berjalan selama beberapa hari.
Tidak hanya vagina lecet, setelah melahirkan, Anda juga bisa mengalami rasa nyeri dan bengkak di daerah antara dubur dan vagina atau bagian perineum.
Mencukur bulu kemaluan juga merupakan faktor yang dapat menimbulkan luka pada organ intim Anda. Alat cukur yang tajam bisa saja melukai kulit ketika Anda sedang mencukur pubis. Tetapi peluang luka saat mencukur bulu kemaluan Anda semakin besar jika Anda memiliki kulit yang kering.
Tentunya ini merupakan pertanyaan pertama yang terlintas ketika terdapat luka di vagina. Umumnya, vagina lecet disebabkan oleh berhubungan seksual. Luka seperti itu dapat sembuh dengan sendirinya, kecuali jika terjadi infeksi.
Akan tetapi, jika luka berlangsung lama dan menimbulkan rasa nyeri yang tidak normal Anda bisa memeriksa luka tersebut. Cobalah cek seberapa dalam luka di vagina dan apakah terdapat gejala lainnya, seperti bisul, dan sebagainya.
Anda dapat mengeceknya dengan menggunakan cermin tangan sambil duduk di kursi atau dengan berbaring di tempat tidur, dan lihat apakah ada tanda radang vagina. Anda juga bisa menyentuh luka di vagina secara perlahan.
Baca Juga
Saat vagina lecet, Anda bisa melakukan beberapa cara untuk mencegah bertambah parahnya atau terinfeksinya luka di vagina dengan cara-cara berikut:
Bila luka di vagina terasa terlalu sakit atau membuat tidak nyaman, Anda bisa mengonsumsi obat antinyeri di apotek, seperti acetaminophen atau ibuprofen. Jangan olesi krim antibiotik tanpa arahan dari dokter.
Selalu awasi perkembangan luka di vagina Anda, karena terkadang vagina lecet bisa menjadi indikasi dari adanya infeksi dari penyakit menular secara seksual tertentu.
Jika luka di vagina tidak kunjung sembuh atau malah bertambah parah dan menimbulkan gejala lain, seperti cairan amis dari vagina, bisul, dan sebagainya, segera kunjungi dokter untuk menjalani pemeriksaan dan penanganan yang tepat.
Sekitar 90 persen wanita akan mengalami robek pada vaginanya saat melahirkan. Jika hal ini terjadi pada Anda, dokter akan memberikan tips dan instruksi detail terkait cara merawat area vagina tersebut.
Saat proses penyembuhan, lakukanlah langkah-langkah berikut agar kesehatan miss V terjaga:
Jika masih ragu, datanglah ke dokter untuk memeriksakan diri dan meminta bantuan medis. Dokter akan memberikan berbagai macam pengobatan dan penanganan untuk menjaga kesehatan area vagina Anda.
Advertisement
Referensi
Artikel Terkait
Cara merawat vagina tidaklah rumit. Mulai dari rutin membersihkan vagina, menerima vaksin HPV, menjalani Pap smear secara teratur, menerapkan gaya hidup sehat, hingga tidak merokok.
Pendarahan menjelang menopause terkadang terjadi saat fase transisi atau perimenopause. Faktor hormonal pun berperan sangat signifikan. Berikut penyebab lainnya.
Vagina gatal setelah berhubungan seksual sebenarnya bukan kondisi yang perlu dikhawatirkan. Akan tetapi, penting untuk mengetahui penyebabnya sehingga Anda bisa mendapatkan penanganannya dengan tepat.
Diskusi Terkait di Forum
Dijawab oleh dr. Lizsa Oktavyanti
Dijawab oleh dr. Lizsa Oktavyanti
Dijawab oleh dr. Lizsa Oktavyanti
Advertisement
Jadi orang yang pertama tahu info & promosi kesehatan terbaru dari SehatQ. Gratis.
© SehatQ, 2023. All Rights Reserved