Vagina Gatal? 7 Hal Ini Jadi Penyebabnya!

Kesehatan organ intim wanita tidak boleh disepelekan. Selain menstruasi dan keputihan, salah satu masalah yang dialami oleh kaum wanita adalah vagina gatal. Vagina gatal pastinya sangat mengganggu aktivitas sehari-hari dan menimbulkan rasa tidak nyaman.
Vagina gatal biasanya juga diiringi dengan iritasi dan keluarnya cairan dari vagina. Secara normal, vagina membersihkan diri dengan mengeluarkan cairan yang berwarna putih atau bening.
Jika cairan berubah warna dan berbau serta diiringi dengan vagina gatal dan iritasi, bisa jadi Anda mengalami vaginitis atau peradangan pada vagina.
Penyebab Vagina Gatal
Penyebab vagina gatal dapat diakibatkan oleh banyak hal, tetapi umumnya, penyebabnya adalah infeksi jamur dan infeksi bakteri vaginosis. Berikut adalah penyebab-penyebab dari vagina gatal:
1. Infeksi Jamur
Vagina gatal dapat disebabkan karena pertumbuhan bakteri yang berlebihan di vagina. Biasanya, jamur yang menginfeksi vagina adalah C.albicans.
C.albicans tidak hanya dapat menginfeksi vagina, tetapi juga dapat menginfeksi bagian tubuh yang lembab, seperti lipatan kulit, mulut, dan sebagainya.
Saat C.albicans menginfeksi vagina, vagina dapat mengeluarkan cairan yang kental dan berwarna putih kekuningan. Infeksi jamur C.albicans seringkali membuat vagina gatal.
2. Infeksi Bakteri Vaginosis
Ketidakseimbangan pertumbuhan bakteri di vagina dapat menyebabkan vagina gatal. Dalam vagina, terdapat dua jenis bakteri, yaitu lactobacili dan anaerobes. Saat jumlah bakteri anaerobes meningkat terlalu banyak, maka wanita dapat mengalami infeksi bakteri vaginosis.
Infeksi bakteri vaginosis mungkin tidak terlalu menimbulkan rasa gatal, tetapi tetap dapat membuat vagina gatal. Selain rasa gatal, penderita biasa mengalami sensasi panas atau terbakar, peradangan, dan cairan vagina yang berbau amis.
3. Trikomoniasis
Parasit yang bernama Trichomonas vaginalis dapat menjadi penyebab vagina gatal. Parasit ini dapat ditularkan secara seksual dan biasanya menginfeksi saluran kemih pria dan vagina wanita.
Pada pria, gejala infeksi trikomoniasis mungkin tidak terlihat, tetapi pada wanita, gejala infeksi mungkin akan muncul, salah satunya adalah vagina gatal dan iritasi.
4. Lichen Sclerosus
Lichen sclerosus menyebabkan munculnya bercak-bercak putih pada vagina yang dapat membuat vagina gatal dan meradang. Kondisi kulit ini sangat langka dan biasanya muncul pada wanita yang sudah menopause.
5. Penyakit Menular Seksual
Selain trichomoniasis, penyakit yang menular secara seksual lainnya juga dapat menjadi penyebab dari vagina gatal. Beberapa contoh penyakit menular seksual adalah, gonore, klamidia, herpes kelamin, kutil kelamin, dan sebagainya.
6. Menopause
Menopause tidak hanya ditandai dengan berhentinya menstruasi, tetapi juga menurunnya hormon estrogen pada wanita. Penurunan estrogen dapat membuat dinding vagina mengering dan menipis yang dapat menyebabkan vagina gatal.
Tidak hanya kondisi menopause, pengangkatan ovarium juga dapat menyebabkan penipisan dan mengeringnya vagina.
7. Alergi
Tidak semua penyebab vagina gatal disebabkan oleh penyakit atau organisme tertentu, alergi akan suatu hal juga dapat membuat vagina gatal.
Sabun, kondom, deterjen, pelembut pakaian, tisu, dan sebagainya dapat mengiritasi vagina jika tidak cocok digunakan. Iritasi tersebut menyebabkan vagina gatal.
Anda sangat disarankan untuk segera berkonsultasi ke dokter jika:
- cairan vagina berbau dan menyebabkan vagina gatal
- berhubungan seksual dengan banyak orang
- pernah mengalami infeksi vagina
- mengalami demam, menggigil atau rasa sakit di panggul
- gejala yang dialami tidak kunjung membaik meskipun telah menggunakan obat anti-jamur yang dijual secara bebas.
Mayo Clinic. https://www.mayoclinic.org/diseases-conditions/vaginitis/symptoms-causes/syc-20354707
https://www.webmd.com/women/guide/vaginal-itching-burning-irritation#1
https://www.mayoclinic.org/diseases-conditions/lichen-sclerosus/symptoms-causes/syc-20374448
https://www.mayoclinic.org/diseases-conditions/trichomoniasis/symptoms-causes/syc-20378609
Diakses pada 05 Maret 2019
WebMD. https://www.webmd.com/women/guide/sexual-health-vaginal-infections#1
Diakses pada 05 Maret 2019
Artikel Terkait
-
Apakah Perlu ke Dokter Saat Alami Vaginitis?
Vaginitis adalah proses peradangan pada vagina yang umumnya disebabkan oleh infeksi. Biasanya, seorang wanita setidaknya mengalami vaginitis satu kali, dalam hidupnya. Vaginitis sendiri tidak perlu penanganan medis, namun tetap harus diperhatikan. -
Infeksi Jamur Vagina: Perawatan dan Pencegahannya
Vagina gatal, berbau, dan tidak nyaman akibat infeksi jamur vagina dapat diatasi dengan mengonsumsi yogurt untuk perawatan dari dalam, bakteri baik (probiotik) dapat membantu membasmi jamur pada miss V. -
Keputihan Normal atau Gejala Vaginitis? Ini Bedanya
Vaginitis biasanya tidak berbahaya. Namun gejala vaginitis tetap harus dikenali, apalagi jika Anda tengah hamil. Pasalnya, vaginitis bisa mempertinggi risiko keguguran maupun kelahiran prematur.
Diskusi Terkait di Forum
Pencegahan bau tidak sedap pada vagina
Dijawab oleh dr. Andre Zaini
Miss V gatel-gatel dan benjolan nyeri di sekitarnya? Sering kencing dan nyeri? Apa penyebabnya?
Dijawab oleh dr. Andre Zaini
Keputihan seperti lendir yang kental. Apakah masih wajar?
Dijawab oleh dr. Andre Zaini
Newsletter Sign Up
Keep yourself updated with the latest trend in healthy lifestyle. Sign up for free!
