Penyebab miss V becek bisa terjadi akibat rangsangan seksual, ovulasi, perubahan hormon, hingga infeksi jamur atau bakteri. Dikhawatirkan kondisi ini membuat pasangan terganggu ketika berhubungan intim.
2 Mei 2023
Ditinjau oleh dr. Karlina Lestari
Vagina becek bisa membuat wanita kurang percaya diri
Table of Content
Pernahkah Anda mendengar istilah ‘vagina becek’? Keluarnya pelumas alami pada vagina sebetulnya merupakan hal yang normal. Sebab pelumas tersebut dapat menjaga kesehatan vagina dan membuat aktivitas seksual terasa nyaman.
Advertisement
Namun, berbagai keluhan bisa muncul jika pelumas tersebut keluar secara berlebihan hingga membuat miss V becek. Kondisi ini juga dikhawatirkan dapat membuat pasangan merasa terganggu ketika berhubungan intim.
Vagina yang normal dan sehat umumnya agak lembap karena rata-rata wanita menghasilkan 1-4 ml cairan vagina dalam sehari. Akan tetapi, terkadang produksi pelumas organ intim meningkat sehingga membuat vagina becek.
Kondisi vagina basah memang sering dikaitkan dengan rangsangan seksual. Meski begitu, kondisi ini juga bisa dipicu hal lain di luar perasaan seksual. Berikut penyebab vagina becek yang harus wanita ketahui:
Saat wanita terangsang secara seksual, kelenjar Bartholin yang terletak di sebelah kanan dan kiri lubang vagina menghasilkan lebih banyak cairan. Cairan ini membantu melumasi vagina selama melakukan aktivitas seksual untuk mengurangi risiko iritasi akibat penetrasi.
Pelumas ini biasanya tetap ada hingga Anda selesai berhubungan seks atau tak lagi merasa terangsang. Akan tetapi, sebagian wanita mungkin menghasilkan cairan ini secara berlebihan hingga vaginanya becek.
Ketika ovulasi mendekat, serviks akan menghasilkan lebih banyak lendir. Lendir yang dihasilkan pun bisa saja berlebihan hingga membuat vagina terasa becek. Akan tetapi, lendir tersebut dapat membantu sperma melakukan perjalanan ke sel telur sehingga meningkatkan peluang Anda untuk hamil.
Hormon estrogen yang tinggi juga dapat membuat vagina becek karena mendorong kelenjar Bartholin untuk menghasilkan lebih banyak cairan. Oleh sebab itu, wanita-wanita yang menggunakan alat kontrasepsi tertentu atau melakukan terapi hormon juga akan mengalami peningkatan kebasahan vaginanya.
Keluarnya cairan vagina yang berlebihan hingga terasa becek juga dapat menjadi tanda infeksi jamur, bakteri, atau infeksi menular seksual. Infeksi jamur menyebabkan timbulnya keputihan yang tebal dan berwarna putih seperti keju cottage. Selain itu, vagina juga bisa terasa sangat gatal, terbakar, dan nyeri saat berhubungan seks.
Sedangkan, vaginosis bakteri (infeksi bakteri pada vagina) yang terjadi akibat ketidakseimbangan bakteri dalam vagina juga bisa menjadi dalang di balik vagina becek. Infeksi ini menghasilkan keputihan berwarna putih, abu-abu, atau kuning yang berbau, dengan rasa gatal atau terbakar pada vagina.
Di sisi lain, trikomoniasis bisa menyebabkan keluarnya keputihan berwarna kekuningan atau kehijauan. Terkadang cairan ini juga bergelembung, berbau tidak sedap, dan disertai rasa gatal atau terbakar yang hebat.
Kurang menjaga kebersihan vagina, sering memakai celana dalam ketat, berganti-ganti pasangan seksual, dan tidak menggunakan pengaman saat berhubungan intim, bisa memicu terjadinya infeksi-infeksi tersebut.
Vagina basah juga bisa terjadi karena keringat atau vaginal sweat. Hal ini bisa terjadi ketika mendapatkan rangsangan awal saat bercinta, area vagina membesar karena aliran darah menjadi lebih kencang. Inilah yang menyebabkan vagina bisa mengalami transudate sehingga terasa lembap di bawah sana.
Menariknya, vagina basah juga bisa terjadi saat tubuh memberikan respons secara fisiologis. Contohnya saat melihat gambar atau membaca sesuatu yang sensual. Meski demikian, bukan berarti hal ini berarti seorang wanita sedang horny atau terangsang.
Artinya, bukan berarti setiap kali seorang wanita mengalami vagina basah berarti dirinya sedang terangsang. Itu hanyalah respons tubuh secara umum yang menunjukkan bahwa vagina sedang menjalankan fungsi anatominya.
Disebut-sebut terdapat makanan penyebab miss v becek, misalnya timun. Namun, hal tersebut belum tentu kebenarannya karena perlu dibuktikan dengan penelitian ilmiah.
Baca Juga: Ini 6 Ciri Vagina Sehat Beserta Gambarnya
Ada beberapa makanan yang bisa meningkatkan kelembapan vagina, namun bukan dalam arti negatif. Justru, makanan-makanan tersebut bisa membantu wanita yang mengalami vagina kering dan membuat produksi lubrikan alami di vagina meningkat.
Contoh makanan yang bisa membuat vagina lebih becek adalah apel dan alpukat.
Apel adalah buah yang dianggap bermanfaat untuk kehidupan seks wanita. Apel mengandung fitoestrogen phloridzin yang bisa meningkatkan fungsi seksual wanita, libido, produksi cairan vagina, dan kemampuan orgasme.
Alpukat mengandung antioksidan, kalium, serat, dan nutrisi lain yang dapat mendukung kesehatan vagina. Lemak sehat yang ada di dalam alpukat juga dapat meningkatkan produksi hormon yang berkaitan dengan produksi lubrikan pada vagina.
Baca Juga: Bisa Berubah Setiap Hati, Ini Rasa Vagina dan Vulva
Vagina becek adalah kondisi yang normal dan sebenarnya tidak butuh penanganan khusus. Namun, jika vagina yang becek disertai dengan gejala lain, seperti perubahan warna cairan lendir, perubahan konsentrasi lendir, gatal di kemaluan, bau khas, sakit perut, atau rasa tidak nyaman maupun perih ketika buang air kecil atau berhubungan seks, sebaiknya lakukan pemeriksaan ke dokter untuk mengetahui penyebabnya untuk mendapatkan penanganan yang tepat.
Ada beberapa cara yang bisa dilakukan untuk mengatasi vagina becek yang berkaitan dengan gangguan kesehatan, yaitu:
Sebetulnya vagina dapat membersihkan dirinya sendiri dengan menyeimbangkan bakteri sehat dan tingkat pH. Oleh sebab itu, tak perlu menggunakan cairan pembersih vagina karena justru dapat menghilangkan bakteri sehat yang ada dan mengubah pH-nya sehingga lebih rentan terhadap infeksi.
Jika Anda aktif secara seksual, maka melakukan hubungan seks yang aman menjadi cara terpenting dalam menjaga kesehatan vagina. Gunakanlah pengaman ketika akan berhubungan seks sehingga risiko tertular infeksi menular seksual menjadi lebih rendah.
Selain itu, tak ada salahnya untuk melakukan tes infeksi menular seksual secara teratur agar dapat mendeteksi masalah yang ada sedini mungkin. Setelah berhubungan seks, jangan lupa pula untuk langsung buang air kecil agar mengurangi risiko infeksi saluran kemih dan menjaga kebersihan vagina.
Celana dalam yang ketat bisa menyebabkan vagina lembap dan memicu terjadinya infeksi. Oleh sebab itu, hindari menggunakan celana yang ketat. Akan lebih baik jika Anda menggunakan celana yang lebih longgar dan berbahan katun karena dapat menyerap kelembapan dan dan memungkinkan kulit vagina bernapas. Pastikan juga untuk menggantinya setiap hari.
Baca Juga
Vagina basah umumnya bukan masalah yang perlu dikhawatirkan karena kondisinya tergolong normal. Keluarnya cairan vagina justru menandakan bahwa vagina sehat dan tanda bahwa tubuh bekerja dengan baik.
Jadi, tak perlu khawatir berlebihan saat merasakan vagina basah. Selama tidak ada aroma dan warna yang berbeda dari biasanya, itu hanyalah respons alami vagina.
Namun, Anda perlu segera memeriksakan diri ke dokter apabila miss V disertai keluhan lain, seperti:
Menjaga kesehatan vagina merupakan hal yang wajib dilakukan. Selain agar terhindar dari berbagai infeksi yang mengintai, vagina yang sehat juga akan melancarkan proses reproduksi Anda.
Apabila masih ada pertanyaan seputar vagina yang terlalu becek atau basah, diskusikan langsung dengan dokter lewat fitur Chat Dokter di aplikasi SehatQ. Unduh gratis di App Store dan Google Play.
Advertisement
Referensi
Artikel Terkait
Salah satu keluhan yang kerap dirasakan ibu hamil, yaitu sakit pada vagina. Vagina sakit saat hamil dapat terjadi pada trimester berapa pun. Kondisi ini bisa disebabkan oleh berbagai hal, mulai dari pertumbuhan janin hingga terjadinya infeksi.
IVA test dan pap smear sama-sama bertujuan untuk mendeteksi kanker serviks. Bedanya, tingkat akurasi tes pap smear lebih tinggi, namun IVA test mampu lebih cepat mendeteksi penyakit.
Nyeri saat buang air kecil adalah gejala dari infeksi saluran kemih. Antibiotik seperti amoxicillin, ceftriaxone, dan cephalexin dapat mengobati infeksi tersebut.
Diskusi Terkait di Forum
Dijawab oleh dr. Lizsa Oktavyanti
Dijawab oleh dr. Liliani Tjikoe
Dijawab oleh dr. Dwiana Ardianti
Advertisement
Jadi orang yang pertama tahu info & promosi kesehatan terbaru dari SehatQ. Gratis.
© SehatQ, 2023. All Rights Reserved