Tuli mendadak atau sudden sensorineural hearing loss terjadi ketika seseorang mengalami hilang pendengaran secara tiba-tiba. Biasanya, ini hanya melanda satu telinga saja. Prosesnya bisa berlangsung secara instan atau setelah beberapa hari.
9 Jul 2021
Ditinjau oleh dr. Anandika Pawitri
Sudden sensorineural hearing loss biasa terjadi pada satu telinga
Table of Content
Tuli mendadak atau sudden sensorineural hearing loss terjadi ketika seseorang mengalami hilang pendengaran secara tiba-tiba. Biasanya, ini hanya melanda satu telinga saja. Prosesnya bisa berlangsung secara instan atau setelah beberapa hari.
Advertisement
Ketika hilang pendengaran ini terjadi, suara-suara di luar berangsung samar hingga hilang sepenuhnya. Kondisi SSHL ini ditandai dengan hilangnya level desibel suara hingga 30. Artinya, suara normal bisa terdengar seperti bisikan.
Kondisi tuli mendadak ini paling sering terjadi pada orang berusia antara 30-60 tahun. Kabar baiknya, sekitar 50% penderita sudden sensorineural hearing loss (SSHL) unilateral akan pulih kondisinya setelah dua pekan. SSHL unilateral berarti tuli hanya terjadi di satu telinga saja.
Namun, harapan pulih ini tentu bergantung pada seberapa cepat proses penanganan diberikan. Sebab jika tidak, ada kemungkinan gangguan pendengaran ini memburuk seiring dengan berjalannya waktu.
Beberapa penyebab terjadinya kasus tulis mendadak ini adalah:
Kondisi SSHL juga bisa terjadi pada bayi sejak lahir. Umumnya, ini terjadi karena:
Sekitar sembilan dari sepuluh orang yang mengalami SSHL hanya merasakan tuli mendadak pada satu telinga. Mungkin perubahan kemampuan mendengar ini terjadi ketika terbangun di pagi hari. Atau bisa saja muncul ketika menggunakan headphone atau menerima telepon di telinga yang terdampak.
Beberapa gejala yang menyertai biasanya:
Sementara pada bayi yang mengalami infeksi sehingga pendengarannya terganggu, mungkin sedikit sulit mengenali gejalanya. Namun, tak ada salahnya memeriksakan kondisi bayi apabila muncul gejala-gejala seperti:
Untuk menegakkan diagnosis SSHL, dokter akan melakukan pemeriksaan fisik sekaligus merunut riwayat medis. Di tahap ini, dokter akan meminta pasien menutup salah satu telinga sembari mendengarkan suara dengan volume berbeda.
Selain itu, dokter juga mungkin melakukan pemeriksaan menggunakan instrumen garpu tala untuk mengukur getaran dalam telinga. Hasilnya bisa dijadikan panduan untuk mengetahui adakah kerusakan di gendang telinga atau telinga bagian tengah.
Lebih jauh lagi, bisa dilakukan pemeriksaan audiometri untuk memastikan pendengaran cukup akurat. Pakarnya akan memeriksa lewat earphone dengan memperdengarkan suara dengan volume berbeda-beda. Dari situ, bisa terlihat di level mana pendengaran mulai samar.
Semakin awal penanganan, harapan pulih sepenuhnya kian besar. Namun, perlu dirunut terlebih dahulu apa penyebab terjadinya tuli mendadak.
Beberapa opsi penanganan yang mungkin diberikan adalah:
Sekitar 2/3 pasien SSHL akan kembali pulih, setidaknya separuh membaik. Sebuah studi tim dari Department of Otolaryngology Taiwan menemukan bahwa 54,5% orang dengan SSHL sembuh sebagian dalam kurun waktu 10 hari penanganan.
Selain itu, pemulihan juga lebih maksimal pada individu yang mengalami hilang pendengaran untuk suara berfrekuensi tinggi dan rendah. Sementara pasien yang hilang pendengaran pada suara dari seluruh frekuensi lebih sukar pulih.
Masih dari hasil temuan yang sama, hanya sekitar 3,6% pasien SSHL bisa pulih sepenuhnya. Namun peluang ini berkurang pada orang berusia lanjut dan pasien vertigo.
Baca Juga
Tuli mendadak ini termasuk kondisi medis serius yang perlu penanganan medis sesegera mungkin. Semakin awal penanganan, tentu semakin besar kemungkinan pendengaran terselamatkan.
Ada banyak opsi mulai dari pemberian obat hingga alat bantu pendengaran untuk mengatasi tuli mendadak. Semua tentu bergantung pada apa pemicunya.
Untuk berdiskusi lebih lanjut seputar gejala terjadinya tuli mendadak, tanyakan langsung pada dokter di aplikasi kesehatan keluarga SehatQ. Download sekarang di App Store dan Google Play.
Advertisement
Referensi
Artikel Terkait
Telinga berdenging sebelah kanan adalah pertanda adanya masalah kesehatan lain yang lebih serius di telinga dan bukan sesuatu yang mistis atau firasat tertentu. Secara medis, kondisi telinga berdenging itu disebut tinnitus.
Presbikusis adalah penurunan kemampuan mendengar yang dialami lansia. Semakin tua, risiko pendengaran berkurang akan semakin tinggi. Namun sebenarnya, usia bukan satu-satunya faktor yang memengaruhi. Ada banyak hal yang bisa jadi faktor risiko kondisi ini.
Telinga balita masih mampu mentolerir suara film di bioskop. Namun, orang tua harus tetap memperhatikan film yang akan ditonton. Jika mendengar suara terlalu keras, balita berisiko mengalami gangguan pada telinga dalam.
Diskusi Terkait di Forum
Dijawab oleh dr. Dwiana Ardianti
Dijawab oleh dr. R Hakbar Rafsanjani
Dijawab oleh dr. R Hakbar Rafsanjani
Advertisement
Jadi orang yang pertama tahu info & promosi kesehatan terbaru dari SehatQ. Gratis.
© SehatQ, 2023. All Rights Reserved