Telapak kaki kuning dapat disebabkan oleh beberapa kondisi medis, mulai dari kapalan, penyakit kuning, anemia, hingga penyakit Raynaud.
Ditinjau secara medis oleh dr. Reni Utari
23 Sep 2021
Telapak kaki kuning dapat disebabkan oleh beberapa kondisi medis, salah satunya kapalan.
Table of Content
Perubahan warna kulit di telapak kaki umumnya tidak perlu dikhawatirkan. Biasanya, hal ini terjadi akibat kaki sering mengalami gesekan dan tekanan yang dapat membuat kulit menjadi tebal dan berubah warna. Meski begitu, terdapat beberapa masalah kesehatan yang bisa memicu telapak kaki kuning dan sebaiknya tidak dihiraukan.
Advertisement
Baca Juga
Telapak kaki yang sehat umumnya memiliki warna merah muda dengan tekstur yang halus. Telapak kaki berwarna merah adalah hal normal yang disebabkan oleh tampaknya pembuluh darah di area tersebut. Kondisi telapak kaki berwarna merah biasanya dipengaruhi oleh lingkungan yang panas hingga kondisi yang membuat metabolisme meningkat.
Namun, terdapat beberapa kondisi medis yang dapat membuat telapak kaki kuning. Berikut beberapa penyebab yang bisa memicu telapak kaki kuning:
Salah satu penyebab telapak kaki kuning pada orang dewasa yang sering terjadi adalah kapalan alias callus.
Kondisi medis ini ditandai dengan munculnya bagian telapak kaki yang bersisik dan berwarna kuning. Kapalan terjadi akibat kulit telapak kaki sering menerima tekanan dan gesekan.
Dilansir dari Medical News Today, kapalan bukanlah kondisi medis yang perlu dikhawatirkan. Namun, jika Anda tidak merasa nyaman dengan keberadaannya, cobalah beberapa hal di bawah ini.
Penyakit kuning atau jaundice juga bisa menjadi penyebab telapak kaki kuning. Kondisi medis ini disebabkan oleh penumpukan bilirubin di dalam tubuh. Bilirubin adalah produk limbah yang dihasilkan dari proses pemecahan sel darah merah.
Telapak kaki kuning bukanlah satu-satunya gejala penyakit kuning. Berbagai bagian tubuh lain umumnya juga dapat berubah menjadi kuning.
Tidak hanya itu, seseorang yang mengidap penyakit kuning bisa mengalami gatal-gatal yang intens.
Penyakit kuning dapat menjadi gejala dari beberapa kondisi medis, seperti:
Untuk mengobati penyakit kuning, dokter perlu menangani kondisi medis yang menyebabkannya.
Menurut The American Society of Hematology, telapak kaki kuning pucat dapat menjadi gejala dari anemia defisiensi besi.
Selain telapak kaki kuning pucat, anemia defisiensi besi juga bisa menyebabkan berbagai gejala, seperti:
Untuk mengobati anemia defisiensi besi, dokter umumnya dapat merekomendasikan suplemen penambah zat besi.
Jika bagian kulit yang menguning hanya terbatas pada jari-jarinya saja, bisa jadi kondisi ini disebabkan oleh penyakit Raynaud.
Selain jari kaki kuning, penyakit Raynaud juga bisa menyebabkan jari kaki dan tangan mati rasa serta terasa dingin, terutama di suhu yang dingin atau akibat dari stres emosional. Jari-jari kaki juga bisa berubah menjadi warna putih, biru, atau merah.
Pengobatan penyakit Raynaud dapat didasari oleh tingkat keparahan dan kondisi medis yang menyertainya. Gejala penyakit Raynaud yang masih ringan umumnya dapat diatasi dengan menggunakan sarung tangan, kaus kaki, hingga meredakan perasaan stres.
Sementara itu, gejala penyakit Raynaud yang parah perlu ditangani dengan obat-obatan atau prosedur operasi.
Tidak hanya kondisi medis, ternyata telapak kaki kuning juga bisa disebabkan akibat mengonsumsi kunyit berlebihan.
Kunyit adalah rempah yang biasanya digunakan untuk memasak. Tidak hanya itu, kunyit kerap kali dijadikan obat alami karena mengandung antioksidan dan senyawa antiradang.
Sebuah studi yang dimuat dalam jurnal Drug Safety - Case Reports menyatakan, seorang partisipan mengalami telapak kaki kuning setelah mengonsumsi 500 miligram (mg) suplemen akar kunyit setiap hari selama 4 bulan.
Setelah ia berhenti mengonsumsi suplemen akar kunyit tersebut, warna telapak kakinya kembali normal.
Karotenemia, atau tingginya kadar karotenoid di dalam darah, juga bisa menjadi penyebab telapak kaki kuning. Karotenoid adalah pigmen kuning-merah yang terkandung di dalam buah dan sayur.
Salah satu karotenoid yang paling populer adalah beta karoten yang dapat ditemui dalam wortel. Tubuh dapat merubah beta karoten menjadi vitamin A.
Saat seseorang mengonsumsi karotenoid dalam jumlah yang normal, pigmen ini dapat dikeluarkan tubuh lewat urine, keringat, hingga feses. Namun, mengonsumsi karotenoid lebih dari 30 mg per hari dapat menyebabkan telapak kaki kuning.
Terdapat beberapa makanan yang mengandung karotenoid tinggi, mulai dari wortel, ubi, brokoli, kale, buah sitrus, hingga pepaya.
Selain itu, terdapat beberapa kondisi medis yang bisa mengganggu fungsi tubuh dalam membuang karotenoid, seperti diabetes, kolesterol tinggi, hipotiroidisme, masalah ginjal, hingga masalah hati.
Jika karotenemia terjadi akibat mengonsumsi makanan yang tinggi karotenoid, biasanya warna kulit dapat kembali normal setelah penderitanya mulai mengurangi konsumsi makanan tersebut.
Namun, jika karotenemia terjadi akibat kondisi medis, dokter perlu melakukan penanganan dengan obat-obatan dan perubahan gaya hidup.
Baca Juga
Telapak kaki kuning dapat menjadi masalah serius, terutama jika ada bagian tubuh lain yang warnanya juga menguning.
Periksakan diri Anda ke dokter jika mengalami berbagai gejala di bawah ini:
Jika hanya bagian telapak kaki saja yang menguning, kemungkinan besar kondisi tersebut disebabkan oleh kapalan atau akibat mengonsumsi makanan yang tinggi karotenoid.
Advertisement
Ditulis oleh Fadli Adzani
Referensi
Artikel Terkait
Penyebab kaki dingin dapat terjadi akibat suhu yang dingin, masalah sirkulasi darah, anemia, hingga penyakit Raynaud. Untuk mengatasinya, cobalah untuk bergerak, menggunakan kaus kaki, dan rendam dengan air hangat.
24 Agt 2023
Limfosit rendah atau limfositopenia menandakan adanya penurunan kadar limfosit di dalam tubuh. Berbagai macam penyakit dan kondisi medis dapat menyebabkannya. Jika hasil limfosit rendah muncul saat tes darah, apa artinya?
4 Mei 2020
Bakteri mulut dapat menimbulkan sejumlah masalah kesehatan jika Anda membiarkannya tumbuh dan berkembang dengan baik. Simak penjelasannya berikut ini
15 Jul 2021
Diskusi Terkait di Forum
Dijawab oleh dr. Farahdissa
Dijawab oleh dr. Liliani Tjikoe
Dijawab oleh dr. Liliani Tjikoe
Advertisement
Jadi orang yang pertama tahu info & promosi kesehatan terbaru dari SehatQ. Gratis.
© SehatQ, 2023. All Rights Reserved