Tangan sering kram bisa jadi gejala penyakit serius. Mulai dari dehidrasi, kekurangan magnesium, hingga reumatoid arthritis bisa jadi penyebabnya.
2023-03-23 09:58:50
Ditinjau oleh dr. Anandika Pawitri
Tangan sering keram bisa jadi ada gangguan medis
Table of Content
Penyebab tangan sering kram atau mati rasa bisa beragam, mulai dari kekurangan mineral seperti magnesium, dehidrasi, hingga kondisi yang lebih serius seperti penyakit ginjal. Sehingga, cara mengatasinya pun dapat beragam, tergantung dari penyebab awalnya.
Advertisement
Merasakan tangan sering kram tentu tidak nyaman, bahkan bisa mengganggu aktivitas. Tangan kram membuat seseorang sulit mengepal atau bahkan mengambil sesuatu dengan tangan. Jika tangan sering kram terjadi terus menerus, bisa jadi merupakan gejala masalah medis lain.
Apabila tangan sering kram dirasa begitu mengganggu, jangan tunda untuk memeriksakan diri ke dokter. Dengan demikian, bisa diketahui pemicu serta bagaimana cara menghindarinya agar tidak berulang.
Beberapa penyebab tangan sering kram yang umum terjadi di antaranya:
Magnesium adalah mineral yang menjaga kekuatan tulang sekaligus membuat otot rileks. Termasuk, mencegah tangan sering kram. Magnesium juga bisa mencegah sindrom restless leg atau mata kedutan. Orang yang kekurangan magnesium biasanya juga merasakan sakit kepala, asma, PMS, insomnia, dan lesu.
Bagi orang yang mengalami dehidrasi ringan maupun dehidrasi berat, tangan sering kram bisa jadi merupakan gejalanya. Kaitannya adalah saat seseorang mengalami dehidrasi, maka fungsi otot tidak bisa berjalan optimal sehingga rentan kram.
Gejala dehidrasi yang juga menyertai seperti napas berbau, demam, menggigil, kulit kering, sakit kepala, hingga keinginan untuk terus mengonsumsi makanan manis.
Sirkulasi darah buruk terjadi ketika aliran darah tidak lancar. Artinya, darah, nutrisi, dan juga oksigen tidak terdistribusi dengan baik ke seluruh tubuh. Gejala terhambatnya sirkulasi darah ini bisa terasa di tangan, lengan, dan juga kaki.
Selain itu, ada gejala lain seperti rasa kesemutan, nyeri, kebas, hingga nyeri seperti ditusuk-tusuk. Jangan sepelekan gejala ini karena bisa menyebabkan komplikasi lain.
Sama seperti keluhan tangan terasa panas, tangan sering kram juga bisa mengindikasikan penyakit carpal tunnel syndrome. Ini terjadi ketika saraf antara lengan bagian bawah dan telapak tangan mengalami tekanan.
Saraf ini terdapat di dalam carpal tunnel yang terdiri dari tulang, tendon, dan flexor retinaculum di bagian pergelangan tangan. Orang yang menderita carpal tunnel syndrome akan merasakan sensasi terbakar di telapak tangan, sensasi bengkak, kekuatan menggenggam barang menurun, hingga gejala memburuk saat bangkit dari duduk.
Tangan sering kram juga bisa menandakan stiff hand syndrome, yaitu komplikasi yang dialami penderita diabetes. Pada penderitanya, tangan menjadi lebih tebal sehingga pergerakan jari-jari tidak lagi leluasa. Baik penderita diabetes tipe 1 maupun tipe 2 bisa merasakan tangan sering kram akibat sindrom ini.
Menurut peneliti, kondisi ini terjadi karena ada peningkatan glycosyltaion, tempat molekul gula melekat pada molekul protein. Ketika ini terjadi, maka produksi kolagen juga ikut meningkat.
Penyakit rheumatoid arthritis juga bisa menyebabkan tangan sering kram. Tak hanya di tangan, tapi juga di bagian tubuh lainnya. Penyakit radang sendi akibat kondisi autoimun ini juga menyebabkan peradangan sehingga persendian menebal dan tidak lagi fleksibel.
Gejala lain rheumatoid arthritis adalah peradangan sendi yang terasa secara simetris dan terjadi saat pagi hari. Artinya, jika salah satu tangan mengalaminya, maka tangan lainnya juga akan merasakan hal yang sama.
Ketika ginjal bermasalah dan tak bisa membuang zat sisa dari tubuh atau menyeimbangkan kadar cairan tubuh, maka akan terjadi ketidakseimbangan antara elektrolit dan cairan. Dengan demikian, sangat rentan terjadi kram di seluruh bagian tubuh, terutama bagian kaki.
Selain itu, akan ada gejala lain yang menyertai seperti masalah tidur, kehilangan nafsu makan, tangan dan kaki bengkak, gatal terus menerus, mual, dan juga muntah.
Baca Juga
Apabila tangan sering kram hanya terjadi sesekali dan tidak mengganggu aktivitas, bisa jadi itu karena posisi yang salah saat tidur atau beraktivitas. Namun jika frekuensinya begitu sering dan mengganggu, segera periksakan diri agar tahu apakah ini merupakan indikasi masalah medis.
Terlebih jika kram disertai dengan gejala seperti napas tersengal-sengal, detak jantung lebih cepat, sering muntah, atau rasa sakit yang berpindah dari tangan kiri hingga ke lengan tas. Ini bisa jadi indikasi serangan jantung.
Tangan sering kram diatasi sesuai dengan pemicunya. Ketika penyakit yang menyebabkan tangan kram sudah sembuh, seharusnya gejala ini akan mereda dengan sendirinya.
Berikut ini beberapa hal yang dapat Anda lakukan untuk mengatasi kram di tangan sesuai penyebabnya.
Sayuran berdaun hijau beserta biji-bijian adalah sumber magnesium alami yang menyehatkan untuk tubuh. Apabila penyebab kram tangan Anda adalah akibat kekurangan magnesium, maka mengonsumsi makanan yang bisa menjadi sumber magnesium alami bisa menjadi solusi.
Dokter juga mungkin akan menyarankan Anda untuk mengonsumsi suplemen penamah magnesium. Perlu diingat sebaiknya tidak mengonsumsi suplemen kecuali jika memang disarankan oleh dokter untuk menghindari kelebihan dosis.
Karena dehidrasi bisa jadi salah satu penyebab tangan sering kram, maka memperbanyak asupan cairan dapat dilakukan untuk mengatasinya. Selain air putih, Anda juga bisa menambah jumlah cairan di tubuh dengan mengonsumsi elektrolit yang saat ini sudah banyak tersedia dalam kemasan di toko.
Apabila penyebab tangan kram yang Anda alami adalah carpal tunnel syndrome, maka sebaiknya Anda mulai memerhatikan ritme kerja Anda. Tidak ada salahnya untuk sesekali memberi jeda di tangan, terutama jika gejala sudah mulai muncul. Anda juga bisa mengompres tangan menggunakan kompres dingin.
Berolahraga teratur, terutama yang melatih area tangan seperti lempar bola tidak hanya akan menyehatkan bagi tubuh, tapi juga bisa melatih kekuatan dan kelenturan tangan, sehingga tidak mudah terasa kaku dan kram. Olahraga juga akan membantu Anda menurunkan kadar gula darah dan mencegah kram kembali muncul.
Pada kondisi-kondisi tertentu, dokter juga akan meresepkan obat-obatan untuk mengatasi kram yang muncul di tangan. Pada kram yang disebabkan oleh radang sendi, misalnya, obat-obatan golongan antiiflamasi non-steroid (NSAID), kortikosteroid, maupun jenis obat lainnya bisa diresepkan untuk meredakan kram dan nyeri.
Dilansir dari laman Mayo Clinic, tangan sering kram dapat dicegah melalui cara-cara berikut:
Minumlah banyak cairan setiap harinya. Jumlahnya tergantung pada apa yang Anda makan, jenis kelamin, tingkat aktivitas, cuaca, kesehatan, usia dan obat yang sedang Anda konsumsi.
Cairan dapat membantu otot Anda berkontraksi dan lebih rileks, menjaga sel otot tetap terhidrasi dan tidak mudah kram. Selama beraktivitas, kembalikan cairan secara berkala, dan lanjutkan minum air atau cairan lain setelah Anda selesai.
Lakukan peregangan sebelum dan setelah Anda menggunakan otot apa pun dalam waktu yang lama. Jika Anda cenderung mengalami kram kaki di malam hari, lakukanlah peregangan sebelum tidur.
Olahraga ringan, seperti mengendarai sepeda statis selama beberapa menit sebelum tidur juga dapat membantu mencegah kram saat Anda tidur.
Baca Juga
Secara umum, cara mengatasi tangan sering kram bisa dengan peregangan otot, berolahraga seperti yoga dan berenang, memperbanyak asupan cairan, hingga konsumsi suplemen vitamin D.
Advertisement
Referensi
Artikel Terkait
Di Indonesia, manfaat brotowali sudah lama diakui. Tanaman ini kerap digunakan untuk membantu dalam mengobati malaria, mengurangi nyeri, hingga mengelola kadar gula darah. Namun brotowali tetap memiliki efek samping yang perlu Anda perhatikan.
Kandungan minyak argan sudah sangat sering dijumpai pada produk-produk perawatan kulit sampai sabun dan shampo. Manfaat argan oil dikenal sangat baik untuk kesehatan kulit dan rambut, tetapi tahukah Anda bahwa minyak argan bisa dikonsumsi untuk menjaga kesehatan jantung?
Tanaman dlingo (Acorus calamus) dipercaya bisa mencegah depresi, mengatasi peradangan, hingga meningkatkan metabolisme tubuh. Namun, apakah herbal ini aman dikonsumsi?
Diskusi Terkait di Forum
Dijawab oleh dr. Stasya Zephora
Dijawab oleh dr. Dwiana Ardianti
Dijawab oleh dr. Stasya Zephora
Advertisement
Jadi orang yang pertama tahu info & promosi kesehatan terbaru dari SehatQ. Gratis.
© SehatQ, 2023. All Rights Reserved