Penyebab air mani sedikit saat ejakulasi bisa bermacam-macam, mulai dari penyakit seperti varikokel, hingga gaya hidup tidak sehat seperti merokok dan minum alkohol.
2023-03-24 00:26:25
Ditinjau oleh dr. Reni Utari
Jumlah sperma sedikit bisa dipengaruhi berbagai faktor mulai dari penyakit hingga lingkungan
Table of Content
Sedikitnya jumlah air mani yang keluar bagi banyak orang mungkin diartikan sebagai rendahnya volume sperma saat ejakulasi. Namun sebenarnya, jumlah sperma sedikit, atau low sperm count, adalah kondisi yang berbeda.
Advertisement
Saat seorang pria mengalami ejakulasi, yang keluar dari penis sebenarnya bukan hanya sperma, melainkan juga air mani, alias cairan semen. Ya, sperma dan air mani adalah dua hal yang berbeda, tapi berhubungan.
Dari total volume yang keluar saat ejakulasi tersebut, sperma hanya terdiri dari sekitar 1%-nya. Kondisi ini dinamakan hypospermia, dan tidak terlalu berpengaruh pada kesuburan.
Sementara itu, jumlah sperma yang kurang dari normal disebut oligospermia dan berpengaruh cukup signifikan terhadap kesuburan seorang pria. Ada beberapa hal yang menjadi penyebab air mani dan sperma sedikit yang perlu diwaspadai.
Normalnya, dalam satu mililiter semen terdapat sekitar 15 juta sel sperma. Kurang dari itu, seseorang bisa disebut memiliki jumlah sperma yang sedikit.
Semakin sedikit jumlah sperma yang diproduksi, semakin kecil pula kemungkinan sperma berhasil mencapai dan membuahi sel telur. Itu sebabnya, kehamilan akan lebih sulit terjadi.
Ada beberapa hal yang bisa menyebabkan jumlah produksi sperma menurun, mulai dari masalah kesehatan hingga kebiasan buruk.
Varikokel terjadi ketika pembuluh darah vena pada skrotum membesar secara berlebihan hingga menghambat aliran darah yang ada di testis. Hal ini menyebabkan suhu testis jadi naik dan memengaruhi produksi sperma.
Beberapa jenis infeksi bisa mengganggu produksi sperma atau menimbulkan luka yang menghambat jalur yang dilewati sperma. Infeksi yang dimaksud di antaranya:
Salah satu jenis gangguan ejakulasi yang menjadi penyebab air mani sedikit adalah ejakulasi retrograde.
Pada kondisi ini, sperma yang seharusnya keluar lewat ujung penis saat ejakulasi, justru masuk ke dalam kandung kemih. Alhasil, sperma yang berhasil keluar hanya sedikit atau bahkan tidak ada sama sekali.
Tumor jinak ataupun ganas seperti kanker, sama-sama bisa memengaruhi organ reproduksi pria. Selain itu, pengobatan yang diterima pasien tumor dan kanker juga bisa berdampak pada menurunnya produksi sperma.
Hormon berperan penting dalam proses produksi sperma. Itu sebabnya, ketika terjadi ketidakseimbangan hormon, jumlah sperma bisa ikut berkurang.
Penggunaan beberapa jenis obat juga turut menjadi penyebab air mani sedikit. Jenis obat yang dimaksud antara lain:
Paparan zat kimia seperti pestisida, bahan pembersih, dan cat, dapat membuat jumlah sperma jadi sedikit. Selain itu, paparan logam berat seperti timbal juga bisa menyebabkan hal yang sama.
Temperatur testis sangat berpengaruh pada produksi sperma. Jika terlalu panas, maka produksi sperma (spermatogenesis) otomatis akan berkurang.
Penyebab naiknya temperatur testis antara lain kebiasaan memangku laptop dalam jangka waktu lama dan menggunakan celana terlalu ketat.
Penggunaan obat-obatan terlarang, seperti ganja dan kokain bisa membuat jumlah sperma sedikit, begitu pula dengan konsumsi alkohol berlebihan.
Memiliki berat badan berlebih atau obesitas menjadi penyebab air mani dan jumlah sperma sedikit.
Selain itu, orang yang obesitas juga biasanya mengalami gangguan produksi hormon, yang juga berhubungan dengan produksi sperma.
Menurut penelitian tahun 2012 yang dimuat dalam The Journal of Medical Research mengungkapkan bahwa kebiasaan merokok berdampak pada menurunnya jumlah sperma yang mampu dihasilkan oleh testis.
Jika Anda adalah seorang perokok aktif dan sering kali mendapati air mani yang dikeluarkan berjumlah sedikit, maka sudah saatnya bagi Anda untuk menghentikan kebiasaan tersebut jika ingin kuantitas dan kualitas sperma tetap terjaga.
Faktor psikologis juga bisa memengaruhi jumlah sperma yang diproduksi. Stres emosional berkepanjangan dan depresi bisa berpengaruh pada keseimbangan hormon di tubuh, yang kemudian berdampak pada sedikitnyai jumlah sperma yang diproduksi.
Terkena paparan radiasi bisa jadi penyebab air mani sedikitBahkan, dibutuhkan waktu hingga bertahun-tahun agar produksi sperma bisa kembali seperti semula.
Apabila paparan radiasi terjadi dalam dosis besar, produksi sperma bisa berkurang secara permanen.
Baca Juga
Sedikitnya air mani yang keluar mungkin kerap membuat Anda berpikir jumlah sperma juga rendah. Hal ini mungkin saja benar, tapi tidak dapat dipastikan secara kasatmata.
Sperma dan air mani adalah dua hal yang berbeda. Air mani bisa dilihat secara kasat mata, sementara sperma tidak.
Itu sebabnya, guna mengetahui jumlah sperma di dalam air mani, Anda perlu menjalani tes kesuburan pria secara khusus.
Apabila Anda sudah didiagnosis mengalami oligospermia, beberapa langkah perawatan di bawah ini bisa menjadi cara menambah sperma:
Kondisi seperti varikokel dapat diatasi dengan operasi. Saat operasi, dokter akan menutup pembuluh darah yang membesar dan mengalihkan aliran darah ke pembuluh darah lain yang normal.
Dokter bisa meresepkan obat antibiotik untuk meredakan infeksi yang menjadi penyebab jumlah sperma menjadi sedikit. Pemberian jenis obat lain sesuai kondisi pasien pun dapat dilakukan.
Hal ini mungkin tidak secara otomatis membuat produksi sperma meningkat, tapi akan mencegah jumlah sperma terus berkurang.
Ketidakseimbangan hormon sering kali menjadi dalang sedikitnya sperma yang dihasilkan. Terapi hormon bisa menjadi salah satu solusinya. Saat kadar hormon kembali seimbang, maka produksi sperma bisa kembali normal.
Bagi pria yang mengalami kelebihan berat badan, mengubah gaya hidup bisa menjadi opsi yang efektif untuk mengembalikan produksi sperma.
Selain dengan berolahraga dan mengonsumsi makanan penambah sperma, perubahan gaya hidup juga bisa dilakukan dengan berhenti merokok dan minum alkohol.
Jika Anda dan pasangan sedang berusaha punya momongan tapi jumlah sperma sedikit, cobalah untuk lebih sering berhubungan seks, yaitu 3-4 kali dalam seminggu. Dengan begitu kemungkinan terjadinya pembuahan akan semakin besar.
Catat juga waktu ovulasi atau masa subur pasangan, dan lakukanlah hubungan intim saat memasuki masa subur. Hal ini juga akan meningkatkan potensi kehamilan.
Beberapa produk pelumas atau lubrikan dapat memengaruhi fungsi dan pergerakan sperma. Pastikan Anda memilih produk yang aman sesuai dengan rekomendasi dokter.
Baca Juga
Kurangnya jumlah sperma yang diproduksi bisa diatasi selama Anda mencari pengobatan yang tepat. Jadi, jika Anda dan pasangan belum juga mendapatkan momongan yang didambakan, berkonsultasilah dengan dokter.
Selain itu, Anda dan istri sebaiknya juga melakukan tes kesuburan untuk membantu menentukan pengobatan yang paling tepat agar kehamilan bisa cepat tercapai.
Tanya seputar penyebab air mani sedikit dan masalah reproduksi pria lainnya dengan dokter terbaik langsung dari smartphone Anda di aplikasi kesehatan keluarga SehatQ! Dengan fitur chat dokter, konsultasi medis jadi lebih mudah dan cepat.
Download aplikasinya sekarang juga di App Store dan Google Play.
Advertisement
Referensi
Artikel Terkait
Khasiat tomat untuk pria diperoleh dari kandungan likopennya yang dapat bertindak sebagai antioksidan di dalam tubuh. Likopen pada tomat bisa menetralisir radikal bebas, mengurangi kerusakan sperma, dan menyehatkan prostat sehingga dapat meningkatkan kesuburan.
Organ reproduksi pria selama ini identik dengan penis, skrotum, ataupun bagian lain yang dapat terlihat mata. Padahal, masih ada organ lain yang menyusun suatu sistem reproduksi pria yang kompleks.
Pilihan terapi PCOS antara lain mengubah gaya hidup, mengonsumsi pil KB dan metformin, hingga operasi. Gejala PCOS bisa diatur dan pengidapnya tetap bisa hamil.
Diskusi Terkait di Forum
Dijawab oleh dr. Dwiana Ardianti
Dijawab oleh dr. R. H. Rafsanjani
Dijawab oleh dr. Stasya Zephora
Advertisement
Jadi orang yang pertama tahu info & promosi kesehatan terbaru dari SehatQ. Gratis.
© SehatQ, 2023. All Rights Reserved