Sperma atau air mani berdarah disebut hematospermia. Walaupun umumnya tidak berbahaya, hati-hati jika terjadi secara berulang karena bisa disebabkan oleh infeksi dan harus ditangani secara medis.
2023-03-30 09:16:02
Ditinjau oleh dr. Karlina Lestari
Sperma berdarah (hematospermia) bisa terjadi karena infeksi atau peradangan
Table of Content
Sperma berdarah (hematospermia) adalah munculnya bercak darah pada air mani yang keluar saat ejakulasi. Kondisi ini bisa membuat seorang pria panik. Namun, darah di air mani tidak selalu menandakan masalah serius, terutama pada pria di bawah usia 40 tahun.
Advertisement
Meski demikian, kamu perlu waspada jika sperma mengeluarkan darah secara terus -menerus disertai gejala lainnya. Berikut ini adalah beberapa penyebab serta cara mengatasi sperma berdarah.
Hematospermia adalah kondisi munculnya darah dalam air mani atau sperma. Ini bisa terjadi pada pria di segala usia, tetapi lebih sering terjadi pada pria berusia 30-40 tahun.
Ada berbagai macam penyebab sperma berdarah. Apalagi, mengingat air mani perlu melewati serangkaian tabung menuju uretra untuk ejakulasi. Ini bisa mengakibatkan pembuluh darah pecah dan mengeluarkan darah sehingga bercampur dengan air mani.
Mengutip Cleveland Clinic, tak selamanya hematospermia menandakan adanya masalah serius. Hal ini tergantung seberapa sering kamu mengalaminya dan jumlah darah yang keluar.
Jika disertai gejala, seperti buang air kecil terasa sakit dan tidak tuntas, ejakulasi menyakitkan, pembengkakan, serta demam, bisa jadi hematospermia tergolong parah dan disebabkan oleh masalah kesehatan tertentu.
Berikut adalah macam-macam penyebab sperma berdarah yang perlu diketahui pria:
Vesikula seminalis adalah salah satu organ reproduksi pria yang berperan dalam produksi sel sperma dan penyimpanannya. Peradangan vesikula seminalis adalah penyebab umum sperma atau air mani berdarah.
Peradangan ini dapat membuat air mani bercampur darah yang terlihat saat seseorang mengalami ejakulasi.
Infeksi serta peradangan pada kelenjar, saluran, tabung, atau organ apa pun dalam alat kelamin pria bisa menyebabkan munculnya darah pada air mani, seperti:
Masalah pembuluh darah pada alat kelamin pria, seperti kista, dapat menyebabkan hematospermia.
Pembuluh darah dari prostat ke tabung kecil yang membawa sperma juga bisa saja mengalami kerusakan sehingga mengakibatkan adanya darah dalam air mani.
Baca Juga
Sperma bercampur darah juga dapat terjadi setelah melakukan prosedur medis. Ini termasuk kondisi yang umum.
Sekitar 4 dari 5 pria diketahui mengeluarkan sperma berwarna merah darah untuk sementara waktu setelah melakukan biopsi prostat.
Tindakan medis yang dilakukan untuk masalah kemih juga dapat menyebabkan trauma ringan yang menyebabkan pada perdarahan. Terapi radiasi, vasektomi, dan suntikan wasir juga dapat menyebabkan munculnya darah di sperma.
Salah satu tabung atau saluran kecil pada saluran reproduksi dapat tersumbat. Hal ini dapat menyebabkan pembuluh darah pecah, lalu darah bocor ke sperma.
Pembesaran prostat jinak (benign prostate hyperplasia) juga bisa membuat uretra terjepit sehingga berpotensi menyebabkan munculnya darah dalam sperma.
Meski jarang terjadi, polip atau tumor di prostat, testis, epididimis, atau vesikula seminalis dapat menyebabkan sperma berdarah. Hal ini juga mungkin menjadi tanda dari kanker testis, kandung kemih, kanker organ reproduksi lainnya.
Kondisi kesehatan yang memengaruhi seluruh tubuh juga bisa menyebabkan hematospermia. Ini termasuk hipertensi, hemofilia, leukimia, penyakit hati kronis, atau bahkan HIV.
Sekitar 15% kasus sperma atau air mani berdarah tidak diketahui apa penyebabnya. Sebagian besar kondisi kesehatan ini pun bisa hilang dengan sendirinya tanpa pengobatan medis.
Baca Juga
Pengobatan dan perawatan hematospermia akan dilakukan sesuai dengan penyebab, volume darah, seberapa lama darah muncul, usia penderita, dan gejala lainnya.
Jika kamu berusia di bawah 40 tahun, tidak memiliki gejala saluran kemih, faktor risiko kondisi medis lainnya, dan hanya satu kali mengalami sperma berdarah, kemungkinan besar tidak perlu menjalani perawatan apa pun.
Alasannya, karena kondisi tersebut bisa sembuh dengan sendirinya. Apabila kondisinya cukup parah, dokter akan melakukan diagnosis meliputi:
Setelah mengetahui diagnosis, dokter akan melakukan pengobatan yang tepat sebagai cara mengatasi sperma berdarah, meliputi:
Dokter mungkin saja akan meresepkan obat khusus, jika penyebab sperma berdarah adalah infkesi.
Ini meliputi antibiotik, obat antiinflamasi, atau obat untuk mengecilkan pembesaran prostat.
Sementara, jika sperma berdarah disebabkan oleh sumbatan, dokter mungkin akan merekomendasikan tindakan operasi sesuai dengan gejala.
Apabila penyebab sperma berdarah adalah trauma ringan, cukup beristirahat dan membiarkan tubuh pulih dengan sendirinya. Kalau ada pembengkakan di selangkangan, oleskan es batu ke area tersebut selama 10 hingga 20 menit sekali. Saat gejala memburuk, segera ke dokter.
Munculnya darah pada sperma seringkali tak diperhatikan, sehingga jarang disadari oleh para pria.
Oleh sebab itu, sangat penting bagi kamu untuk mulai waspada. Segera konsultasikan pada dokter jika merasa ada hal yang tak biasa pada sperma atau pun munculnya gejala lain yang dirasakan.
Ingin mengetahui lebih lanjut mengenai sperma berdarah atau hematospermia? Tanyakan langsung pada dokter di aplikasi Kesehatan keluarga SehatQ.
Download sekarang di App store dan Google Play.
Advertisement
Referensi
Artikel Terkait
Cara meningkatkan libido wanita cukup beragam. Mulai dari penggunaan resep obat, terapi hormon, konseling hingga mengatur pola hidup sehat, dapat dilakukan.
Mengambil keputusan yang salah seringkali menyisakan penyesalan. Ada beberapa hal yang menjadi alasan seseorang mengambil keputusan yang salah, seperti kurang perbandingan, terlalu optimis, kelelahan, hingga adanya gangguan.
Sebelum memutuskan untuk menghilangkan bulu dada Anda, sebaiknya kenali dulu beberapa cara menghilangkan bulu dada yang bisa dilakukan untuk mengetahui bagaimana prosesnya.
Diskusi Terkait di Forum
Dijawab oleh dr. Lizsa Oktavyanti
Dijawab oleh dr. Dwiana Ardianti
Dijawab oleh dr. Dwiana Ardianti
Advertisement
Jadi orang yang pertama tahu info & promosi kesehatan terbaru dari SehatQ. Gratis.
© SehatQ, 2023. All Rights Reserved