Skoliosis adalah kondisi tulang belakang yang membengkok ke satu arah tertentu. Penyebab skoliosis cukup beragam dan berbeda tergantung pada jenisnya.
Ditinjau secara medis oleh dr. Reni Utari
5 Apr 2023
Skoliosis terjadi ketika tulang belakang membengkok dan membentuk huruf c atau s
Table of Content
Di masyarakat, mungkin beredar mitos bahwa melakukan olahraga yang terlalu berat menjadi salah satu penyebab skoliosis. Padahal, anggapan itu sama sekali tidak berdasar, mengingat skoliosis bisa terjadi karena banyak faktor.
Advertisement
Skoliosis sendiri adalah kondisi tulang belakang yang membengkok ke satu arah tertentu dengan kemiringan mencapai 10 derajat atau lebih. Dokter mendeskripsikan masalah kesehatan ini sebagai ‘tulang C’ atau ‘tulang S’ karena memang bentuknya menyerupai kedua huruf tersebut.
Baca Juga
Selain struktur tulang belakang yang bengkok, kelainan ini juga biasanya terlihat ketika penderita sedang berdiri. Bagian bahu penderita skoliosis tidak sejajar karena ketika berdiri, mereka akan bertumpu pada salah satu kaki.
Skoliosis bisa memengaruhi bagian tulang belakang manapun. Tetapi daerah yang paling sering terjadi adalah tulang belakang yang sejajar dengan dada dan tulang belakang bagian bawah.
Pada pengidap anak-anak dan remaja, skoliosis jarang memicu rasa sakit pada punggung. Namun bila dialami oleh orang dewasa, kelainan tulang punggung ini dapat ditandai dengan nyeri punggung bawah, punggung yang terasa kaku, dan kelelahan.
Banyak mitos yang beredar di masyarakat mengenai penyebab skoliosis, salah satunya ialah berolahraga berat. Selain itu, jenis olahraga tertentu juga dianggap sebagai salah satu faktor yang bisa membuat skoliosis Anda semakin parah. Namun apakah anggapan-anggapan ini benar?
Pertama-tama, perlu dipahami bahwa skoliosis umum mulai terjadi saat anak berusia 10 hingga 16 tahun. Di umur itu, anak atau remaja memang sedang senang-senangnya melakukan banyak aktivitas, termasuk olahraga yang berat dan menantang.
Meski demikian, belum tentu anak terkena skoliosis karena olahraga. Fakta menyebutkan bahwa sekitar 80% penyebab skoliosis tidak diketahui dengan pasti.
Kondisi tersebut dikenal dengan istilah skoliosis idiopatik. Sementara ada pula sebagian kecil skoliosis yang diketahui penyebabnya.
Untuk kategori skoliosis ini, dokter kembali menggolongkannya ke dalam tiga tipe berikut ini:
Skoliosis ini tidak menyebabkan gangguan fungsi tulang belakang karena biasanya terjadi sebagai efek negatif dari kondisi medis lain. Misalnya, kaki yang panjang sebelah, otot yang kaku, hingga peradangan. Jika penyebab telah diatasi, skoliosis pun akan sembuh dengan sendirinya.
Tipe skoliosis ini tergolong permanen, sehingga tidak bisa disembuhkan. Penyebabnya adalah kondisi-kondisi medis tertentu yang dapat berupa lumpuh otak (cerebral palsy), distrofi otot, kelainan bawaan lahir, infeksi, tumor, serta kelainan genetik (seperti, sindrom Marfan dan sindrom Down).
Jenis skoliosis ini hanya dialami oleh orang dewasa. Sesuai namanya, skoliosis degeneratif terjadi akibat menurunnya kondisi tulang belakang karena proses penuaan.
Kelainan tulang skoliosis seharusnya tidak menjadi penghalang bagi penderitanya untuk beraktivitas, termasuk olahraga.
Anggapan lain yang berkembang di masyarakat mungkin ialah penderita skoliosis tidak boleh berolahraga. Pendapat ini pun tidak tepat.
Penderita skoliosis pada umumnya bisa melakukan olahraga. Tidak ada bukti medis yang menyatakan bahwa berolahraga bisa memperparah pembengkokkan tulang belakang.
Hanya saja, memang terdapat batasan dan syarat khusus bagi penderita skoliosis dengan kondisi tertentu. Berikut contohnya:
Berolahraga bagi pasien skoliosis sangat disarankan karena dapat meningkatkan kesehatan maupun kepercayaan dirinya. Meski demikian, dokter pada umumnya akan merekomendasikan jenis olahraga rekreasional saja jika tujuannya untuk menjaga stamina Anda.
Selalu konsultasikan pada dokter serta minta bimbingan dari fisioterapis profesional agar latihan yang dijalankan tetap aman dan cocok untuk kondisi Anda. Semoga bermanfaat!
Advertisement
Ditulis oleh Asni Harismi
Referensi
Artikel Terkait
Biasanya, skoliosis sudah terlihat sejak masa perkembangan anak. Namun, penyebab utama skoliosis pun tidak diketahui. Pengobatan dan perawatan sejak dini bisa membantu mencegah tingkat keparahan.
11 Nov 2022
Cara memperbaiki postur tubuh antara lain dengan melakukan gerakan single leg extension, new crunch, pilate atau yoga, crossover, cobra pose dan high plank.
9 Mar 2022
Melakukan yoga berpasangan juga bisa meningkatkan bonding karena saling percaya satu sama lain. Gunakan 8 ide gaya yoga berpasangan ini.
7 Jan 2021
Diskusi Terkait di Forum
Dijawab oleh dr. R. H. Rafsanjani
Dijawab oleh dr. R. H. Rafsanjani
Dijawab oleh dr. Stasya Zephora
Advertisement
Jadi orang yang pertama tahu info & promosi kesehatan terbaru dari SehatQ. Gratis.
© SehatQ, 2023. All Rights Reserved