Skoliosis adalah kelainan tulang belakang yang melengkung ke samping menyerupai huruf C atau S. Penyebab skoliosis tidak diketahui, tapi dapat menurun dalam keluarga.
4.2
(5)
2 Mei 2019
Ditinjau oleh dr. Karlina Lestari
Kelainan lengkung tulang belakang skoliosis sulit dicegah
Table of Content
Skoliosis didefinisikan sebagai kelainan pada lengkung tulang belakang (kurvatura) yang melengkung ke samping lebih dari 10° menyerupai huruf C atau S, sering terjadi saat percepatan pertumbuhan sebelum pubertas (usia 10-15 tahun). Pada 80% kasus, skoliosis tidak diketahui penyebabnya, sehingga dikenal dengan sebutan skoliosis idiopatik. Walaupun tidak diketahui penyebabnya, skoliosis ditemukan dapat menurun dalam keluarga (herediter).
Advertisement
Skoliosis dibagi menjadi skoliosis struktural dan nonstruktural. Pada kelainan nonstruktural, tidak ditemukan kelainan pada tulang-tulang belakang, tapi tulang belakang terlihat melengkung. Penyebab skoliosis nonstruktural ini misalnya salah satu tungkai lebih panjang dari tungkai lainnya, spasme otot, dan peradangan misalnya radang usus buntu (apendisitis). Jika penyebab-penyebab skoliosis ini diatasi, skoliosis pun akan hilang dengan sendirinya. Pada posisi membungkuk atau berbaring, skoliosis juga tidak tampak.
Pada skoliosis struktural, kelainan struktur tulang belakang menetap dan baru kembali mendekati normal melalui terapi. Skoliosis struktural adalah bentuk skoliosis yang paling sering ditemukan dan dianggap lebih serius karena jika dibiarkan dapat menyebabkan deformitas menetap. Tipe-tipe skoliosis struktural, antara lain:
Meskipun penyebab skoliosis seringkali tidak dapat diidentifikasi, terdapat beberapa faktor risiko yang diketahui, yaitu:
Pada orang dewasa, skoliosis dapat disebabkan oleh penipisan sendi dan bantalan sendi yang terletak di antara sela-sela tulang belakang. Gejala yang paling sering muncul adalah timbulnya rasa nyeri tumpul di punggung bawah, atau nyeri yang tajam menjalar sampai ke kaki (dikenal dengan sebutan skiatika), yang menyebabkan kesulitan berjalan. Skiatika terjadi jika skoliosis degeneratif menyebabkan serabut saraf terjepit di antara tulang-tulang.
Jika tidak diketahui penyebabnya, apakah skoliosis dapat dicegah? Ternyata skoliosis sulit dicegah. Bertentangan dengan paham di masyarakat selama ini, tas sekolah berat yang dibawa oleh anak-anak Anda, tidak menyebabkan skoliosis. Namun, tas sekolah yang berat dapat menyebabkan nyeri pada punggung, bahu, dan leher.
Postur tubuh ketika duduk atau berdiri yang tidak baik juga tidak menyebabkan skoliosis. Tetapi jika Anda atau anak Anda tidak dapat berdiri tegak atau tulang belakangnya terlihat miring saat duduk, Anda dapat meminta pendapat dokter untuk evaluasi lebih lanjut.
Advertisement
Referensi
Terima kasih sudah membaca.
Seberapa bermanfaat informasi ini bagi Anda?
(1 Tidak bermanfaat / 5 Sangat bermanfaat)
Artikel Terkait
Posisi tidur untuk penderita skoliosis penting untuk diperhatikan. Supaya lebih nyaman, Anda dapat mencoba tidur dengan posisi miring atau telentang.
Skoliosis adalah kondisi tulang belakang yang membengkok ke satu arah tertentu. Penyebab skoliosis cukup beragam dan berbeda tergantung pada jenisnya.
Tulang ekor sakit merupakan kondisi yang sangat tidak nyaman karena bisa mengganggu aktivitas normal sehari-hari. Penyebab kondisi tersebut bisa bermacam-macam. Mulai dari cedera, melahirkan, hingga penyakit tertentu.
Diskusi Terkait di Forum
Dijawab oleh dr. Lidya Hapsari
Dijawab oleh dr. Vina Liliana
Dijawab oleh dr. Aisyah Nur Ramadhani
Advertisement
Jadi orang yang pertama tahu info & promosi kesehatan terbaru dari SehatQ. Gratis.
© SehatQ, 2022. All Rights Reserved