Penyebab sesak napas saat tidur salah satunya adalah gagal jantung. Saat kondisi ini terjadi, jantung tidak mampu memompa cukup darah ke seluruh tubuh. Asma juga bisa menyebabkan sesak napas saat tidur karena posisi tidur yang menekan diafragma maupun penumpukan dahak di tenggorokan.
2023-03-30 06:39:49
Ditinjau oleh dr. Reni Utari
Sesak napas saat tidur bisa disebabkan oleh asma, alergi, obesitas, hingga penyakit jantung
Sesak napas tentu dapat mengganggu, apalagi kalau terjadi ketika sedang terlelap. Meski umumnya bukan kondisi berbahaya, namun pada beberapa kasus, sesak napas saat tidur juga bisa jadi tanda gangguan kesehatan yang lebih serius, seperti sleep apnea, gangguan kecemasan, dan penyakit jantung.
Advertisement
Berdasarkan American Family Physician, sekitar 85% penyebab sesak napas saat tidur berhubungan dengan masalah paru-paru, jantung, dan mental. Berikut adalah sejumlah penyebab umum sesak napas saat tidur yang perlu kamu ketahui.
Gangguan paru yang menyebabkan sesak napas saat tidur bisa bervariasi, mulai dari yang ringan hingga yang mengancam jiwa, seperti:
Asma yang kambuh saat tidur dapat disebabkan oleh posisi tidur yang menekan diafragma, penumpukan dahak di tenggorokan, perubahan hormon saat malam hari, kondisi sekitar yang memicu asma, atau karena penyakit refluks asam lambung.
Emboli paru adalah kondisi ketika gumpalan darah terbentuk pada paru, sehingga menyebabkan sakit dada, batuk, pembengkakan, dan sesak napas saat tidur. Kondisi ini merupakan kegawatdaruratan medis yang harus segera ditangani.
PPOK adalah penyakit peradangan paru kronis yang menyebabkan hambatan aliran udara pada paru. Salah satu jenis PPOK yang dapat menyebabkan sesak napas saat tidur adalah emfisema, yaitu kerusakan kantong udara (alveolus) pada paru-paru.
Gagal jantung adalah kondisi saat jantung tidak mampu memompa cukup darah ke seluruh tubuh. Sesak napas saat tidur adalah salah satu gejala utamanya. Selain itu, kondisi ini bisa ditandai dengan batuk terus menerus; mudah lelah; mual; jantung berdebar; serta kaki bengkak.
Sleep apnea adalah kondisi penyempitan jalan aliran udara yang menyebabkan menurunnya tingkat oksigen di tubuh. Masalah ini dapat ditandai dengan sering terbangun saat tidur untuk menghela napas.
Kondisi ini menyebabkan penderitanya tidak mendapatkan kualitas tidur yang dibutuhkan dan sering kali terbangun dalam keadaan letih di pagi hari. Selain itu, sakit kepala atau bangun dalam kondisi tidak nyaman juga bisa menjadi gejala sleep apnea.
Obesitas atau kegemukan dapat menyebabkan sesak napas saat tidur. Masalah ini ditimbulkan sebagai efek kegemukan pada area perut yang menyebabkan paru-paru kesulitan mengembang seluruhnya.
Sesak napas saat tidur bisa diakibatkan oleh gangguan kesehatan mental, seperti serangan panik dan kecemasan. Tidak hanya itu, gangguan kecemasan juga dapat membuat kamu merasa mual dan merasa seperti hendak pingsan.
Rhinitis alergi dapat menyebabkan postnasal drip, produksi lendir berlebihan yang berada di area belakang hidung dan tenggorokan.
Hal ini dapat menyebabkan hidung tersumbat dan iritasi tenggorokan, sehingga memicu batuk dan sesak napas, termasuk saat tidur.
Sesak napas saat tidur bisa jadi salah satu gejala pilek dan flu. Biasanya, jika sedang mengalami penyakit ini, kamu juga akan merasakan hidung tersumbat, sakit tenggorokan, dan penumpukan lendir pada jalan napas.
Baca Juga: Orthopnea: Gangguan Sesak Napas Saat Berbaring, Bagaimana Solusinya?
Berikut adalah jenis-jenis perawatan sesak napas saat tidur yang dilakukan berdasarkan penyebabnya.
Jika sesak napas saat tidur disebabkan oleh gangguan paru, maka dokter akan menyarankan kamu untuk menghindari pemicu, menggunakan bantal untuk penopang kepala, dan memperbanyak ventilasi udara di rumah. Dokter juga mungkin akan memberikan antibiotik, obat batuk, pereda demam, dan pereda nyeri untuk beberapa kondisi.
Untuk mengatasi PPOK yang tidak dapat disembuhkan, pasien dapat diberi perawatan untuk meringankan gejala, termasuk pemberian inhaler dan terapi oksigen.
Untuk menangani gagal jantung, dokter dapat menyarankan perubahan gaya hidup dan pemberian obat-obatan, seperti penghambat enzim pengubah angiotensin (ACE inhibitor), penghambat reseptor angiotensin II (ARB), beta bloker, antagonis aldosteron, dan diuretik, untuk mengurangi penumpukan cairan dalam tubuh.
Penderita sleep apnea mungkin memerlukan alat bantu untuk mengatasi sesak napas saat tidur. Perubahan gaya hidup sehari-hari, misalnya menurunkan berat badan dan berhenti merokok, juga dapat membantu.
Jika penyebab sesak napas saat tidur disebabkan oleh obesitas, maka untuk mengatasinya perlu menjalani program penurunan berat badan agar dapat mencapai berat badan yang sehat.
Tidak ada cara instan untuk menurunkan berat badan. Menjalani gaya hidup sehat, meningkatkan aktivitas fisik dan menjaga pola makan yang sehat merupakan hal-hal yang dapat dilakukan untuk membantu menurunkan berat badan.
Hindari mengonsumsi suplemen atau obat-obatan yang menjanjikan hasil instan namun tidak terjamin keamanannya.
Agar program menurunkan berat badan berjalan dengan baik dan aman, sebaiknya berkonsultasi dengan dokter, ahli gizi serta pelatih kebugaran bersertifikat.
Sesak napas karena gangguan kecemasan dan serangan panik dapat diatasi dengan berkonsultasi pada psikolog atau psikiater. Kamu juga dapat melatih pernapasan atau mencoba latihan lain yang dapat menenangkan pikiran, seperti meditasi dan yoga.
Untuk menghindari sesak napas saat tidur karena alergi yang kambuh, harus memeriksa kondisi di sekitar tempat tidur. Pastikan sekeliling selalu bebas alergen dan gunakan perlengkapan tidur yang hipoalergenik. Dokter biasanya memberikan obat antihistamin untuk meredakan gejala.
Beberapa cara yang dapat dilakukan untuk meredakan gejala flu dan pilek meliputi:
Baca Juga: Sesak Napas di Malam Hari, Ini Penyebab dan Cara Mengatasinya
Setelah flu dan pilek dapat ditangani, maka sesak napas saat tidur juga dapat sembuh. Pada beberapa kasus yang lebih jarang, flu dan pilek bisa menjadi gejala penyakit lain yang mungkin perlu diberikan obat antibiotik yang hanya tersedia dengan resep dokter.
Segera kunjungi instalasi gawat darurat apabila sesak napas saat tidur terjadi mendadak, semakin berat, dan tidak membaik dengan upaya perawatan yang biasa kamu lakukan.
Jika kamu punya pertanyaan seputar sesak napas saat tidur lainnya, kamu bisa bertanya dengan dokter di aplikasi kesehatan keluarga SehatQ secara gratis. Unduh aplikasi SehatQ sekarang di App Store atau Google Play.
Advertisement
Referensi
Artikel Terkait
Sleep study adalah tes untuk menganalisis berbagai kondisi saat seseorang tidur. Tes ini biasa dilakukan sebagai bagian dari proses diagnosis gangguan tidur, seperti sleep apnea.
Radang selaput dada atau pleuritis adalah peradangan pada pleura yang merupakan membran tipis yang membungkus paru-paru dan dinding dada. Penyebabnya ada beragam seperti infeksi bakteri, jamur, tuberkulosis, retak tulang rusuk, hingga kankre paru-paru.
Semprotan merica bisa digunakan sebagai pelindung dari tindak kriminalitas yang mungkin terjadi di jalanan. Tak sulit mendapatkannya, Anda bisa membuatnya sendiri.
Diskusi Terkait di Forum
Dijawab oleh dr. R. H. Rafsanjani
Dijawab oleh dr. Dwiana Ardianti
Dijawab oleh dr. R. H. Rafsanjani
Advertisement
Jadi orang yang pertama tahu info & promosi kesehatan terbaru dari SehatQ. Gratis.
© SehatQ, 2023. All Rights Reserved