Menguap adalah respons tubuh terhadap rasa kantuk dan lelah. Akan tetapi, jika Anda sering menguap berlebihan, bisa jadi ada kondisi medis yang menyebabkannya, seperti masalah jantung, epilepsi, hingga gagal hati.
23 Sep 2022
Ditinjau oleh dr. Reni Utari
Sering menguap dapat mengindikasikan sejumlah kondisi medis.
Table of Content
Menguap adalah respons tubuh terhadap rasa lelah, stres, atau kantuk. Wajar jika Anda menguap ketika hari sudah larut, sehabis kerja, atau sedang bosan. Akan tetapi, apabila Anda sering menguap berlebihan tanpa alasan yang jelas, bisa jadi ada kondisi medis yang menyebabkannya.
Advertisement
Secara umum, manusia bisa menguap sebanyak 5-10 kali dalam sehari. Kendati demikian, sebuah studi yang dimuat dalam The International Journal of Neuropsychopharmacology mengungkapkan, orang yang menguap berlebihan bisa melakukannya hingga 100 kali dalam satu hari.
Agar masalah ini bisa diatasi dengan baik, kenali berbagai penyebab menguap terus beserta cara mengatasinya.
Gangguan tidur dapat menjadi penyebab menguap terus. Ini tidak mengherankan karena kurang tidur bisa mengakibatkan rasa lelah sehingga memicu seseorang untuk lebih sering menguap.
Hati-hati, beberapa orang dapat mengidap gangguan tidur tanpa menyadarinya.
Sebagai contoh, penderita sleep apnea obstruktif mungkin tidak mengalami gejala yang terasa, tetapi bisa berdampak buruk pada kualitas tidur dan memicu rasa lelah keesokan harinya.
Berikut adalah beberapa gejala yang dapat mengindikasikan bahwa masalah tidur menyebabkan masalah menguap berlebihan.
Kunjungi dokter untuk mengetahui gangguan tidur apa yang Anda alami. Dengan begitu, dokter bisa mengatasinya dengan tepat.
Salah satu alasan kenapa sering menguap adalah gangguan kecemasan atau anxiety.
Pasalnya, gangguan kesehatan mental ini berdampak pada jantung, sistem pernapasan, dan energi tubuh.
Oleh karena itu, gangguan kecemasan tidak hanya mengakibatkan Anda menguap, tapi juga berpotensi menyebabkan sesak napas hingga stres.
Cara mengatasi menguap terus-menerus akibat gangguan kecemasan bisa dilakukan dengan berolahraga, menghindari alkohol dan obat-obatan terlarang, berhenti merokok dan mengurangi konsumsi minuman berkafein, hingga mengonsumsi makanan sehat.
Menguap berlebihan bisa menjadi efek samping dari obat-obatan apotek ataupun resep.
Berikut adalah beragam obat yang bisa menyebabkan Anda menguap terus-menerus.
Dalam kasus ini, cara mengatasi menguap terus-menerus yang bisa Anda lakukan adalah menghentikan konsumsi obat-obatan di atas.
Berkonsultasilah kepada dokter agar bisa diresepkan obat lain yang tidak menimbulkan efek samping serupa.
Depresi adalah penyebab sering menguap dan lemas yang berasal dari gangguan kesehatan mental.
Alasannya, depresi bisa memicu seseorang menguap terus-menerus akibat efek samping obat antidepresan yang diminum penderitanya, atau rasa lelah yang kerap menyertainya.
Dokter bisa meresepkan obat-obatan atau menyarankan psikoterapi sebagai solusi untuk depresi.
Obat-obatan yang diresepkan dokter bertujuan untuk meredakan gejala depresi yang mengganggu penderitanya.
Apakah Anda sering menguap dan sesak napas? Hati-hati, kedua keluhan tersebut bisa menjadi pertanda masalah jantung.
Menguap berlebihan dapat dikaitkan dengan saraf vagus, yang terletak mulai dari bagian bawah otak sampai ke jantung dan lambung.
Dalam beberapa kasus yang parah, menguap secara berlebih juga dapat menjadi gejala dari perdarahan di sekitar jantung atau bahkan serangan jantung.
Berikut adalah gejala lain yang dapat menandakan masalah pada jantung.
Jika salah satu atau berbagai gejala di atas muncul, segera kunjungi dokter untuk mendapatkan penanganan yang tepat.
Baca Juga
Terdapat dua alasan kenapa epilepsi bisa menyebabkan penderitanya menguap berlebihan.
Pertama, penderita epilepsi bisa menguap sebelum, selama, atau setelah kejang-kejang yang dimulai dalam lobus temporal. Kondisi ini dikenal dengan sebutan epilepsi lobus temporal.
Kedua, orang dengan epilepsi juga bisa menguap berlebihan karena dapat menyebabkan rasa lelah.
Berikut adalah berbagai cara mengatasi sering menguap akibat epilepsi.
Pada fase akhir gagal hati, penderitanya bisa menguap terus-menerus. Sejumlah ahli percaya bahwa hal ini dipicu rasa lelah yang disebabkan kondisi tersebut.
Tidak hanya itu, berikut adalah gejala lain yang dapat diakibatkan gagal hati.
Sementara itu, berikut adalah cara mengatasi menguap terus-menerus yang disebabkan gagal hati akut (tiba-tiba).
Dalam kasus yang langka, menguap terus-menerus dapat terjadi akibat tumor lobus frontal ataupun batang otak.
Selain sering menguap dan pusing, tumor otak dapat ditandai dengan perubahan kepribadian, kesemutan, lelah, dan kaku pada satu sisi tubuh, hilang ingatan, sampai gangguan penglihatan.
Sebagai solusinya, dokter dapat merekomendasikan prosedur operasi, terapi radiasi, atau kemoterapi untuk mengatasi tumor otak.
Karena sering menguap bisa disebabkan berbagai macam hal, sebaiknya Anda berkonsultasi dengan dokter untuk mencari tahu penyebabnya secara pasti.
Selain itu, Anda juga perlu berkunjung ke dokter jika menyadari adanya peningkatan frekuensi menguap tanpa alasan yang jelas.
Apabila baru-baru ini Anda mengonsumsi obat-obatan tertentu untuk mengatasi suatu kondisi medis dan mulai menguap berlebihan, Anda juga disarankan untuk membicarakan masalah ini dengan dokter.
Kalau Anda memiliki pertanyaan lain seputar kesehatan, Anda bisa chat dokter di aplikasi kesehatan keluarga SehatQ.
Download aplikasinya sekarang di Google Play dan Apple Store.
Advertisement
Referensi
Artikel Terkait
Mimpi buruk saat demam atau fever dream dapat disebabkan oleh beberapa faktor, mulai dari otak yang 'kepanasan' hingga kualitas tidur yang terganggu.
Exploding head syndrome adalah gangguan tidur berupa halusinasi dentuman keras yang bisa membangunkan seseorang dari tidurnya secara tiba-tiba. Meskipun namanya mengerikan, exploding head syndrome bukanlah penyakit serius.
Siapa sangka, bahaya kasur angin bisa meningkatkan risiko kematian pada bayi akibat permukaannya yang tidak rata dan teksturnya yang kendur.
Diskusi Terkait di Forum
Dijawab oleh dr. Lizsa Oktavyanti
Dijawab oleh dr. Stasya Zephora
Dijawab oleh dr. Liliani Tjikoe
Advertisement
Jadi orang yang pertama tahu info & promosi kesehatan terbaru dari SehatQ. Gratis.
© SehatQ, 2023. All Rights Reserved