Terdapat beberapa penyebab sering mengantuk yang perlu diwaspadai, mulai dari hipersomnia, kurang tidur, narkolepsi, parasomnia, hingga obat-obatan tertentu.
Sering mengantuk dapat mengindikasikan suatu kondisi tertentu
Table of Content
Mengantuk dan kelelahan adalah dua hal yang biasanya sering disebutkan bergantian untuk menggambarkan kondisi letih. Meski kedua hal tersebut sama-sama dapat diatasi dengan tidur, namun mengantuk dan kelelahan adalah dua hal yang berbeda.
Advertisement
Ketika kita mengantuk, dibutuhkan usaha lebih untuk tetap dapat sadar, sementara saat tubuh dalam kondisi kelelahan, kesadaran seseorang bisa tetap terjaga meski terasa capek. Kelelahan dapat diakibatkan oleh aktivitas fisik yang berlebihan dan bekerja dalam durasi yang panjang, misalnya setelah berolahraga secara intens atau melakukan pekerjaan tanpa istirahat. Namun mengantuk adalah kondisi yang berbeda karena yang dibutuhkan hanyalah tidur. Kondisi ini mengganggu konsentrasi, produktivitas, dan keselamatan seseorang.
Baca Juga
Mengantuk secara umum adalah hal yang normal. Kondisi ini dapat terjadi ketika memang sudah waktunya seseorang untuk tidur, atau saat seseorang kurang tidur. Rasa mengantuk yang berlebihan atau sering mengantuk dapat mengindikasikan kurang tidur hingga gejala penyakit tertentu. Berikut adalah beberapa penyebab sering mengantuk yang bisa Anda identifikasi.
Gaya hidup tertentu dapat menjadi penyebab sering mengantuk, seperti bekerja dalam kurun waktu yang sangat panjang, mengubah waktu kerja menjadi malam hari (shift malam), atau melakukan perjalanan panjang sehingga menyebabkan jetlag. Dalam kasus seperti ini, rasa mengantuk yang dialami akan perlahan-lahan berkurang saat tubuh Anda beradaptasi dengan jadwal aktivitas baru.
Jangan salah, kesehatan mental juga bisa menjadi penyebab sering mengantuk. Mengantuk berlebihan juga dapat dialami dalam kondisi mental dan emosi yang kurang sehat, seperti pada kasus depresi atau pada tingginya tingkat stres dan kecemasan. Rasa jemu juga dapat menyebabkan rasa kantuk yang berlebihan.
Beberapa kondisi kesehatan, seperti diabetes, hipotiroid, dan nyeri kronis juga dapat memengaruhi sistem metabolisme tubuh dan kondisi mental sehingga menjadi penyebab sering mengantuk.
Beberapa obat-obatan, seperti antihistamin, obat penenang, dan obat tidur, juga bisa menjadi penyebab sering mengantuk. Peringatan terhadap penggunaan obat-obat ini dijelaskan secara lengkap pada kemasannya, sehingga tidak disarankan untuk menggunakannya saat sedang menyetir. Konsultasikan dengan dokter jika tetap mengalami rasa kantuk berlebihan padahal penggunaan obat telah dihentikan.
Penyebab sering mengantuk juga dapat diakibatkan karena adanya gangguan tidur. Gangguan-gangguan tidur tersebut, meliputi:
Insomnia merupakan salah satu gejala gangguan tidur karena kualitas tidur seseorang yang kurang baik sehingga membuat penderitanya merasa tidak segar ketika bangun dari tidur.
Gangguan tidur ini mengakibatkan penderita mendengkur keras, henti napas sesaat, suara seperti tersedak, dan terbangun mendadak. Penderita biasanya berulangkali mengalami henti napas sepanjang tidur sehingga mengganggu tidurnya. Henti napas ini mengakibatkan pasokan oksigen ke otak berkurang sehingga sepanjang hari terasa mengantuk. Sleep apnea juga bisa meningkatkan risiko darah tinggi, stroke, dan serangan jantung.
RLS disebabkan karena adanya keinginan untuk menggerakkan kaki selama berbaring. Ada sensasi merayap, panas, terbakar atau nyeri pada kaki penderita. Pada beberapa penderita, sensasi ini juga menyebabkan gerakan menendang. Proses yang terjadi selama tidur ini menyebabkan kondisi badan yang tidak segar saat terbangun sehingga menyebabkan rasa kantuk sepanjang hari.
Parasomnia merupakan kondisi yang menyebabkan perilaku yang tidak normal saat tidur, seperti tidur sambil berjalan atau berbicara sambil berjalan. Beberapa gejala lainnya, seperti melambaikan tangan saat tidur akibat respons terhadap mimpi, menendang, atau memukul merupakan gangguan tidur yang kemungkinan memiliki hubungan dengan penyakit Parkinson.
Gejala utama narkolepsi adalah terlalu banyak tidur di siang hari atau terjadi serangan kantuk di siang hari sehingga menyebabkan penderita tiba-tiba dapat tertidur selama waktu beraktivitas normal. Beberapa penderita narkolepsi mengalami ‘tindihan’ di mana penderita tidak dapat bergerak ketika tertidur atau ingin terbangun. Gejala lainnya meliputi mimpi yang terlalu jelas atau halusinasi selama tertidur.
Penyebab kurang tidur paling umum adalah kurang tidur. Menurut The American Academy of Sleep Medicine, orang dewasa membutuhkan sekitar 7-8 jam waktu tidur untuk mendapatkan energi maksimal yang dibutuhkan dalam menjalani hari-hari.
Menurut penelitian, mereka yang mengalami kurang tidur akan merasakan rasa ngantuk berlebihan keesokan harinya.
Hipersomnia merupakan kebalikan dari insomnia. Hipersomnia adalah penyebab sering mengantuk yang perlu diwaspadai. Kondisi ini terjadi saat Anda merasa terlalu capek dan mengantuk.
Hipersomnia dapat disebabkan oleh berbagai kondisi medis lainnya, seperti epilepsi, penyakit Parkinson, atau gangguan mental seperti depresi.
Namun terkadang, ada juga kasus hipersomnia yang tidak bisa diketahui penyebabnya. Kondisi ini dikenal dengan sebutan hipersomnia idiopatik.
Baca Juga
Berbagai penyebab sering mengantuk di atas tak boleh diremehkan. Segeralah datang ke dokter untuk berkonsultasi guna mencari tahu pengobatan terbaiknya. Jika dibiarkan terlalu lama, akan banyak kerugian yang datang.
Advertisement
Ditulis oleh Maria Intan Josi
Referensi
Artikel Terkait
Rasa kantuk yang berlebihan di siang hari dapat mengganggu aktivitas. Salah satu cara agar tidak mengantuk pada siang hari adalah dengan mengubah waktu tidur menjadi lebih awal.
25 Apr 2019
Cara menghilangkan ngantuk di siang hari perlu Anda ketahui untuk mencegahnya mengganggu aktivitas Anda. Mulai dari menerangi ruangan, bergerak, mendengarkan lagu, dan mencuci wajah bisa Anda coba.
26 Jan 2020
Blue light adalah cahaya yang berasal dari layar gadget. Sinar ini memiliki sejumlah efek samping, seperti membuat Anda sulit tidur hingga menyebabkan ketegangan mata digital.
6 Apr 2023
Diskusi Terkait di Forum
Advertisement
Jadi orang yang pertama tahu info & promosi kesehatan terbaru dari SehatQ. Gratis.
© SehatQ, 2023. All Rights Reserved