Penyebab utama serangan jantung mendadak adalah penyakit jantung koroner. Selain itu, ada pula faktor penyebab lainnya yang meningkatkan risiko, seperti hipertensi dan obesitas.
10 Feb 2023
Ditinjau oleh dr. Anandika Pawitri
Serangan jantung adalah kondisi darurat, ketahui penyebabnya agar segera ditangani
Table of Content
Serangan jantung mendadak adalah kondisi darurat medis, sehingga penderitanya perlu mendapatkan pertolongan segera. Penyebab utamanya adalah saat pasokan darah ke jantung tiba-tiba terganggu.
Advertisement
Ketahui apa saja faktor penyebab yang meningkatkan risiko dan pencegahan serangan jantung dalam artikel ini.
Serangan jantung dalam dunia medis juga dikenal sebagai myocardial infarction. Ini terjadi ketika bagian dari otot jantung tidak mendapatkan cukup darah.
Biasanya, penyebab utama serangan jantung mendadak adalah penyakit jantung koroner. Kondisi ini menyebabkan satu atau lebih arteri jantung tersumbat endapan yang mengandung kolesterol (plak).
Penumpukan plak yang terjadi di pembuluh darah arteri disebut sebagai aterosklerosis. Plak ini dapat mempersempit arteri, sehingga mengurangi aliran darah ke jantung.
Apabila plak terlepas dan menyumbat aliran darah ke jantung, terjadilah serangan jantung.
Mengutip Mayo Clinic, selain penyumbatan arteri, berikut ini penyebab serangan jantung lainnya:
Ada beberapa faktor penyebab yang dapat meningkatkan risiko serangan jantung mendadak, antara lain:
Usia adalah salah satu faktor utama yang meningkatkan risiko seseorang mengalami serangan jantung.
Umumnya, pria berusia 45 tahun atau wanita usia 55 tahun ke atas lebih berisiko mengalami serangan jantung mendadak ketimbang mereka yang usianya lebih muda.
Meski demikian, serangan jantung di usia muda mungkin saja terjadi.
Merokok adalah salah satu faktor penyebab utama yang dapat meningkatkan risiko serangan jantung mendadak.
Kandungan zat kimia berbahaya di dalam rokok, seperti nikotin, karbonmonoksida, dan tar dapat merusak pembuluh darah pada jantung sehingga mengganggu kerjanya. Selain itu, zat-zat itu juga mempercepat penyumbatan serta penyempitan arteri koroner.
Hipertensi atau tekanan darah tinggi juga jadi salah satu faktor risiko penyebab serangan jantung mendadak. Hipertensi menyebabkan kerusakan pada arteri, salah satunya membuat pembuluh darah tak lagi elastis.
Hal ini menyebabkan aliran darah dan oksigen ke jantung berkurang dan membuat kamu berisiko penyakit jantung, salah satunya serangan jantung.
Kolesterol tinggi juga berisiko tinggi menyebabkan serangan jantung. Hal ini karena kadar kolesterol jahat (LDL) yang tinggi bisa meningkatkan pembentukan plak di dinding arteri.
Plak-plak ini bisa saja lepas sewaktu-waktu dari pembuluh darah dan tersangkut. Jika plak menyumbat pembuluh darah menuju jantung, seseorang akan mengalami serangan jantung.
Untuk itu perhatikan asupan makanan dengan mengurangi makanan penyebab kolesterol tinggi.
BACA JUGA: Pertolongan Pertama dan Cara Mengatasi Serangan Jantung
Seperti yang telah disebutkan sebelumnya, makanan dapat meningkatkan kadar kolesterol dalam darah. Saat kolesterol meningkat, risiko serangan jantung juga meningkat.
Tak hanya makanan mengandung kolesterol jahat, makanan makanan tinggi garam, gula, lemak jenuh, serta karbohidrat olahan juga menjadi faktor penyebab serangan jantung.
Perhatikan kembali pola makan dengan mengonsumsi makanan sehat dan asupan makanan yang seimbang.
Baca Juga
Obesitas adalah kondisi yang berkaitan dengan tekanan darah tinggi, diabetes, dan kadar kolesterol tinggi.
Kondisi ini disebabkan oleh gaya hidup tidak sehat. Orang yang memiliki obesitas memiliki banyak sel lemak di tubuh, bahkan plak yang menempel di pembuluh darahnya. Kondisi ini meningkatkan risiko serangan jantung mendadak.
Riwayat penyakit jantung dalam keluarga juga dapatt meningkatkan risiko seseorang mengalami serangan jantung. Jika kamu memiliki saudara laki-laki atau perempuan, ayah, ibu, kakek, serta nenek yang pernah mengalami serangan jantung, ada baiknya untuk melakukan pemeriksaan rutin tahunan, khususnya setelah menginjak usia 45 tahun.
Olahraga teratur memang dapat menjaga kesehatan jantung. Meski demikian, olahraga ekstrem yang dilakukan secara tiba-tiba juga dapat menjadi penyebab serangan jantung mendadak.
Alasannya, karena olahraga ekstrem dapat meningkatkan gangguan irama jantung.
Jika baru mulai, sebaiknya mulailah olahraga intensitas ringan terlebih dulu. American Heart Association merekomendasikan untuk melakukan aktivitas atau berolahraga minimal 150 menit dalam seminggu.
Bagi penderita penyakit jantung, konsultasikan lebih lanjut dengan dokter mengenai jenis olahraga yang sesuai dengan kondisi tubuh. Selain itu, lakukan pemanasan dan pendinginan saat berolahraga.
Durasi waktu tidur ideal untuk orang dewasa adalah 7-8 jam. Jika tidak, lama-kelamaan bisa menyebabkan masalah kesehatan yang serius, seperti hipertensi dan serangan jantung.
Begitu juga ketika kamu mengalami gangguan tidur seperti sleep apnea, yang mengakibatkan pernapasan berhenti sebentar saat tidur. Kondisi ini berkaitan dengan hipertensi, aritmia, serangan jantung, hingga gagal jantung.
Diabetes adalah kondisi saat tubuh tidak mampu meresepons insulin, kurang, atau sama sekali tidak memproduksi insulin. Kondisi ini menyebabkan kadar gula darah menjadi tinggi.
Saat kadar gula dalam darah tinggi, kerusakan pembuluh darah mungkin saja terjadi. Hal inilah yang meningkatkan risiko penyebab serangan jantung mendadak.
Apalagi, orang diabetes umumnya juga berisiko tinggi terhadap hipertensi atau kolesterol tinggi. Keduanya sama-sama menjadi faktor risiko serangan jantung.
Infeksi dapat disebabkan oleh virus, bakteri, atau penyakit lainnya bisa mengakibatkan peradangan hingga merusak otot maupun katup jantung.
Virus, bakteri, atau kuman bisa memasuki aliran darah dan berjalan menuju jantung. Nantinya, mikroorganisme ini menempel pada katup atau jaringan jantung yang rusak.
Hal ini pula yang menjadi faktor penyebab terjadinya serangan jantung atau stroke.
Baca Juga
Tidak ada kata terlambat untuk mencegah terjadinya serangan jantung, walaupun kamu pernah mengalaminya. Berikut adalah beberapa cara menurunkan risiko serangan jantung mendadak:
Apabila kamu pernah mengalami serangan jantung, dokter mungkin juga akan merekomendasikan program rehabilitasi jantung. Tujuannya adalah untuk mengurangi risiko serangan lanjutan.
Baca Juga
Nyeri dada adalah gejala paling umum serangan jantung. Jika merasa mengalami tanda-tanda awal serangan jantung, atau mempunyai faktor risiko, konsultasikan ke dokter agar mendapatkan penanganan sedini mungkin.
Ingin mengetahui lebih lanjut mengenai penyebab dan cara mengatasi serangan jantung mendadak? Tanyakan langsung pada dokter di aplikasi Kesehatan keluarga SehatQ.
Download sekarang di App store dan Google Play.
Advertisement
Referensi
Artikel Terkait
Beberapa efek ekstasi yang perlu diwaspadai adalah hipertermia, dehidrasi berat, hingga pembengkakan otak akibat retensi air.
Patogen mikroorganisme yang mampu menyebabkan penyakit. Mikroba ini dapat membuat kekebalan tubuh Anda menurun dan dapat menyebar melalui populasi manusia dengan berbagai cara. Pengobatan infeksi yang disebabkan bakteri patogen melibatkan penggunaan antibiotik.
Manfaat senam kaki diabetes antara lain meningkatkan sirkulasi darah, mencegah komplikasi, hingga mengatasi risiko neuropati hingga kerusakan saraf.
Diskusi Terkait di Forum
Dijawab oleh dr. Liliani Tjikoe
Dijawab oleh dr. R. H. Rafsanjani
Dijawab oleh dr. Stasya Zephora
Advertisement
Jadi orang yang pertama tahu info & promosi kesehatan terbaru dari SehatQ. Gratis.
© SehatQ, 2023. All Rights Reserved